"Caranya dapatin Zahra gimana sih?"tanya seorang pemuda bernama Xavier pada seorang gadis yang saat itu sedang membaca sebuah buku
"Mudah aja,kamu cukup belajar ilmu agama yang sekarang ini Zahra pelajari."balas Gadis itu acuh tanpa menoleh pada pemuda yang tadi berucap
"Kalau aku beneran ngelakuin kamu beneran bakalan trima aku?"tanya pemuda itu dengan suara pelan.Kalimat tersebut berhasil membuat gadis itu menoleh
"Jalanin aja dulu aku pengen liat sebesar apa perjuangan kamu tapi aku juga mau minta sesuatu bisa?"tanya gadis bernama Zahra itu
"Apa?"
"Kamu belajarnya Because off Allah yah.Jangan karna niat cuman mau dapatin apa yang kamu mau, niati karna Allah."ujar Zahra membuat pemuda itu tersenyum tipis
Xavier benar benar melakukan apa yang di perintahkan Zahra ia bahkan sudah bisa melampaui gadis itu.
Sampai pada Saatnya Zahra mendapat pinangan dari seorang gus akankah Zahra menerima pinangan itu atau terus menunggu Xavier yang malah tidak memiliki kabar lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CallMe_Nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 32
Zahra tampak dalam keadaan duduk di atas tempat tidur. Ia menoleh pada jam dinding yang menunjukkan pukul 22.10
Zahra tersenyum, dan bergumam pelan "Malam ini kamu bakalan masak sendiri, solat sendiri, bahkan tidur sendiri."
"Kasi aku cela buat nerima semua ini mas, aku juga butuh waktu mencerna semuanya."gumamnya pelan.
"Orang tadi mana sih, dia jadi kan mau kasi tau aku sesuatu."cicit Zahra ia mulai mengusap perutnya yang terlihat besar.
Zahra terus menunggu dengan segala fikirannya. Sampai pada akhirnya ia lelah dan tertidur. Sebelumnya, ia sempat menangis sebab mengingat Xavier yang akan datang membawa segelas susu untuknya.
Tapi tidak malam ini dia harus bertahan, ia bahkan tidak tau keadaannya sekarang bagaimana. Akan bahaya baginya atau tidak di jadikan sandera seperti itu.
***
***
Jam kini menunjukkan pukul 01.30 Xavier membuka matanya perlahan. Rasa sakit menusuk kepalanya benar benar menyiksa pemuda itu tapi,
Sangat jelas ia mendapati tiga manusia yang berdiri berjaga bahkan saat jam sudah menunjukkan dini hari.
"Shsss"desis Xavier membuat tiga manusia itu menoleh dan terbelalak. Segera mereka menghampiri Xavier yang tampaknya sudah sadar
"Ayah panggilin dokter dulu yah,"ujar Sage mulai keluar dari ruangan Xavier
Tak berapa lama dokter pun datang dan mulai memeriksa keadaan Xavier.
"Pasien sudah jauh lebih baik sekarang, yang ia butuhkan sekarang adalah istriahat yang cukup. Jika masalah kepulangannya mungkin membutuhkan waktu selama dua hari."
"Atau jika mau anda bisa meminta beberapa dokter merawatnya di rumah anda Mr.Sage"
"Za-zahra,"cicit Xavier dengan mata yang berkaca kaca
Segera dokter itu keluar saat merasa itu adalah pembahasan keluarga.
"Tenang yah, nanti kamu bahas Zahra nanti aja. Kamu baru aja bangun dar-"
"Enggak Ayah! Zahra, zahra di culik"jelas Xavier kembali menintikkan air matanya.
Mendengar itu tentu Fira dan Sage terkejut bukan main.
"Xa-xavier harus men-Shssss akhh!"pekik Xavier kesakitan membuat Fira panik
"Udah nak! Kamu jangan gerak dulu. Kamu habis kecelakaan! Kamu gak bakalan bisa gerak sekeras it-"
"Trus Zahra gimana bu! Dia di culik gak mungkin Xavier diam aja hikss Aaakhhh!"Xavier terus berteriak kesakitan
"Nak tenang dong, kalau kamu kayak gini ibu jadi makin takut"cicit Fira menintikkan air matanya.
"Ayah bakalan kirim orang buat cari Zahra. Ayah juga akan ikut mencari, kamu tenang lah dan fokus aja sama kesembuhan kamu"
"Enggak! Xavier ikut yah! Xavier pengen tau gimana kead-"
"KAMU LAGI SAKIT! GAK MUNGKIN KAMU BAKALAN IKUT CARI DALAM KEADAAN KAYAK GITU!"Sentak Sage emosi pada putranya
"Ehheehh hiks, Xavier pengen ikut yah. Xavier khawatir, Ayaaahh! AYAAAAAHHH!"Teriak Xavier keras saat mendapati Sage keluar dengan tergesa gesa.
"Udah nak udah, serahin sama Ayah aja. Banyakin do'a biar Zahra bisa segera di temukan"ujar Fira memeluk putranya erat. Hal itu malah membuat Xavier sedikit memberontak dan semakin menangis keras.
Cukup lama pelukan itu berlangsung. Sampai pada akhirnya, Xavier terdiam saat mendapati ada yang aneh.
Sedari tadi ada seseorang yang berdiri di antara kedua orang tuanya. Hanya saja Xavier tidak memperdulikannya, namun sekarang ia seolah tersihir saat mendapati sosok itu menatap diri nya.
Xavier mengusap air matanya pelan dan tergagap menatap sosok yang ada di hadapannya.
"Ka-kakak?"cicit Xavier
...ΩΩΩΩΩΩ...