NovelToon NovelToon
Whispers Of Ghost : The Shaman'S Secret

Whispers Of Ghost : The Shaman'S Secret

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Cinta Beda Dunia / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Peramal / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Seojinni_

Xin Lian, seorang dukun terkenal yang sebenarnya hanya bisa melihat hantu, hidup mewah dengan kebohongannya. Namun, hidupnya berubah saat seorang hantu jatuh cinta padanya dan mengikutinya. Setelah mati konyol, Xin Lian terbangun di dunia kuno, terpaksa berpura-pura menjadi dukun untuk bertahan hidup.

Kebohongannya terbongkar saat Pangeran Ketiga, seorang jenderal dingin, menangkapnya atas tuduhan penipuan. Namun, Pangeran Ketiga dikelilingi hantu-hantu gelap dan hanya bisa tidur nyenyak jika dekat dengan Xin Lian.

Terjebak dalam intrik istana, rahasia masa lalu, dan perasaan yang mulai tumbuh di antara mereka, Xin Lian harus mencari cara untuk bertahan hidup, menjaga rahasianya, dan menghadapi dunia yang jauh lebih berbahaya daripada yang pernah dia bayangkan.

"Bukan hanya kebohongan yang bisa membunuh—tapi juga kebenaran yang kau ungkap."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 : Di Balik Gerbang yang Tertutup

Gerbang kuil yang berat itu kini tertutup rapat, meninggalkan mereka dalam kegelapan yang semakin pekat. Hembusan angin malam yang dingin menyapu wajah mereka, seolah membawa bisikan-bisikan dari dunia lain. Setelah menyelamatkan gadis kecil itu, Xin Lian dan Tianlan berdiri di tengah halaman kuil yang sunyi, memandang ke arah gerbang yang kini tampak seolah menghalangi jalan keluar mereka.

Di sekitar mereka, kuil yang luas itu terasa semakin menekan. Dinding batu yang usang dihiasi dengan ukiran-ukiran kuno yang tampak hidup dalam cahaya rembulan yang redup. Kabut tipis mulai merayap di sepanjang tanah, menambah kesan angker yang semakin mendalam. Patung-patung dewa yang tinggi dan tampak seolah mengamati setiap gerakan mereka, seakan menyimpan rahasia yang belum terungkap.

"Gerbang ini... tidak akan terbuka begitu saja, bukan?" suara Xin Lian terdengar rendah, penuh ketegangan.

"Tidak. Ada sesuatu yang lebih besar di balik ini. Kita belum keluar dari bahaya." Tianlan menjawab dengan ekspresi serius, menatap gerbang yang tertutup.

Saat mereka berbicara, Xin Lian merasakan sesuatu yang aneh. Seolah ada mata yang mengawasi mereka dari balik bayangan. Sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih gelap dari yang mereka bayangkan sedang menunggu mereka. Di sudut matanya, ia menangkap kilasan bayangan hitam yang bergerak cepat, hanya untuk menghilang begitu saja.

Gadis kecil yang mereka selamatkan kini terbaring lemah di tanah, tubuhnya gemetar ketakutan. Xin Lian merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan gadis itu. Meskipun mereka berhasil menyelamatkannya, ada perasaan tidak nyaman yang menyelimuti hati Xin Lian. Ia merasakan kekuatan yang tersembunyi dalam diri gadis itu, sesuatu yang lebih dari sekadar ketakutan biasa.

"Dia tidak bisa bertahan lama. Kita harus keluar dari sini." Tianlan berkata dengan cemas, menatap gadis itu.

"Tapi ada sesuatu yang tidak beres. Kenapa dia begitu takut? Apa yang sebenarnya terjadi di sini?" Xin Lian menjawab dengan suara tajam, penuh keraguan.

Tianlan melangkah maju, mencoba mencari cara untuk membuka kembali gerbang yang tertutup rapat itu. Sementara itu, Xin Lian mendekati gadis kecil yang tergeletak di tanah, berusaha menenangkan dirinya. Namun, semakin dekat ia mendekat, semakin kuat perasaan aneh yang menghantui dirinya.

Tiba-tiba, gadis kecil itu membuka matanya, menatap Xin Lian dengan tatapan kosong yang penuh ketakutan. Suara lirihnya terdengar, seperti bisikan yang datang dari jauh.

"Mereka... mereka akan datang... mereka tidak akan membiarkan kita pergi." suara gadis kecil itu gemetar, penuh ketakutan.

Suasana menjadi semakin tegang saat angin yang berhembus semakin kencang, membawa suara-suara aneh yang terdengar seperti bisikan dari dunia lain. Xin Lian dan Tianlan saling berpandangan, merasakan ketidakpastian yang semakin menghimpit mereka.

Malam yang semakin gelap dan kabut yang menebal di sekitar mereka menjadi simbol dari ketidakpastian dan ancaman yang mengintai. Bulan yang mulai tertutup awan tampak seperti mata yang mengawasi mereka dari kejauhan, menambah kesan bahwa mereka sedang berada dalam jebakan yang tak terhindarkan.

Xin Lian merasa terjebak antara dua pilihan: apakah mereka harus terus mencari cara untuk membuka gerbang dan keluar dari kuil ini, ataukah mereka harus mencari tahu lebih dalam tentang ancaman yang mengintai mereka di dalam kuil? Perasaan ingin tahu yang kuat mulai bergelora dalam dirinya, meskipun ia tahu bahwa semakin dalam mereka menyelidiki, semakin besar pula bahaya yang mereka hadapi.

Tianlan akhirnya menemukan sebuah pintu tersembunyi di sisi kuil, namun sebelum mereka bisa melangkah lebih jauh, mereka dikejutkan oleh suara gemuruh yang datang dari dalam. Gerbang yang tertutup mulai bergetar, dan bayangan gelap mulai muncul dari celah-celah batu.

"Kita tidak punya banyak waktu. Mereka sudah datang." Tianlan berkata dengan suara tegas, siap bertindak.

"Tunggu dulu. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya mereka sembunyikan di sini." Xin Lian menjawab dengan senyum licik, meskipun ketegangan masih terasa.

Saat gerbang bergetar semakin kuat, bayangan hitam itu semakin mendekat, dan suara langkah kaki yang berat terdengar semakin jelas. Mereka tahu, ini adalah saat yang menentukan. Mereka harus memilih antara melawan ancaman yang muncul atau menemukan jalan keluar yang lebih aman.

Gerbang yang tertutup rapat menjadi simbol dari penghalang yang menghalangi jalan mereka, tetapi juga sebagai pertanda bahwa mereka masih terperangkap dalam misteri yang lebih besar. Meskipun mereka berhasil menyelamatkan gadis kecil itu, mereka belum benar-benar bebas dari ancaman yang mengintai.

***

Gerbang yang tertutup rapat itu mulai bergetar lebih keras, seolah menahan sesuatu yang jauh lebih kuat di baliknya. Setiap detik terasa semakin berat, dan udara yang semula dingin kini terasa semakin panas, penuh dengan ketegangan yang mencekam. Suara langkah kaki berat semakin dekat, menggema di dalam kuil yang sunyi.

"Kita tidak bisa menunggu lebih lama," Tianlan berkata dengan suara tegas, matanya tajam menatap bayangan yang mulai menyelimuti ruang di sekitar mereka. "Kita harus keluar sekarang."

Namun, Xin Lian tidak bergerak. Ia berdiri di tempat, menatap gerbang yang bergetar dengan rasa penasaran yang mendalam. Ada sesuatu yang terasa tidak beres, sesuatu yang lebih besar dari sekadar ancaman fisik yang mengintai mereka. Sesuatu yang terhubung dengan kekuatan yang lebih gelap, yang tidak bisa mereka abaikan begitu saja.

"Tunggu," Xin Lian berkata pelan, tangannya terangkat, menahan Tianlan yang sudah siap untuk bergerak. "Aku merasa ada sesuatu yang lebih dari sekadar ancaman biasa di sini."

Tianlan menatapnya dengan ragu. "Kau yakin?" tanyanya, tetapi Xin Lian hanya mengangguk, matanya tajam menelisik setiap sudut kuil yang mulai gelap.

Tiba-tiba, suara gemuruh semakin keras, dan dari balik gerbang yang tertutup itu, muncul bayangan hitam yang semakin jelas. Bayangan itu bergerak dengan kecepatan yang tak terduga, menyelimuti setiap sudut kuil dalam kegelapan yang mencekam. Dari dalam kegelapan itu, muncul sosok-sosok yang tampak seperti bayangan, namun mereka jelas tidak manusia.

"Apa itu?" Tianlan bertanya, suaranya dipenuhi kekhawatiran.

"Roh-roh yang terperangkap," jawab Xin Lian, suaranya dingin dan penuh perhitungan. "Mereka bukan sekadar hantu biasa. Mereka adalah penjaga yang diutus untuk memastikan tidak ada yang keluar dari sini."

Sosok-sosok itu semakin mendekat, wajah mereka tak tampak jelas, hanya bayangan hitam yang bergerak dengan kecepatan luar biasa. Mereka melayang di udara, mengelilingi Xin Lian dan Tianlan, seolah mengepung mereka.

Gadis kecil yang mereka selamatkan, yang kini terbaring lemah di tanah, tiba-tiba menggigil hebat. "Mereka... mereka datang untukku," suaranya hampir tak terdengar, tetapi cukup jelas untuk membuat Xin Lian merasa terperangkap dalam sebuah permainan yang jauh lebih besar.

"Apa yang kau tahu tentang mereka?" Xin Lian bertanya, matanya menatap gadis kecil itu dengan tajam.

Gadis itu hanya bisa menggelengkan kepala, matanya terpejam ketakutan. "Mereka adalah penjaga yang terikat oleh kutukan. Mereka tidak akan membiarkan siapa pun keluar tanpa membayar harga yang mahal."

Xin Lian merasa ada sesuatu yang lebih dalam di balik kata-kata gadis itu. Sesuatu yang menghubungkan dirinya dengan kekuatan gelap yang mengintai mereka. Ia tahu bahwa untuk keluar dari sini, mereka harus menghadapi lebih dari sekadar penjaga roh ini. Mereka harus menemukan cara untuk mematahkan kutukan yang mengikat mereka semua di dalam kuil ini.

Namun, saat mereka bersiap untuk bertarung, Xin Lian merasakan sesuatu yang aneh. Di tengah kekacauan itu, matanya menangkap kilatan sesuatu yang tergeletak di sudut ruangan. Sebuah seruling terbuat dari kayu hitam, dengan ukiran yang rumit dan bercahaya samar.

"Apa itu?" Tianlan bertanya, mengikuti arah pandangan Xin Lian.

Tanpa ragu, Xin Lian bergerak cepat menuju seruling itu dan mengambilnya. Begitu tangannya menyentuh seruling tersebut, ia merasakan getaran energi yang kuat mengalir melalui tubuhnya, seperti sesuatu yang terbangun dalam dirinya. Tanpa pikir panjang, Xin Lian mulai memainkan seruling itu dengan hati-hati.

Suara yang keluar dari seruling itu bukanlah suara biasa. Melodi yang teralun memancarkan gelombang energi yang luar biasa, menggetarkan udara di sekitar mereka. Bayangan hitam yang mengelilingi mereka mendesis, tampak kesakitan oleh suara tersebut. Roh-roh penjaga yang sebelumnya tampak tak terpengaruh, kini mulai mundur, terhenti sejenak oleh melodi yang dikeluarkan dari seruling.

"Itu..." Tianlan terkejut, matanya lebar memandang Xin Lian yang kini tampak lebih kuat. "Kau... mengendalikan mereka dengan seruling itu?"

Xin Lian hanya tersenyum dingin, memainkan seruling itu dengan semakin percaya diri. "Seruling ini memiliki kekuatan untuk mengendalikan roh. Kekuatan ini bisa mengusir mereka, atau bahkan memanipulasi mereka sesuai kehendakku."

Dengan seruling itu, Xin Lian tidak hanya bergantung pada kekuatan tanda di tangannya. Kini, ia memiliki alat yang bisa mempengaruhi roh dan bayangan hitam dengan cara yang lebih subtil, namun mematikan. Setiap nada yang ia mainkan mengeluarkan gelombang energi yang mempengaruhi roh-roh penjaga, memperlambat pergerakan mereka dan membuat mereka terpecah-pecah.

Namun, meskipun seruling itu memberikan kekuatan baru, Xin Lian tahu bahwa ini bukanlah kemenangan yang mudah. "Tianlan, kita harus bertindak cepat. Ini baru permulaan."

Tianlan mengangguk, siap untuk bertarung bersama Xin Lian. Mereka melangkah maju, memanfaatkan kekuatan seruling untuk menghadapi penjaga roh yang semakin banyak. Bayangan hitam itu semakin mengerikan, namun dengan setiap nada yang keluar dari seruling, mereka mulai merasakan perubahan. Bayangan itu mulai terpecah, dan kekuatan gelap yang mengendalikannya mulai goyah.

"Kita akan keluar dari sini," Xin Lian berkata dengan penuh tekad, seruling di tangannya bergetar seiring dengan alunan melodi yang semakin kuat. "Dan kita akan menghancurkan kutukan ini sekali dan untuk selamanya."

***

Melodi seruling itu semakin intens, dan bayangan hitam yang mengelilingi mereka mulai terkikis, namun tiba-tiba, sebuah suara dalam yang penuh amarah bergema di udara. "Kau pikir seruling itu akan menyelamatkanmu?"

Xin Lian terhenti sejenak, matanya membelalak saat bayangan gelap yang lebih besar muncul di depan mereka, sosok yang jauh lebih mengerikan daripada yang sebelumnya. Di dalam kegelapan itu, sepasang mata merah menyala menatap tajam ke arahnya. "Aku adalah kutukan yang tak bisa dihancurkan."

Seruling di tangan Xin Lian bergetar, seakan merespons ancaman itu. "Kita belum selesai," bisiknya, matanya penuh tekad. Tapi, sebelum ia bisa melangkah lebih jauh, sebuah tangan besar yang terbuat dari bayangan hitam mencengkeramnya, menariknya ke dalam kegelapan.

"Xin Lian!" Tianlan berteriak, namun bayangan itu sudah menelan mereka berdua.

***

Apakah mereka akan bisa bertahan? Apa yang akan terjadi pada Xin Lian dan Tianlan di dalam kegelapan itu?

1
Intan Hazana
Luar biasa
Seojinni_
good
Ao_Ao_
semakin menarik kak, lanjut
Ao_Ao_
Tianlan yg terfitnah /Facepalm/
Ao_Ao_
mulai deh mulai /Facepalm/
Ao_Ao_
betullllll, aku suka MC yg realistis gini gak terlalu masalalu /Kiss//Kiss//Kiss/
Ao_Ao_
lawak banget dia nih, aku bahkan gak tau siapa aku? /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ao_Ao_
lanjuttttt kak
Ao_Ao_
Aku suka banget yg MC nya licik licik gini /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Ao_Ao_
Yaaa bener sihhh tapi gak gitu juga kali /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ao_Ao_
Kasian banget lian Thor
Ao_Ao_
🤣 ngakak banget
Ao_Ao_
aku suka semua cerita kakak
Arix Zhufa
Alur ceritanya lain daripada yg lain 😄
Seojinni_: 🤣 Ide author emg suka out of the box
total 1 replies
Arix Zhufa
semangat thor
Arix Zhufa
semangat up nya thor
Arix Zhufa
cerita yg berbeda dr novel lain nya...seruuu
Seojinni_: Perdukunan 😎
total 1 replies
Arix Zhufa
aq kesini thor...
awal yg menarik 😍
Seojinni_: Wow terimakasih kakak 😘💕
total 1 replies
Ayu Septiani
waaah xin lian di kuntit hantu jendral
Seojinni_: Tapi hantunya ganteng kak 🤭
total 1 replies
Arix Zhufa
Dasar orang tua tak tau diri...enak saja setelah anak nya dewasa & sukses baru mereka mencari
Seojinni_: Iya banyak jg ortu kyk gini di real life kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!