Aku Bisa Mendengar Kata Hatimu

Pagi ini, media sosial sedang ramai dengan video yang menjadi trending topic. Video tersebut memperlihatkan CEO Zhenhua Innovations, Zhan Zhao, dan asistennya Yuze, bermain di Timezone bersama seorang gadis muda. Mereka tertawa riang saat bermain permainan dance dan berinteraksi hangat dengan pengunjung lain.

Beberapa pengunjung yang berada di lokasi sebelumnya mengunggah momen tersebut, dan video itu langsung viral. Di dunia maya, banyak orang tak menyangka bahwa Zhan Zhao, yang dikenal dingin dan serius, memiliki sisi ceria seperti itu. Netizen mulai berspekulasi tentang mall tempat video tersebut diambil, siapa gadis cantik yang bersamanya, dan apa hubungannya dengan CEO muda itu.

Sebagian netizen kembali menghidupkan rumor lama tentang orientasi seksual Zhan Zhao, mengklaim bahwa dia mungkin menyukai pria. Namun, argumen itu dengan cepat ditentang oleh banyak orang, yang menunjukkan bahwa Zhan Zhao jelas terlihat nyaman berinteraksi dengan wanita dan pria dalam video tersebut. Bahkan, banyak yang memuji sisi ramah dan bersahabat dari CEO muda itu.

Netizen pun mulai mencoba mengidentifikasi orang-orang dalam video, terutama gadis cantik yang senyumnya mencuri perhatian. Tidak butuh waktu lama, sebuah video lain muncul yang memperlihatkan Miao Miao, gadis yang sama dalam video Timezone, sedang membantu seorang nenek menyebrang jalan bersama beberapa pengendara lain.

Video ini semakin membuat penasaran netizen, yang memuji kecantikan sekaligus kebaikan hati gadis tersebut. Banyak yang mencoba menggali lebih jauh tentang identitasnya, sementara diskusi terus memanas di dunia maya. Keberadaan Miao Miao di video tersebut membawa perhatian besar, terutama karena dia berhasil mencuri perhatian publik tanpa sengaja.

Video Miao Miao membantu seorang nenek menyebrang jalan ternyata tidak hanya menarik perhatian publik, tetapi juga menyeret sekolahnya ke dalam sorotan. Dalam video tersebut, Miao Miao terlihat mengenakan seragam sekolahnya, yang membuat netizen memuji tidak hanya dirinya tetapi juga sistem pendidikan di sekolah itu.

Komentar seperti:

"Didikan sekolah ini luar biasa! Siswanya sopan dan peduli."

"Sekolah yang mencetak generasi muda berkarakter seperti ini patut diapresiasi."

"Siapa sebenarnya gadis ini? Sekolahnya pasti hebat!"

membanjiri media sosial. Sekolah tempat Miao Miao belajar pun ikut menikmati popularitas mendadak, dengan banyak orang mulai mencari tahu lebih lanjut tentang latar belakang institusi tersebut. Bahkan ada yang meminta pihak sekolah untuk memberikan pernyataan terkait siswanya yang viral ini.

Namun, di sisi lain, Miao Miao sama sekali tidak menyadari bahwa dirinya sedang menjadi pusat perhatian di dunia maya. Pagi itu, ia hanya fokus menjalani rutinitasnya seperti biasa. Dengan santai, Miao Miao melajukan mobilnya menuju sekolah, tanpa tahu bahwa teman-temannya mungkin sudah mendengar berita tentang dirinya.

Sesampainya di sekolah, suasana terlihat sedikit berbeda. Bisikan-bisikan dan tatapan penasaran dari teman-temannya mulai terasa, namun Miao Miao hanya mengangkat alis, bingung dengan perhatian yang tiba-tiba ini. Bagi Miao Miao, pagi itu hanyalah awal dari hari biasa, tanpa menyadari bahwa dunia luar sedang ramai membicarakannya.

Saat Miao Miao berjalan dari parkiran menuju sekolah, suasana terasa berbeda dari biasanya. Banyak siswa-siswi yang menatapnya dengan penuh kekaguman, bahkan ada yang berbisik sambil menunjuk ke arahnya.

"Miao Miao, kau luar biasa!" seru salah seorang siswa dari jauh.

"Miao Miao, aku penggemar barumu!" teriak yang lain, diikuti gelak tawa riang.

Miao Miao tersenyum kaku, bingung dengan sambutan hangat yang mendadak ini. Ia membalas sapaan mereka dengan melambaikan tangan, membuat para siswa semakin histeris karena mendapatkan perhatian darinya.

Namun, semua itu membuat Miao Miao semakin bingung. Apa yang sedang terjadi? pikirnya. Ia tidak ingat melakukan sesuatu yang istimewa hingga menarik perhatian satu sekolah.

Ketika akhirnya tiba di kelas, Miao Miao menutup pintu dengan keras tanpa sengaja, menarik perhatian seluruh teman-temannya yang langsung menoleh ke arahnya.

Semua mata tertuju pada Miao Miao, yang berdiri di ambang pintu dengan ekspresi kebingungan. "Ada apa ini? Kenapa kalian semua menatapku seperti aku alien?" tanya Miao Miao dengan nada setengah bercanda, mencoba meredakan suasana.

Salah satu teman sekelasnya, seorang gadis bernama Yue Ling, berdiri sambil tersenyum lebar. "Miao Miao, kau benar-benar viral! Seluruh sekolah membicarakanmu pagi ini. Bahkan di media sosial, video tentangmu sudah dilihat jutaan kali!"

Miao Miao mengerutkan kening. "Viral? Video apa maksudmu?"

Yue Ling mendekat dan menunjukkan ponselnya, memperlihatkan video Miao Miao membantu nenek menyebrang jalan. "Ini! Kau bahkan masih memakai seragam sekolah. Orang-orang bilang kau inspirasi!"

Miao Miao menatap video itu dengan mulut sedikit terbuka. "Aku cuma membantu seorang nenek... kenapa jadi begini?" gumamnya pelan, belum sepenuhnya memahami banyak perhatian yang sedang ia terima.

Belum sempat Miao Miao memproses video pertama, teman-teman lainnya segera merubungnya dengan ponsel masing-masing.

"Eh, yang ini juga viral, Miao!" ujar salah satu teman laki-laki, memperlihatkan video Miao Miao di Timezone, tertawa lepas sambil bermain dance machine bersama CEO Zhenhua Innovations dan asistennya.

"Serius, itu CEO muda terkenal, dan dia tertawa seperti anak kecil! Kau tahu nggak, sekarang orang-orang malah penasaran siapa gadis yang bersamanya—ya, itu kau, Miao!" seru Yue Ling dengan antusias.

Miao Miao menatap layar ponsel lain yang dipertontonkan teman-temannya. Ia melihat dirinya tertawa bersama para pengunjung mall, tampak santai tanpa sadar bahwa banyak yang merekamnya.

"Apa-apaan ini? Aku cuma bermain, kenapa bisa jadi viral?" keluh Miao Miao sambil menutup wajahnya dengan tangan.

"Kau benar-benar nggak sadar? Itu jarang banget loh, CEO terkenal seperti dia bisa terlihat senang begitu. Biasanya dia serius dan dingin. Semua ini karena kau!" ucap teman lainnya dengan nada bercanda.

"Ya ampun, jadi sekarang aku nggak cuma terkenal di sekolah, tapi juga di internet?" gumam Miao Miao pelan, merasa makin bingung dengan semua perhatian ini.

"Ayo, Miao, ceritakan! Apa kau punya hubungan spesial dengan CEO itu? Kok kalian kelihatan akrab banget?" tanya salah satu temannya dengan mata penuh rasa ingin tahu.

Miao Miao memutar bola matanya. "Hubungan spesial apanya? Aku cuma kebetulan bertemu di mall. Dia yang ngajak main, dan aku pikir nggak ada salahnya bersenang-senang. Itu saja!" ucapnya dengan nada frustrasi.

Namun, teman-temannya hanya tertawa melihat reaksi Miao Miao. "Apapun itu, kau sekarang resmi jadi selebriti sekolah, Miao! Siap-siap saja menghadapi fans baru!" ujar Yue Ling sambil terkikik.

Miao Miao menghela napas panjang, lalu duduk di kursinya. Kenapa hidupku jadi seperti ini? pikirnya sambil menggeleng-gelengkan kepala, mencoba menenangkan diri sebelum pelajaran dimulai.

Ketika Miao Miao duduk di tempatnya, teman-temannya langsung mengerumuninya, tak sabar untuk mengajukan berbagai pertanyaan.

"Miao Miao, serius deh, apa kau benar-benar kenal dengan CEO muda itu?"

"Kalian terlihat akrab banget! Apakah kalian punya hubungan spesial?"

"Dia itu CEO Zhenhua Innovations, kan? Kau tahu dia sebelumnya?"

Miao Miao menghela napas, lalu menjawab santai, "Aku nggak kenal siapa dia waktu itu. Aku cuma ketemu di mall, nggak sengaja. Bahkan aku nggak tahu kalau dia CEO muda terkenal. Kalian juga lihat kan di video? Semua pengunjung ikut bersenang-senang. Kalau dia benar-benar terkenal, pasti ada yang mengenali dia dari awal, tapi kenyataannya nggak ada yang canggung."

"Jadi, kau benar-benar nggak tahu?" tanya Yue Ling memastikan.

Miao Miao hanya mengangkat bahu sambil tersenyum. "Ya, aku baru tahu setelah orang-orang mulai bilang dia CEO. Lagipula, aku di sana cuma main, bukan cari tahu siapa dia."

Teman-temannya akhirnya percaya dengan penjelasan Miao Miao. "Ya sudah, tapi tetap saja, kau sekarang jadi selebriti sekolah, Miao!"

Sebelum mereka bisa melanjutkan, bel masuk berbunyi. Suara bel itu seperti penyelamat bagi Miao Miao. Ia menghela napas lega sambil merapikan buku-bukunya, senang akhirnya terbebas dari rentetan pertanyaan.

Setidaknya untuk sementara waktu... pikirnya sambil bersiap mengikuti pelajaran.