NovelToon NovelToon
Akulah Takdir Yang Kamu Nanti

Akulah Takdir Yang Kamu Nanti

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Konflik etika / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Yasmin Ningrum, gadis cantik berjilbab 22 tahun harus hidup tanpa kasih dari kedua orang tuanya akibat kecelakaan beberapa tahun lalu yang merenggut nyawa kedua orang tuanya.
Kini Yasmin tinggal bersama paman dan bibinya yang perhitungan sekali kepadanya.
Bahkan untuk biaya hidupnya Yasmin harus mencari sendiri dengan bekerja sebagai penjaga toko bunga.
Kehidupan Yasmin berubah, saat dirinya di pertemukan dengan sahabat lamanya waktu SMA. namun sayang, sikap sahabat laki-lakinya itu sedikit berbeda dari biasanya.
Namun takdir berkata lain, Yasmin di pertemukan sahabatnya dengan cara yang tidak terduga.
Dirinya digerebek warga saat sedang sama-sama berteduh dari hujan, di sebuah gubuk.
Pada hari itu juga, status Yasmin berubah menjadi istri sahabatnya.
Apakah pernikahan mereka akan bertahan layaknya pasangan yang saling mencintai?
Dan apa penyebab berubahnya sikap sahabatnya itu?
Ikuti kisahnya dalam cerita mereka, ya!
Jangan lupa tinggalkan jejak, like, komentar dan follow. 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13

Hendrik terdiam, mendengar pengakuan dari alvino. dia tidak menyangka, jika putranya itu sudah menikah tanpa sepengetahuannya.kini dia pun menatap alvino dengan tajam. "Kamu jangan bercanda, Al!" ujarnya tegas.

"Aku tidak bercanda, pah. Kalau papah ingin tahu cerita yang sebenarnya, besok aku akan bawa dia ke sini." Setelah mengatakan hal itu, Alvino pergi dari hadapan Hendrik menuju ke kamarnya.

Alvino tidak akan lagi, menyembunyikan semuanya dari papahnya. sebab bagaimana pun juga, Hendrik harus tahu yang sebenarnya tentang semua ini.

Hendrik menghela nafas kasar, merasakan kepalanya kembali sakit. dia berharap jika perempuan yang bersama alvino, orang yang baik dan tepat untuk dapat merubah sikapnya. "Dia sudah dewasa, ning. Tapi aku, merasa sudah gagal mendidiknya." gumamnya lirih.

Hendrik menatap lurus ke depan, dengan tatapan yang sulit di artikan. bukannya dia melarang alvino untuk menikah, hanya saja dia khawatir jika perempuan yang mendekatinya hanya mengincar hartanya saja.

***

Di kamar

Alvino yang baru saja selesai mandi, tiba-tiba saja teringat pada pada Yasmin yang tinggal sendirian di apartemen. dia khawatir jika Yasmin ketakutan di sana.

Tak berselang lama, tiba-tiba saja terdengar suara petir yang sangat keras. alvino yang sedang memainkan ponselnya pun, terperanjat karena kaget. alvino mengusap dadanya, menghembuskan nafas kasar.

Setelah terdengar suara petir beberapa kali, tidak lama kemudian hujan pun turun dengan sangat lebat. seketika alvino teringat lagi pada Yasmin, yang takut akan suara petir dan kegelapan. "Gue harus ke apartemen." ucapnya turun dari ranjang.

Alvino memutuskan pergi ke apartemennya, karena dia tahu jika saat ini Yasmin yang hanya sendirian, pasti sedang ketakutan.

"Kamu mau kemana?" Hendrik yang akan ke kamarnya pun, memperhatikan alvino yang terlihat terburu-buru.

Alvino menghentikan langkahnya. "Aku mau ke apartemen, pah." jawabnya singkat.

"Tapi di luar sedang hujan, Al. Sebaiknya, tunggu sampai hujannya reda." Hendrik yang khawatir pada alvino, pun mencegahnya.

"Tidak pah. Aku yakin, jika saat ini dia sedang ketakutan. Karena yang Aku tahu, dia sangat takut petir." Alvino pun pamit pada Hendrik yang mengkhawatirkannya.

Hendrik hanya menghela nafas kasar. percuma juga dia mencegah alvino untuk keluar rumah. sebab Hendrik tahu, bagaimana sikap alvino jika semakin dilarang.

Alvino pun pergi dari rumahnya, menuju ke apartemen. entah mengapa saat ini, hatinya sangat khawatir pada Yasmin. dia berharap, saat ini keadaan Yasmin baik-baik saja.

***

Di apartemen

Yasmin yang baru saja, selesai melaksanakan sholat isya terperanjat. ketika mendengar suara petir, yang sangat keras. dia yang ketakutan pun, berlari ke ranjang memeluk tubuhnya sendiri. "Ibu, Aku takut..." lirihnya dengan suara yang bergetar.

Saat ini, Yasmin sedang di serang rasa panik yang berlebihan, akibat rasa takutnya. dia sangat takut dengan suara petir, karena dulu mengalami kejadian yang membuatnya hampir kehilangan nyawanya.

Hujan semakin deras di tambah suara petir. Yasmin yang ketakutan, hanya bisa menangis. sampai tiba-tiba, lampu kamarnya mati. "Astagfirullah... gelap sekali. Ibu... hiks... Aku takut... hiks." ucapnya terisak.

Keadaan kamar yang gelap gulita beserta suara petir menggelegar, membuat suasana di kamar itu terasa semakin mencekam. sekilas bayang-bayang Darman, yang hendak melecehkannya terlintas di pikirannya. "Pergi! Jangan sentuh Aku! Pergi!" teriaknya histeris.

Serangan panik yang di alami oleh Yasmin, membuat dia seakan berhalusinasi dengan kejadian-kejadian yang sangat membekas di pikirannya. dia pun, meracau tidak jelas sambil menangis.

Di saat keadaannya semakin tidak terkendali, alvino yang berbekal lampu ponsel pun masuk ke dalam kamar. "Yasmin." panggilnya, mencari keberadaan istrinya itu.

"Siapa kamu? Pergi! Jangan sentuh aku! Pergi!" teriak Yasmin histeris, karena belum menyadari jika orang yang masuk ke kamarnya adalah alvino.

"Tenang, yas. Ini aku alvino." Alvino yang cemas pun segera menghampirinya.

Yasmin pun mencoba memastikan, apa yang di katakan orang itu benar. seketika dia tersenyum senang, saat melihat jika Alvino memang benar-benar di sana.

"Al. Apa benar itu kamu?" tanya Yasmin memastikan.

"Iya ini gue, yas. Alvino. Apa lo, baik-baik saja?" ucap alvino balik bertanya.

Yasmin tidak lagi menyahut ucapan alvino. dia langsung memeluk. tubuh alvino dengan erat. "Aku takut Al. Dia hampir saja menyentuh ku." sahutnya menangis.

Alvino terdiam, merasa bingung dengan ucapan Yasmin. seketika dia pun berpikir, apa tadi selama dia pergi ada orang yang masuk ke apartemennya?

Alvino pun, membalas pelukan Yasmin. rasa bencinya dia simpan dulu, karena merasa kasihan melihat keadaan Yasmin seperti itu. sangat lama mereka berpelukan, sampai tidak terasa mereka pun tertidur bersama di ranjang itu. bahkan Yasmin pun tidak melepaskan mukena nya, sebab tidak terasa dia ketiduran bersama alvino.

Keesokannya harinya...

Adzan subuh, sayup-sayup terdengar oleh Yasmin. dia pun membuka matanya, yang masih terasa berat. Yasmin menatap ke sekeliling yang tidak gelap lagi. entah kapan, lampu di apartemennya menyala.

Yasmin pun melihat ke sampingnya, menatap Alvino yang masih tidur memeluknya. Yasmin yang terkejut pun, berteriak sekencang mungkin. sebab dia tidak terbiasa tidur sedekat ini, dengan laki-laki.

"Berisik! Ngapain lo teriak-teriak?" Alvino pun mendengus kesal, karena Yasmin tiba-tiba saja berteriak.

"Kamu ngapain di sini, Al? Bukannya kemarin, kamu pulang ke rumah?" Yasmin terlihat bingung, dengan keberadaan alvino di sampingnya. sebab setahu Yasmin, alvino kemarin pulang ke rumahnya.

"Dasar pikun! Lo lupa semalaman lo nangis ketakutan!" ujar alvino ketus.

Yasmin terdiam, mencoba mengingat hal yang terjadi kepadanya kemarin. tak lama kemudian, Yasmin pun teringat jika semalam dirinya sangat ketakutan.

Melihat Yasmin terdiam, alvino pun tersenyum miring. tidak lagi bersuara dan memilih tidur kembali, karena waktu masih subuh.

Berbeda dengan Yasmin, yang turun dari ranjang dan segera ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. seperti biasa Yasmin menjalankan ibadah sholat subuh, tanpa imam. sebenarnya Yasmin sangat berharap, alvino menjadi imamnya. namun apa boleh buat, melihat sikap alvino seperti itu kepadanya, membuat Yasmin memilih untuk diam saja.

Pagi ini Yasmin sudah siap berangkat ke kantor. Dia pun sekarang, sedang menunggu alvino untuk sarapan pagi bersama.

Tidak lama kemudian, orang yang di tunggu-tunggu Yasmin datang. alvino dengan gaya angkuhnya datang, menghampiri meja makan. sekilas dia menatap Yasmin, yang tersenyum kepadanya.

"Aku ambilkan ya, Al." Yasmin mengambil piring dan mengisinya, dengan nasi dan beberapa lauk kesukaan alvino.

Alvino, tidak menjawab dan terlihat acuh. Entah mengapa setelah kejadian semalam, dia tidak ingin terlalu kasar pada Yasmin. maka dari itu sekarang, alvino pun membiarkan Yasmin melakukan. kewajibannya sebagai istri.

Mereka sarapan pagi dengan tenang. Yasmin pun senang, karena alvino tidak bersikap kasar lagi. bahkan hari ini alvino memberikan kesempatan pada Yasmin, untuk melayaninya.

"Setelah pulang kerja, lo ikut ke rumah gue. Bokap gue, mau ketemu sama lo. Dan meminta penjelasan, tentang pernikahan kita." Alvino membuka suaranya, setelah selesai makan. bahkan perkataan alvino, membuat Yasmin seketika terdiam membisu.

1
Kazugata
up Thor
Kazugata
semangat Thor
Kazugata
kasian Yasmin 😳
Kazugata
ketemu BPK mertua deh
Kazugata
ketauan papanya
Kazugata
pen tak jitak si Alvino inih
Kazugata
semangat 💪
Kazugata
semangat Thor, novelnya bagus
Kazugata
ceritamu bagus Thor
Kazugata
alvino memendam rasa cintanya pada Yasmin
Kazugata
seru nih
Kazugata
nyimak
Herman Lim
ya ampun Yasmin byk bgt cow yg suka sama u
Herman Lim
ya ampun Yasmin kasian bgt alvi kamu harus tau klo Yasmin py trauma yg berat
Herman Lim
blg aja pengen di temanin bini kerja biar semangat ga sah cuek² bebek kali Al
Herman Lim
lanjut Thor lagi Thor
Herman Lim
lanjut Thor
Herman Lim
wah wah kyk ne laki2 yg dl bonceng Yasmin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!