Disha sudah lama mencoba untuk menarik perhatian seorang Ryan Alister, tapi usahanya selalu gagal dan tanpa Disha ketahui ternyata Ryan sudah lama mengawasinya. Hingga akhirnya sebuah jebakan Disha persiapkan agar ia bisa mendekati Ryan, tapi ternyata jebakan itulah yang membawa Disha terjebak pada seorang Ryan Alister.
Bagaimana kisah keduanya? apakah masalah keduanya akan terselesaikan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terimakasih Sayang
Dengan ragu Disha melangkah ke kamar mandi, namun sayang Ryan justru berhasil menghentikan langkahnya dengan menarik tangan Disha dan membalikkan tubuh Disha lalu Ryan menci*m Disha.
ci*man tersebut lama kelamaaan semakin menuntut bahkan Disha mulai terbawa arus dengan membalas ci*man tersebut tak kalah brutal dari Ryan. Hingga tangan Ryan merem*s dada Disha yang membuat Disha sadar dan langsung menjauhkan tubuhnya dari Ryan, namun sayang karena Ryan sudah tergoda melihat tubuh Disha yang hanya memakai lingerie itu akhirnya Ryan kembali menerjang Disha dengan ci*man yang justru semakin panas dari tadi.
Dengan perlahan Ryan merebahkan tubuh Disha di ranjang lalu ia membuka jas dan kemejanya. Entah apa yang di pikirkan Disha, Disha justru membantu Ryan melepaskan pakaian pria itu tanpa melepaskan ci*man mereka.
Hingga tubuh atas Ryan sudah tidak dilapisi apapun dan Ryan pun melepaskan ci*man mereka lalu menatap lekat tubuh Disha yang masih menggunakan lingerie, Disha yang ditatap seperti itupun langsung menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya.
"Jangan di tutup, tubuh kamu indah dan aku suka melihatnya," bisik Ryan lalu kembali menci*m Disha dan setelah itu ci*man tersebut menjalar ke leher hingga wajahnya berada di depan dada sang istri.
Tanpa melepas baju sang istri, Ryan mulai menjelajah bagian tubuh atas sang istri hingga Disha mendes*h karena aksi liar Ryan. Ryan pun kembali menjauhkan wajahnya dari tubuh Disha dan melihat tubuh indah Disha lalu dengan tudak sabaran Ryan merobek lingerie yang menutupi tubuhnya hingga akhirnya tubuh Disha benar-benar polos, Ryan pun mulai melepaskan celana yang tersisan di tubuhnya.
Akhirnya tubuh Ryan dan Disha benar-benar tidak di lapisi apapun, Ryan mulai mengungkung Disha dan kembali menelusuri wajah cantik Disha dan dilanjutkan pada tubuh atas Disha lalu turun ke bagian sensitif Disha.
Setelah puas menjelajahi setiap inci tubuh sang istri, Ryan pun mulai melakukan aksinya dan tentu saja hal itu membuat Disha gugup.
Sebelum itu, Ryan terlebih dahulu mengecup bibir Disha, "Jangan gugup, aku gak akan nyakitin kamu," ucap Ryan.
"Kita harus sering-sering berhubungan sayang, kamu masih sempit dan aku sedikit susah masuknya padahal aku udah jebol kamu loh," ucap Ryan yang masih berusaha memasukkan dirinya ke dalam Disha.
Hingga beberapa saat Ryan pun berhasil masuk, namun ia mendiamkannya terlebih dahulu sebelum mulai bergerak hingga dirasa Disha sudah lebih baik, Ryan pun mulai menggerakkan bagian bawahnya dengan tempo yang pelan hingga cepat saat Disha mulai nyaman dan siap menerima gerkan cepatnya.
Suara erangan dan desah*n menjadi suara yang paling indah saat ini bagi keduanya, Disha yang awalnya begitu gugup secara perlahan mulai menikmati setiap perlakuan Ryan yang saat itu benar-benar membuat Disha tidak merasakan sakit.
Hingga dini hari mereka melakukannya bahkan Disha sudah merasa lelah, tapi melihat gairah Ryan yang terus memuncak membuat Disha harus bertahan memuaskan Ryan. Akhirnya setelah beberapa kali mereka sampai pada puncaknya, mereka pun mulai kelelahan dan mereka pun terlelap dimana Ryan menarik Disha yang sudah kelelahan karena ulahnya.
"Terimakasih sayang," ucap Ryan lalu menyelimuti tubuh polosnya dan juga tubuh polos Disha, sedangkan Disha hanya tersenyum karena ia begitu lelah saat ini.
Sebelum benar-benar terlelap, Ryan mengusap perut Disha yang tidak dilapisi apapun di dalam selimut. "Cepet hadir ya sayang, Papa gak sabar ketemu kamu," gumam Ryan dan memeluk erat sang istri.
Pagi harinya, Ryan sudah membuka mata dan melihat wajah lelah Disha. "Kenapa bisa secantik ini sih," gumam Ryan dan menatap lekat wajah Disha.
Tak lama, Disha pun membuka matanya, "Udah jam berapa Mas?" tanya Disha pada Ryan.
"Jam 9 sayang," jawab Ryan.
Disha pun terkejut dan hendak berdiri, namun Ryan terlebih dahulu menariknya untuk kembali ke dalam pelukannya. "Mas, aku harus kerja," ucap Disha.
"Gak usah, aju udah izinin kamu. Kamu di rumah aja," ucap Ryan dan mengecup rambut Disha.
"Gak enak Mas kalau aku gak kerja, nanti dikiranya aku manfaatin posisi kamu makanya bisa seenaknya giti gak masuk," ucap Disha.
"Gapapa, aku justru suka kamu manfaatin posisi aku," ucap Ryan lalu menindih tubuh Disha.
"Ayo lagi," ajak Ryan.
Disha uang merasakan bagian tubuh bawah Ryan yang mulai menegang pun menelan ludahnya, ia gugup karena tubuh mereka saat ini memang belum menggunakan pakaian sehingga tubuh mereka benar-benar menempel tanpa ada halangan apapun.
Tanpa persetujuan Disha, Ryan pun kembali melakukan aksinya sama seperti semalam hingga siang hari barulah mereka selesai dengan pergulatan panas itu.
Setelah lelah, Disha hanya diam di kamar karena Ryan yang menyuruhnya untuk tidak keluar kamar, Disha hanya menurut karena ia juga malu karena saat selesai mandi tadi, Disha melihat lehernya yang kemerahan karena aksi brutal sang istri.
Bahkan bagian dadanya begitu banyak tanda yang di berikan Ryan, "Mas Ryan benar-benar agresif, untung aja yang paling merah di dada, kalau di leher gimana coba nutupinnya," gumam Disha.
Disha pun duduk di sofa dan tak lama setelah itu Ryan keluar dari kamar mandi dan menghampiri Disha. "Sekarang kamu jawab pertanyaanku, kamu sengaja beli baju itu buat mancing aku ya?" tanya Ryan.
"Gak, sumpah bukan aku yang beli. Sebenarnya baju itu punya Tata, Tata yang beli," ucap Disha.
"Terus kenapa bajunya ada di kamu dan kamu pakai?" tanya Ryan.
"Pas sampai kamar, aku lihat bajunya di paper bag aku, aku mau chat Tata, tapi Tata bilang kalau bajunya emang dia beli buat aku. Tapi, aku beneran gak tau soal itu, terus aku coba bajunya karena penasaran, aku pikir Mas pulangnya malam banget diatas jam 12 malam soalnya sebelum ke kamar aku tanya ke Citra dan bilang kalau Mas bakal pulang larut malam, jadi aku coba aja pakai. Aku gak tau kalau Mas pulang lebih awal," ucap Disha.
'Ish, gara-gara Tata ini,' ucap Disha dalam hati.
"Kalau gitu, kapan-kapan aku bakal temenin kamu buat beli baju kayak gitu," ucap Ryan yang mampu membuat Disha terkejut bahkan menatap lekat wajah tampan sang suami.
"Ma-maksud Mas?" tanya Disha yang gugup setelah mendengar ucapan Ryan.
"Ya, kapan-kapan aku temenin kamu buat beli baju kayak gitu, aku kurang suka sama baju kamu kemarin kurang kebuka. Kita cari yang lain, kalau ada aku kan enak kamu milihnya juga gampang," ucap Ryan dan Disha tidak bisa menahan pipinya untuk bersemu mendengar ucapan frontal sang suami.
.
.
.
Tbc...
makan ya disha it tanya dong dgn ryan jdi gak salh phm lgi.
terlalu lma mau ksi tau yg seju2r ya.