Pertemuan yang di sudah atur kedua orang tua dari seorang pria culas dengan seorang gadis ceria dan pemberani di kota Bandung.
Mereka sengaja dibiarkan oleh kedua orang tua masing-masing, jika sudah dekat mereka dijodohkan untuk membangun rumah tangga dan keluarga kecil yang diinginkan orang tua.
Sampai ada sebuah kebenaran yang sangat menyakitkan untuk menguji kisah cinta mereka.
Akankah mereka akan mampu melewati nya? dan siapa yang akan menjadi pemilik hati cowok beku itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PHB | 30.
"Ini Mon makanan nya"
Sambil bicara, Nurul menghempaskan piring ke meja sedikit kasar.
Dari gestur yang sedikit menyebalkan, Nando agak tersentak. Beruntung Mona langsung menahan.
Dari sini Mona sadar kalau omongan Nurul kemarin bukan hanya sekedar omong kosong.
Kalau mereka setiap bertemu biasa saja pasti Mona cuekin, kalau setiap bertemu seperti tom and jerry kaya gini, Mona merasa curiga.
"Apa benar Nurul pernah dihamili sama orang ini?" Batin Mona sambil natap Nando dengan tolehan tajam.
"Ada apa neng?"
Mona menggeleng cepat "Gak apa-apa sih menurut aku, tuh orang susah banget di tebak" Sorotan Mona mengarah ke punggung Nurul yang lagi makan nasgor di sembarang meja kantin.
"Yaudah jangan dipikirin" Nando menyerahkan ponsel untuk Mona bermain game itu.
"Eh apa ini?" Kata Mona sambil celingukan gak jelas, menatap layar dan ke arah Nando.
Niat nya ingin ngajarin Mona main game, cuma waktu istirahat sebentar lagi.
"Gak lihat apa waktu sudah 10 menit lagi, sempat-sempat nya loh ajarin cewek nya main game, kan bisa dirumah!" Sewot Mona.
Nurul mendelik terkejut "Dirumah?"
Mona reflek menutup bibir karena keceplosan bicara, Sial.
Nurul bangkit dari duduk "Maksut kamu Mon?" Nurul bicara sambil berjalan ke arah meja makan mereka. Gadis itu penasaran banget sama ucapan Mona barusan.
"Em...."
"Kita tetanggaan, puas?!" Nando bersuara, disaat Mona lagi mikir mencari alasan agar tidak mengetahui indentitas sebagai tetangga Nando. Yang bisa dilakukan Mona hanyalah menggeleng kepala sambil menatap sewot.
"HAH SERIUSAN!"
"PUCEK nih orang" Gerutu Mona dalam hati. "Iya Nur, aku pindah disamping rumah Nando"
"Hadeh Do, do" Arif sampe menepuk kening.
Nurul terkejut nya bukan main, selain sudah menahan api cemburu, kini hatinya semakin panas.
Dia meninggalkan area kantin, meninggalkan sisa nasi goreng yang masih banyak di piring itu.
"Parah kamu do, mudah banget untuk patah kan hati cewek" Ini kata Disky dengan tatapan tajam. Dia ini di belakang dari tadi mengintai gerak-gerik Nurul di kantin saat pertama kali datang bersama Mona.
"Lebay, gitu aja bilang nya sakit hati" Sembur Arif menimpali.
Disky semakin hari, semakin kasihan kalau Nurul tiap hari di sekolah selalu ngebatin.
"Hey cantik, tunggu" Disky mengejar.
Adegan drama itu seolah Nurul sama Disky lagi marahan menurut siswa-siswi yang melihat.
Nurul berhenti melangkah, dia nunduk sambil menyeka air mata yang keluar. Disky bantu menyeka agar air mata itu tidak lagi keluar.
"Udah lah jangan dipikirin" Disky mencoba menghibur.
"Ngapain sih ikutin aku, sana pergi!"
"Gak malu apa dilihat banyak adik kelas?"
"Gak!" Jutek Nurul.
"Mau eskrim lagi gak? Nanti aku belikan deh buat kamu" Disky masih berusaha menghibur.
"Gak tau aku sudah capek" Nurul menghela nafas panjang, melanjutkan langkah kaki nya dengan berjalan santai. Disky langsung membawa Nurul ke atap rooftop dengan sisa waktu yang ada sebelum masuk.
Disky memberi roti coklat kesenangan Nurul dari kecil, tapi sogokan itu tidak membuat Nurul berhenti bersedih.
"Aku sudah kehilangan cara buat dapatin Nando, cara baik salah, cara jahat salah"
Disky melangkah menangkup kedua pipi Nurul yang membuat dia kaget.
"Look me" Disky menatap serius. "Dari banyak nya pria di dunia, apa cuma Nando yang kamu suka Nur?"
"Iya, karena dia sudah pecahkan perawan aku"
Disky yang awal nya tidak percaya dengan omongan Nurul yang ngawur, kini dia percaya hanya sekedar membuat nya senang.
Tapi Nurul terlihat syok kalau Disky mengakui kalau dia pernah hamil, sebab orang-orang sudah tidak percaya ke Nurul, bahkan para siswa di sekolah kini benci banget dengan Nurul, selain dia anak kepala sekolah, banyak juga yang tidak suka dengan penampilan cantik nya Nurul seperti model.
Nyata nya, Nurul lakukan itu karena sedang menjalankan wasiat ibu nya yang sudah meninggal dunia.
"Kamu cantik, gak cocok untuk ngeluarin air mata untuk orang seperti dia, sudah kamu jangan nangis"
Laga nya ingin menenangkan, sampai Disky memberikan Nurul sebuah pelukan.
"Aku cuma mau Nando, aku sudah gak suci lagi, tubuh aku sudah ternodai, aku takut di tolak banyak cowok karena ilfil"
"Gak peduli, ada aku yang akan terima kamu apa adanya."
DEG.
"Serius" Kata Nurul mendongak tipis.
"Iya sayang"
"Kamu percaya sama aku, kamu gak jiji sama aku?"
Disky menggeleng kepala "Enggak dong, karena aku cinta sama kamu"
Pengakuan Disky membuat Nurul sedikit lega, dia memeluk Disky dan bergumam "Beri aku waktu"