" Semua ini karena kamu merebut perhatian semua orang dariku, Kakak tersayangku"~
Ucapan sang adik kesayangan mengantar Kesadaran Claire yang perlahan tertelan kegelapan.. tetapi, karena suatu hal tiba - tiba ia kembali membuka mata ..!!!
.....
' Apa ini? Bukankah aku sudah mati karena minuman sialan itu? Kenapa basah begini...?'
Mataku terbuka dan di sekelilingku adalah ...Air?
Berat, berat sekali tubuhku!!
...
Jadi setelah Kematiannya yang memalukan, ia berpindah tempat ke tubuh gadis gemuk ini!!
what the ... !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24
“ Ya, kamu hanya perlu terus menunduk ketika kamu ditindas! Kamu tidak memiliki hak untuk melukai Kimberly apapun masalahnya!” lantang Mr. Park.
“ Heh, jadi begini perlakuan dan kata – kata yang bapak berikan kepada kami para siswa korban bullyan Kimberly? Hebat sekali, bagaimana jika pak Edward tahu tentang perbuatan bapak?!” tantang Clara membawa nama Edward. Kepala sekolah international New York.
“ Beraninya kamu, seorang murid rendahan! Saya akan mencabut beasiswa mu!” teriak wakil kepala sekolah itu dengan lantang. Nafasnya begitu memburu menandakan jika ia benar – benar sedang marah karena ucapan Clara yang provokatif itu. Clara sangat menikmati ekspresinya.
“ Dengar nak Clara, jika beasiswamu ini dicabut, kamu harus segera membayar biaya sekolahmu paling lambat besok,” ucap Mrs. Penny yang sedari tadi terdiam. Ia tampak seperti wanita yang baik hati dan lemah lembut. Clara mencibir saat melihat penampilannya yang munafik ini.
‘ Cih, siapa yang akan menyangka jika wanita lembut seperti ini ternyata bejat? Ck ck ck,’ decih Clara dalam hati sambil melirik jijik ke arah Mrs. Penny yang tersenyum ke arahnya.
“ Mana bisa dia membayar biaya sekolahnya! Dia hanya anak panti!” cibir Mr. Park dengan nada menghina.
“ Lalu apa yang sebenarnya bapak inginkan sehingga memanggil saya kesini? Jika akhirnya saya tetap tidak mendapatkan keadilan” ucap Clara sambil memandang sinis wakil kepala sekolah yang duduk di seberangnya.
“ Haah, memang kamu sangat jenius. Kamu hanya perlu melakukan apa yang diperintahkan oleh Kimberly, mengerjakan semua pekerjaan Kimberly”
“ Bagaimana? Begitu mudahkan ? dengan ini kami tidak akan mempermasalahkan beasiswamu lagi”
“ Ini hanya perlu sediiikiit pengorbanan, Clara. Pikirkanlah baik – baik. Semua untuk kebaikanmu sendiri bukan? Kini Mrs. Penny ikut membujuk Clara yang hanya terdiam menatap keduanya bergantian.
Semakin dipikirkan, semakin Clara merasa mual dengan sikap dua orang ini. Sebenarnya apa yang mereka pikirkan? Terlepas korban yang Kimberly ganggu bukanlah kerabat mereka, tetapi seharusnya mereka memiliki sedikit hati untuk para korban.
Rata – rata korban Kimberly pasti memiliki kerugian immateriil. Tekanan dan juga trauma lebih sulit untuk disembuhkan. Belum lagi mereka nantinya akan terjun ke dalam masyarakat dan kembali berhadapan dengan banyak orang. Bagaimana mereka menghadapi itu semua jika mereka memiliki ketakutan berinteraksi dengan orang lain?
“ Jadi bapak dan ibu menyuruh saya hanya pasrah? Lalu bagaimana dengan Kimberly sendiri? Okelah jika saya menuruti semua perintah dan mengerjakan semuanya pekerjaan sekolahnya, lalu bagaimana dengan kehidupan selanjutnya? Apakah ia akan terus mengandalkan kemampuan kami? Lalu untuk apa ia bersekolah jika ia hanya datang untuk menindas? Bagaimana jika publik tahu dengan reputasi sekolah ini yang membiarkan perlakuan bullying dan malah membela pelakunya?”
“ UNTUK APA KAMU BERBICARA OMONG KOSONG! INI BUKANLAH URUSANMU BUKAN!! HANYA ANAK PANTI ASUHAN SAJA KAU BANYAK SEKALI BERBICARA!” kembali Mr. Park membentak Clara.
“ Kenapa sedari tadi bapak selalu menyinggung ‘anak panti dan anak panti’ secara berulang – ulang? Apakah saya terlihat remeh hanya karena saya dibesarkan di panti asuhan?” ucap Clara kembali menantang.
“ HEH? LALU APA? BUKANNYA MEMANG BENAR KAMU HANYALAH ANAK PANTI ASUHAN YANG MISKIN? KAMU HANYA BERUNTUNG UNTUK MASUK KE SEKOLAH INI DENGAN BEASISWA DAN MALAH BERLAGAK MENYERANG PUTRI PEJABAT NEGARA!” cibir Mr. Park menghina.
“ Lalu bagaimana jika publik tahu jika seorang wakil kepala sekolah sekolah elit menghina anak panti asuhan dan membela pelaku bullying? Apakah bapak dan ibu memang sudah siap menerima konsekuensinya?” ucap Clara dengan tenang dan menampilkan senyuman miring yang membuat punggung Mr. Park dan juga Mrs. Penny kedinginan.
“ KA.. KAMU! APAKAH KAMU PIKIR KAMU BISA MEMBOCORKAN MASALAH INI? KAMU AKAN SEGERA KAMI KELUARKAN KARENA TIDAK BISA MEMBAYAR BIAYA SEKOLAH!” Mr. Park menunjuk ke arah clara dengan geram.
Clara dengan santai menghempaskan jari yang menuding kearahnya dan dengan santai mengeluarkan sebuah alat seperti pena. Sama persis dengan pena yang digunakan saat presentasi tadi pagi. Ia menekan tombol play dan sebuah suara jelas terdengar
... ...
...“ Lalu apa yang sebenarnya bapak inginkan sehingga memanggil saya kesini? Jika akhirnya saya tetap tidak mendapatkan keadilan”...
...“ Haah, memang kamu sangat jenius. Kamu hanya perlu melakukan apa yang diperintahkan oleh Kimberly,mengerjakan semua pekerjaan Kimberly”...
...“ Bagaimana? Begitu mudahkan ? dengan ini kami tidak akan mempermasalahkan beasiswamu lagi”...
...“ Ini hanya perlu sediiikiit pengorbanan,Clara. Pikirkanlah baik – baik. Semua untuk kebaikanmu sendiri bukan?”...
... ...
Rekaman itu mengalir begitu saja. Satu persatu membuat Mr. Park dan juga Mrs. Penny Memucat. Mereka sama sekali tidak menyangka jika sedari tadi siswi yang mereka remehkan ini memiliki benda mahal seperti ini. Bukannya ia hanya siswa beasiswa yang miskin dan berasal dari panti asuhan yang bahkan letaknya di pinggiran kota new york?
Tidak sampai ini keterkejutan mereka berlangsung. Clara bangkit dan berjalan menuju ke meja wakil kepala sekolah dan mengambil laptop milik wakil kepala sekolah dengan santai dan membawanya ke sofa.
Kedua orang itu hanya melihat dengan linglung. Pikiran mereka masih tertuju dengan rekaman pembicaraan tadi. Mereka hanya berpikir bagaimana cara mereka merebut barang bukti yang bisa membuat reputasi mereka hancur. Jika sampai kepala sekolah edward mengetahui perbuatan mereka ini,tentu saja mereka akan di skors,bukan?
Clara nampak tidak peduli dengan ekspresi bodoh yang kedua orang tersebut tampilkan. Tangan dan matanya fokus pada keyboard dan juga layar laptopnya.
Laptop yang diberi kode keamanan ganda itu tampak bagaikan mainan sederhana di depan Clara. Bahkan wakil kepala sekolah sempat heran kenapa anak ini bisa dengan mudah mengakses laptopnya.
“ AP.. APA YANG SEBENARNYA KAU LAKUKAN? UNTUK APA KAMU MENYENTUH LAPTOP PRIBADIKU!!”hardik Mr. Ma yang mulai mendapatkan keberaniannya lagi.
“ Diamlah,” jawab Clara dengan dingin. Ia sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari layar laptopnya.
‘ Cis, sistem keamanan macam apa ini? Terlalu mudah untuk ditembus! Bagaimana hal – hal seperti ini di simpan di laptop yang memiliki sistem keamanan seperti ini?’
‘ Percuma saja CCTV dirusak, nyatanya bukti perselingkuhan mereka masih saja bisa terendus dengan mudah! Sungguh pasangan yang sangat menjijikkan!’ batin Clara sambil terus menggerakkan jari – jari tangannya dengan lihai.
Setelah beberapa menit berlalu, ia akhirnya mendapatkan semua rekaman CCTV ruangan ini yang seringkali digunakan untuk melakukan hal mesum oleh pasangan ini.
Clara menyeringai dengan kejam saat kembali menemukan sebuah bukti perbuatan lainnya. yang cukup mampu membuat dua orang menjijikkan ini bungkam.
Ia membalik laptop yang sudah siap dengan sebuah video yang sedang berputar ke arah dua orang ini yang sedari tadi mengawasi perbuatannya.
Mata Mr. Park dan Mrs. Penny membelalak kaget saat melihat video apa yang diputar oleh Clara di laptop ini.
‘ Bagaimana bisa ini ... ‘
“ Bagaimana jika publik tahu? Seorang wakil sekolah sekolah elit berselingkuh dengan staff keuangan?"