Jangan mengharapkan aku kembali setelah kau menyakiti ku, anggaplah yang kau rasakan sekarang itu karma mu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Kubur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
...
Setelah selsai mereka berdua makan malam, mereka berdua memutuskan untuk sholat 3 raka'at. di masjid tadi siang mereka sholat..
selsai sholat ilham mengajak okta untuk ke alun-alun kota, karna ilham ingat dengan pesan okta kemarin jika di alun-alun kota sedang ada pasar malam,
di lampu merah dekat alun-alun kota mereka berpapasan dengan yuli yang sedang ada di mobil dengan roland..
" eh pengangguran dari dulu masih saja pakai motor bututnya buat bonceng cewek,." ucap yuli dia melirik okta yang tengah memeluk ilham, okta sendiri tau jika yang sedang ada dia mobil itu yuliani mantan ilham..
" mbak gak malu ya di bonceng pakek motor butut gitu. gue sih malu." lanjutnya dengan senyum mengejek.. roland melihat yuli menghina ilham pun menegur, karna dia tidak mau jika berurusan lagi dengan tuan Admajaya
" diam, tau aku turunin kamu di depan." ancam roland pada yuli. yuli yang di ancam roland pun tidak menggubrisnya, dia terus menghina ilham
" pengangguran mending lo itu cari kerja sebelum bonceng anak orang, kasihan dia cuma lo kasih makan angin, aduh mbak gue jadi kasihan sama lo deh, mending lo tinggalin aja tuh pengangguran cari yang lebih kaya dikit minimal punya pekerjaan tetap." ucap yuli lagi terus menghina ilham.
okta yang melihat tangan ilham mengepal erat di setang motornya dan menatap yuli dengan tatapan membunuh. Segera okta memeluk ilham semakin erat agar dia tidak terpancing ucapan mantannya,.. dan dia berbisik.
" udah mas biarin aja dia ngomong. anggap aja teriakan anak ayam yang kehilangan induknya." ucap okta menenangkan ilham, ilham pun kembali fokus ke depan, okta menghembuskan nafas pelan melihatnya
sedangkan yuli yang tidak terima jika ilham tidak terpancing emosi pun berkata lagi
" woy pengangguran budeg ya lo, apa jadi bisu sekarang." ucap yuli, bukan ilham yang menjawab, melainkan roland yang sudah sangat geram melihat kelakuan yuli.
" DIAM.." ucap roland membentak yuli, dan yuli pun langsung diam. ilham melihat roland membentak yuli pun menjadi bingung..
Tapi ilham memilih kembali fokus pada jalan.
Tidak lama, lampu pun hijau mereka melanjut kan jalan mencari tempat parkir, memang tempat parkir jadi penuh.
di tempat terdekat karna menuju bulan Ramadhan memang pasti ramai pengunjung jadi mereka kebagian tempat paling jauh dari alun-alun kota..
sedangkan yuli dan roland di berhenti di pinggir jalan tidak jauh dari lampu merah,
" turun." titah roland pada yuli
" maksudnya." ucap yuli tidak mengerti.
" kamu turun di sini. pulang sendiri ke kost !" apa kamu paham." ucap roland kembali membentak yuli.
" emang apa salah ku sama kamu mas, kok aku di suruh turun di pinggir jalan." tanya yuli, yang masih tidak mengerti.
" ini yang pertama dan yang terakhir kali aku ingatin sama kamu. jangan pernah kamu menghina mantan kamu itu, kalau kamu masih mau hubungan kita terus berjalan baik-baik saja." ucap roland dia segera membuka kan pintu agar yuli keluar dari mobilnya..
" aku gak mau turun." ucap yuli, dengan menyilangkan kedua tangan ke dadanya.
" turun sendiri atau aku turunkan dengan kasar." jawab roland dingin.yuliani pun menurut. dan roland segera masuk dan meninggal kan yuli di pinggir jalan sendiri
" si*lan ini semua gara-gara pengangguran itu, awas saja nanti." gumam yuli setelah kepergian roland, dia pun terpaksa menghentikan taksi.
....
Sedangkan okta dan ilham sedang menikmati berbagai wahana di pasar malam tersebut, dan bebagai macam permainan yang di sediakan di sana.. ilham berhasil memenangkan boneka tedi bear besar untuk okta untuk menjadi teman tidurnya..
Sampai lama mereka berada di sana.
jam pun menunjukkan 9 malam mereka memutuskan untuk pulang, dengan boneka di tengah mereka segera melajukan motor..
tidak lebih setengah jam mereka sampai di rumah okta.
" mas makasih ya untuk hari ini." ucap okta saat mereka sudah di depan pintu.
" iya dek sama-sama, sebelum mas pulang mas mau pamit sama ayah dan ibu dek udah tidur belum ya mereka.?" jawab ilham, dan dia ingin berpamitan terlebih dulu dengan kedua orang tua okta.
" iya mas, sekalian aku mau bersih-bersih sekalian tidur, mas kalau udah pamitan langsung pulang aja, pasti mas capek seharian nyetir motor." ucap okta.
" iya sayang." jawab ilham tersenyum manis menggoda okta..
" ya udah mas aku masuk dulu." ucap okta, namun sebelum okta melangkah ilham segera mengecup bibir okta karna tak tahan melihatnya.
Cup.
" mas kamu ih, kan jadi gak segel lagi bibir ku." ucap okta sambil menutup bibirnya takut di cium lagi.
" hahaha udah sana masuk, apa mau lagi." ucap ilham menggoda okta, sambil mencoba menyingkirkan tangan okta yang menutupi bibirnya. sontak okta segera membuka pintu dan lari. ilham hanya tersenyum melihat tingkah lucu kekasihnya
di dalam ternyata ayah ahmad dan ibu wati sedang menonton TV. melihat okta lari menuju meraka pun mereka kaget karna tidak mengucap salam seperti biasanya..
" kamu kenapa nduk." tanya bu wati
" hehe ndak apa-apa bu," jawab okta dengan menunjukkan giginya yang putih.
" ndak apa-apa kok lari-lari gitu kaya habis di kejar hantu." ucap ayah ahmad.
" beneran ndak apa yah, oh iya di depan ada mas ilham katanya mau pamit, sama ayah dan ibu." jawab okta dan memberitahu pada mereka.
" oh ada nak ilham kenapa ndak kamu suruh masuk nduk, dan kamu dari mana kok dapet boneka gede banget gitu." ucap bu wati dan menanyakan boneka yang okta bawa.
" okta habis dari alun-alun kota bu, ada pasar malam di sana dan banyak permainannya, ini dapet boneka mas ilham menang di salah satu permainan di sana." jawab okta, menceritakan.
" oh gitu anak gadis ibu habis kencan ternyata yah." ucap bu wati kembali menggoda okta sambil melirik sang ayah, ayah ahmad pun hanya menggelengkan kepala, entah kenapa istrinya sekarang suka sekali menggoda anaknya.
" iih ibu apaan sih, udah ah okta mau bersih-bersih mau sholat terus tidur." jawab okta seraya berjalan meninggalkan kedua orang tuanya.
" ibu itu kebiasaan, suka banget godain okta, ayok kita temuin ilham dulu kasihan dia di depan, bisa-bisa habis di makan nyamuk.." ucap ayah ahmad, dengan candanya.
" hahaha abisnya lucu sih muka anak itu kalau malu, lagian ayah ada-ada saja mana ada ilham habis di makan nyamuk." jawab bu wati tertawa mendengar candaan ayah ahmad.
mereka pun berjalan bersama menuju depan, dan melihat ilham sedang duduk di kursi yang ada di terasnya.. ilham yang menyadari kedatangan mereka segera berdiri dan mencium kedua tangan kedua orang tua itu..
" maaf ya ayah, ibu kita pulangnya kemalaman soalnya saking asiknya kita di sana, jadi lupa waktu." ucap ilham
" ndak apa-apa le ndak setiap hari juga." jawab ayah ahmad sedangkan bu wati hanya mengangguk.
" makasih yah, bu, kalau begitu saya pamit pulang dulu."
" iya nak hati-hati.."
" Assalammualaikum."
" Waalaikumsalam." jawab mereka berdua
ilham pun di jalan terus tersenyum membayangkan wajah okta yang malu tadi. dan dia jadi berpikir apa bener tadi ciuman pertama okta..
" astaga apa aku terlalu agresif tadi. habisnya bibirnya itu menggoda sekali, coba sudah halal ndak aku biarin dia keluar kamar seminggu." gumam ilham dalam hati
ilham pun sampai di rumah masuk sambil mengucap salam sambil senyum-senyum, safira dan pak amir yang melihat ilham saling pandang..
" Mas kesambet pak kayanya. mending kita ke rumah pak kiyai minta tolong buat ruqyah, mas." celetuk safira pada pak amir
" huss kamu jangan ngomong sembarangan." tegur pak amir
. ilham pun tak menggubris ucapan adiknya, dia mendekat ke safira dan memeluk adiknya..
" halo adek ku tersayang apa kabar." ucap ilham, dangan senyum terus mengembang, membuat pak amir heran. Dengan kelakuan ilham.
" iih apaan sih mas, sana ah bau tau kamu, pasti belum mandi." ucap safira terus memberontak karna ilham memeluknya.
Bersambung..