NovelToon NovelToon
Misteri Rumah Kosong

Misteri Rumah Kosong

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Rumahhantu / TKP / Hantu
Popularitas:71.3k
Nilai: 5
Nama Author: ERiyy Alma

Misteri Rumah Kosong.

Kisah seorang ibu dan putrinya yang mendapat teror makhluk halus saat pindah ke rumah nenek di desa. Sukma menyadari bahwa teror yang menimpa dia dan sang putri selama ini bukanlah kebetulan semata, ada rahasia besar yang terpendam di baliknya. Rahasia yang berhubungan dengan kejadian di masa lalu. Bagaimana usaha Sukma melindungi putrinya dari makhluk yang menyimpan dendam bertahun-tahun lamanya itu? Simak kisahnya disini.

Kisah ini adalah spin off dari kisah sebelumnya yang berjudul, "Keturunan Terakhir."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ERiyy Alma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MRK 27

"Syaratnya adalah, botol yang dikubur jangan sampai digali lagi, terlebih dihancurkan. Karena itu kuncinya, jika sampai terjadi maka pagar akan rusak.” Kyai Usman berkata lirih, seolah ini adalah rahasia yang hanya boleh diketahui mereka saja. Semua orang pun mengangguk mengerti.

Setelah itu kyai Usman berpamitan pulang sebab beliau harus segera mengantar bu nyai Hasna berobat. Sukma meminta maaf karena tak bisa menjamu kyai dengan baik, rencananya memasak ayam untuk hidangan tak terealisasikan. Tapi nenek Ratih tetap memintanya memasak sesuai rencana, lantas mengantarnya ke pesantren saat Nadira berangkat mengaji nanti. 

***

Tepat setelah maghrib, masakan Sukma baru saja matang. Wanita itu sudah mengemas rapi ayam bumbu kuning kesukaan kyai dan bu nyai, lantas membawanya ke ruang keluarga di mana keluarga yang lain berkumpul di sana. 

“Nadira, ini ayam bumbu kuning untuk kyai Usman, kalau bisa kamu antar langsung saja. Jangan dititipin di temanmu itu, kurang sopan.” Sukma meletakkan tas berukuran sedang itu di hadapan putrinya, “kamu kok belum siap-siap sih?” ucapnya lagi. 

“Nadira nggak mau mengaji,” jawabnya cemberut. 

“Kenapa? masih sakit ya, pusing kah?” Sukma mendekati putrinya, menempelkan punggung tangan di kening gadis itu. “Sudah nggak demam kok, dan memar di tubuhmu juga sudah mulai menghilang.” 

“Pokoknya Nadira nggak mau ngaji, buat apa? percuma bisa ngaji, nggak bakal kirim doa ke ayah juga.”

Ibu dan neneknya mengernyit heran, bahkan Wijaya yang sedang mengambil jaket di kamar bergegas ke ruang tengah. Penasaran dengan maksud ucapan keponakannya itu. 

“Apa maksud ucapanmu itu Nadira?” tanya Sukma yang mulai geram. 

Nadira berdiri di depan ibunya dan berkata, “Ibu, sungguh Ibu masih bertanya? ulah siapa kita mengalami semua ini? aku kecewa sama ayah Bu. Pokoknya aku akan berhenti ngaji, juga berhenti berdoa untuk ayah.” 

“Nadira, jangan bicara seperti itu! bagaimanapun juga itu tetap ayahmu.” 

“Ayah membohongi kita Bu, ayah sudah berzina!” 

PLAK…. 

Reflek Sukma menampar pipi putrinya, gadis itu sudah sangat keterlaluan menurutnya. Nadira menatap tajam sang ibu sambil memegang pipinya yang memerah, sementara Wijaya hanya diam menyaksikan kejadian ini. 

Nenek Ratih lah yang bergegas mendekati cucunya, berusaha menyentuh pipi Nadira. Tapi gadis itu segera menepis tangan keriput sang nenek, tanpa menatap neneknya ia segera berlari masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu. 

“Nadira, Nduk…” panggil nenek Ratih menggedor daun pintu begitu suara kunci terdengar olehnya. 

“Sukma, jangan diambil hati ucapan putrimu. Bagaimanapun juga dia masih remaja labil, lagi pula kelakuan ayahnya memang keterlaluan dulu, toh dia juga belum tahu keseluruhan ceritanya. Dia belum membaca surat Memey, 

sudahlah, minta Wijaya antar sendiri ayamnya. Biarkan Nadira membolos hari ini, nanti atau besok jika perasaannya sudah lebih baik biar ibu yang bicara dengannya.” 

Sukma mengangguk, ada perasaan menyesal telah menampar putrinya begitu saja. Padahal ucapan Nadira tak sepenuhnya salah, hanya saja ia tidak tahu banyak dan tetap salah bila menghakimi kesalahan ayahnya, bukan ranah dia seperti ini. 

“Sabar ya Mbak, Jaya yakin bukan begitu maksud Nadira, nanti Jaya akan bantu bicara juga dengannya. Kalau begitu Jaya berangkat dulu ya Mbak, Bude.” 

Kedua wanita itu mengangguk mengerti, membiarkan Wijaya keluar dari rumah mengendarai motornya menuju pesantren, nenek Ratih segera menutup pintu, sedangkan Sukma menutup jendela. Meski sudah ada pagar gaib, mereka berdua tetap saja waspada. Masih ada rasa takut setiap kali mengingat kejadian saat itu. 

***

Sudah hampir dua minggu lamanya Nadira enggan mengaji, meskipun nenek Ratih dan Jaya sudah berbicara dari hati ke hati dengan cucunya itu, bahkan Sukma sudah meminta maaf, tapi Nadira masih menolak. Sukma mulai pasrah, ia membiarkan Nadira tetap di rumah. 

Hubungan mereka semua sudah membaik, dan gangguan makhluk tak kasat mata juga menghilang. Sukma pun masih tetap mengirim kue buatannya ke pesantren, Wijaya yang membantu mengantarkannya. Terkadang Rendra yang mengambil. 

Lelaki itu acap kali datang ke toko, dengan alasan membeli kue atau mengambil telur, selama itu pula Rendra menanyakan Nadira sebab gadis itu selalu memilih bersembunyi di dalam kamar saat Rendra tiba. 

Sukma merasa heran dengan kelakuan putrinya itu, sebenarnya ia tahu Nadira mengagumi Rendra selama ini, tapi sikap Nadira yang seolah menghindari Rendra tak dapat dimengerti olehnya.

Siang itu entah sudah kali keberapa Rendra menyambangi toko kuenya, kali ini ia terlihat kebingungan menatap beberapa kue di dalam etalase. Namun, Sukma bisa melihat bagaimana Rendra diam-diam melirik ke dalam rumah, seolah mencari-cari di mana keberadaan putrinya. 

Sukma tersenyum, lantas mendekati Rendra dan bertanya, “mau cari kue yang seperti apa?” 

“Ah, Ibu…i-itu mau kue ini, buat acara ulang tahun Indra nanti malam.” 

“Oh, boleh… biar ibu bantu bungkus ya.” Sukma meraih kue yang ditunjuk Rendra, lantas mulai membungkusnya dengan rapi, Rendra menanti di depan meja kasir, masih melakukan hal sama, curi-curi pandang ke arah rumah. 

“Kamu cari siapa sih? dari tadi kok kayaknya gelisah gitu?” tanya Sukma yang membuat Rendra reflek menunduk. 

“Ti-tidak Bu, tidak mencari siapa-siapa,” ucapnya berbohong. 

Sukma mengulum senyum, memberikan kotak kue pada pemuda tampan di depannya yang tampak salah tingkah, “hati-hati bawanya ya, jangan terlalu diguncang nanti kuenya rusak.” 

“Iya Bu, terima kasih.” Rendra lantas membayar kue dan membawanya pulang, pemuda itu berjalan lurus tak lagi menoleh. 

Sukma terkekeh pelan, “dia pikir dia robot,” gumamnya. 

Selepas kepergian Rendra, putrinya keluar dari kamar. Seperti biasa Nadira akan menengok jalanan, memastikan apakah Rendra masih ada di sana atau sudah pergi. Setelah itu ia akan bernafas lega dan kembali ke meja kasir untuk membantu ibunya. 

Diam-diam Sukma menggeleng heran, sepertinya ia kini tahu alasan putrinya enggan mengaji. “Nadira, kalian bertengkar?” 

“Eng-enggak… eh, siapa maksud Ibu?” 

Sukma reflek tertawa, putrinya langsung menyangkal tapi kemudian berlagak bodoh. “Ya kamu, sama Rendra. Hampir setiap hari loh dia datang kesini, dan selalu melirik ke dalam rumah mencarimu.” 

“Ibu ih, bisa juga kak Rendra sedang cari pak lek.” 

“Kalau cari pak lek mu sudah pasti langsung ngomong ke ibu, lagian saat ada Wijaya tingkah Rendra masih sama tuh,” goda Sukma lagi, menahan tawa melihat pipi putrinya yang memerah.

“Y-ya… mungkin cari nenek kali.” 

“Ngapain anak muda ganteng gitu cari nenek yang sudah keriput begini, Nduk,” sahut neneknya dari ruang tamu, wanita tua itu lantas terkekeh, disusul tawa ibunya yang meledak begitu saja. Nadira merasa malu, ia bergegas masuk ke dalam rumah menuju kamarnya dan mengunci pintu. 

Nenek Ratih berjalan mendekati menantunya, “Sukma, coba cari tahu apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka berdua, Wijaya juga pernah bilang kalau Nadira menyukai Rendra kala itu.” 

“Astaga gadis ini, katanya mau kuliah malah mau pacaran,” gerutu Sukma sedikit kesal, putrinya memang suka berulah dari kecil, tapi ia belum pernah berpacaran sama sekali. Tiba-tiba saja muncul rasa khawatir di hati Sukma, saat mengetahui Nadira mulai ada rasa pada lawan jenis. 

“Baiklah Bu, nanti Sukma cari info dulu,” ucapnya kemudian. 

.

tbc

Haloha yeorobun, udah hari senin aja nih. Jangan lupa lempar vote nya buat Nadira dan Rendra ya. Bintang limanya juga boleh... Terima kasih 🙏😊💃

1
FiaNasa
otw thor
jeanne beltjie
ikut ngos2an bacanya.👍👍
Mamah Enung
kayanya rendra
Kamaluddin
okeh
Mamah Enung
di kota anak kaya ibu di kampung miskin sedih saya giliran bangkrut balik kampung
ERiyy Alma
Terima kasih buat semuanya pembaca setia "Misteri Rumah Kosong". Semoga kebaikan semuanya mendapat balasan yang lebih baik. Amiin. /Smile/
FiaNasa
trimakasih critanya thor udah menghibur hari²kami,,tetep semangat berkarya ya thor💪💪
Amara
Alhamdulillah,...
terimakasih byk thor,sdh menyuguhkan cerita yang bagus.

semoga bisa ketemu di cerita2 yang akan datang .🙏
Amara
Alhamdulillah ,happy end yaa Nadira -Rendra.
senang mendengarnya bu Sukma, pilihan terbaik buat putrimu Nadira
Amara
Alfatihah buat kakek nya kak author
Amara
hahhhh ....ngos2,an baca part ini, jangan2 Meylani merasuki tubuh Dina ...dan membalas dendam ada Sukma...
Amara
. Innalillahi wainna illaihi rojiuun.
Seno cepat pulang ....ibumu dalam bahaya ,antara hidup dan mati
tse
mau tau jodohnya aldi dan aisyah ka...
Amara
Achh .......romansa remaja yang sedang di landa asmara.

opor ayam bagian paha
makannya dengan bubur sagu
dikasih merica menambah rasa
dina kalap di lahap cemburu
Amara
bunga2 kehidupan ada yang semangat mengejar asa
ada yang menyerah karena lelah
ada himpitan pilu
rayuan rindu dan cemburu
hati2 Sukma ....hidupmu diincar Dina
Hidayah Hanan
terima kasih kakak certanya bgus, di tunggu cerita selanjutnya😍😍😍
Heri Wibowo
selalu di tunggu karya selanjutnya kakak.
Amara
waah waahh ada desiran halus yaa Aldi? ...sanggupkah mengisi ruang yang sebenarnya sdh ada yg mengisi itu?? ...Nadira , apakah akan bertahan menunggu Rendra?...
Rasa ...
Amara
siapa tahu siluet perempuan itu ingin menolong atau memperingatkan ada bahaya yg mengancam nyawa Sukma.
Amara
cobaan gak ada hentinya yaa Sukma.
di rumah da kejadian aneh
di pesantren juga begitu ...
semoga semua lekas berlalu dan berakhir dengan baik2 saja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!