NovelToon NovelToon
Aku Mencintaimu Meliya

Aku Mencintaimu Meliya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pengasuh
Popularitas:657
Nilai: 5
Nama Author: Melly Disky

Entah nasib apa yang membawa seorang gadis cantik bernama meliya menjadi pengasuh nenek tua di rumah orang kaya, dan kepincut oleh cucu nya yang tampan apakah kisah cinta mereka berjalan mulus atau tidak?, mari simak cerita nyaa👌

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melly Disky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

03

Di dalam kamar meliya meraih celengan ayam nya memasukkan beberapa lembar uang kedalam nyaa, "ayam jago sekarang kau mulai terasa berat yaa, kau akan ku kasih makan uang setiap hari hahah" ucap meliya sambil mengelus elus kepala celengan ayam itu sembari tersenyum, seketika meliya mengintip sedikit dari celah kecil melihat sudah banyak uang yang ia tabung, "semoga kak Liam senang ketika aku bisa membantu nya untuk membeli cincin pertunangan kami nanti, aku akan kasih surprise buat kak Liam, besok kita akan bertemu kak" ucap meliya dalam hatii sembari tersenyum, dia menyimpan kembali tabungan nya, dan beranjak ke kamar mandi, meliya pun membersihkan tubuh nya yang sudah lengket karena sepanjang hari melakukan aktivitas nyaa, setelah mandi meliya memakai baju dan mengeringkan rambut nya.

Setelah meliya selesai meliya ke ruang tengah, iya melihat Amira sedang menonton drama korea kesukaan nya, "em ayolah pukul" jambak terus" kata Amira sambil menatap tv. Meliya menghampiri Amira dan ikut menonton nyaa,

"Amira yang ini tentang apa lagi" kata meliya yang penasaran, "Pelakor mel, lihat lah istri nyaa barbar sekali, tapi aku suka yang begini" ucap Amira tanpa melihat meliya, hingga adegan panas yang membuat mereka ikut teriak "ayo ayo lagi terus", pukul lagi, jangan mau kalah," begitulah kira" yang di ucapkan mereka sambil meremas remas bantal dan memukul bantal yang mereka pegang. Tak heran jika mereka kadang terlambat bangun hanya karna menonton Derama yang selalu di putar oleh Amira.

setelah beberapa lama mereka menonton film dan akhirnya selesai.

"Amira jika aku menjadi istri nya akan ku bakar rumah si pelakor ituu, sebelum aku membakar nya aku masuk dulu seperti maling kerumah nya, dan mulai melancarkan aksi ku, akan ku bekap mulutnya pake bantal trus aku tampar" pipi nya, setelah itu aku cekik" dia" ucap meliya sambil memperagakan nya, Amira yang menyaksikan sahabat nya itu bergidik ngerii, meliya yang merasa di perhatikan pun melempar Amira dengan bantal, Amira tertawa melihat Sabahat nya itu, sungguh ia merasa lucu melihat meliya yang memperagakan gerakan yang tadii,

"oh sungguh meliya kau terlihat seperti ibu tiri yang kejam hahaha, tapi aku juga akan melakukan itu jika aku di usik oleh pelakor," ucap Amira sambil merangkul sahabat nyaa,

meliya juga merangkul Amira, seandainya kau menikah nanti jangan lupakan aku ya mel, aku akan kesepian tanpa adanya kau yang membuat ku tertawa oleh tingkah konyol mu itu" ucap Amira yang tau tentang meliya yang akan bertunangan, "kau tenang saja, aku masih sahabat mu yang akan selalu ada buat mu"

ucap meliya sambil memeluk Amira dari samping

"oh really?" kata Amira sambil membalas pelukan meliya, "tentu" jawab meliya sambil tersenyum, "kalau begitu mari kita tidur besok kau harus pergi pagi untuk mencari bus untuk pulang kampung" ucap Amira sambil berdiri dan memasuki kamar di ikuti oleh meliya

Sungguh manis persahabatan mereka, dari kecil mereka hanya berteman berdua, dan selalu melindungi dari sesiap pun yang mau menindas salah satu dari mereka.

mereka tidur di kamar yang sama, dan menarik selimut nyaa, Amira yang memang sudah mengantuk tertidur duluan dan memasuki alam mimpi nyaa, meliya yang masih belum bisa tertidur pun menatap langit" kamar nya,

"apakah mereka merindukan aku seperti aku merindukan mereka?" ucap meliya dalam hati, pikiran nya sekarang tentang keluarga dan kekasih nyaa, aku harap kalian juga merindukan aku lebih baik aku tidur saja dulu, menunggu besok aku akan menemui mereka, ucap meliya sambil membenarkan posisi tidurnya dan akan menyusul Amira kedalam alam mimpi.

Besok pagi nyaa Amira Bangun lebih awal dan membangunkan meliya, meliya yang teringat akan pulang ke kampung pun bersiap" sebelum ketinggalan bus, setelah bersiap Meliya berpamitan pada Amira, "eh eh sabarlah kita akan berangkat sama okei, kau naik motor smaa aku aja ya, kan SE arah jadi tak akan memakan waktu buat kita, nah sekarang pakai helm nya" kata Amira yang akan mengantar meliya ke halte bus, "baiklah Mira" meliya memasang helm nya dan menunggu Amira di depan, setelah selesai mereka berangkat bersama, tidak memerlukan waktu lama mereka sudah sampai di depan halte ternyata bus yang akan di naiki meliya sudah menunggu orang" yang akan pergi ke kampung,

"baiklah Mira aku pergi dulu yaa, kau jangan merindukan aku ya Hahhaa" kata meliya sambil memberikan helm nya kepada Mira, "eh aku gaakan rindu pada mu mel tapi akan sangat rindu hahaa" kata Amira sembari membaguskan helm yang di berikan meliya, "jangan la gitu Mira aku nanti malam aku akan pulang okei" kata meliya sambil tersenyum, "baiklah yasudah masuk Sana, hati" yaa" kata Mira sambil menghidupkan mesin motor nya,

"oke Mira bye bye kau pun hati" ya, semoga hari ini hari yang baik" kata meliya sambil menaiki bus nya, mereka berpisah di halte, meliya yang menaiki busa dan Amira yang pergi menaiki motor melanjutkan ke toko kuenya.

Di dalam bus meliya mencari tempat kosong dan duduk di tempat nyaa, tak berselang lama bus pun berjalan, meliya menikmati perjalanan nya dan menatap kearah jendela, ntah kenapa meliya merasa akan ada sesuatu yang terjadi, tapi meliya menghilangkan perasaan cemas nyaa, meliya pun mendengarkan musik dari earphone nyaa.

Tak berselang lama bus pun berhenti di persimpangan kampung, warga yang menaiki bus itu pun beriringan turun karena tujuan mereka telah sampai, meliya yang melihat gapura kampung nya pun ikut turun, meliya membayar bus nya dan berjalan ke arah gapura.

"fiuhhh akhirnya sampe juga" kata meliya sambil berjalan tetapi beberapa saat di tengah perjalanan meliya melihat kekasih nyaa jalan sendirian, dengan senang hati meliya menghampiri kekasih nyaa, " hai kak Liam, aku kembali, bagaimana kabar kakak" kata meliya sambil memegang tangan Liam, tetapi tangan meliya di tepis oleh liam.

"jangan sentuh aku" ucap Liam sambil menarik tangan nyaa, meliya yang bingung dengan sikap Liam pun sedikit tersenyum, "ada apa dengan mu kak? Apakah aku melakukan kesalahan?" tanya meliya pada Liam, Liam diam tetapi raut wajah nya seperti ingin memberitahu kan sesuatu,

"kak?" tanya meliya lagi karna tidak ada jawaban dari Liam, "maaf meliya hubungan kita sampai di sini saja" kata Liam tanpa melihat wajah meliya.

Meliya seperti di sambar petir di siang bolong hari ini dan seketika senyuman meliya hilang.

"ada apa dengan mu kak? Kenapa memutuskan hubungan kita?, kakk bercanda kan?" tanya meliya yang ingin menggapai tangan Liam tetapi buru" Liam menghindari nya. "maaf meliya aku memutuskan hubungan kita karena aku akan bertunangan dengan Alea" kata Liam dan tanpa di sadari air mata meliya jatuh tanpa aba" "bagaimana bisaa? bagaimana bisa kau akan melamar adik kandung ku? Bagaimana bisa?.

ucap meliya yang air mata nya semakin deras terjatuh, ya bagaimana dia tidak sedih bagaikan di tampar beribu orang karena mengetahui bahwa kekasih nya akan menikah dengan adik nya sendiri, hal itu membuat meliya marahh dan sedih.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!