NovelToon NovelToon
I Love You Bu Guru

I Love You Bu Guru

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Berondong / Cintamanis / Beda Usia
Popularitas:150k
Nilai: 4.9
Nama Author: HANA ADACHI

Kapan lagi baca novel bisa dapat hadiah?
Mampir yuk gaes, baca novelnya dan menangkan hadiah menarik dari Author 🥰
-------------------
"Aku akan mendapatkan peringkat satu pada ujian besok, Bu. Tapi syaratnya, Bu Anja harus berkencan denganku."

Anja adalah seorang guru SMA cantik yang masih jomblo meski usianya sudah hampir 30 tahun. Hidupnya yang biasa-biasa saja berubah saat ia bertemu kembali dengan Nathan, mantan muridnya dulu. Tak disangka, Nathan malah mengungkapkan cinta pada Anja!

Bagaimana kelanjutan kisah antara mantan murid dan guru itu? Akankah perbedaan usia di antara keduanya menghalangi cinta mereka? Ikuti kisah mereka di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Kesalahan

"Kenapa aku harus meminta hal seperti itu, sih?" Anja memegang kepalanya dengan kedua tangan, merasa frustasi. "Kenapa pula aku harus sok-sokan ingin merubah Nathan dalam satu bulan? Memangnya siapa aku?" Anja terus bergumam sambil menjatuhkan dahinya ke atas meja, merasa baru saja membuat keputusan yang bodoh.

"Kenapa Bu Anja?" Bu Sari, salah seorang rekan guru bertanya dengan nada heran. "Ada masalah?"

"Ah, nggak kok Bu," Anja menggelengkan kepalanya.

"Tadi dipanggil Bu kepsek bahas apa?" Bu Nesi, guru yang lainnya ikut menimbrung. "Pasti soal Nathan, ya?"

"Oalah, pantesan Bu Anja keliatan pusing banget!" belum sempat Anja menjawab, guru lain sudah ikutan menimpali. "Syukurlah Bu, akhirnya biang kerok di kelas itu dikeluarin juga!"

"Ih, iya loh! Ya ampun, geregetan banget kalau ngajar di kelas itu dan ngeliat Nathan yang kerjaannya tidur aja! Mana nggak ada sopan-sopannya sama guru!"

"Iya betul! Apalagi ya, dia itu..." Para guru akhirnya malah asyik membicarakan Nathan di depan Anja. Anja jadi semakin pusing dibuatnya.

Duh, para guru yang sudah senior aja nggak mampu menghadapi Nathan, apalagi aku!

"Jadi, akhirnya Nathan dikeluarkan kapan, Bu?" terlalu larut dengan lamunannya sendiri, Anja sampai tidak sadar kalau orang-orang itu sudah mengalihkan pandangan kepadanya.

"Eng, itu..." Anja berkata ragu-ragu. "Sebenarnya saya minta waktu satu bulan sama Bu Kepsek untuk merubah Nathan,"

"Hah?!" Sontak semua orang yang ada di sana berseru shock.

"Astaga, buat apa melakukan hal sulit seperti itu, Bu? Sudah, biarkan saja dia dikeluarkan!"

"Iya, Bu Anja! Kami ini loh, yang sudah bertahun-tahun mengajar saja tidak bisa mengatasinya, apalagi Bu Anja yang baru kemarin!"

Anja hanya bisa tersenyum kecut menanggapi ucapan mereka. Untunglah, bel masuk pelajaran selanjutnya berbunyi, membuat pembicaraan itu tidak berlanjut lagi dan Anja cepat-cepat keluar dari kantor menuju kelas. Kalau lebih lama berada di sana, bisa-bisa dia stres sendiri.

Kebetulan, jam pelajaran berikutnya adalah kelas XII IPA-F, kelasnya Nathan. Anja ingin bicara pada cowok itu perihal masalah ini. Anja ingin Nathan bekerjasama supaya ia tidak dikeluarkan dari sekolah.

Sayangnya, Anja bahkan tidak bisa bertemu dengan orang yang dimaksud karena Nathan tidak masuk hari ini.

"Ada yang tau kenapa Nathan tidak masuk?" Anja bertanya pada murid-murid yang lain, tapi semuanya menjawab tidak tahu, termasuk teman sebangkunya. Anja hanya bisa menghela napas panjang. Masalah ini sepertinya tidak akan bisa diselesaikan dengan cepat.

...----------------...

"Hah..." Berulangkali Anja menghela napas panjang. Meskipun jam kerjanya di sekolah sudah usai, tetap saja ia masih kepikiran soal Nathan.

Kenapa anak itu tidak masuk ya hari ini? Apa mungkin dia sudah tau kalau mau dikeluarkan?

"Hah..." Anja menghela napas lagi.

"Ih, jorok ah kak! Liat tuh, baksonya bau mulutnya Kak Anja!" Arka, adik satu-satunya Anja memprotes. Sore ini, Anja dan Arka memang sedang mampir makan bakso di pinggir jalan setelah disuruh ibu mereka berbelanja ke swalayan.

Anja melotot. Merasa kesal karena Arka mengganggunya.

"Emangnya kenapa sih? Ini kan bakso kakak juga yang bayar!" balasnya sinis.

"Ya tapi baunya terbang kebawa angin sampai ke bakso aku Kak!"

Anja makin melotot. "Ya sudah, kalau nggak mau baksonya! Buat kakak aja!"

Anja mencoba meraih mangkuk bakso yang berada di depan Arka, tapi cowok berusia lima belas tahun itu buru-buru menjauhkan mangkoknya.

"Hehe, nggak kok Kak. Aku masih mau. Mulut kakak baunya wangi kok!" Arka mengeluarkan jurus merayu, nyengir sampai memperlihatkan giginya. Anja hanya bisa mendengus sebal.

Kedua kakak beradik itu lantas melanjutkan aktivitas memakan bakso mereka. Anja menyuapkan bola-bola daging itu ke mulutnya sembari melihat sekitar. Sampai pada suatu waktu, matanya melihat sosok yang tampaknya ia kenal.

"Loh, itu kan Nathan?" Anja sontak berseru sambil menggebrak meja.

"Hah? Siapa?" Arka menoleh ke arah yang ditunjuk Anja, tapi belum sempat ia mengetahui siapa orang yang dimaksud sang kakak, Anja sudah berdiri dari kursinya dan berlari menuju arah yang ia tunjuk.

"Loh, Kak! Mau kemana?"

"Bentar! Kamu tunggu situ aja!" teriak Anja sambil tetap berlari.

"Baksonya gimana?"

"Makan aja!"

"Asyik!" Arka tersenyum kegirangan sambil mulai mencomot bakso dari mangkok Anja. Dia tak begitu ambil pusing mau kemana kakaknya itu, asal jatah baksonya bisa dia ambil.

Sementara itu, Anja terus berlari menuju sosok yang diduga adalah Nathan. Saat langkahnya semakin dekat, ia bisa melihat dengan jelas Nathan berada di depan sana sedang sibuk mengangkut kardus-kardus besar dari mobil ke toko.

"Nathan?" Anja memanggil dengan suara lirih, napasnya masih terdengar ngos-ngosan.

"Bu Anja?" Nathan tak kalah terkejutnya melihat kedatangan sang wali kelas. Ia ingin bicara, tapi seorang pria paruh baya meneriakinya.

"Woy! Jangan bengong! Masih banyak nih!"

Anja dan Nathan sama-sama terkejut. Alhasil, Nathan hanya menganggukkan kepalanya kepada Anja dan meneruskan pekerjaannya. Anja sendiri tidak bisa mengganggu Nathan karena takut anak itu akan semakin dimarahi.

...----------------...

Setengah jam berlalu, akhirnya pekerjaan Nathan mengangkut barang selesai. Cowok itu lantas melangkah keluar dari toko, dan alangkah terkejutnya ia saat melihat Anja sudah berdiri di luar menunggu dirinya.

"Hai," sapa Anja sambil melambaikan tangan.

"Bu Anja kok masih di sini?"

"Eng, ibu nungguin kamu. Kamu udah selesai kerja, kan? Mau makan bareng ibu?"

Nathan mengerutkan kening, merasa heran dengan perlakuan wali kelas barunya itu. Tapi akhirnya ia menurut saat Anja mengajaknya pergi ke sebuah warung bakso yang tak jauh dari sana.

"Kak, dari mana sih? Lama banget, aku—" Arka, yang sudah ngomel-ngomel spontan terdiam saat melihat kedatangan Anja bersama Nathan.

"Dek, kamu menyingkir dulu sana," bisik Anja kepada sang adik.

"Hah? Aku disuruh kemana? Kakak mau ngapain?"

"Udah, nggak usah banyak tanya. Sana beli eskrim!" Anja menyelipkan uang dua puluh ribuan ke tangan Arka, dan wajah heran cowok itu langsung berubah menjadi cerah. Tanpa perlu disuruh dua kali, Arka pun bergegas pergi ke supermarket terdekat.

"Maaf ya mengganggu waktu kamu Nathan," Anja duduk di depan Nathan setelah kepergian Arka. "Kamu mau makan apa?"

"Bu Anja ngapain nunggu saya?"

Wow, sangat to the point, Anja membatin.

"Eng, nggak kok, ibu cuma mau ngobrol-ngobrol aja sama kamu," Anja berusaha untuk tetap tenang.

"Masalah sekolah ya?" tebak Nathan. "Kenapa Bu? Apa akhirnya aku akan dikeluarkan?"

Glek. Anja menelan ludah. Astaga, anak ini, intuisinya sangat tajam. Kenapa pula aku jadi merasa terintimidasi di depan muridku sendiri?

"Yah, begitulah..." Anja akhirnya memilih untuk tidak berbasa-basi lebih lama. "Tapi, ibu sudah minta kepada Bu Kepsek untuk memberi waktu sebulan untuk kamu. Nathan, kalau kamu bisa bertahan dalam sebulan, ibu pastikan kamu tidak akan—"

"Sepertinya nggak bisa Bu," potong Nathan dengan cepat. "Bu Anja lihat sendiri kan, saya sibuk."

"Sibuk?" Anja menggelengkan kepalanya. "Maksud kamu sibuk kerja? Nathan, saat ini tidak seharusnya kamu memikirkan soal bekerja. Umumnya, anak seusia kamu fokus saja dengan sekolah. Biarlah urusan pekerjaan ditangani oleh orang dewasa. Kamu tau tidak, memperkerjakan anak di bawah umur dapat melanggar hukum dan bisa berakibat buruk bagi masa depanmu."

Nathan menghela napas, menatap Anja dengan tajam. "Ibu kira orang seperti saya akan punya masa depan?"

"Apa? Tentu saja, setiap orang pasti punya masa depan. Kamu pasti juga punya mimpi yang ingin dicapai kan? Makanya, kamu perlu fokus dengan sekolahmu supaya—"

"Mimpi?" Nathan tertawa terbahak-bahak. "Bu Anja, mungkin ibu tidak tahu. Tapi tidak semua orang di dunia ini bisa merasakan hidup enak seperti ibu. Ada juga orang-orang seperti aku yang tidak punya kesempatan untuk bermimpi,"

Nathan beranjak dari kursinya, membuat Anja kebingungan.

"Nathan, tunggu, maksud Ibu—"

"Kalau sekolah memang mau mengeluarkan aku, silahkan saja. Aku tidak peduli," setelah mengucapkan itu, Nathan pun berlalu dari hadapan Anja. Meninggalkan Anja yang masih mematung di tempat, merasa bingung dengan situasi ini.

"Astaga," Anja mengacak rambutnya frustasi. "Sepertinya aku melakukan kesalahan besar,"

...****************...

...Buat yang bertanya-tanya Anja sekecil apa di depan Nathan, ini gambarannya gaes....

1
Sri Indah
lanjutkan
yellya
aku speechless lah sama nathan 😌😌😌😌😌
Miko Celsy exs mika saja
mba vallen lanjut.....gmn klo nathan sdh tau damian yg buat kau tdk bertemu anja,dan anja tdk tau kau msk rumah sakit,,nathsn ayo bangkit datangin aja anja
Miko Celsy exs mika saja
damian kau sanhat2 salah,usahamu ug ingin menjauhkan anja dr nathan mlh akan semakin membuat nathan lbh menderita,,,
mamah fitri
aseeeeeekkkk... nathan Is back!! ayo nathan tunjukkan kelaki2anmu eh salah kekuatanmu .. buat damian tau klu kamu bukan orang yg gampang dibodohi... semangat nathan 🤩🤩🤩
Raffi Djaya
la wong ahli IT kok ya kan kayak hacker kan jadi gampang saja dia cek cctv piye toh bang Demian
ga semua maksud baik itu kebenaran dan terbaik
dan yang kita terbaik belum tentu dibutuhkan
dan yang kita pikir buruk nyatanya itulah yang terbaik
terkadang ujian cinta memang agak rumit tapi selalu menemukan jalan tik bersatu
Laksmi Amik
ayolah damian ..km tidak tau sebesar apa" cinta nathan sama anja biarkan anja ketemu nathan
Zayyin Arini Riza
Begitu besar cinta mu pada Anja, Nathan... semoga kalian bisa segera bersama
Laksmi Amik
tega km anja
mamah fitri
othor zeyeng.. mau brp lama lg kau buat aku tahan nafas kesal karena ini semua.. hahaha.. udah dong konfliknya jgn kelamaan.. itu si damian lg, ngapain coba menghalangi nathan ma anja? aky kasi ultimatum yak.. 1x24 jam harus sudah ada kabat baik


#dibalas ma authornya kek gini .. " dih siapa elo?"

😂😂😂😂😂😂
VALLENDA: Othor atutttt😱😱😱
total 1 replies
yellya
ibu 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻🙏🏻🙏🏻
yellya
poor of u nathan😭😭😭😭
Miko Celsy exs mika saja
ko sedih untuk kesekian kalinya,,,demian tega benar kau,,ya emng anja slh tp tdk sehrsnya ka bgu sm nathan
Dewi @@@♥️♥️
jangan terlalu lama kesalah pahamannya ya Thor ,,segera satukan mereka,,supaya kita ikut bahagia yg baca, lihat bucinnya Nathan lagi
Dewi @@@♥️♥️
gantian saatnya Anja yg mengejar Nathan dan membuktikan kalau dia mencintai Nathan ,,
Dewi @@@♥️♥️
Damian kok gitu si jadi teman,,,harusnya kamu mendukung temanmu yg sekira temanmu suka,,
Nersi Ika nilasari
telat anjay nathan udah sama aq😁😁😁
SAL💞🇲🇾
giliran mu anja kejar nathan..
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
udah telat Anja...kamu kehilangan Nathan😥
Laksmi Amik
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!