Apa jadinya seorang desainer bernama Elania, dan pria barista yang bernama Shin tersebut, sama - sama memiliki rahasia besar didalam hidup mereka.
Dipersatukan oleh Shin yang ternyata mencintai Elania secara diam - diam, lalu bagaimana perjalanan kisah ujian cinta mereka, dan kehidupan rahasia keduanya.
Akankah berjalan sesuai kehidupan cinta pada umumnya ataukah sebaliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Piitaloka_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
Pagi yang sudah memasuki musim panas, semua orang yang tengah menikmati cuaca yang kembali normal nan cerah. Dari situlah para pendekor merasa ada sebuah tantangan yang membuat si pemilik perusahaan CLX tersebut berniat untuk membuat acara tersebut dibuat secara sempurna diluar gedung.
Jadi si madam Serena pun langsung dengan tegas untuk mem perintahkan anak bawahan nya yang dijadikannya para tetua disetiap team nya itu untuk mempersiapkan model nya dengan baik selama acara berlangsung.
Lalu disaat Elania akan memasuki ruangannya, disitu dia melihat sebagian anak bawahan nya ada yang terlihat seperti kebingungan, kesal, marah dan menangis. Ia yang kebingungan pun langsung menghampiri mereka dengan wajah bertanda tanya.
"Sial El" kekesalan Hinawa "Mereka ternyata sudah mempersiapkan kekacauan ini"
"Apa maksud kamu Hi"
"Angel beserta bawahan nya dulu ternyata sudah merencanakan ini semua" menyodorkan tab milik Shiori
Setelah membaca beberapa foto serta tanggal pengiriman "Tunggu surat penundaan untuk siapa ini?"
"Model kita hari ini, apa tidak kurang ajarnya mereka sudah mempersiapkan nya sedari awal. Argh... Rasanya aku ingin memukuli wajah nya sekarang, sayangnya tuh anak sudah dipenjara aish sial"
Elania sempat terdiam "Apa sudah kalian mencoba menghubungi mereka lagi? Kalau ini hanyalah tipuan"
"Sudah kak, saya sudah usaha kan membujuk mereka, tapi mereka tetap tidak mau karena model mereka sudah mendapat job lain, apalagi mereka ingin tunai uang terlebih dulu baru model mereka akan segera dikirimkan ke sini. Kata dia itu disampaikan demi memastikan kalau itu bukan lah penipuan lagi" ucap Ayumi
"Maksud penipuan, kapan kita melakukan penipuan"
"Kata mereka penipuan ini dikarenakan salah satu dari perusahaan ini telah melakukan perjanjian bohong yang mana sudah berulang kali mereka menggatakan butuh model tapi nyata nya tidak sama sekali, dan juga dari yang ku bicarakan tadi kata mereka"
"Lihat kan apa yang sudah setan itu lakukan! Sialan emang sudahlah aku tidak tahan lagi ingin menambah lagi hukuman tuh anak sumpah"
"Shiori saya minta kau simpan semua bukti serta percakapan dari Ayumi, setelah itu kirim kepadaku"
"Baik kak"
"Okay sekarang kalian tidak perlu harus khawatir lagi kita sudah punya model sendiri"
"Mana kak?" tanya Bella dengan polosnya
"Ya tentunya orang didalam sini lah"
"Apa maksudmu El" ucap datar Hinawa
"Masa kau tak mengerti apa dari maksudku sih Hi"
"Tunggu jangan bilang kalau yang jadi modelnya itu kita kak" saut Shio dengan gaya banci nya
"Nah tuh tau"
"WHAT!!" "APA11" serempak keterkejutan mereka, tidak dengan Shiori yang hanya diam dengan tatapan tanda tanya
"Memangnya kenapa? Mari kita tunjukkan dan buktikan bahwa hari terakhir kita menjadi sebuah gebrakan yang membuat mereka tercengang akan usaha kita"
"Loh nggak apa - apa kan El, loh pasti bercanda kan tentang rencana gila lo itu"
"Mana ada aku bercanda, memang adanya begitu mau dibuat bagaimana lagi. Sekarang aku tanya apa kalian sudah tau siapa yang akan kita jadikan model diwaktu dekat seperti ini" semua terdiam akan ucapannya
"Tapi kak mana bisa kita berjalan layaknya model" ujar Keiko
"Bisa kok, kalian tak perlu harus menjadikan diri kalian seorang model cantik, tapi sesuaikan jalan kalian seperti apa yang kalian ciptakan, anggap semua diatas panggung itu tidak ada" sebari merangkul pundak Bella
"Tap..."
"Sudah ayo cepat lakukan, apa yang diperintahkan Elania kalian harus tetap jalani. Memang nya siapa saja yang kau pilih El" tegas Hinawa kepada semuanya
"Okay" disitu Elania langsung berkeliling, dan menarik setiap anak buah nya serta memilihkan pakaian untuk masing - masing baju desain mereka "Nah sekarang Hana aku meminta padamu make up in mereka yang tidak bisa berhias ini"
"Siap kak" dengan penuh semangat seorang Hana
...
Sedangkan ditempat parkiran sendiri, Shin sudah merasa amat kesal kepada sepupunya yang memaksa dirinya untuk mengantarkan dirinya pergi, padahal hari ini dia harus bekerja.
"Bisa kau tidak harus memaksa ku mengantarkan mu, kan bisa dirimu memanggil orang - orang mu untuk menjemputmu"
"Kalau aku malas bagaimana, toh aku mengajakmu kesini juga bukan untuk mengantarkan ku saja melainkan aku sudah menyuruhmu memakai baju bagus itu, juga gunanya kau akan menjadi patner ku diacara ini"
"APA! kau sudah gila apa gimana sih"
"Hus... Diam, nurut, dan ayo cepat turun. Atau aku akan bongkar semua kelakuan mu selama kau berada diapartement" ancamannya
"Ish.. Dasar menyebalkan"
Shin dengan raut kesal ketika turun, dimana Miura masih terus memaksanya untuk tetap tersenyum karena disana ada banyak sekali media yang menyorotinya keduanya.
"Berapa lama sih kita harus seperti ini" bisik kekesalan nya walaupun dengan raut yang masih tersenyum
"Udah diam, ikuti aku saja" balas bisiknya dengan tersenyum lebar kearah kameramen sebari merangkul lengan Shin
Ketika telah memasuki gedung disitu, Shin sudah merasa bosan apalagi Miura terus menerus berbincang dengan beberapa perusahaan fashion lain.
"Gue ke toilet dulu" bisiknya
"Ya, tapi janji lo jangan kabur ya. Awas lo" balas bisik Miura
"Yah..." gerutuan nya
Ketika ia akan menuju kamar mandi alangkah bahagia nya dia melihat Elania tengah membenahi pakaian anak buah nya.
"Kak El, bisakah aku digantikan oleh Bella saja" ucap pelan Yuki
"Tidak mau! Kau saja sana, aku biar disini membantu kak Hinawa dan kak Elania" saut Bella
"Tap..." terlihat jelas raut wajah gugup Yuki begitu amat nervous untuk tampil nanti nya diatas panggung "Kak.. Aku mohon aku tidak mau merusak moment dipanggung nantinya"
"Aku rasa gantikan saja anak ini El, liat muka nya pucat sekali aku takut nya nih orang akan jatuh pingsan deh" saut Hinawa yang cemas melihat raut Yuki
"Iya kak, apalagi ini anak juga punya riwayat glossophobia" kata Keiko "Aku takutnya dia kenapa - kenapa diatas nantinya, lihat wajah nya sudah amat pucat sekali nih" sebari menenangkan disamping nya
"Baiklah, kau saja Hi.. Yang menggantikan nya"
"Nggak kau saja"
"Aku" menunjuk diri sendiri "Hei.. Terus yang tampil akhir acara oleh para tetua siapa"
"Ya tentunya aku yang menggantikan mu" jawab Hinawa dengan wajah songong nya
"Ish.. Ini anak, dasar menyebalkan"
"Sudahlah kak, gantikan saja dengan dirimu" ucap Mina
Elania disitu hanya menghela nafas, dengan raut kesal. namun disitu para anak - anak lain hanya menertawakan nya, sekaligus Shin yang mengintip dibalik pintu.
"Menyebalkan sekali kalian ini, yasudah mana pakaiannya" sedikit memanyunkan bibirnya
"Ah terima kasih banyak kak El" raut bahagia Yuki "Tenang aku akan membelikan roti coklat favoritmu kak"
"Ish... Sogokan yang kurang menarik"
"Jangan begitu, toh kakak suka kan. Jadi tenang saja akan aku belikan kok" cengiran khasnya
"Aku tidak kau belikan juga" saut Hinawa "Aku kan juga ikut membantumu"
"Ih aku juga tau" ucap Mina
"Ah iya - iya, akan aku traktir kalian roti coklat sesuai kesukaan kak Elania dibagi rata"
"Serius kah itu, nanti kita ditipu lagi" kata Shio
"Tidak akan asalkan kalian tampil yang terbaik diatas panggung"
"Itu ucapan ku, kalau meniru tuh logat nya harus sama" kesal Elania yang membuat semuanya terkekeh kearahnya
"Ah baiklah kak, maaf hehe..."
Tampak semua kembali normal akan canda tawa, namun ketika Ayumi hendak keluar alangkah terkejutnya, dia ketika melihat Shin yang ikutan terkejut dibuatnya.
"Ah maaf aku sangka tadi ini kamar mandi"
Ayumi sempat tidak percaya tapi melihat dari atas sampai bawah alangkah bahagia nya dia tersenyum dengan penuh arti yang membuat Shin bergidik ngeri.
"Apa kamu mau membantuku?" disitu Shin dibuat binggung "Sudahlah ayo" ditarik paksa Ayumi
Semua orang menoleh kearah Ayumi yang menarik Shin penuh semangat, sedangkan salah satu diantaranya terkejut namun berubah dia hanya terdiam, disana memang tak ada Elania maupun Hinawa yang sekarang tengah membantu nya untuk berganti pakaian diruang khusus.
"GAIS... BAGAIMANA KALAU JADIKAN DIA MODEL BAJU LELAKI YANG TERTINGGAL SATU ITU!" menunjuk desain yang memang dibuat oleh Elania, tertinggal satu pakaian cowok
"Dari.mana kau mendapatkan nya El, jangan ngaco deh lu anak orang tuh kenapa lu paksa Ay" bantah Mina dengan tatapan dingin
"Bagaimana kau tau?"
"Lihat dari wajahnya aja sudah tergambar jelas kali" Shiori
"Ih kalian ini, seharusnya kalian tuh bersyukur banget kalau aku telah menemukan model pria nya"
"Aku setuju - setuju saja sih kalau tuh orang jadi model pria nya" saut Shio "Karena kita memang kekurangan dari seorang model pria, yah masa kita cuma pajang itu pakaian ciptaan kak Elania"
"Tapi tidak semua keputusan ditangan kita, semua kembali lagi ke kak Hinawa ataupun kak Elania sendiri" saut Keiko
Semua merasa setuju dengan ucapan Keiko, lalu tak butuh lama kedua nya keluar, disitu Shin semakin terpukau melihat Elania yang memakai pakaian yang begitu pas dan pantas dipakai nya.
"Ada apa ini, kok pada ribut - ribut. Sampai kedengaran didalam ruangan sana"
"Kak, aku sudah menemukan model pria untuk kita"
Disitu Elania terkejut melihat Shin yang terdiam disamping Ayumi dengan wajah terdiam menatapnya.
Bersambung...