NovelToon NovelToon
Dibalik Diamnya Seorang Istri

Dibalik Diamnya Seorang Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Dibalik diamnya seorang istri ada penyesalan suami yang sangat mendalam.

Zhia Vanelesia yang telah merasa lelah dengan sikap sang suami yang suka seenaknya saja akhirnya memilih untuk Diam. Dia tidak perduli lagi dengan apa yang di lakukan suaminya dan memilih untuk mengejar karirnya kembali.

Rayyan Ardinata sosok suami yang masih suka kebebasan. Dia selalu menghabiskan waktunya dengan nongkrong dengan teman temannya di bar. Hingga akhirnya Rayyan terkejut melihat reaksi istrinya yang akhirnya diam dan tidak perduli lagi akan apa yang dia lakukan.

Rayyan langsung saja membuat keputusan untuk membawa wanita ke rumah besar mereka untuk melihat bagaimana reaksi istrinya nantinya.

Namun, alangkah terkejutnya Rayyan melihat reaksi istrinya ketika melihatnya sedang bercumbu mesra dengan selingkuhannya di dalam kamarnya.

Mulai dari kejadian itu, Rayyan memilih untuk berubah dan mengejar kembali cinta sang istri.

Akankah Rayyan berhasil merebut hati istrinya kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 14

Setelah dinyatakan sembuh Zhia akhirnya dapat kembali ke rumah. Rayyan langsung saja dengan senang hati membereskan semua barang barang mereka. Selama di rumah sakit Rayyan merawat Zhia dengan baik. Namun, walaupun seperti itu Rayyan belum dapat meluluhkan hati Zhia yang telah mati.

Zhia tetap saja terkesan cuek kepada Rayyan bahkan tetap saja mengabaikan kehadirannya. Seperti saat ini Zhia tetap memilih diam sambil menatap ke arah luar kaca jendela mobil, tanpa memperdulikan Rayyan yang sedang pokus menyetir. Melihat itu Rayyan hanya mampu membuang napasnya kasar sambil berpikir bagaimana caranya meluluhkan hati Zhia kembali.

"Sayang! Kamu mau gak jika kita bulan madu? Selama kita menikah kita kan belum ada bulan madu?" ucap Rayyan mencoba membuka suara.

"Terserah!" balas Zhia singkat.

"Jika terserah berarti kamu setuju dong. Kamu mau kita bulan madu ke mana?"

"Di rumah saja!"

"Tapi tadi katanya terserah! Tapi kenapa sekarang bilangnya di rumah saja?"

"Kan kita harus menghemat. Soalnya kita belum tau kehidupan kita kelak seperti apa" ucap Zhia meniru ucapan Rayyan ketika dia meminta uang belanja lebih.

"Maafkan aku karna terlalu perhitungan untukmu. Aku janji akan membebaskanmu memakai uangku. Aku tidak akan memberi batas uang belanja lagi kepadamu. Tapi kamu mau ya jika kita bulan madu" ucap Rayyan tersenyum manis sambil memperlihatkan wajah memelasnya.

Melihat itu Zhia hanya mampu memutar bola matanya memelas. "Terserah!" ucap Zhia singkat.

"Kamu mau kita ke mana? Aku akan menuruti semua keinginanmu. Aku akan membawamu ke tempat yang kamu inginkan"

"Sudahlah, Ray. Aku lelah! lebih baik kita bicarakan lain kali saja"

Mendengar ucapan Zhia, Rayyan hanya terdiam sambil membuang napasnya kasar. Walaupun Zhia selalu terkesan cuek kepadanya tapi Rayyan tidak akan menyerah untuk meluluhkan hati Zhia kembali.

Sesampainya di perkarangan rumah mereka Rayyan langsung saja menepikan mobilnya. Dengan cepat dia keluar dari mobil lalu membukakan pintu untuk Zhia. Zhia hanya terdiam lalu keluar dari mobil dan melangkahkan kakinya memasuki rumah besar mereka.

Rayyan langsung saja mengejar Zhia lalu mencoba merangkul pinggangnya dan berjalan bersama memasuki rumah besar mereka. Meluhat Rayyan yang terus saja ingin menempel dengannya Zhia hanya terdiam sambil terus melangkahkan kakinya.

"Aku lelah! Aku mau istirahat" ucap Zhia langsung saja masuk ke dalam kamar mereka dan membaringkan tubuhnya di kasur empuk mereka.

"Baiklah! Aku akan menemanimu" ucap Rayyan langsung saja membaringkan tubuhnya di samping Zhia sambil menatap lekat wajah Zhia.

Rayyan langsung saja membelai lembut rambut panjang Zhia yang kini telah sangat indah karna selalu mendapat perawatan oleh Zhia. Seketika Rayyan merasa sedih ketika mengingat kelakuannya selama ini kepada Zhia. Rayyan menyesali semua perbuatannya tapi, kini Zhia sudah tidak mau menatapnya lagi.

"Zhi!" ucap Rayyan kembali membuka suara.

Namun, tidak ada jawaban dari Zhia. Rayyan langsung saja menatap Zhia yang sudah memejamkan matanya. Rayyan tau jika Zhia hanya pura pura tidur. Tapi, dia tidak mau membuat mood istrinya yang jutek itu kembali memburuk.

Rayyan langsung saja mencium kening Zhia lembut lalu membawa tubuh Zhia kedalam pelukannya. Rayyan langsung saja mencoba memejamkan matanya karna dia juga merasa lelah karna harus merawat Zhia di rumah sakit. Bahkan selama di rumah sakit Rayyan tidak pernah tidur dengan nyenyak.

Ketika melihat Rayyan telah tertidur pulas Zhia langsung saja membuka matanya. Dia mencoba melongarkan pelukan Rayyan yang kini mrnjadikannya sebagai bantal guling. Namun, bukannya melepas pelukannya Rayyan malah semakin memperkuat pelukannya sehingga Zhia tidak bisa lagi bergerak.

"Kamu mau kemana, Sayang. Tadi katanya lelah" ucap Rayyan langsung saja membuka matanya sambil membelai wajah mulus Zhia.

"Aku mau ke toilet" ucap Zhia singkat.

"Baiklah! Biar aku temani. Aku juga mau ke toilet" ucap Rayyan langsung saja melongarkan pelukannya lalu bangkit dari tidurnya.

Mau tidak mau akhirnya Zhia berjalan ke toilet bersama Rayyan. Rayyan tidak pernah membiarkan Zhia lepas dari pelukannya. Bahkan berjalan ke kamar mandi saja dia merangkul mesra pinggang istrinya.

"Awas sayang lantainya licin. Nanti kamu jatuh" ucap Rayyan ketika memasuki toilet.

Zhia hanya terdiam lalu mencoba mengisi bathtub untuk merendam dirinya. Melihat itu Rayyan langsung saja mengambil alih pekerjaan Zhia lalu mendudukkan Zhia di clouset duduk yang masih tertutup.

"Kamu diam saja di sini ya. Biar aku yang mengisinya" ucap Rayyan mencium lembut kening Zhia lalu kembali mengisi bathtub sampai penuh.

Tak lupa Rayyan menuangkan sabun dengan wangi lavender ke bathtub itu agar Zhia rebih rileks saat merendam diri. Setelah selesai Rayyan langsung saja melepas pakaian Zhia dan juga pakaiannya. Setelah itu mereka berdua langsung saja merendam diri dalam bathtub itu bersama sama.

Zhia mencoba memejamkan matanya sambil menikmati wangi levender yang merilekskan pikirannya. Melihat itu Rayyan langsung saja tersenyum dan membiarkan Zhia merilekskan pikirannya.

"Zhi, kamu semakin lama semakin cantik saja" ucao Rayyan mengagumi kecantikan Zhia yang semakin hari semakin terpancar.

"Apa dulu aku tidak cantik? Sehingga kamu lebih tergoda dengan wanita wanita cantik di luar sana?" ucap Zhia langsung saja membuat Rayyan mati kutu.

"Maafkan aku" ucap Rayyan menunduk penuh penyesalan.

"Jika kamu ingin wanitamu terlihat cantik maka modali dia. Sebab kecantikan seorang istri tergantung pada suaminya" ucap Zhia.

Mendengar ucapan Zhia, Rayyan langsung saja terdiam. Dia merasa bersalah karna selalu saja mengeluhkan penampilan Zhia yang selalu kusam karna tidak pernah merawat diri. Padahal itu semua karna dirinya tidak pernah memberi uang lebih untuk Zhia melakukan perawatan.

"Jika kamu tau kami sebagai seorang wanita juga tidak ingin menjadi beban suami. Tapi, kebanyakan pria mengeluh karna istrinya selalu meminta uang. Padahal itu semua salah suami sendiri yang tidak membiarkan istrinya untuk bekerja. Kami tau jika kami bekerja maka waktu kami untuk mengurus suami akan berkurang, itulah alasan kebayakan suami yang tidak membiarkan istrinya bekerja. Intinya perlakuan istri tergantung pada suaminya. Jika suami mau istrinya menjadi wanita karir maka bersiaplah dia akan menghadapi sikap istrinya yang tanguh dan keras kepala. Jika suami mau istrinya menjadi wanita rumahan maka bersiaplah untung menanggung semua kebutuhannya yang sangat besar"

Mendengar ucapan Zhia, Rayyan langsung saja menunduk menyesal. Dia tau selama ini dia telah menuntut banyak dari Zhia. Dia tidak membiarkan Zhia untuk bekerja tapi, dia selalu membatasi uang bulanan untuk Zhia. Dia juga selalu menuntut Zhia untuk terlihat cantik tapi, dia tidak pernah memodalinya. Rayyan sadar jika dirinya selama ini terlalu egois. Dia terlalu mementingakan dirinya sendiri tanpa pernah memikirkan perasaan Zhia.

Bersambung....

Hai semuanya... sambil nunggu up jangan lupa mampir di karya teman author ya. Ceritanya sangat menarik di jamin kalian akan suka...

1
Norma Panjaitan
Luar biasa
R yuyun Saribanon
males dah, bayar baju 2 x lipat... ngadi2 dg harga puluhan juta..kalaunjutaan masi masuk akal lah..minggat
Ikramina Taufik
Luar biasa
Fitria Mauliza
Kecewa
Fitria Mauliza
Buruk
Dessy Christianti
Luar biasa
aca
dia bodoh g takut kena penyakit apa
Lusi Seksi
Luar biasa
Angel Santos
Terharu kak tp jg tertawa gara2 info dr Ardyan yg tdk valid..
Andri
hhhh kapok nyosor wae
Andri
rissa kok cengeng men titik ** nanges
Andri
apa kembar anak rayyan
Andri
nur jodoh nya ardiansyah
ayli
andai di dunia nyata ada laki² kaya gini pasti beruntung banget yg dapetin hatinya.., tapi sayang.. ini tu dunia novel bukan nyata..
Heryta Herman
tau rasa lu rayyan..
15_01 RD
KINAN,, kalau ngomong suka bener 😂😂
15_01 RD
Rissa cinta Kinan
Kinan cinta Zhia
Zhia cinta Rayyan
ini cinta segi 4 atau jajar genjang 😅😅
15_01 RD
ya iyalah bego, mana ada wanita yang mau di duakan lo juga sebagai laki2 emang mau di duain.. 😪
Enitritrieni trieni
Lumayan
Samsia Chia Bahir
Untung da kejdian bgitu, supya jdi pelajaran zhia yg keras kepala 🙂🙂😏😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!