Lin Yan merupakan anak dari ketua sekte Linyu yang tak dianggap di dalam sektenya sendiri setelah kedua orang tuanya meninggal, berbekal kalung leluhur pemberian sang ayah semasa masih hidup, Lin Yan mulai melakukan perjalanan untuk menjadi kuat dengan bantuan kekuatan rahasia yang tersembunyi di dalam kalung leluhur miliknya, bagaimana keseruan cerita ini ikuti terus ya alur ceritanya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menunggu Kemunculan Prasasti Langit.
Jendral Rugo kini telah menjadi pengikut Lin Yan, seluruh suku harimau darah juga telah mengakui Lin Yan sebagai pemimpin utama mereka dengan julukan kaisar harimau.
Suku harimau darah di ketuai oleh ketua sementara yaitu komandan Ruga yang merupakan adik kandung jendral Rugo, semua itu terjadi setelah Lin Yan dan jendral Rugo memutuskan pergi untuk mencari keberadaan prasasti langit, yang konon menyimpan banyak misteri mengenai harta karun cultivator penguasa di masa lalu.
Dalam perjalanan nya bersama Lin Yan, keadaan Dantian jendral Rugo yang sebelumnya terluka saat ini mulai membaik, semua itu karena keahlian Lin Yan dalam bidang alkemis yang mampu mengobati luka dalam yang diderita jenderal Rugo.
"Kakak pertama (panggilan akrab jendral Rugo kepada Lin Yan), 2 hari lagi prasasti langit akan menampakkan dirinya, dan tentu saja itu merupakan sesuatu yang sangat langka terjadi".
"Saat ini para cultivator dari luar hutan binatang iblis pasti akan berbondong-bondong untuk menemukannya, dan hal itu akan menimbulkan pertarungan hebat di antara para cultivator yang memang menginginkan rahasia besar dari dalam prasasti, seperti 200 tahun yang lalu di mana hutan binatang iblis penuh dengan darah para cultivator yang berebut ingin memasuki prasasti langit," ucap jendral Rugo di sela-sela waktu mereka beristirahat.
"Rugo..., ada baiknya kita tak ikut dalam pertarungan di antara para cultivator yang serakah ingin menguasai prasasti langit, kita lebih baik menghindar dan mencari jalan untuk memasuki prasasti langit tanpa adanya sebuah pertarungan, karena jika kita melakukan pertarungan hal itu akan membuang tenaga sia sia".
"Tujuan kita memasuki prasasti langit adalah untuk mencari sesuatu yang luar biasa di dalamnya, bukan mencari siapa yang lebih kuat dan unggul dalam memperebutkan prasasti langit," jawab Lin Yan.
"Pemikiran kakak pertama memang cerdas, jika kita bisa memasuki prasasti langit tanpa adanya sebuah pertarungan bukan kah hal itu akan lebih baik lagi," jawab jendral Rugo.
Tiba tiba Lin Yan dan jendral rugo melihat beberapa orang melesat cepat dari kejauhan, Lin Yan dapat melihat sosok wanita muda nan cantik memimpin rombongan itu.
"Rugo apakah kau mengetahui dari mana rombongan itu berasal?" tanya Lin Yan.
Jendral Rugo sesaat memperhatikan rombongan yang terlihat dari kejauhan, dan sedetik kemudian diapun berkata.
"Kalau melihat lambang di pakaian mereka, kurasa mereka berasal dari sekte menara es yang konon katanya merupakan sekte terkuat di alam ini, karena menurut informasi yang aku dengar ketua mereka adalah seorang wanita cantik yang tak pernah dimakan usia, walaupun dia telah hidup ribuan tahun lamanya," jawab jendral Rugo.
Mendengar perkataan jendral Rugo membuat Lin Yan mengingat kembali percakapannya dengan guru kalung leluhur, di mana saat itu pemilik kekuatan kalung leluhur dibunuh oleh seorang wanita yang merupakan kekasih sendiri, dan wanita itu memiliki mustika keabadian yang membuatnya tak akan pernah tua walaupun telah hidup ribuan tahun lamanya.
"Aku sangat yakin ketua menara es merupakan orang yang dimaksud guru kalung leluhur, dan jika memang ketua menara es merupakan wanita yang dimaksudkan itu, maka selayaknya aku menuntut balas atas kematian tuan kalung leluhur".
"Saat ini aku belum bisa untuk dapat membalaskan dendam tuan kalung leluhur, karena kemampuanku saat ini belum sanggup untuk melakukan itu. Saat ini yang terpenting bagiku adalah telah mengetahui keberadaan wanita yang telah membunuh tuan kalung leluhur," pikir Lin Yan dalam hati.
Tiba tiba jendral Rugo berkata yang tentu saja membuat lamunan Lin Yan seketika itu buyar.
"Kakak pertama, ada baiknya saat ini kita melanjutkan perjalanan menuju ke arah belakang pegunungan yang terlihat sangat jauh itu, karena menurut peta kuno yang ada padaku prasasti langit akan muncul di sana," ucap jendral Rugo sambil menunjuk ke arah pegunungan yang menjulang tinggi yang berada jauh di hadapan nya.
"Aku rasa kita memang harus lebih dahulu tiba di sana sebelum para cultivator hebat yang memasuki hutan ini mendahului kita, karena jika kita yang duluan berada di sana maka kita bisa mengatur strategi untuk memasuki prasasti langit," jawab Lin Yan yang dianggukkan kepala oleh jendral Rugo.
Pada akhirnya mereka berdua melesat cepat menuju ke arah pegunungan sesuai dengan peta kuno yang ada di tangan jendral Rugo.
Saat ini waktu telah menunjukkan sore hari, Lin Yan dan jenderal Rugo telah sampai pada titik yang dimaksud untuk menunggu prasasti langit menampakkan dirinya.
Lin Yan dan jendral Rugo kini telah mencari tempat persembunyian, dengan kekuatan lam saint yang dimiliki jenderal Rugo, dia mampu menciptakan segel persembunyian yang tak bisa terlihat oleh mata.
"Kakak pertama tempat persembunyian kita ini adalah tempat yang sangat strategis untuk dapat memantau semua cultivator hebat yang datang ke tempat ini, dan tentu saja kita bisa berdiam di tempat ini tanpa adanya gangguan dari binatang buas maupun para cultivator hebat sebelum prasasti langit muncul," ucap jendral Rugo.
Lin Yan menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan jenderal Rugo.
Malam itu keduanya menghabiskan malam dengan melakukan kultivasi, hingga pagi pun tiba.
Keduanya kemudian membuka mata setelah mendengar beberapa orang telah datang di sekitar tempat mereka berdua berada, karena para cultivator itu mengetahui tempat akan munculnya prasasti langit.
Melihat semakin banyak cultivator berdatangan membuat keduanya kini memasang kewaspadaan, dan juga memasang pendengaran untuk mendengar percakapan diantara parah cultivator yang datang.
"Nona Yin Yi tempat ini adalah tempat di mana menara langit akan menampakan diri, kalau prediksi ketua menara es tak meleset prasasti langit akan muncul esok hari," ucap seorang wanita tua di dekat wanita cantik bernama Yin Yi.
"Tetua Yun leng, jika tempat ini adalah tempat kemunculan prasasti langit, ada baiknya kita memasang kewaspadaan karena sebentar lagi pasti akan banyak cultivator hebat yang akan datang ke tempat ini, dan aku ingin seluruh anggota menara es selalu bersiaga dan berjaga-jaga," jawab wanita cantik yang bernama Yin Yi.
Ketua Yun leng kemudian menganggukkan kepalanya, dan tak lama kemudian dia pun segera memerintahkan seluruh anggotanya untuk bersiaga dan berjaga-jaga di tempat mereka berada.
Hanya hitungan menit beberapa rombongan cultivator dari luar hutan binatang iblis juga telah bermunculan, tampak aroma persaingan terlihat jelas di antara para cultivator yang ingin menguasai prasasti langit, karena dari beberapa cultivator yang datang mereka semua ingin menguasai prasasti langit.
Lin Yan cukup terkejut saat melihat dua orang yang sangat dikenalnya kini telah berada di sekitar tempat akan munculnya prasasti langit, dia adalah tetua Lin Wang dan Lin Sha yang sengaja datang membawa anggota sekte Linyu untuk melakukan perburuan harta karun di dalam prasasti langit yang akan muncul.
"Lin Wang dan Lin Sha kita berjumpa lagi, dan aku akan menyelesaikan semua kepedihan yang kalian berikan padaku dahulu saat kita bertemu di dalam prasasti langit, dan aku akan memberikan kejutan besar pada kalian berdua," ucap Lin Yan dalam hati.
Bersambung