hati siapa tak luka, setelah kegagalan menikah kini harus gagal lagi di karnakan pengantin laki-laki nya meninggal dunia tepat di hari pernikahannya. sedangkan yang pertama gagal karna laki-laki nya membatalkan dan memutuskan hubungan.
kenapa rangga membatalkan pernikahannya dan rendy meninggal karna apa, akankah mawar dan rangga akan bersatu ?!
siapkan tisu kakak dan kita simak ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uli Rull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Elsa belajar menerima
Bab 13
"iya elsa.. Mas tahu.. Cuma mas belum siap.. Maaf ya.. ?" ucap rangga pelan
"Iya mas, aku paham.. Kamu menikahi aku bukan karna cinta, jadi pantaslah kamu belum siap. Tapi tidak apa-apa mas. aku akan menunggu sampai kamu siap !" ucap elsa luluh
Di kostan yeni. Mawar nampak tengah bersedih sambil tidur dia terdengar menangis, sampai-sampai membangunkan yeni yang sudah tidur pulas.
"Aku disini menangis.. Kamu di sana sedang bercumbu. Ucap mawar dalam hati.
"Ma.. Kamu nangis..?" tanya yeni terbangun, lalu ia memeluk mawar.
"Udah ma.. Jangan bersedih ya.. !" ucap yeni sembari menghapus air mata mawar.
Dua minggu sudah rangga dan elsa menikah. Seperti janji juragan dito, setelah putrinya menikah, abah akan di operasi. Kini abah sedang berada di RS terdekat. Abah tengah menjalani operasi.rangga elsa dan umi sedang menunggu. Raut wajah elsa terlihat jenuh.
"Nak.. Kalau lelah pulang saja gih..?!" ucap umi kepada elsa
Rangga menoleh ke arah elsa. Sementara elsa kaget denger umi bicara.
"Mmh.. Tidak umi.." ucap elsa.
"Rangga.. Ajak istrimu pulang.. Biar yang nunggu abah umi saja ?!" ucap umi kepada rangga
"Tapi umi.." jawab rangga terhenti, ketika melihat uminya memberi isyarat.
Akhirnya rangga pun mengajak elsa pulang.
"Baiklah mi.. Rangga dan elsa pulang dulu.. Umi kalau ada apa-apa hubungi rangga." ucap rangga
"Umi gak apa-apa kita tinggal ?" tanya elsa sembari menyentuh bahu umi
"Tidak apa-apa. Sudah kalian pulang saja !" jawab umi tersenyum
Kemudian mereka pun berpamitan. Di perjalanan di sebuah mobil, ketika rangga menyetir, elsa bertanya
"Mas.. Kita menikah sudah dua minggu.. Apakah kamu belum bisa menerimaku juga ?" tanya elsa
Rangga tidak menjawab diaa hanya menarik nafas, kemudian dia tersenyum dan tangan kirinya mengusap kepala elsa. Elsa pun bingung.
Di kostan yeni. Dani semakin sering menemui mawar, sehingga mawar merasa risih dan takut yeni salah paham.
"Mas.. Tolong kalau kesini di saat ada yeni ya.. Saya tidak mau yeni salah paham sama saya.. !" ucap mawar kepada dani
"Tapi saya kesini itu tujuan nya kamu mawar.. Bukan yeni.." jawab dani.
"Tapi mas kan pacar yeni.." jawab mawar kesal
"Iya.. Tapi saya suka sama kamu." jawab dani
Nisa tetangga kost yeni melihat dari samping kostan nya, seperti memata matai. Mawar menjadi tidak nyaman.
"Sudah ya mas pulang saja, saya mau istirahat." ucap mawar masuk ke dalam dan mengunci pintu.
"Mawar.. Mawar.. Buka aku masih kangen sama kamu..!" ucap dani sambil ketuk-ketuk pintu.
"Aku bener-bener khawatir.. Takut yeni salah paham. Gimana ya, kalau aku masih tetap disini, mas dani pasti sering nemuin aku ?" ucap mawar bingung.
Sore itu, yeni pulang kerja. sebelum masuk ke dalam kostannya yeni di panggil nisa.
"Yen.. tunggu ?!" ucap nisa
"Ada apa nis.. ?" tanya yeni menghentikan langkahnya.
Nisa menghampiri yeni, kemudian dia melihat ke arah kostan yeni. Lalu ia berkata
"Apa kamu masih berhubungan sama mas dani ?" tanya nisa
"Mmh.. Masih nis.. Emang kenapa gitu ?" tanya yeni penasaran
"Kalian belum putus ?" tanya nisa
"Tidak.. Kita gak putus.. Emang kenapa sih.. Ada apa ?" tanya yeni penasaran.
"Tadi pacarmu kesini.. Menemui mawar.. Aku sempat dengar dani katanya suka sama mawar."
Deg jantung yeni berdebar kaget.
"kamu kata siapa ?" tanya yeni
"Aku dengar langsung dari mulut mas dani, kan tadi mereka ngobrol di luar." jawabnya meyakinkan
"Terus mawar jawab apa ?" tanya yeni
"Mawar tidak menjawab dia langsung masuk ke dalam."
Yeni sejenak melamun.
"Oh.. Begitu ya nis.. Terimakasih ya nis udah kasih tahu aku. Aku masuk dulu ya." jawab yeni
Nisa mengaguk. Kemudian yeni masuk ke dalam. Mawar sedang masak menyiapkan buat yeni
"Yen kamu udah pulang.. ?" tanya mawar tersenyum
Sementara yeni tidak menjawab. Dia kepikiran ucapan nisa tadi.
"Yen.. Kamu kenapa.. Kamu sakit ya ?" tanya mawar karna melihat yeni tak biasanya jadi pendiam
"Tidak aku.. tidak apa-apa." Jawab yeni.
Sudah dua hari sikap yeni jadi berubah tak biasanya, membuat mawar gelisah tidak enak hati. Setiap di tanya jawab tidak apa-apa.
"Bagaimana ya, kalau mawar disini terus.. Bisa-bisa hubungan aku sama mas dani bubar. Tapi kalau di suruh pergi tidak enak. Apa aku suruh pergi secara halus aja ya ?" ucap yeni dalam hati sambil tiduran.
Yeni pun bangun dan memanggil mawar yang sedang mengepel di luar.
"Ma.. ?" ucap yeni
"Iya yen.." jawab mawar sambil berlari kecil menghampiri yeni ke dalam.
"Ada apa yen.. ?" tanya mawar
Hari itu sudah mendekati maghrib. Yeni menyuruh duduk di samping nya
"Ma.. Tadi aku ketemu ibu kost, kata ibu kost.. Aku tidak boleh berdua, harus sendiri.. " ucap yeni berbohong
"Maksudnya gimana yen.. ?" tanya mawar kurang paham
"Iya jadi kamu tidak boleh tinggal disini kata ibu kost."
Mendengar ucapan yeni mawar jadi sedih.
"Tapi yen.. Nisa bertiga tidak apa-apa." jawab mawar
"Nisa kan beda, nisa udah dari dulu kost nya. Sebelum ada aturan satu kamar satu orang." jawab yeni
"Mmh.. Begitu ya yen.. Tapi.. Kalau aku gak boleh disini terus aku kemana yen.. Aku tidak punya kerabat atau kenalan disini selain kamu ?" ucap mawar sedih dan matanya berkaca.
Sesungguhnya yeni pun tidak tega, namun demi ke utuhan hubungan nya terpaksa menyuruh pergi mawar.
"iya sih.. Tapi bagaimana lagi ma.. Aku gak bisa melawan ibu kost.."
"Iya yen aku ngerti cuma aku bingung aku harus kemana.. Kerja saja aku gak punya." ucap mawar sedih.
"Ma.. Gimana kalau kamu cari kerja jadi art saja, kan biar gak ngekost kamu bisa tinggal di rumah majikanmu, kalau kerja di PT atau pabrik emang agak susah kalau tidak punya kenalan orang dalam, jadi kamu cari kerja di rumahan aja ?!" ucap yeni
"Iya ya yen.. Terimakasih ya yen.. Kamu dah kasih tahu aku sungguh bingung.. kalau begitu aku akan cari kerja jadi art aja. Tapi yen.. Jangan sekarang ya.. Ini dah mau malam ?!" jawab mawar
"Iya ma.. Masa sekarang.. Besok aja. Tapi ma, kamu gak tersinggung kan.. Maafin aku ya aku bukannya ngusir kamu ?!" ucap yeni
"Gak kok yen.. Justru aku yang minta maaf sudah merepotkan kamu." jawab mawar lalu memeluk yeni
Ke esokan harinya. Mawar bangun pagi-pagi ia bersiap membereskan pakaiannya ke dalam tas. Sebelum pergi dia seprti biasa memasak dan membereskan kamar kost yeni. Sementara yeni masih tidur pulas. Mawar tidak berani dan tidak tega membangunkan yeni yang tidur pulas. Mawar pun pergi dari kostan yeni.
Bersambung