Hari-hari Kimeera di kampus yang bertemu Juan si tengil yang selalu punya seribu macam cara untuk membuat Kimeera merasa kesal dan marah padanya.
Apa akan berunjung cinta atau malah sebaliknya.
ikuti kisah Kimeera disini yah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gibran Atharrazka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2
Juan melebarkan senyumnya,demi mendapati Kimeera yang lagi-lagi sedang menggerutu karena kaca spion motornya yang entah kemana.
"Hei Kiwi,kenapa marah-marah?kamu mirip ibu-ibu yang tidak di beri uang belanja tau!"kata Juan sambil menampilkan senyum jahilnya.
"Berisik,kamu yang kayak ibu-ibu nyinyir"balas Kimeera seraya menyalakan mesin motornya.
"Dih,kamu itu makin cantik tau kalau lagi marah"kata Juan sambil menaik turunkan alisnya.
"Makasih,iya aku cantik makanya kamu kerjanya gangguin aku terus.Kasihan banget yang cari perhatian!"ketus Kimeera lantas melajukan motornya.
Juan menatap Kimeera yang semakin menjauh sambil tersenyum penuh arti.
"Sebenarnya apa sih tujuan kamu?"tanya Sam dengan raut serius.
"Eh,kaget!"ucap Juan dengan ekspresi kaget super konyolnya.
"Ck,gak usah selebay itu bambang!"ucap Sam datar tapi tegas.
"Gak ada tujuan pasti sih,hanya saja aku suka kalau Kim lagi kesal begitu"kata Juan sambil senyum-senyum.
"Tidak perlu pamer gigi,aku tidak tertarik!"ucap Sam seraya berlalu pergi.
"Dih sewot dia nya"celetuk Juan heran.Tapi Juan tidak peduli.Ia malah terkekeh geli lantas kembali on mode senyum-senyum sendiri.
"Kamu apain lagi Kim,sampai mukanya kesal kayak tadi?"tanya seorang perempuan yang baru datang,penampilannya sangat feminim.Jelas berbanding terbalik dengan Kimeera yang suka berpenampilan tomboy,dengan kaos over size,celana jeans dan juga jaket denim.
"Bisa gak sih kalau datang itu,permisi dulu atau salam gitu?!"gerutu Juan jengkel karena agak kaget saja di tanya tiba-tiba padahal dia sedang asyik dengan dunianya sendiri.
"Kamu kenapa kaget?aku gak lagi ngagetin kamu.Ngomong aja lembut gini"katanya sewot.
"Dengar ya Maroon,aku kaget ya karena emang kaget.Lagian kalau soal Kim itu urusan aku,bukan urusan kamu.Cuma spion doang yang hilang paling besok sudah di ganti baru lagi"kata Juan membuat si gadis memasang wajah kesal.
"Maroon!namaku itu Mery bukan Maroon!ngeselin banget jadi orang!"pekik Mery dengan suara melengking.
"Aduh berisik banget jadi cewek,hei Mery maroon terserah aku mau sebut kamu apa.Kamu gak suka terserah,apa kamu juga pengen di kasih perhatian sama aku?kenapa,apa cowok kamu itu kurang peka ya,sampai pengen banget aku perhatikan?"ledek Juan membuat Mery menghentakkan kaki saking kesalnya.
"Juan sialan,aku benci sama kamu!"teriak Mery lantas berlalu.
"Hati-hati nanti nabrak!"teriak Juan sambil tertawa.
Mery yang melangkah sembari menoleh kearah Juan dengan ekpresi kesal tak menyadari jika ada tiang lampu taman di depannya.
Dan detik berikutnya kemudian.
"Auch!"keluh Mery mengusap kepalanya yang sakit kepentok tiang.
Sementara Juan tertawa ngakak melihat adegan itu.
"Juan kampret!"umpat Mery kesal juga malu.
"Hahahaha...bukan salahku loh,salahkan tiangnya kenapa berdiri disitu"kata Juan puas.
"Gil4!"umpat Mery lantas beranjak pergi
*****
Kim terpaksa membeli sepasang spion baru,rasanya benar-benar ingin mengamuk.Untung saja ia tidak kena tilang,mungkin karena sedang beruntung saja,selebihnya selalu sial bila bertemu Juan tentunya.
"Kusut amat wajahnya?kenapa Juan lagi?"tanya Khumaira ketika Kimeera ikut bergabung dengannya di taman belakang usai membersihkan diri.
"Iya ma"sahut Kimeera pelan.
"Apalagi hari ini yang dia lakukan?"tanya Khumaira sambil meneguk tehnya berlahan.
"Kaca spionku di copot ma,untung saja tadi gak ada swiping di jalan"jawab Kim dengan ekspresi cemberut.
"Kamu gak minta ganti rugi?"tanya Khumaira lagi sambil tersenyum.
"Malas ma,malah tambah ribet berurusan dengan dia,bukannya cepat selesai malah tambah runyam"jawab Kim.
Khumaira tersenyum lembut
"Sesekali bikin dia kapok,biar dia berhenti buat gangguin kamu"kata Khumaira lagi.
"Masalahnya bukan cuma aku saja yang di ganggu,hampir semuanya ma.Bahkan dosen pun kena juga,heran aku ma sama tuh orang,entah pas hamil mamanya ngidam apa sih kok punya anak kayak Juan itu,tengilnya minta di sentil biar pindah alam"gerutu Kim dengan nada kesal.
"Duh terus gimana dong,masa iya anak mama tiap pulang kampus mukanya kusut terus?coba deh cari ide biar dia berhenti ganggu kamu"kata Khumaira lagi.
"Atau mama sewa bodyguard saja"cetus Khumaira.
"No!aku gak mau,di kira aku anak pejabat kali ma"tolak Kim cepat.
"Terus?atau kamu di antar jemput sama sopir saja?Kapan waktu motormu di taruh di antara tanaman pembatas,tadi spion mu besok apa lagi mau remnya yang di lepas atau apa.Mama ikut kesal juga sama itu anak"kata Khumaira agak kasar.
"Eh,iya juga sih ma.Ya udah besok aku di antar sama sopir saja lah,biar saja dia repot dan bingung cari motorku di parkiran"kata Kim setuju.
"Nah gitu dong,besok kamu di antar pak Mul saja.Nanti pas pulang telepon ke rumah atau minta temanmu buat temani kamu sebelum pak Mul datang"ujar Khumaira.
"Iya ma"kata Kim patuh.
Ia bergidik ngeri,membayangkan jika Juan nekad memutuskan tali rem motornya.
Keesokan harinya
Juan mondar-mandir di area parkiran motor,tapi ia tidak menemukan keberadaan motor matic milik Kim disana.
"Ck,kok gak ada sih?apa dia gak masuk ya?"gumam Juan sambil menggaruk kepalanya.
"Aku cek saja lah ke kelasnya"ucap Juan,sayangnya yang ia cari tak kelihatan sama sekali.Padahal,memang Kim sengaja menghindar dari pantauan Juan.Kim hanya ingin menjaga moodnya hari ini,karena ia tidak ingin karena Juan moodnya berantakan lagi.
"Duh jangan-jangan motornya kena tilang lagi,ah biar saja lah paling besoknya sudah bebas"katanya pelan,tak mau pusing jika Kim benaran kena tilang.
"Ah gak asyik banget hari ini,tidak ada yang bisa di bikin kesal"katanya lagi.
Usai mata kuliah jam pertama Juan menuju kantin untuk makan siang,padahal biasanya ia selalu makan di cafe depan kampus.
"Tidak perlu di cari,orangnya tidak ada"kata Sam,melihat Juan yang menoleh ke mana-mana.
"Sok tau"ucap Juan acuh.
"Itu gara-gara kamu,kalau saja kamu tidak iseng membuka kaca spion Kim,orangnya mungkin akan baik-baik saja sekarang.Harusnya tindakan nekadmu itu di laporkan pada polisi"kata Sam datar tapi terkesan serius.
Juan tampak terkejut mendengar ucapan Samudra.
"Maksudmu apa?"tanya Juan terdengar panik.
"Maksudku apa?telingamu masih normal kan jadi kamu pasti dengar apa yang aku bilang tadi"kata Sam seraya berlalu pergi dari hadapan Juan menuju meja lain.
"Masa sih?"gumam Juan masih tak percaya.
"Tapi kalau benar bagaimana?aduh mati anak orang dong?"kata Juan cemas.
Sementara Sam,tersenyum samar melihat raut wajah Juan yang tampak kuatir.
Tidak apa-apa,sesekali si tengil itu harus di kasih pelajaran.
Tadinya Sam juga bingung tidak melihat motor milik Kim di parkiran.Untung saja keduanya sempat bertemu sebelum menuju kelas masing-masing.Dan Kim menceritakan semua pada Sam,hingga muncul lah ide Sam untuk membuat Juan kuatir seperti itu.
Sementara Kim,malah sedang menikmati makan siangnya dengan tenang di cafe seberang kampus.
"Aduh,bisa gak tenang begini sih jadinya"gerutu Juan mencampakan sendoknya di atas piring.
Ia jadi gusar sendiri memikirkan hal buruk yang terjadi pada Kim karena ulahnya.
"Aku nanya Sam saja kali,dimana Kim di rawat"kata Juan seraya beranjak meninggalkan makanannya tanpa di sentuh sama sekali.