Dengan dalih untuk menghindari dosa , suaminya menikahi lagi wanita lain.
Sungguh Karenina tidak habis fikir , apa yang kurang dalam dirinya. Menjadi istri yang patuh pada suami sudah ia lakukan , tapi ternyata itu masih saja kurang di mata Arga Dewantara.
Karenina tidak tau , apa ia harus bertahan atau melepas kesakitan dalam hatinya....ia lelah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Bab 13
Nur tergopoh - gopoh masuk ke dalam rumah Nina.
" Mbak...Mbak Nina....". Panggilnya.
" Ada apa sih Nur , sampai ngos - ngosan gitu ".
" Itu di depan ...".
" Kenapa di depan ?? memangnya ada artis mampir ke rumah aku Nur ".
" Bukan , apa Mbak Nina pesan pintu gerbang ?".
" Hah pintu gerbang ?". Nina bergegas bangun dari duduknya, ia berjalan cepat keluar dari rumah di ikuti Nur .
" Dengan Mbak Nina ya ?". Sampai di depan ia langsung di sambut pertanyaan dari seorang laki - laki .
" Iya , ada apa ya Mas ?".
" Ini Mbak , saya mau mengantar sekalian memasang pintu gerbang di rumah Mbak Nina ". Jelas Wawan.
" Tunggu saya tidak merasa memesan pintu gerbang deh Mas....?".
" Saya Wawan Mbak ".
" Ah iya, Mas Wawan , saya tidak pesan loh ".
" Ini alamat Mbak ,benar kan ?".
" Benar sih ".
" Berarti saya tidak salah alamat Mbak , saya pasang sekarang ya ".
" Tunggu dulu Mas Wawan , saya ingin tau siapa yang pesan ini semua ?".
" Tenang Mbak Nina , semuanya sudah di bayar kok , Mbak Nina tinggal duduk manis biar kami selesaikan tugas kami ".
" Ya enggak bisa begitu Mas Wawan , saya harus tau dulu siapa yang memesannya ".
" Gimana ya Mbak , Mas-nya minta di rahasiakan ".tolak Wawan masih menyembunyikan siapa sebenarnya orang yang telah menyuruhnya.
" Ya sudah, kalau Mas Wawan enggak mau jujur , bawa balik saja , saya tidak mau menerimanya ".
" Eh tunggu Mbak , saya telpon dulu orangnya ".
Wawan terlihat serius berbicara , ia mengangguk - nganggukkan kepalanya.
" Ini Mbak , Mas-nya mau bicara sama Mbak Nina ". Wawan menyerahkan HP nya pada Nina.
" Hallo....Assalamu'alaikum ". Ucap Nina langsung ketika menerima Hp Wawan.
" Wa' alaikumsalam ". jawab orang itu.
" Bang Aldi ?? ".
" Ternyata kamu hapal suaraku Nin ".
" Suara Bang Aldi kan khas , serak- serak gimana gitu ". Nina sampai geli dengan ucapannya sendiri.
" Serak - serak seksi ya Nin ?".
" Eh kok malah bahas suara , aku mau tanya kenapa Bang Aldi pesan pintu gerbang segede gaban begini, enggak maching tau sama rumahku yang sederhana gini ".
" Itu aku lakukan agar tidak sembarang orang keluar masuk ke rumah kamu seenaknya Nin , apalagi mantan suami kamu itu ".
" Bang Aldi tau ?".
" Semua yang berkaitan dengan kamu , aku tau Nin , jadi percuma saja kamu menyembunyikan apapun dariku , karena aku akan tau dengan sendirinya ".
" Bang Aldi memasang cctv di rumah ku ya ?" tebak Nina.
" Ha...ha..ha....ada deh pokonya , rahasia....kamu tidak perlu tau ".
" Ihh menyebalkan, ini pasti harganya mahal, berapa aku harus membayar ke Bang Aldi nya ?".
" Tidak usah Nin , ini semua aku lakukan semata untuk melindungi kamu , jangan sampai di rumah sendiripun kamu sampai tidak nyaman karena gangguan mantan ".
" Terima kasih sudah mengkhawatirkan aku , tapi aku yakin Mas Arga tidak akan menyakiti aku , lagi pula kita belum resmi berpisah ".
" Tetap saja harus hati - hati Nin , karena hal itu juga aku juga tidak bisa melindungi kamu secara langsung , jadi terima ya ....".
" Baiklah, tapi aku anggap hutang ya ?"
" Terserah kamu saja, apa perlu aku kasih satpam juga biar tambah aman ". Aldi baru kepikiran.
" Eh jangan....kayak pejabat ajab, udah dulu ya Bang , kasihan Mas Wawan-nya mukanya sudah asem ".
" Bilang sama Wawan, aku tambahin bonusnya ".
" Oke Bang....Assalamu'alaikum ".
" Wa'alaikumussalam ".
" Ini Mas Wawan , kata Bang Aldi nanti bonusnya akan di tambahin ".
Muka Wawan yang asem berubah cerah mendengar kata bonus.
" Oke lah kalau begitu , pasang sekarang ya Mbak ?". Wawan nampak semangat.
" Boleh Mas ".
" Nur siapin minuman buat Mas - mas nya , dan jangan lupa makanannya ".
" Iya Mbak ". Nur tersenyum, sedari tadi ia memperhatikan gerak gerik Wawan....cakep , gumam Nur lirih.
Tak lama Nur datang membawa minuman dan makanan untuk enam orang .
" Mas itu minumannya ".
" Terima kasih Mbak ". Ucap ke enam laki-laki itu.
" Emmm itu ....".
" Ada apa Mbak ?".
" Yang gelasnya paling besar buat Mas Wawan ya ".
" Hah ". Wawan terkejut.
" Cie...cie si Wawan , udah ada yang nyantol nih ".
" Apaan sih kalian , terima kasih ya Mbak ". Ucap Wawan tulus.
" Sama - sama Mas ". Nur tersenyum genit pada Wawan....sedangkan Wawan jadi bulan - bulanan teman - temannya, tapi Wawan tidak ambil pusing.
" Lama amat Nur cuma nganter minuman doang?". Nina menyindir Nur , ia tau Nur tadi mencuri - mencuri pandang pada Wawan.
" Namanya juga usaha Mbak , siapa tau dia mau jadi Papa-nya anak - anak ".
" Tapi enggak kayak gitu juga Nur , jual mahal dikit lah , yang tulus itu yang mau terima kamu dan juga anak kamu Nur , berkenalan boleh tapi jangan sampai kamu menjatuhkan harga diri kamu Nur ".
" Tapi kalau sayanya enggak gerak cepat enggak akan dapat jodoh Mbak Nin , emansipasi namanya Mbak , Mbak Nin mah enak , belum resmi jadi janda aja udah ada yang antri, cakep lagi , Mas Arga mah lewat Mbak ".
" Emansipasi menurut pandangan kamu beda ya Nur , ya terserah kamu sih , aku cuma mengingatkan berhati - hatilah , kan sudah pernah gagal , jadikan itu sebagai pelajaran ".
" Trus maksud kamu siapa Nur , Bang Aldi gitu ?".
" Iyalah siapa lagi ".
" Mana mau dia sama aku Nur , janda lagi ".
" Eittsss jangan salah Mbak , lebih baik sama janda dari pada sama perawan tapi rasa janda , pokonya Janda semakin di depan ".
" Kamu tuh ada - ada saja Nur , intinya kamu harus waspada dan jangan sampai memaksakan kehendak, cinta tidak bisa di paksakan Nur ".
" Iya Mbak , kalau Mas Wawan enggak mau janda kayak saya ya saya ikhlas Mbak Nin....yang penting usaha dulu biar tidak penasaran ".
" Ya udah deh , selamat berjuang ".
Sore hari , Arga kembali datang ke rumah Nina. Tentu saja Kiran ikut ,, Arga juga tidak bisa meninggalkan istri sirinya itu.
Ia cukup kaget karena rumah Nina kini berpagar tinggi, terpaksa Arga memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.
" Sejak kapan rumah Nina pakai gerbang gini , nyusahin saja "
" Nin....Nina , bukain pintu gerbang Nin ".
Nina terpaksa keluar karena takut suara teriakan Arga akan mengganggu tetangganya.
" Mas Arga apa - apaan sih , malu sama tetangga tau ".
" Punya uang banyak kamu sampai pasang gerbang segede ini ".
" Enggak usah bahas gerbang , Mas Arga mau ngapain lagi datang kemari ?".
" Kita perlu bicara Nin ".
" Sudah tidak ada lagi yang perlu di bicarakan Mas , kita bertemu di pengadilan saja ".
" Jangan harap aku akan mengabulkan permintaan kamu Nin ".
" Kita lihat saja nanti Mas ". Nina balik badan , akan meninggalkan Arga .
" .Hey Nin , bukain dulu gerbangnya!".
" Pulanglah Mas , sebentar lagi Pak Rt akan datang kemari untuk mengusir Mas Arga , karena sudah menganggu ketenangan warga sekitar rumahku ".
" Nin.....aarrggghhhhh sial ". Arga memilih pulang dari pada malu di usir Pak Rt.
Nina tersenyum melihat mobil Arga meninggalkan rumahnya., " Emang enak aku bohongin ".
Di tempat yang berbeda seseorang tertawa melihat cara Nina mengusir mantan suaminya.
Bersambung.....
Dukung terus ya......
Mergo di tinggal rabi ro mantan ne 😆