Pernikahan Yang Tak Di Inginkan

Awal baru dalam hidup Anggi dan Raffi harus rusak saat kehadiran Disya yang menuntut Raffi menikahinya karena kehamilannya saat ini, Meski berat Anggi menyetujui keputusan Raffi untuk menikahi Disya dan menjadikan Disya madunya.

" Bu, Raffi akan langsung menuju rumah kami" ucap Raffi yang mungkin untuk sementara ini akan menyatukan Anggi dan Disya toh di rumah itu terdapat tiga kamar jadi menurut Raffi tak akan ada masalah jika Anggi dan Disya tinggal satu atap.

" dan kamu akan membawa Anggi dan wanita itu tinggal di rumah yang sama ?" tanya Bu Ratna yang sudah bisa menebak jalan pikiran Raffi saat ini.

" jika itu yang kamu pikirkan lebih baik kalian bertiga tinggal di rumah ibu " ucap Bu Ratna yang tak akan membiarkan Disya menjauhkan Raffi dari Anggi.

" tapi Bu, jika Disya tidak tinggal bersama Raffi lalu dimana ?" tanya Raffi yang sepertinya lupa jika selama ini Disya tinggal di rumah kontrakan.

" terserah tapi ibu tak akan membiarkan Anggi tinggal dengan madu beracun seperti dia ! " ucap Bu Ratna yang tetap menunjukkan ketidak sukaan nya pada Disya.

" Bu, Disya tak seburuk yang ibu bayangkan "

" Disya terpaksa mau menjadi istri kedua hanya demi anak kami " ucap Raffi membela Disya dan mendengar hal itu tentu saja membuat Disya besar kepala, tapi tidak dengan Anggi yang semakin yakin jika hidupnya mungkin akan lebih buruk dari saat tinggal di panti.

" Anggi tak keberatan mas kembali menikah di hari kita menikah "

" tapi Anggi mohon jangan pernah membuat kami tinggal di satu atap yang sama " ucap Anggi yang tak ingin terlihat lemah dengan tetap menerima semua yang Raffi putuskan.

" baiklah, kita akan membicarakan semuanya di rumah kita nanti dan setelah semuanya di sepakati baru mas akan mengantar Disya ke tempat yang akan dia tempati nanti " ucap Raffi yang tak ingin Anggi membahas rumah tangganya di sepan semua orang.

" baiklah Anggi setuju " ucap Anggi yang langsung berpamitan pada semua penghuni panti terutama Bu Asti dan tak lupa pada ibu dan ayah mertua yang tak akan tinggal bersama mereka.

Dan semuanya pun pergi satu persatu dari panti kasih bunda dan Bu Asti hanya bisa berharap apapun masalahnya Raffi akan selalu mendukung Anggi dan tak akan membiarkan Anggi bersedih.

" aku yang akan duduk di depan karena aku selalu mual jika duduk di bangku belakang " ucap Disya yang langsung menyalip dan membuka pintu mobil bagian depan dari Anggi.

Melihat apa yang Disya lakukan membuat Anggi hanya bisa menghela nafas sedangkan Raffi memilih diam karena sudah sangat lelah dengan perdebatan yang ada hari ini.

" jadi siapa yang akan tinggal di rumah yang orang tua mu siapkan ?" tanya Disya yang berharap Raffi bisa merubah keputusannya dan membiarkan dirinya tinggal di rumah yang Raffi tempati selama ini.

" kamu sudah tau siapa yang akan tinggal di rumah itu " ucap Raffi yang saat ini sedang mengemudikan mobilnya tanpa melihat ke arah Disya yang duduk di sampingnya sedangkan Anggi hanya melihat ke tepi jalan dimana tepian jalan seolah sedang berlari menjauh darinya saat ini.

" tapi kenapa harus dia ?"

" bukankah kamu hanya mencintaiku dan aku akan menjadi ibu dari anak anak mu lalu kenapa bukan wanita itu yang tinggal di tempat lain ?" tanya Disya sambil melihat sekilas ke arah Anggi yang bahkan tak melihat ke arah mereka berdua.

" karena dia istri pertama ku dan jika sampai ibu tau bukan Anggi yang tinggal di rumah itu, bisa saja kita akan di suruh tinggal di rumah ibu, apa kamu mau ?" tanya Raffi yang tak ingin hari harinya lebih bertambah buruk jika harus tinggal di rumah kedua orang tuanya.

Sakit itulah yang Disya rasakan saat Raffi mengakui jika Anggi istri pertama baginya meski Disya yakin tak ada cinta diantara mereka berdua, tapi saat mendengar alasan tentang orang tua Raffi mungkin ini memang jalan terbaik setidaknya untuk saat ini.

" lalu aku ?" tanya Disya yang ingin tau dimana Raffi akan menempatkan dirinya setelah mereka menikah sedangkan Anggi hanya diam meski telinganya mendengar setiap percakapan suami dan madunya.

" untuk sementara kamu tinggal di kontrakan mu dulu nanti kita akan mencari tempat baru yang tak terlalu jauh dari rumah ku " ucap Raffi.

" hemmm baiklah " ucap Disya yang untuk kali ini hanya bisa mengalahkan tapi sesekali Disya melihat ke arah Anggi tapi tetap saja Anggi terlihat datar seolah tak terlihat cemburu sedikit pun.

Hingga akhirnya ketiganya pun sampai di rumah yang memang orang tua Raffi siapkan untuknya setelah menikah nanti dan saat melihat rumah yang akan Raffi dan Anggi isi membuat perasaan iri di hati Disya.

" ayo turun dan kita bicarakan semuanya di dalam " ucap Raffi sambil membuka pintu mobilnya di ikuti Anggi yang membuka pintu sendiri tanpa menunggu Raffi membuka kan pintu untuknya berbeda dengan Disya yang dengan manjanya tak ingin turun sampai Raffi membukakan pintu untuk dirinya.

" apa harus seperti itu ?" tanya Anggi sambil pergi meninggalkan Raffi yang masih memegang pintu mobil karena Disya baru saja turun dari mobil.

" silahkan masuk " ucap Raffi sambil membuka pintu rumahnya dan seperti sebelumnya Disya mencoba masuk lebih dulu tapi kali ini di tahan oleh Raffi dan hal itu membuat Disya bingung kenapa Raffi menghentikan langkahnya.

" kenapa kamu menghentikan ku ?" tanya Disya saat lengannya masih di genggam oleh Raffi.

" Anggi yang akan masuk lebih dulu karena Anggi lah pemilik rumah ini " ucap Raffi yang lagi lagi membuat Disya panas hati mendengarnya.

Disya pun menghempaskan genggaman tangan Raffi sambil menghentakkan kakinya berharap Raffi tau jika saat ini dirinya sangat marah dengan semua yang Raffi katakan.

" assalamualaikum, ya Allah berikan lah keberkahan bagi orang orang yang tinggal di rumah ini dan jadikan lah rumah tangga hamba dan mas Raffi sakinah mawadah warahmah " ucap Anggi sambil melangkah masuk kedalam rumah di ikuti Raffi yang kagum dengan kesantunan Anggi yang baru iya lihat.

" ingat kamu hanya mencintaiku dan aku juga mencintaimu " bisik Disya yang bisa melihat kekaguman di wajah Raffi pada Anggi.

" Anggi tak ingin membuang waktu dan Anggi ingin semuanya di bicarakan sekarang " ucap Anggi yang sejak tadi mencoba bersikap tenang menghadapi Disya yang terlihat ingin lebih menguasai Raffi yang juga suaminya.

" Anggi ingin tau bagaimana mas Raffi bersikap adil antara Anggi dan Disya ? " ucap Anggi yang kini sudah duduk di sofa yang ada di ruang tamu rumah Raffi.

" aku lebih tua dari mu jadi sebaiknya kamu memanggilku dengan hormat !" bentak Disya yang tak ingin di anggap rendah karena dirinya istri kedua.

" dan satu lagi waktu Raffi bersama dengan ku harus lebih banyak karena aku akan menjadi ibu untuk anaknya " ucap Disya egois.

✍️✍️✍️ apa Raffi akan tetap diam dengan semua yang di katakan dan di lakukan Disya lalu sampai kapan Anggi akan diam dan hanya memperhatikan Raffi dan Disya saja ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘 😘 😘