Kamu anak tuhan sedangkan aku hamba Allah. Bagaimana mungkin kita akan bersatu dengan dalam ikatan suci dan menjadikanmu imam yang tidak sujud pada tuhanku ?. Tetapi jika kita tidak berjodoh kenapa kita di pertemukan dan kenapa perasaan ini begitu kuat padamu ?. Dari pertemuan yang tidak di sengaja Muhkta dan Satria di perpustakaan kampusnya, menimbulkan perasaan dihati Satria untuk perempuan yang tak sengaja menambaraknya. Apakah dari pertemuan tidak disengaja itu cinta mereka akan tumbuh ? Yuk ! Baca selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melahirkan Prematur
“Keluarga adalah harta yang paling berharga melebihi apa pun, jadi jangan sia-sia keluarga karena keegoisanmu”
_ Yufraj Putra Rasyid_
Setelah mempersiapkan semua yang di butuhkan untuk di bawa ke rumah sakit Mukhta langsung berangkat ke sana di temani oleh suami dan ibu mertuanya. Sesampai di sana, Mukhta langsu mencari ruangan kakak iparnya.
“Assalamu’alaikum” Ucap ketiganya
“Wa’alaikumsalam” Jawab Uma Rahma dan Aba Rasyid hanya berdua di luar ruangan bersalin Adzkia
“Gimana keadaan kakak ipar uma di dalam ?, bukannya lahiran kakak ipar itu 2 bulan lagi ya ?” Tanya Mukhta
“Tadi Adzkia terpeleset di kamar mandi, jadi kami langsung membawanya ke rumah sakit” Jawab Uma Rahma sambil menangisi menantunya
“Astagfirulloh, kok bisa uma ?” Tanya Mukhta
“Uma juga gak tahu, uma tahu pas mendengar Adzkia meminta tolong” Jawab Uma Rahma
“Semoga nak Adzkia selamat, ya bu. Kita berdoa bersama-sama” Ucap Mami Satria
“Amin, mohon doanya ya bu” Jawab Uma Rahma
“Sudah pasti saya doakan, yang terbaik untuk nak Adzkia” Ucap Mami Satria sambil mengelus punggung besannya itu agar tidak merasa cemas
Tak lama adzan magrib berkumandang, mereka yang berpuasa langsung berbuka puasa. Mukhta yang membawa makanan yang di bawa dari rumah, langsung diambilkan oleh suaminya di dalam mobil.
“Kita makan sama-sama” Ajak Mukhta
“Mari makan semuanya” Ucap Uma Rahma tapi pas melihat anaknya tidak makan merasa khawatir
“Kenapa kamu tidak makan sayang ?” Tanya Uma Rahma merasa aneh melihat putrinya yang tidak ikut makan
“Nanti saja uma nunggu kalian” Jawab Mukhta
“Kenapa harus nunggu, kita sama-sama saja, nak” Ucap Mami Satria
“Gak tahu kenapa aku ingin sekali, di suapi oleh kalian berempat” Jawab Mukhta sendu
“Kamu mau di suapi sama kita ?” Tanya Satria
“Iya hubby, kalau gak boleh gak papa aku juga bingung kenapa aku bisa ingin sekali di suapi oleh kalian” Jawab Mukhta
“Sini sama mami suapi, nak” Ajak mami Satria
“Boleh mi ?” Tanya Mukhta
“Boleh sini” Tanya Mami Satria
Satria yang melihat itu merasa terharu karena, ia tidak menyangkan akan memiliki keluarga yang begitu harimonis tak terasa air matanya mentes begitu saja dan Aba Rasyid yang menantunya yang meneteskan air mata langsung menepuk bahunya.
“Kenapa nak, ada yang sedang dipikirkan ?, kamu bisa bicara sama aba” Ucap Aba Rasyid khawatir
“Aku tidak apa-apa aba, aku hanya terharu, karena melihat pemandangan ini. Aku merasa beruntung memilki keluarga seperti kalian” Jawab Satria
“Iya nak, maafkan aba yah karena pernah menolakmu masuk ke keluarga aba” Ucap Aba Rasyid
“Tidak apa-apa aba, itu juga salah aku juga karena aku mengkhitbah Mukhta belum menjadi seorang muslim” Jawab Satria
“Aba beruntung memiliki menantu sepertimu, nak” Ucap Aba Rasyid
“Aku juga beruntuk memiliki uma dan aba yang menganggapku seperti anak sendiri. Makasih ya ba” Jawab Satria
“Hubby” Panggil Mukhta
“Iya sayang” Jawab Satria
“Maaf ya, sekarang mami kamu jadi mami aku. Aku jadi punya 2 ibu, hubby gak punya ibu” Ucap Mukhta
“Kok gitu sih” Jawab Satria
“Ya kan, mami kalau di rumah suka ngebela aku dari pada anaknya sendiri jadi dia sekarang mami aku bukan mami kamun lagi hubby” Ucap Mukhta menatapnya garang
“Gak bisa dia tetap mami aku” Jawab Satria karena ia merasa gemas dengan tingkah sang istri
HUAAA
“Hubby jahat, gak bolehin Mukhta memliki 2 ibu. Hubby gak sayang lagi sama Mukhta” Ucap Mukhta Sambil menangis
“Satria, kamu ya apa-apan. Dia tu istri kamu ngalah sedikitlah” Ujar Maminya Satria
“Karena aku gemas, karena ada aja tingkahnya membuat aku gemas jadinya” Jawab Satria
“Sudah-sudah jangan di dengar, apa yang dikatakan suamimu sayang” Ucap Mami satria kepada menantu kesayangannya itu
“Sebenarnya disini, yang anaknya siapa sih, gak di rumah gak di sini tetap aku yang di nomor duakan” Ucap Satria
“Udah jangan ngedumel terus, habiskan makanannya” Jawab mami Satria
“Makasih ya mi, udah ngebela aku” Ucap Mukhta
Selesai berbuka puasa, meraka sholat berjamaah di musola rumah sakit kecuali maminya Satria yang masih menunggu di depan ruangan bersalin. Di saat keempatnya selesai sholat, mereka mendengar tangis bayi danmereka langsung mengucapkan rasa syukur.
“Alhamdulillah, akhirnya selamat” Ucap Uma Rahma
“Alhamdulillah uma, kita udah jadi kakek dan nenek” Jawab Aba Rasyid
“Selamat ya, bu pa atas lahirnya cucu pertamanya” Ucap mami Satria
“Terima kasih, bu” Jawab Aba Rasyid dan Uma Rahma
Tak lama dokter yang menangani Adzkia keluar dan memberitahu keluarganya, bahwa keduanya selamat dan tidak kekurangan apa pun.
“Gimana dok keadaan putri saya ?” Tanya Uma Rahma
“Selamat ya pa bu, bayi dan ibunya dalam keadaan sehat. Bayinya berjenis kelamin laki-laki, ibunya masih lemah harus banyak istirahat” Jawab Dokter kandungan
“Alhamdulillah, terima kasih banyak dokter” Ucap Uma Rahma
“Sama-sama bu, kalau begitu saya permisi. Jika ingin masuk jangan berisik” Jawab Dokter kandungan
“Baik Dok” Ucap Uma Rahma
Merekapun masuk ke ruangan bersalin yang Adzkia tempati, uma Rahma langsung mendatangi menantunya karena khawatir.
“Gimana nak, ada yang sakit ?” Tanya Uma Rahma
“Masih ada rasa ngilu sedikit uma” Jawab Adzkia
“Nanti uma, buatin minuman herbal agar kamu cepat pulih sayang. Kalau ada apa-apa bilang ke uma ya” Ucap Uma Rahma Adzkia yang mendengar itu menagis karena disaat dirinya melahirkan orang yang dia harapkan sudah tidak bisa hadir karena sudah terpisah alam.
“Kenapa kamu menangis sayang ?, ada yang sakit bilang ke uma yang mana ?” Tanya Uma Rahma khawatir menantunya kenapa-napa
“Tidak ada uma” Jawab Adzkia
“terus kenapa kamu menangis sayang ?” Tanya Uma Rahma
“Disaat aku sudah menjadi seorang ibu, tetapi aku sudah tidak memilki ibu” Jawab Adzkia masih menangis
“Kata siapa kamu tidak punya ibu ?, Uma juga ibu kamu. Jadi kamu jangan berpikir bahwa kamu sudak tidak memiliki ibu. Kalau da apa-apa bilang ke uma, jangan sungkan-sungkan ya” Ucap Uma Rahma sambul memeluk menantunya
“Terima kasih uma” Ujar Adzkia
“Sama-sama, sayang” Jawab Uma Rahma
“Oh iya, kakak siapa ini mananya ?” Tanya Mukhta yang menggendong keponakannya
“kakak memberi nama Muhammad Hasbi Ramadhan, kenapa aku diberi nama ramaddhan di akhir nama karena dia lahir di bulan suci Ramadhan dan semoga ia menjadi menjadi seorang muaslim yang taat” Jawab Yufraj
“Nama yang bagus, nantinya di sebut Hasbi. Kakak Hasbi nanti main sama adik ya, tapi adiknya masih di perut tante” Ucap Mukhta sambil mengelus pipi keponakannya
“Sebentar lagi dari pihak Mukhta dan Satria ibu Rahma akan mendapatkan keponakan lagi yang 7 bulan lagi akan lahir. Semoga kita bisa merawat cucu kita sama-sama ya bu Rahma” Ujar Maminya Satria
“Amin… bu semoga kita diberika umur yang Panjang oleh tuhan” Jawab Uma Rahma
“Amin…” Ucap Mami satria
Setelah melakasanakan sholat isya terakhir di bulan ramdhan, di sepanjang jalan alunan takbir menggema begitu indah. Sekarang Mukhta serta keluarganya telah pulang ke rumah masing-masing, di rumah sakit hanya tinggal Yufraj, Adzkia, dan buah hatinya. Yufraj berniat akan sholat idul fitri di mesjid dekat rumah sakit tersebut dan yang lainnya akan kembali setelah selesai sholat idul fitri.