anak seorang tukang becak
Nisa adalah seorang anak sangat baik, namun sayangnya dia memiliki kehidupan keluarga yang sangat miskin, sehingga keluarga dari ibunya pun tak mau mengakui mereka karena merasa malu jika memiliki keluarga miskin seperti Nisa hingga dia harus di paksa dewasa oleh keadaan di kala usianya menginjak angka sebelas tahun Di usia yang terbilang masih sangat muda itu dia harus di paksa dewasa oleh keadaan di kala usianya menginjak angka sebelas tahun harus mengurus kedua adiknya yang masih kecil, dan merelakan masalah kecilnya yang tak seindah teman-teman yang lain, bapaknya hanyalah seorang pria tua yng bekerja sebagai tukang becak Namun kehidupan Nisa berubah setalah bertemu dengan seorang pria kaya raya tempat Nisa mengikuti sebuah kompetisi, akan kah hubungan mereka mendapat restu dari keluarga sang pria ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Di rumah bibi siska..
" Aura, mau kemana kamu?" Tanya Tante siska
" Mau ke kota mah, aku dapat kerjaan. Oiya mah, papah belum pulang?"
" Belum, udah tiga padahal perginya"
" Ya udah aku pergi ya mah, dan ini uang buat mamah" ucap aura melemparkan seikat uang berwarna merah mamahnya yang jumlahnya tidak sedikit
" Banyak banget ra, uang dari mana ini?"
" Uang dari orang kota itu loh ma, yang janji kalau si miskin itu harus balik ke kampung, dan berhasil kan kita udah buat dia balik ke kampung dan gak berani lagi ke kota"
" Hebat kamu Ra, Ya sudah kamu hati hati di jalan" ucap Tante Siska
Aura pun berangkat ke kota menggunakan mobil miliknya yang agak jauh dari kampungnya
" Anakku memang hebat, masih muda udah punya mobil sendiri, punya uang banyak dan pacar seorang polisi
" ck, ck, ck.... Intan... intan... untung saja kamu sudah mati, kalau tidak hidupmu akan menderita seperti anak anak kamu, Punya anak kok gak bisa membahagiakan orang tua, gak bisa punya uang banyak, kasihan sekali kamu intan,hahahaha" ucap Bibi siska yang berbicara seorang diri seakan ibunya nisa yang merupakan adik kandungnya ada di sana
" Padahal anakmu Dewi kini telah menjadi orang kaya, tapi sayangnya dia pun tak mau
mengakui bapaknya karena miskin, sial sekali nasibmu intan, andai aku jadi kamu pasti aku akan lebih memilih mati daripada harus hidup miskin seperti suami dan anak-anakmu sekarang " ucapnya tersenyum
*****
Di kota, aura memasuki sebuah bar yang merupakan tempat manusia yang tak takut dosa
Aura menerima sebuah pesan dari seorang mucikari bahwa dirinya ingin di booking oleh seseorang Ya, pekerjaan aura adalah seorang kupu-kupu malam, namun tak ada yang mengetahui nya
Mucikari tersebut tak pernah bertemu dengan aura, hanya melalui pesan dan masalah pembayaran langsung di bayar oleh pemesan kepada aura namun di potong separuh oleh mucikarinya
Setelah menghubungi pria yang memesan nya, aura segera pergi untuk menghampiri pria tersebut yang sedang duduk bercerita bersama teman-temannya, aura mencari seorang yang telah memesannya bernama ardi
" Ardi, gadis pesanan lo udah tiba bro" teriak salah satu pria yang di depan
" Bro, selamat bersenang-senang" ucap seorang pria yang bersama Joni, Ardi keluar
menjemput aura dan membawa nya masuk ke kamar melewati teman temannya yang masih duduk di sana
Dengan percaya diri dia yang menggunakan pakaian kurang bahan berjalan di depan para pria, namun matanya tak sengaja bertemu dengan mata seorang pria yang sangat dia kenal yaitu papa Doni, yah papanya aura
" Aura???" ucap doni terkejut melihat aura bersama temannya
" Papah??" ucap aura tak kalah terkejutnya
" Aura ngapain kamu disini?" Tanya Doni terkejut karena mendapati anaknya berada di tempat para wanita malam
" Bro, ini anak Lo?" Tanya ardi
" Iya dia anak tiri gw" jawab doni
" Auraaaaa ayo ikut pap_"
" Heeiii gak bisa bro, gw udah bayar mahal cewek ini" ucap Ardi menghalau doni
" Ayo ikut" tarik Ardi pada aura
" Bro, gak usah marah sama anak tiri Lo, Kalau gw jadi lo, gw bakal jadiin dia pabrik duit gw, sekalian pakai dia juga, kan lumayan dapat cewek muda yang gratis, Kalau perlu ancam buat laporin dia ke nyokapnya kalau dia gak nurut sama lo, Enak banget hidup Lo bro" Ucap temannya tertawa
Sementara Doni memikirkan perkataan temannya dan mulai terpancing
" Bener juga kata lo, kenapa gw gak pernah kepikiran ya, kan bisa dapat emaknya, dapat servis anak nya dan bisa menghasilkan duit lagi" ucap doni
" Benar tuh bro, beruntung banget Lo hahahah"
Akhirnya Doni memutuskan kembali ke rumah nya setelah tiga hari tak pulang
" Papah, papah baru pulang? Gimana kerjaan nya?" Tanya bi siska
" Baru saja pulang mah, Kerjaan udah selesai, mungkin Minggu depan ada lagi, Oiya aura dimana?" Tanya nya pura-pura tak mengetahui keberadaan aura
" Lagi ke kota, katanya ada kerjaan"
" Oiya ma, gimana kabarnya si yudi?"
" Katanya baik, masih pendidikan di luar kota, mungkin sebulan lagi dia udah selesai
pendidikannya"
" Berarti Yudi jadi nikah sama aura?"
" Jadi dong pah, aura kan anak yang hebat, mandiri dan pekerja keras pah, nanti dia kalau udah jadi ibu Bayangkari udah biasa berbaur sama orang orang atas" ucap ibunya bersemangat
" Gitu ya ma, syukurlah kalau memang mereka jadi menikah" jawab Ardi
Malam pun tiba, aura telah kembali ke rumahnya dengan perasaan berdebar, namun tak mendapati mamah dan papah nya, mungkin saja mereka sudah Tertidur
Aura merasa sedikit takut akan bertemu papah nya, takut jika papah doni membocorkan pekerjaannya pada mamahnya
******
Di rumah rio, dia baru saja bangun dari tidur, dan masih terlalu malas untuk berangkat ke hotel, Dia segera turun untuk sarapan bersama kedua orangtuanya dan juga omah lidia, Mama Tiara melihat wajah lesu dan tak bersemangat pada anaknya
Ruang makan yang akhir-akhir ini terasa hidup, kini kembali terasa hampa karena Rio tak lagi bersenandung seperti sebelumnya
Setelah selesai sarapan rio Kembali ke dalam kamarnya, sementara papa basri sudah berangkat ke kantor
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Rio
Tok...tok...tok...
" Sayang, mama boleh masuk gak nak?"
" Masuk aja mah" jawab rio
" Kamu gak kerja nak? Gak biasa nya kamu gini? Ada apa? Kamu ada masalah?" Tanya mama Tiara lembut
" Gak ada apa-apa mah, Aku cuma capek" Jawabnya berbohong
" Mamah ini mamah kamu rio, jadi mamah tau kalau kamu itu lagi ada masalah, ayo dong cerita sama mamah" Pinta sang mamah
Huuufttt ..... rio membuang nafas
" Nisa mah".. ucapnya
" Nisa? Kenapa dengan nisa nak?"
" Nisa balik ke kampung nya mah, tapi dia gak bilang sama aku mah"
" Mungkin saja Nisa sedang terburu buru makanya gak sempat ngomong sama kamu, Kamu sudah menghubunginya?"
" Ponselnya tertinggal mah"
" Kok bisa? Dan Mama mau tanya apa benar kamu ada hubungan sama nisa?"
" Iya mah, dan aku ingin menjadikan nisa sebagai istriku mah, Mama gak keberatan?"
" Mama sih terserah kamu, karna itu kamu yang jalani, yang penting kalian bahagia saja sudah cukup, Trus kenapa kamu gak susul Nisa di kampung sana?"
" Aku gak yakin nisa mau ketemu sama aku mah"
" Kamu melakukan kesalahan pada nisa?"
" Terlalu banyak kesalahan dan masalah yang aku buat kepada Nisa dan keluarga nya mah"
" Kesalahan? Kesalahan apa nak?"
" Hanya kesalahan kecil mah"
" Ya sudah kamu coba aja ke kampung nya, dan meminta maaf pada nisa dan keluarga nya,mamah yakin mereka akan mengerti dan memaafkan kamu"
" Mama gak suka melihat kamu murung dan tak bersemangat seperti ini"
" Iya mah, maaf dan makasih ya mah" ucap Rio memeluk mamahnya
Mama Tiara pun berlalu dari kamar Rio, Sementara rio mengambil ponsel dan meminta irfan untuk mencari tau tentang aura, Rio berencana akan membalas perbuatan mereka satu persatu