NovelToon NovelToon
I Will Save You This Time

I Will Save You This Time

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Rebirth For Love
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: qinaiza

Cerita ini untuk fatcat dengan happy ending

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qinaiza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Di ruang makan sebuah keluarga yang terlihat harmonis.

"Pa, boleh aku minta sesuatu ?" tanya seorang pemuda dengan rambut blondenya.

"Kamu mau minta apa dari Papa ?" seseorang yang dipanggil Papa kini balik bertanya padanya.

"Aku mau Papa jodohin aku sama putri bungsu keluarga Smith. Papa kenal kan ?" Hadrian mengangguk mengiyakan. Hadrian, nama orang yang dipanggil Papa tadi.

"Kamu suka sama dia ?" kini istrinya Hadrian, Zeina, juga menatap penasaran ke arah putra sulungnya. Sontak saja pemuda itu mengangguk antusias sembari menatap kedua orang tuanya.

"Anak Mama udah besar ternyata" Zeina menatap putranya itu sembari tersenyum.

"Baiklah, akan Papa lakukan."

"Tapi jangan bilang kalo aku yang mau ya Pa." pintanya yang membuat Hadrian mengangkat sebelah alisnya, heran.

"Kenapa gitu sayang ?" tanya Zeina penasaran.

"Soalnya dia gak suka sama aku Pa, Ma. Nanti kalo dia tau aku yang menginginkan perjodohan ini, yang ada dia malah benci." Hadrian dan Zeina akhirnya mengangguk paham dengan alasan yang diberikan oleh putra mereka.

"Pa, Ma, Aisar juga mau dong punya pacar." adiknya tiba-tiba ikut menyahut percakapan ketiganya, membuat ketiga orang tersebut shock dibuatnya. Mendengar ucapan dari bocah yang baru berumur 7 tahun.

"Gak boleh ya sayang, Aisar masih kecil, belum waktunya oke." Zeina mencoba memberi pengertian pada putra bungsunya.

"Nanti kalo Aisar sudah besar kayak abang, baru boleh pacaran ya Ma ?" Zeina mengangguk mengiyakan. Hadrian sendiri menggelengkan kepalanya, tak menyangka anak bungsunya itu sudah berpikiran tentang mempunyai pacar.

*

"Tumben sayang kamu jam segini udah bangun dan ada di dapur ?" Zoe bertanya karena melihat putri bungsunya itu sudah ada di dapur pagi-pagi dan tengah berkutik dengan peralatan memasak.

"Mau bikin bekal Ma buat Nathan hehehe" jawab Meyra dengan senyum malu-malu.

"Ya ampun, anak gadis yang lagi jatuh cinta ini." godanya

"Mau Mama bantuin gak ?" Meyra menggeleng

"Nggak usah Ma, biar Meyra sendiri aja." tolak Meyra, dirinya ingin memberikan makanan buatan tangannya sendiri tanpa bantuan orang lain.

"Wah, tumben dek udah di dapur aja jam segini ?" tiba-tiba Keyra datang menghampiri keduanya.

"Itu tuh adek kamu lagi buatin bekal buat Nathan." Zoe memberi tau Keyra

"Wah, yang bucin mah emang beda ya." sahut Keyra sambil tersenyum menggoda.

"Kayak kak Keyra gak pernah aja." balas Meyra, membuat kakaknya itu tak bisa menggodanya lagi.

"Iya deh iya" akunya pada Meyra. Karena memang Keyra sendiri juga pernah bucin pada Josh. Bukan hanya pernah sih, tapi bahkan sampai saat ini.

"Hahaha" Meyra tertawa puas, sedangkan Keyra mendengus dibuatnya.

"Tapi kamu yakin bisa masaknya dek ?" tanya Keyra memastikan.

"Bisa dong" ucap Meyra dengan percaya diri. Gadis itu memasak yang simple saja dan melihat resepnya dari youtube. Lagipula dia kan bisa mencicipinya terlebih dahulu apakah rasanya sesuai atau tidak, baru bisa diberikan. Bukannya memasak tanpa mencicipinya lebih dulu dan langsung diberikan.

...🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀...

"Baiklah, terima kasih atas kerja sama nya tuan Bradley."

"Sama-sama tuan Smith" keduanya, Smith dan Bradley bersalaman sebagaimana partner bisnis biasanya saat menjalin kerja sama.

"Kalo begitu saya izin pamit terlebih dahulu tuan Bradley."

"Tunggu tuan Smith, ada hal penting yang ingin saya bicarakan dengan anda."

"Apa itu ?" orang yang dipanggil tuan Smith tersebut kembali duduk, tidak jadi pergi.

"Saya ingin menjodohkan putra saya dengan putri bungsu anda."

"Apa anda bilang, yang benar saja ?" tanyanya memastikan, bahwa yang didengar mungkin saja salah.

"Iya saya ingin menjodohkan putra putri kita. Tenang saja, putra saya umurnya sama dengan putri anda kok."

"Hadrian, jangan becanda ya kamu." kini Morris, atau yang dipanggil dengan tuan Smith tadi sudah kehilangan ketenangannya. Dia benar-benar emosi sampai berbicara informal.

"Aku tidak becanda Morris, aku serius." kata Hadrian dengan raut mukanya yang menunjukkan keseriusan penuh.

"Aku tidak mau melakukannya. Putri ku sudah punya pilihannya sendiri." tolak Morris, tidak menyetujui keinginan yang diajukan Hadrian tersebut.

"Kalo gitu, terpaksa aku harus membatalkan kerja sama ini. Tidak hanya itu, aku juga bisa membuat perusahaan mu yang stabil sekarang menjadi collapse seketika kalo aku mau." Hadrian mengatakannya dengan smirk dan raut muka yang congkak.

Morris semakin dibuat murka. Ia langsung menggebrak meja saking marahnya. Membuat beberapa pengunjung restaurant bintang 5 itu menatap ke arahnya.

"Tenang Morris, kamu bisa memikirkannya lagi. Pilihan yang kamu pilih nanti sangat bergantung untuk kedepannya. Saran dari ku sih, lebih baik menerima perjodohan ini ya. Toh putra ku juga tampan, pintar, dan kaya. Masa depan putri mu pasti akan terjamin." Morris tidak menggubris penjelasan panjang lebar dari Hadrian barusan. Dia langsung saja melangkahkan kakinya pergi dari situ.

Sedangkan Hadrian tersenyum puas, menatap kepergian Morris yang penuh dengan amarah. Dirinya yakin seratus persen, Morris tidak akan bisa menolak perjodohan ini.

*

Saat sedang asik-asiknya makan bekal bersama Nathan, tiba-tiba saja Sera menghampirinya dengan raut muka sedih.

"Ada apa Sera, kenapa kamu keliatan sedih ?" tanya Meyra dengan raut muka khawatir.

Langsung saja Sera melangkah ke arah Meyra dan duduk disamping gadis itu sembari memeluknya erat. Sedangkan Meyra sudah agak tergeser duduknya hingga dirinya begitu dekat dengan Nathan sampai tak ada jarak lagi diantara keduanya.

"Gale katanya mau dijodohin sama orang tuanya Mey." adunya pada Meyra dengan wajah yang begitu sedih.

"Ya ampun Sera, aku ikut sedih deh dengernya. Eh tapi kan masih dijodohin, belum tentu nikah kan ?" Sera menggeleng

"Gale gak mau ngelawan perintah orang tuanya Mey." Meyra memberikan tatapan heran.

"Kok gitu banget si, harusnya kan dia perjuangin kamu dulu tau. Apa jangan-jangan dia gak beneran suka sama kamu lagi Sera."

"Ta-tapi, selama ini perlakuannya tuh manis tau ke gue. Apa itu semua emang cuma pura-pura doang ya." Sera jadi overthinking dengan ucapan Meyra barusan. Benar si yang dikatakan, kalo memang benar-benar suka kenapa tidak coba memperjuangkan dirinya dulu. Kenapa Gale malah langsung menyerah dan menerima saja perjodohan itu. Tapi memang dasarnya hubungan keduanya belum jelas sih, hanya sebatas HTS.

"Sabar ya Sera. Aku gak tau harus bantu kamu kayak gimana. Tapi kalo misal Gale emang jodoh kamu, ditakdirkan buat kamu, entar kalian bakal bersatu lagi kok. Tapi kalo emang bukan ya, ayo cari cogan lagi yang lebih hot dari Gale oke. Beautiful girls like we are, don't deserve to be sad because of a broken heart."

"You're truly my best friend Meyra" Sera memeluk Meyra lagi, kali ini lebih erat.

"Sesak Sera, lepas." sontak Sera melepaskan pelukannya.

"Hehehe maaf"

Nathan sendiri daritadi hanya menjadi penonton interaksi keduanya. Dirinya tak mau mengganggu, dan lagipula bukan ranahnya untuk ikut campur. Tapi dari interaksi keduanya, Nathan ikut terharu dengan persahabatan mereka berdua.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!