NovelToon NovelToon
Perjuangan Seorang Istri

Perjuangan Seorang Istri

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:349.3k
Nilai: 5
Nama Author: Richacymuts

Ini cerita seorang gadis yang berjuang mempertahankan rumah tangganya dan untuk mendapatkan cinta suaminya.
Bagaimakah kisah mereka?kuy lah di baca😊
jangan lupa like n komennya ya,biar aku tambah semangat buat up cerita nya lagi.

"Entah aku yang terlalu bodoh atau aku yang terlanjur jatuh akan pesonamu.Hingga membuatku tak bisa untuk tidak memaafkanmu.Walaupun kau berulang kali menyakitiku.
KIRANA ADELIA PUTRI

"Kamu tak akan pernah bisa hidup tenang gadis si****,kamu akan menyesal berani mengusik kehidupanku"
PUTRA BAGAS ATMAJA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richacymuts, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

Hay hay para pembaca PSI,maaf ya baru up sekarang.Karena jujur untuk mencari kata-kata yang pantas untuk di baca itu aungguh sulit untuk penulis pemula sepertiku 😟.

So tolong di maafkan ya😢

Jangan lupa like n komennya biar aku semakin semangat nulisnya.semangat semangat semangat💪.

1 bulan tlah berlalu,hubungan antara Kirana dan Putra tak ada kemajuan sama sekali.Bahkan Kirana lebih cocok jadi pembantu Putra dari pada istrinya.Karena apa?Kirana tak pernah di perkenankan Putra untuk melakukan kewajiban-kewajiban seorang istri padanya.

Pernah suatu hari terjadi sebuah kejadian yang membuat Kirana benar-benar speechless.

Flashback:

Saat itu Kirana tengah menyiapkan pakaian Putra yang akan di pakai ke kantor.

Lalu tiba-tiba terdengar pintu terbuka dari arah kamar mandi.

Cleeek..

"Yaaak apa yang kau lakukan di sini sialan"teriak Putra kaget.

Kiranapun tak kalah kaget dengan teriakan Putra yang menggemparkan telingannya itu.

"Ma..maaf aku hanya ingin menyiapkan pakaianmu"ucap Kirana menunduk ketakutan.

Kirana ingat betul bagaimana Putra marah setiap kali ia melakukan sebuah kesalahan.

Sering kali Putra berkata kasar pada Kirana,tak hanya itu.Bila Putra sudah sangat emosi Putra tak segan-segan menyakiti Kirana seperti menampar atau menjambak kerudungnya hingga terlepas.

"Aku tak butuh itu cepat pergi dari sini"ucap Putra dingin.

"Tolong setidaknya biarkan aku melakukan tugasku sebagai seorang istri,kamu sudah tak mau memakan masakanku kecuali papa atau mama sedang berkunjung!"ucap Kirana memberanikan dirinya menatap mata Putra.

Tapi itu tak berselang lama,karena tatapan Putra yang begitu tajam dan menakutkan bagi Kirana.

"Ya Allah tolong hambamu,aq hanya ingin lebih dekat dengan suamiku,bukan ingin mati.Kenapa dia malah menatapku seakan siap mengulitiku hidup-hidup"racau Kirana dalam hati.

"Tolong biarkan aku melakukan tugas yang ini,tak apa kau tak mau makan masakanku atau tak peduli denganku.Tapi tolong..."ucap Kirana lirih namun tetap di dengar oleh Putra.

"ck kau fikir kau siapa hah?kau hanya seorang pembantu bagiku!Tidak lebih.Jadi jangan berharap lebih.Sekarang cepat keluar dari kamarku"ucap Putra panjang lebar namun dengan tetap suara yang begitu dingin.

Deg...

Kirana terteguh mendengar ucapan Putra barusan.

"Ternyata slama ini aku hanya di anggap sebagai pembantunya?!"batin Kirana menangis.

Kirana mendongak menatap mata Putra.Ia tersenyum paksa"Tapi walaupun hanya pembantu,setidaknya sebagai seorang majikan seharusnya kau tak keberatan memakan masakanku mas"

"kau..."😠😠

"beraninya kau membantahku kirana adelia putri"bentak Putra sambil menekankan nama Kirana.

"keluar sekarang juga dari kamarku atau kau akan memyesal karena tlah pernah mengenalku"Bentak Putra begitu dingin dan ya jangan lupakan tangannya yang tlah mengepal kuat tanda ia benar-benar menahan emosinya yang sedang memuncak.

Entah mengapa setiap kali Putra berbicara dengan Kirana hanya ada emosi yang tak terkendali.

Flashoff:

☁☁☁

Pov Putra

Saat ini aku sedang sibuk-sibuknya mengurus proyek baru yang ada di luar kota.Dan proyek ini sangat amat menguras tenaga dan fikiranku.

Bahkan karena terlalu fokus aku tak pulang 2 hari ini.Bagiku bila sedang mengerjakan sesuatu maka aku harus totalitas.Lebih cepat lebih baik,tapi harus tetap mengutamakan keamanan dan kualitas.

Tok...

Tok...

Tok...

Terdengar ketukan dari luar pintu ruang kerjaku.

"Masuk"Ucapku sedikit berteriak.

"Maaf pak ini laporan dari perusahaan cabang yang ada di kota B"ucap Siska sekertarisku.

"hm taruh di sana nanti aku akan mengeceknya"ujarku datar tanpa melihat Siska karena aku masih tengah fokus mengetik di laptop.

"Baiklah,emm pak ini sudah masuk jam makan siang,apa perlu saya pesankan makan untuk pak Putra makan siang?"

"Tidak nanti saja"

"Baiklah kalo begitu saya permisi dulu pak"

"Tunggu Siska,setelah makan siang minta laporan keuangan dari proyek yang sedang kita jalankan."ucapku datar.

"baik pak,saya permisi"

Setelah kepergian Siska,aku kembali bergulat dengan laptop di depanku.

tanpa terasa waktu tlah menjelang magrib,perutku sedikit perih karena aku melewatkan makan siang.Segera aku menelfon Siska untuk memesan makanan.

"Siska tolong pesankan makanan untukku,dan ya kau boleh pulang setelah pekerjaanmu selesai"ucapku langsung tanpa mendengar jawaban dari Siska.

Beberapa menit kemudian Siska datang dengan membawa sebuah nampan.

"Pak ini makanannya,maaf pekerjaan saya sudah selesai bisa saya pulang sekarang"ucapnya yang seperti sangat kelelahan.

"hem"

"baik pak saya permisi"

Tak ada yang tau bila aku memiliki mag akut,hanya mamalah yang tau.

Setelah membereskan berkas-berkas yang berserakan di mejaku,aku berjalan menuju sofa tempat Siska menaruh makananku.

Tapi belum sampai di sofa kepalaku tiba-tiba sakit sekali,perutku pun semakin perih.

"Aku terus berusaha mencapai sofa,dan yah berhasil.

Tanpa menunggu lama aku langsung menyantap makanan yang berada di depanku dengan lahap.Ku tahan rasa perih dan pusing kepalaku.

Setelah selesai aku berniat berdiri untuk mengambil sesuatu yang berada di laci meja kerjaku.Namun baru beberapa langkah aku sudah tak tahan dengan pusing kepalaku,bahkan keringan dinginpun sudah membanjiri wajahku.

Bruukkk

Aku pingsan tak sadarkan diri.

Pov and

"Sudah 2 hari mas Putra tak pulang sebenarnya ada apa dengannya?"batin Kirana khawatir.

"Apa aku tanya mama saja ya?ah tapi aku harus ngomong apa?"monolog Kirana.

Kirana bolak balik dari kamar menuju ruang tamu.Entah mengapa dia menghawatirkan Putra.

Jam sudah menunjukkan pukul 21.00.

Kirana semakin khawatir,akhirnya Kirana memutuskan untuk menghubungi mama mertuanya guna mencari tahu keberadaan Putra.

"Halo assalamualaikum ma"ucap Kirana memberi salam begitu telfonnya tersambung.

"Waalaikum salam Kirana,ada apa kamu telfon mama tengah malam begini nak?"tanya bu Irine bingung.

"mah ini baru jam 21.00"ucap Kirana.

"ah ya mama lupa,tadi sore mama pergi ke luar negri menemani papamu.oh ya Kirana ada apa kamu telfon mama jam segini?tidak biasanya"

"Emmm begini ma,mas Putra sudah tak pulang 2 hari ini,Kirana khawatir terjadi sesuatu"ucap Kirana murung.

"loh og nggak pulang?Putra juga nggak ada ke rumah 2 hari ini Kirana"ucap bu Irine panik.

"apa kalian sedang bertengkar?"tanya bu Irine lagi.

"hubungan kami baik-baik saja ma,sama sekali tak ada masalah"ucap Kirana bohong.

"Loh terus kemana itu anak?"

"ya udah mama akan hubungi sahabat-sahabatnya dulu.mungkin ada yang tau"ucap bu Irine menenangkan.

"baiklah ma"

Beberapa menit setelah Kirana menutup telfonnya bunyi hpnya kembali berbunyi.

Kring...kriiing

"halo assalamualaikum ma,bagaimana ma,mama tau dimana mas Putra?"tanya Kirana beruntun.

"Tenanglah Kirana,mama tadi tanya ke Siska asiatennya Putra katanya Putra beberapa hari ini sering lembur,mungkin sekarang dia masih ada di kantor.coba kamu cek kesana,minta antar Doni ya.Sekalian bawa makanan,mama khawatir dia belum makan,karena Putra itu punya mag akut.Dia sama sekali tidak bisa makan telat,kalo sampe telat dia bisa pingsan atau demam"ucap bu Irine menjelaskan.

"Baik ma assalamualaikum"ucap Kirana menutup telfonnya.Kirana bergegas menuju kantor Putra dengan di antar oleh Doni.Tak lupa Kirana juga membeli makanan untuk Putra seperti yang di sarankan oleh bu Irine.

"Selamat malam maaf nona sedang mencari siapa ya?"ucap seorang scurity yang kebetulan bertemu Kirana.

"maaf pak saya Kirana di minta oleh bu Irine untuk mengantarkan makanan kepada pak Putra"ucap Kirana sopan.

"Benarkah itu?"tanya scurity itu curiga.

"Anda bisa tanyakan langsung pada bu Irine"ucap Kirana sambil mengeluarkan hp nya untuk menelfon bu Irine.

"tidak usah,kamu sudah tau dimana ruangan pak Putra?"

"Sudah pak,kebetulan saya pernah kesini sekali"ucap Kirana sambil tersenyum ramah.

"hem baiklah kalo begitu,silahkan masuk"

Setelah itu Kirana langsung berjalan cepat menuju lift dan memencet angka yang menuju ke lantai dimana ruangan Putra berada.

Sesampainya di depan ruangan Putra,Kirana beberapa kali mengetuk pintu tapi tak ada jawaban.Itu membuat Kirana semakin khawatir.

Akhirnya dengan keberanian yang Kirana pupuk,Kirana memberanikan diri membuka pintu di depannya.

Ckleek

Kirana memasukkan kepalanya terlebih dahalu guna memastikan keberadaan Putra.

Namun seketika mata Kirana terbelalak kaget melihat seseorang sedang tergeletak tak jauh dari sofa.

Kirana langsung saja masuk dan mengecek siapa laki-laki yang sedang tergeletak itu.

Mata Kirana terbelalak kembali saat ia mengetahui laki-laki itu adalah Putra suaminya.

"Astagfirullah mas,mas bangun mas,mas Putra bangun."ucap Kirana panik.

"Aduh bagaimana ini,ah aku harus telfon mama"

"Halo ma assalmualaikum,ma tolong Kirana ma,mas Putra pingsan"ucap Kirana panik.

"Astaga kamu serius kan Kirana?Kamu jangan bikin mama panik"ucap bu Irine ikut panik.

"Maaf ma tapi Kirana nggak bercanda.mas Putra beneran pingsan."

"oke gini aja kamu telfon Doni untuk membantumu mengangkat Putra ke kamarnya.di ruangan Putra ada Pintu berwana hitam bawa dia kesana.mama akan telfon dokter untuk segera memeriksa keadaan Putra."ucap bu Irine cepat.

"Dan ya setelah dokter memeriksanya cepat hubungi mama"lanjut bu Irine.

Beberapa saat setelah Kirana dan Doni mengangkat Putra ke kamarnya dokter pribadi keluarga Atmajapun datang.

"bagaimana kondisinya dok?"tanya Kirana khawatir.

"Mag tuan muda kambuh mungkin seharian ini ia tidak makan apa-apa nyonya muda."jelas di dokter.

"ini obat untuk tuan muda,berikan ia bubur dan kompres dahinya agar demamnya turun"ucap pak dokter sambil menyerahkan beberapa obat yang tlah di siapkan.

"baik dok terima kasih"

"Baiklah kalo begitu saya permisi dulu"

Dokter dan Doni pergi meninggalkan Kirana dan Putra berdua.

"Iya halo ma kata dokter mag mas Putra kambuh,badannya juga demam.Mas Putra juga kelelah"terang Kirana saat menelfon bu irine.

"hais Kirana bagaimana kamu tidak menjaga suamimu hah?kamu sangat teledor kamu tau?"ucap bu irine marah.

"Maaf ma Kirana lalai"ucap Kirana menunduk.

"Sudahlah ma lagi pula Kirana tak tau kalo Putra memiliki penyakit mag"terdengar sautan dari pak Bagas.

"hais ya sudahlah,kali ini mama percayakan Putra sama kamu Kirana.dan oh ya kamu harus bisa bujuk Putra untuk makan dan minum obatnya,karena saat sakit sepeti ini putra sangat susah untuk makan.Apa lagi untuk minum obat,obat baginya adalah iblis yang harus di hindari."terang bu Irine.

"baik ma,Kirana akan berusaha untuk membujuk mas Putra agar mau makan dan minum obatnya."

"ya sudah mama tutup dulu telfonnya.besok mama akan hubungi kamu lagi"

Eerrgggkh

Sayup-sayup terdengar suara dari mulut Putra.

Buru-buru Kirana menghampiri Putra.

"Mas kamu sudah sadar?"

Kirana segera membantu Putra untuk bangun,tapi sebelum tangannya menyentuh bahu Putra,Putra lebih dulu menepisnya.

"Jangan sentuh aku sialan"ucap Putra ketus.

"Mas makan ya terus minum obat"ucap Kirana masih bersabar.

"Tidak"ucap Putra memalingkan wajahnya.

"Mas emang perutnya nggak sakit?mag mas udah akut loh,jangan sampai nanti mas malah masuk rumah sakit karena kekeras kepalaan kamu"

"Benar juga kata gadis ini,perutku perih sekali."batin Putra sambil memegang perutnya.

"Mas tenang aja ini bukan masakanku kok,tadi Doni beliin ini setelah mengantar pak dokter pulang"

"Ya sudah mana aku bisa makan sendiri"ucap Putra ketus namun terdengar lemah.

"dari mana kau tau kalo aku memiliki penyakit mag?"

"Aku yang membopongmu kesini kalo mas mau tau"ucap Kirana saat akan memberikan mangkuk berisi bubur untuk Putra.

Namun saat sudah berada di tangan Putra tiba-tiba mangkuk itu merosot dan akan jatuh bila Kirana tak segera menangkapnya.

"Allahu akbar"ucap Kirana kaget.

"Mas biar Kirana suapi ya"

"tidak perlu aku bisa sendiri"

"mas jangan keras kepala,mas masih sangat lemah"

"aku tidak lemah"ucap Putra dingin sambil menatap Kirana tajam.

"Oke mas Putra tidak lemah,tapi apa kabar dengan mangkuk ini bila tadi aku tak segera menangkapnya?"ucap Kirana yang mulai kesal.

Putra memicingkan matanya tanda ia tak suka dengan nada bicara Kirana.

"apa?jangan menatapku seperti itu.kamu sedang sakit jadi tolong menurutlah"ucap Kirana menahan kesal.

"kau berani memerintahku?"tanya Putra datar.

"Ya Allah"ucap Kirana frustasi bahkan kerudungnya pun sudah lepas dari kepalanya.

Putra sempat terteguh akan penampilan Kirana saat ini.

Rambut tergerai dengan leher yang putih mulus tanpa noda.

"mas makan ya,Kirana suapi"ucap Kirana lembut,Kirana tak peduli dengan penampilannya yang kini sudah tak berkerudung.

"haahh aku nggak pakai kerudung hanya di depan suami ini"batin Kirana.

"kau sedang berusaha menggodaku Kirana?"ucap Putra mengalihkan pandangannya.

"apa kamu akan tergoda hanya dengan melihatku tak berkerudung mas?"ucap Kirana balik bertanya.

Sudahlah jangan berdebat lagi,kau boleh memarahiku sepuasnya nanti setelah sembuh sekarang makan dulu"ucap Kirana sambil menyodorkan sendok berisi bubur untuk Putra.

Mau tak mau akhirnya Putra makan di suapi oleh Kirana.

"oke sudah habis sekarang minum obatnya"ucap Kirana sambil menyodorkan obat ke arah Putra.

"Tidak,aku tidak mau minum itu"ucap Putra memalingkan mukanya.

Lagi-lagi mereka harus berdebat karena obat.

"Aku pusing bagaimana harus membuatnya minum obat ini Ya Allah"batin Kirana melihat Putra yang masih kekeh tak mau minum obatnya.

Tiba-tiba ide gila muncul di fikiran Kirana"apa aku harus melakukan itu?"batin kirana.

"tapi sepertinya hanya itu cara satu-satunya yang belum aku coba"guman kirana dalam hati sambil cemberut.

"Aah terserah wallhua'lam toh sama suami ini.Tapi aku malu,aku tak pernah melakukan ini sebelumnya"batin Kirana berkecamuk.

Disisi lain Putra sedang memerhatikan Kirana yang sedang berdebat dengan batinnya.Kirana tak menyadari kalo Putra mulai memerhatikan tingkahnya yang bolak balik seperti setrikaan.Di tambah lagi dengan expresinya yang selalu berubah-ubah.

Satu kata yang di gambarkan oleh Putra"cantik"namun buru-buru Putra menepis fikirannya saat Kirana menatapnya.

😯"apa lagi yang di fikirkan gadis itu"batin Putra saat melihat Kirana mendekati ranjangnya.

(Stop✋✋✋bacaan selanjutnya khusus untuk 19+jadi yang masih di bawah mohon berhenti ya!!!kalo masih nekat tanghung sendiri dosanya😟)

"Mau apa..."

belum selesai Putra menyelesaikan ucapannya Kirana sudah menciumnya.

"astaga ayah,ibu,mama,papa aku tak bisa merasakan jantungku"batin Korana menjerit saat mencium putra.

Sedangkan Putra sendiri terbelalak kaget dengan penyerangan Kirana yang tiba-tiba.😱

Melihat tak ada penolakan dari Putra Kirana langsung berusaha untuk memasukkan obat yg berada di mulutnya.

Kirana yang tak berpengalaman hanya mengikuti instingnya,ia memperdalam ciumannya.ia jga me****dan mengg***t bibir Putra.

nah saat Kirana meng***.t bibir Putra barulah Putra sadar dia terpekit dan tanpa sadar pula obat masuk ke dalam mulutnya dan tertelan.

Setelah tau bahwa obatnya tlah tertelan oleh putra buru2 kirana melepas ciumannya dan bergegas mengambil kerudung dan keluar dari kamar tersebut.

tak lupa ia juga mengatakan maaf pada Putra.

Putra yang masih syok pun sama sekali tak menanggapinya ucapan Kirana.

1
Surya
Ceritanya kurang gereget author
Dahlan sauduran Panggabean
wah endingnya buat aku kecewa pengen nangis😭
Sripuan
Luar biasa
febry Asd
jodohin sama saka aj
Siti Hanifah
untung gak dr awal nya baca nya
Lawisalawisaqi Lawisaqi
Luar biasa
Jamilatul Fauziah
nyimak dulu thor
M Holis
mampir Thor..
Cheryl Bob
aku mampir author,tetap semangat author 💪💯💯
Rika Adja: terimakasih kakak 🙏🙏☺️
Rika Adja: terimakasih kakak 🙏🙏☺️
total 2 replies
Cheryl Bob
Tetap semangat author 💪💪💪
Rika Adja: terimakasih kakak sudah hadir 🙏😊😊
total 1 replies
Lely Ramdhani
thor napa ga jodohin kirana sm cowo lain aja? KDRT itu ngga bisa di tolerir lho 😱
Rika Adja: betul👍tapi terkadang perempuan lebih memilih mengorbankan dirinya demi kebahagiaan anak2😊bukankah begitu?
total 1 replies
Lely Ramdhani
serem banget, amit amit punya suami kaya putra yang seneng KDRT. dia harusnya datang ke psikolog 😱
Kinan yatan
like cerita ini dari awal, tpi setelah ending sedih begini saya merasa kecewa , knpa tidak untuk memberi ending yang bahagia thorrr
Rika Adja: karena tidak semua cerita itu happy ending 😁
total 1 replies
IndraAsya
mau aja dipeluk2 gitu 😠😠😠di depan istri lagi 😤
IndraAsya
👣👣👣 jejak 💪💪💪😘😘😘
Win Whienss
bagus kok thor. karyamu..kocak
dominic mariano
kenapa istrinya meninggal
Rika Adja: 🙏maaf memang sengaja di buat sad ending,ada extra part nya tapi saat ini memang belum ada waktu buat mengetiknya
total 1 replies
Risma Panggabean
ngk ada bonchap ya thor
Hotiahhalim Halim
ya kenapa meninggal
Rika Adja: y karena tidak semua cerita harus happy ending k 🙏🙏 macam kehidupan.
total 1 replies
Paijem Cihuy
ending yg sangat tdk memuaskan
Rika Adja: y karena g semua nya cerita selalu happy ending k🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!