Sinopsis: Namaku Ebby Zahran. aku seorang OB di sebuah rumah sakit besar, aku selalu di salahkan oleh kakak tiriku, bahkan aku selalu di jadikan layak nya seorang babu. padahal aku putra kandung keluarga mamah. aku putra kedua dari mamah, papah ku sudah tiada, aku kira setelah mamah menikah lagi aku akan bahagia mempunyai kakak tiri . kakak tiriku putra kandung dari papah tiriku. mamah dan papah tiriku belum di karuniai anak.
aku juga belum pernah mendapatkan kebahagiaan dari kakak ku. dia selalu acuh, aku tak tau apa yg membuat nya seperti itu.
Ikuti kisah ku ini, semua tak mudah untukku.
hanya untuk hiburan semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 13" Menghindar
Aku berjalan menelusuri jalanan yg mulai gelap, kaki ini sudah lelah karna kak Adi tak mengizinkan ku untuk memakai sepeda itu. Karna dia belum puas jika penderitaan ku belum sempurna. aku menahan sakit bekas pukulan kemarin, jujur aku ingin istirahat, tapi kak Adi tak bisa melihat ku kembali pulih , dia selalu menghalalkan semua cara untuk membuat ku menderita.
Di tengah perjalanan ,aku rehat sejenak, aku duduk di buk dekat trotoar, hari yg makin malam makin dingin pula.
Cahaya lampu mobil membuat ku silau, heels putih tulang itu terlihat, lalu turun lah Ellena, mendekati ku.
" Mas, ayo pulang!" Ellena mengajak ku sambil tersenyum dia mendekati aku, setelah makin dekat dia kaget karna aku penuh luka lebam.
" Nggak usah, makasih, aku bisa pulang sendiri" tolak ku sambil mengangkat bahu, aku menghindar karna aku ingat kejadian kemarin.kak Adi begitu tak ingin jika aku dekat dengan Ellena.
" Mas kenapa kok menghindar gitu? Apa salah ku?" Ellena membuat hati ini makin merasa bersalah, jujur aku nggak sanggup harus berkata jujur kalau aku mulai mencintai nya, tapi kak Adi menjadi penghalang, dia juga sangat mencintai Ellena.
"Nggak kok, aku nggak enak aja, ini udah malem , aku harus pergi"Aku melangkah sambil tersenyum, bibir ini bergetar karna hembusan angin malam ini sangat kencang membuat ku kedinginan. Aku sebenar nya tidak tega untuk menolak tawaran baik Ellena tapi aku sadar aku dan dia tak bisa bersama.
" Oke, nggak papa, aku paham kok" Ellena tersenyum sambil melangkah menuju mobil nya lagi, sebetul nya dia ingin tau akan wajah ku yg penuh lebam, tapi dia menghargai keputusan ku.
Aku tersenyum, aku pun melangkah lagi, walau kaki ini sangat lelah, sudah tidak kuat.
Singkat, aku sudah sampai di rumah, begitupun Ellena.
" Dari mana? jam segini baru sampe!" Kak Ryan menyilangkan tangan nya sambil berdecak sebal melihat wajahku.
" Aku ada urusan dulu, bukan kah kakak nggak peduli pada ku, harus nya kakak nggak perlu tau apa yg aku lakukan!" aku melangkah masuk dengan ketus.
" Plakkk" tamparan mendarat sempurna di pipi ku, luka itu semakin sakit karna di tampar, aku menoleh ternyata yg menampar ku mamah.
" Kamu keterlaluan, kakak mu nanya karna dia masih sedikit peduli pada mu tau!!!" mamah berteriak sambil menampar ku.
" Tampar lagi mah, ayo tampar lagi, aku udah capek, bila perlu bunuh aja aku sekalian!!" aku memengangi tangan mamah . Aku tempelkan tangan nya di pipi ku.
" Plakkkk" Tamparan itu mendarat lagi, di pipiku ,aku pun masuk dengan menahan sakit itu, aku meninggalkan mereka.
Mamah dan kak Ryan pun masuk lalu menutup pintu utama sekaligus mengunci nya.
Aku berjalan pelan menuju kamar, panas, perih, pedas menjadi satu, tapi itu tak sebanding dengan sakit hati ini.
Mamah terdiam setelah beliau masuk kamar, tangan lembut nya kini jadi ringan tangan, dua butiran hangat mulai jatuh , membasahi pipi nya.
" Jangan nangis , kamu jangan merasa kasian pada Ebby, karna tangis mu belum cukup mengobati luka nya selama ini!!" papah keluar dari kamar mandi memakai handuk , mendekati mamah.
Mamah langsung terdiam, sambil merebahkan tubuh nya di kasur, ucapan papah tidak di jawab lagi. Karna memang benar tidak mampu mengobati luka hati ku.
Aku sudah mandi, aku merebahkan tubuh lelah ini sambil mengambil obat pereda sakit , lalu bangkit meraih gelas di atas meja dan meminum nya,agar tidur ku nyenyak.