Awalnya, aku kira dunia baruku, adalah tempat yang biasa-biasa saja. karena baik 15 tahun hidupku, tidak ada hal aneh yang terjadi dan aku hidup biasa-biasa saja.
Tapi, Setelah Keluarga baruku pindah ke Jepang. Entah kenapa, aku akhirnya bertemu pecinta oppai di samping rumahku, seorang berambut pirang mirip ninja tertentu, seorang pecinta coffe maxxx dengan mata ikan tertentu, dan seorang maniak SCP berkacamata tertentu.
Dan entah kenapa, aku merasa kehidupan damaiku selama 15 tahun ini akan hilang cepat atau lambat.
Karya dalam Crossover saat ini : [To Love Ru], [Highschool DXD], [Dandadan], [Oregairu], [Naruto], [Nisekoi]
Jika kalian ingin menambah karakter dari anime tertentu, silahkan beri komentar..
Terimakasih...
* Disclaimer *
[*] Selain OC, karakter dan gambar yang digunakan dalam Fanfic ini bukan milik saya, melainkan milik penulis asli, dan pihak yang bersangkutan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aga A. Aditama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi Penyelamatan - Bagian 3
Awalnya, saat aku melihat peristiwa penculikan gadis Ayase menggunakan Mind Eyes. Aku cukup terkejut saat melihat siapa pelakunya, namun rasa terkejutku bahkan tidak ada apa-apa, jika dibandingkan dengan apa yang aku lihat di dalam tubuh Okarun.
Itu adalah sebuah kumpulan energi negatif, dan bahkan bisa dibilang terkutuk menurut informasi yang mataku lihat. Kumpulan energi terkutuk itu, menciptakan wujud yang apa manusia katakan sebagai bentuk abstrak.
Cukup abstrak sampai-sampai dalam pandanganku, aku tidak tahu makhluk apa sebenarnya yang mendiami tubuh Okarun. Namun, dalam kekacauan energi kutukan tersebut, aku melihat makhluk yang menyerupai bentuk tubuh seorang nenek tua.
Tapi karena pasokan Mana yang gila-gilaan, aku tidak bisa menganalisis makhluk apa itu sebenarnya. Namun yang jelas, bagi manusia makhluk itu jelas apa yang disebut sebagai hantu.
Dan masalahnya, sejak dulu hingga sekarang. Aku benar-benar takut dengan mereka, karena itu pikiranku secara otomatis mencoba menghilangkan ingatan yang baru saja aku lihat.
Tubuhku masih sedikit menggigil saat mengingatnya, tapi dengan Okarun yang menatapku dengan ekspresi berharapnya. Aku mencoba untuk menghilangkan perasaan tidak nyamanku, dan memberitahu informasi yang aku baru saja dapatkan.
“Jangan panik saat aku mengatakannya, Okarun. Namun sebelum itu, apa yang kamu tahu tentang sisi lain dunia ini?"
Tergantung jawabannya, aku harus menjelaskan beberapa informasi yang aku tahu. Agar kekurangan informasinya bisa teratasi, walaupun dengan minimnya pengetahuanku tentang dunia supernatural di dunia ini.
Okarun menggaruk kepalanya, sedikit canggung, saat aku bertanya padanya.
“Yang aku tahu, Alien dan Youkai itu benar-benar ada. Aku pernah bertemu langsung dengannya. Tapi untuk sisi dunia supernatural," Okarun menggelengkan kepala, “Aku baru mengetahuinya darimu barusan."
Nah, mendengar bahwa dirinya pernah bertemu dengan Alien dan Youkai, sepertinya Okarun memiliki beberapa pengalaman dengan dunia supernatural.
Dan walaupun aku tidak mengetahuinya secara langsung, setidaknya informasi dari duniaku dulu pasti berguna disini.
“Baiklah kalau begitu. Singkatnya, Okarun. Dunia ini penuh dengan berbagai macam jenis makhluk supernatural yang sering muncul dalam novel atau game."
Aku berhenti sejenak, mengamati reaksi Okarun, dan melihatnya tidak terlalu terkejut, sepertinya dia sudah cukup siap untuk mendengar sisanya.
“Apakah kamu familiar dengan Angel, dan Demon dalam alkitab?" Okarun mengangguk, dan aku melanjutkan. “Baik itu Demon, Angel, atau bahkan Fallen. Mereka benar-benar ada, dan berkeliaran di dunia manusia. Lebih jauh, bahkan dewa-dewa dalam mitologi, mereka juga ada di dunia ini. Jadi jangan heran jika kamu pernah bertemu Youkai dan Alien, karena mereka pasti juga ada di dunia ini."
Walaupun aku belum bertemu dengan para dewa, ataupun Alien lain selain Lala. Setidaknya dengan kemunculan Lala, dan ceritanya yang sama dengan kanon To Love-ru. Aku berani bertaruh bahwa Alien juga seharusnya banyak bermukim di Bumi.
Okarun yang mendengar pengakuanku, sedikit terkejut. Meskipun tidak terlalu berdampak padanya sekarang.
“Dan... Orang yang menculik temanmu, mereka adalah kelompok Fallen."
...----------------...
Setelah pergi meninggalkan Okarun, dan memberitahunya perkiraan lokasi persembunyian para Fallen. Aku memilih untuk pergi, dan melanjutkan niat awalku untuk mencari keberadaan Lala.
Walaupun aku sebenarnya khawatir dengan Okarun, aku benar-benar tidak bisa ikut dengannya saat ini. Aku juga telah menasihatinya untuk jangan bertindak gegabah, karena baik dia tidak mengetahui kekuatan para Fallen, dia juga sedang kelelahan saat ini.
Meskipun aku tahu bahwa nasihatku pasti tidak akan ia dengarkan, saat melihat bagaimana sikapnya saat mengetahui identitas para penculik.
Perasaanku benar-benar tidak enak saat meninggalkan Okarun sendiri, namun aku tidak memiliki waktu untuk menolongnya, saat diriku sendiri sedang sibuk mencari Lala sekarang.
Aku hanya bisa berdoa, dan berharap agar Okarun tidak gegabah, dan nekat menyerbu markas para Fallen.
Dalam langkahku, perhatianku benar-benar terpecah. Antara menghawatirkan keadaan Lala, juga dengan nasib Okarun.
Mungkin karena itu, aku memacu diriku tanpa sadar. Dan menggunakan Manaku tanpa niat untuk menghematnya. Dan terus menerus menggunakan mantra penguatan pada tubuhku, dengan harapan aku bisa menemukan keberadaan Lala sedikit lebih cepat, dan bisa datang membantu Okarun.
Namun, terkadang takdir sangat kejam.
“Huft... Huft... Sial, pergi kemana Lala? Aku sudah mencarinya disetiap sudut kota, namun bahkan bayangannya saja tidak terlihat."
Sudah lebih dari satu jam dari saat aku berpisah dengan Okarun, dan selama itu pula aku terus menggunakan mantra penguatan.
Dan bahkan jika aku sudah menjelajahi hampir semua sudut kota, aku masih tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Lala.
“Dimana kamu, Lala?"
Semakin dengan lamanya waktu yang aku habiskan, semakin cemas dan lelah juga aku dibuatnya. Baik karena menghawatirkan keadaan Lala, tapi juga takut dengan apa yang mungkin terjadi pada Okarun.
Sambil mengigit bibir bawahku, aku melanjutkan perjalanan dan terus menyisir daerah lain yang belum aku kunjungi.
Namun dalam hatiku, perasaan cemas dan gelisah sudah memenuhi pikiranku.
...----------------...
...Di saat yang sama, di gereja terbengkalai tertentu...
...Dengan Okarun...
Aku sampai di tempat yang Kenma beritahu, disebuah gereja lama yang sudah ditinggalkan oleh para jemaatnya. Namun, bahkan tanpa melihat kedalamnya, aku bisa tahu jika gereja itu tidak benar-benar ditinggalkan.
“Sepertinya benar, Ayase-san sepertinya benar-benar dibawa kemari."
Sejujurnya, Kenma telah menyarankan aku untuk tidak gegabah, dan menyerang tempat ini.
Baik itu karena aku kalah jumlah, ataupun karena aku benar-benar tidak dalam dalam kondisi optimal saat ini.
Namun, saat mengetahui bahwa mungkin saja Ayase-san berada disini. Dan tahu bahwa mungkin saja dia akan terluka, saat aku terlambat menolongnya.
Membayangkan skenario tersebut benar-benar membuatku takut, entah itu karena rasa terimakasihku karena bantuan yang aku terima. Atau karena kebaikan yang aku peroleh dari Ayase-san, aku tidak ingin melihatnya terluka, dan aku hanya melihat tanpa menolongnya.
“Aku benar-benar tidak ingin hal itu terjadi."
Aku berdoa, baik untuk keselamatan Ayase-san, atau untuk kesuksesan rencanaku.
“Jadi aku mohon, baba. Setidaknya pinjamkan aku kekuatanmu, agar aku bisa menolong Ayase-san."
Aku memohon padanya, pada apa yang mungkin Kenma lihat dalam tubuhku. Seorang Youkai Iblis yang mendiami tubuhku, dan mencuri Gintamaku.
Walaupun seharusnya Turbo Granny telah menghilang, setelah kalah lomba lari denganku dan Ayase-san. Namun setelah Kenma menggunakan kekuatan anehnya, aku beranggapan bahwa mungkin saja Turbo Granny masih ada didalam tubuhku.
Setidaknya aku berharap begitu, karena bagiku. Kekuatan Turbo Granny adalah satu-satunya cara agar aku bisa menolong Ayase-san.
Aku mengendap-endap mendekati gereja tua, aku berhati-hati, takut jika keberadaanku disadari oleh mereka yang mungkin ada didalam.
Aku mendekati jendela yang terbuka disisi samping gereja, aku mengamati keadaan di dalamnya. Namun sayangnya, interior gereja kosong dengan hanya sederet kursi tua yang ada.
Namun perasaan cemas dan tidak enak menyelimuti hatiku, aku benar-benar merasa jika di tempat inilah Ayase-san berada.
Karena itu, aku memberanikan diri untuk masuk kedalam gereja.
Namun...
Tubuhku membeku saat aku menoleh, dan melihat sosok besar sudah berdiri di belakangku. Seorang pria paruh baya, dengan setelan jas panjang berwarna abu-abu cerah, dengan topi fedora ala bangsawan Inggris.
Sedang berdiri dengan lengan bersilangan, sambil menyeringai geli saat melihatku.
“Sepertinya ada serangga yang menyelinap." Setelah mengatakannya, sosok besar itu mengayunkan tangannya kearahku.
Bam...
Semua udara dalam paru-paru keluar, saat benturan hebat mendarat di tubuhku. Membuatku terpental beberapa meter, dengan rasa sakit yang tidak lebih buruk, dari saat menggunakan kekuatan Turbo Granny secara berlebihan.
Dampak serangan tersebut, membuat kesadaranku menipis. Dengan rasa sakit yang menyerangku, tubuhku seperti ingin menyerah dan tertidur saat itu juga.
Namun, sadar bahwa sekarang bukan waktunya untuk menyerah dari rasa sakitku. Aku mencoba bangkit, tapi bahkan sebelum aku bisa benar-benar berdiri. Sosok besar itu telah muncul di sampingku, dan tanpa aba-aba langsung menendang perutku.
“Ugh... ."
Tubuhku sekali lagi terpental, dan menabrak dinding gereja tua, sampai-sampai aku bisa mendengar suara retak. Tanpa tahu suara itu muncul dari tubuhku, atau dari dinding gereja yang sudah rapuh.
“Cih... Menyedihkan, aku kira akan lebih menarik. Ternyata hanya manusia rendahan."
Aku bisa mendengar sosok itu berjalan mendekat kearahku, namun tubuhku benar-benar merasa sakit, membuatku tidak mampu menggerakkan tubuhku.
“A-ayo berdirilah. Ugh... Berdiri!"
Sambil menggertakkan gigiku, aku mencoba berdiri. Melawan semua rasa sakit, dan kelelahan yang aku derita.
Dan saat itu, aku mendengarnya.
[Hanya kali ini saja, bocah! Karena aku juga membenci makhluk menjijikkan itu, aku akan membantumu.]
gk sabar liat semua makhluk terkuat nya saling muncul, mulai dari hantu yang skala planet, orang tua nya Lala , sama dewa nya dxd 🤣
jadi kayak lucy