NovelToon NovelToon
Rhapsody Di Atas Langit

Rhapsody Di Atas Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyelamat
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Galih Pratama

Era Kekacauan dimulai setelah seorang pengembara misterius datang membawa sebuah pusaka suci. Pusaka yang dikatakan memiliki kekuatan bahkan dapat membelah dunia, siapa yang bisa mendapatkannya maka dia akan berdiri di atas puncak.

Dunia dimana seni beladiri adalah segalanya, semua orang berlomba untuk mendapatkan pusaka tersebut. Seorang pemuda bernama Zhen Liang muncul sebagai orang yang tidak pernah disangka di dunia persilatan.

Kultivator muda itu membuat para orang tua dan sesepuh di dunia persilatan tercengang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galih Pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1. Sang Maestro

"Serahkan pusaka itu Maestro!"

Sang Maestro, Zhen Liang memuntahkan banyak sekali darah keluar dari mulutnya. Dia melihat para kultivator yang sudah berkumpul untuk mendapatkan apa yang dirinya bawa sekarang.

Zhen Liang terus memeluk erat pusaka tersebut seolah seperti nyawanya sendiri dengan napas memburu. Melihat jutaan kultivator yang sekarang sedang menatapnya seperti hewan ternak.

Para kultivator yang telah hidup sampai ratusan tahun tidak pernah menyangka bahwa kepandaian mereka kalah jauh dari Zhen Liang, seorang musisi pengembara yang baru-baru ini terkenal. Seorang pemuda biasa-biasa saja bahkan tanpa bakat kultivator dan anggota badan yang tidak lengkap. Tapi takdir berkata lain, Zhen Liang adalah orang pertama yang berhasil menjawab pertanyaan dari Pengembara Misterius.

Zhen Liang menatap sebuah pusaka yang membawa perang tiada akhir di tangannya bahkan hingga menghancurkan puluhan kerajaan, apa sebenarnya isi kotak tersebut?

Dia menghela napas panjang, sebelum jutaan orang itu membunuhnya, setidaknya Zhen Liang harus tahu benda apa yang dilindunginya hingga akhir.

Mata Zhen Liang terbuka lebar setelah mengetahui isinya adalah sebuah kitab panduan untuk kultivator.

[ Rhapsody Penghancur Langit. ]

Zhen Liang tertawa keras menutupi kesedihannya. Dari namanya sendiri, dia bisa mengetahui bahwa kitab tersebut memiliki kemampuan sangat dahsyat.

Dengan kitab tersebut siapapun akan bisa berdiri di atas langit. Tapi kenapa dia tidak boleh mempelajari kitab itu, apa Zhen Liang tidak boleh bediri di atas langit? Mengapa? Apa alasannya? Dia sudah sangat menderita dari dunia persilatan yang selalu memandang orang-orang sebelah mata. Zhen Liang ingin meratakan semuanya.

Melihat keadaan Zhen Liang tersebut, jutaan kultivator yang mengepungnya, menggelengkan kepala. Mereka mempertanyakan kewarasan Zhen Liang.

Ada banyak jutaan kultivator, mereka terdiri dari berbagai usia, para orang tua atau sesepuh dan bahkan leluhur yang mereka anggap telah meninggal dunia sejak lama ikut berkumpul. Meski sebagian dari mereka memiliki penampilan yang lebih muda dari Zhen Liang, dengan ilmu beladiri tidak ada yang tidak mungkin, mereka bisa memperpanjang masa hidupnya dan menipu mata semua orang dengan mengawetkan tubuhnya.

Mereka semua yang berdiri di sini memiliki satu kesamaan, mereka adalah para kultivator jenius yang memiliki namanya sendiri di dunia beladiri.

"Berhenti bermain-main anak muda, serahkan saja kitab yang kau bawa itu!"

Seseorang tiba-tiba maju. Zhen Liang mengerutkan dahinya pada pria yang memiliki penampilan sepuluh tahun lebih muda darinya dan bertanya, "Siapa kau?"

"Hahaha. Kau bertanya mengenai diriku? Tidak ada yang tidak mengenaliku. Aku adalah seorang kultivator jenius yang dikatakan hanya ada dalam sepuluh tahun sekali. Namaku adalah Li Wei, atau kau lebih mengenali nama, Pedang Keadilan."

Nama Li Wei kemudian dibicarakan oleh setiap orang, rupanya orang itu cukup terkenal di dunia persilatan.

Li Wei tertawa keras, dia maju perlahan sembari mengedarkan energinya. Setelah beberapa langkah, Li Wei berhenti. Dia menoleh untuk melihat seorang sesepuh yang mengedarkan energi tidak kalah hebat darinya bahkan sampai melampauinya.

"Hmph! Hanya pemuda sombong yang berlagak seperti orang besar, kau tidak tahu siapa aku kan? Namaku adalah Gao Jiao. Kau mungkin akan lebih mengenal nama, Leluhur Pedang Suci daripada namaku."

Gao Jiao menenggelamkan nama Pedang Keadilan di sana. Keributan terjadi lebih besar lagi daripada yang dibuat Li Wei. Mereka bereaksi dengan nama Leluhur Pedang Suci. Gao Jiao tertawa keras sampai beberapa saat kemudian muncul seseorang.

"Namaku adalah Sun Ming, Kaisar Langit. Kalian orang-orang bodoh tidak tahu diri, bakat kalian berdua masih kalah jauh denganku seolah seperti sampah." Sun Ming tertawa kemudian melanjutkan.

"Aku adalah jenius berbakat yang sebentar lagi akan naik ke alam dewa. Dikatakan bakatku ini hanya ditemukan pada anak-anak setiap seratus tahun sekali saja. Kalian berdua sampah satu dan sampah dua lebih baik kembali saja dan perbaiki kembali latihan kalian."

Nama baru muncul lagi, Kultivator Sun Ming, dia menyebut dirinya Kaisar Langit. Namanya kali ini membuat kerumunan lebih heboh daripada nama Gao Jiao. Para kultivator di belakang kemudian berdebat lagi, rupanya masih ada lagi yang berhasil membuat nama yang lebih heboh dari Sun Ming bahkan dua kali lipat. Seolah tidak pernah berakhir, mereka saling menyebutkan nama mereka satu persatu.

Zhen Liang tidak terlalu mengerti, tetapi perhatian para kultivator jelas telah teralihkan sekarang. Dia berlari dengan langkah kaki tertatih hingga dirinya mencapai sebuah ujung. Dia menemui keputusasaan dan bingung melakukan apa.

Jutaan kultivator yang tersadar seseorang telah menghilang segera berlarian memburu orang tersebut, menaiki pedang dan senjata masing-masing, mereka lalu terbang di langit. Hanya dalam satu napas, mereka bisa mencapai tempat Zhen Liang sekarang. Dia sangat terkejut, jarak mereka berbeda sangat jauh tapi jutaan kultivator ini bisa menemuinya dengan mudah.

Tempat di belakang Zhen Liang berada adalah sebuah jurang yang seolah tak berdasar. Dia menelan ludah, tamat sudah nasibnya sekarang. Zhen Liang mengeluarkan sebuah kitab dari pakaiannya.

"Dengarkan permintaanku dulu, dan kalian akan mendapatkan kitab ini." Kata Zhen Liang tegas. Dia menjulurkan kitabnya ke sebuah jurang di belakangnya.

"Apakah ada dari kalian para kultivator agung yang memiliki cucu perempuan?"

Mata semua orang berkedip. Apa sebenarnya permintaan yang ingin dibuat Sang Maestro?

"Aku memiliki cucu perempuan."

"Aku juga memiliki satu!"

"Aku juga!"

Dari jutaan kultivator di depannya, ternyata ada banyak sekali yang memiliki cucu perempuan. Zhen Liang tidak menyangkanya.

Di sini mungkin mereka salah paham, Zhen Liang tidak mencari cucu perempuan peyot yang mereka banggakan karena beberapa dari mereka sudah mencapai umur ratusan tahun, bukan juga cucu perempuan yang sudah menikah atau hampir bau tanah.

"Kalian tahu aku sangat ingin sekali menikah, susah sekali untuk mencari jodoh. Usiaku sendiri sudah lima puluhan, tapi belum juga menikah bahkan masih perjaka."

Mendengarnya para kultivator tertawa terbahak-bahak. Apa yang mereka dengar adalah hal yang memalukan bagi pria dewasa berumur setengah abad. Zhen Liang sendiri menyesal, kenapa dia malah menceritakan kisah memalukan ini pada jutaan orang di depannya.

"Pokoknya, aku akan menikah! Siapa yang memiliki seorang cucu perempuan cantik sempurna, baik hatinya, pintar memuji dan memasak, memiliki ukuran dada yang besar, selain itu kaya raya! Aku menginginkan calon istri yang seperti itu, siapapun yang memberikannya akan mendapatkan kitab ini!"

Jutaan kultivator terdiam, beberapa saat kemudian mereka melemparkan cacian dan makian kepada pria tidak tahu diri atau pada sampah seperti Zhen Liang.

Melihat jutaan kultivator ini, Zhen Liang merasa yakin bahwa tidak ada seorangpun yang memiliki cucu yang mampu memenuhi kriterianya. Padahal dia bersungguh-sungguh dengan maksudnya, siapapun yang memiliki cucu perempuan seperti itu akan mendapatkan kitab di tangannya.

"Sayang sekali." Zhen Liang menghela napas kemudian melemparkan kitab tersebut ke dalam jurang dengan rasa penuh kekesalan.

"Mati saja kalian semua!"

1
Azekkin Ajah
They think we've game over, but the game is never over...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!