George Abraham yang merupakan seorang Casanova kelas kakap harus menerima perjodohan dengan gadis belia demi meredam amarah sang ayah karena ulahnya yang sudah melampaui batas.
" Jika kau berani menyakiti istrimu apapun alasannya maka kau bukan berhenti menjadi pewaris tapi berhenti menjadi anakku " ucap Ayah George dengan berapi-api menunjuk Fay yang duduk disofa apartemen George setelah pernikahan rahasia mereka .
" Ayah bagaimana mungkin aku bisa menghadapi nya " frustasi George menatap gadis belia yang duduk disofa mengerjakan tugas sekolah sambil sesekali tersenyum licik menatap George yang masih di nasehati Ayah nya .
Entah apa yang dipikiran gadis belia itu tentang pria matang seperti George?
next .
yuk Baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 pertengkaran kecil
" Aku nggak mau jalan sama Papi " ucap Fay setelah beberapa saat mempertimbangkan
" Kenapa?" tanya Geo menatap Fay intens.
" Aku bakal mau jalan asal Papi jawab pertanyaan aku dengan jujur " syarat Fay yang langsung disanggupi Geo.
" Katakan " ucap Geo dengan wajah tegang .
" Claudia itu siapa Pi?" tanya Fay dengan kepo .
" mantan tunanganku " jawab Geo setelah beberapa saat .
" Kenapa kamu menanyakan dia?" ucap Geo penuh intimidasi karena tidak mungkin Fay tau begitu saja.
" ohhh, emang udah sempat tunangan " ucap Fay manggut-manggut yang tadinya hanya berfikir Claudia itu hanya mantan pacar Geo saja .
" Dari mana kamu tau tentangnya?" tanya Geo memegang tangan Fay.
" Tadi datang kesini cari Papi " ucap Fay menarik tangannya yang di pegang Geo namun semakin di pegang erat.
" Kapan?" ucap Geo yang memang belum lama pulang dari kantor namun Fay juga belum terlalu lama pulang sekolah paling cuma duluan 15 menit dari Geo sampai di apartemen.
" Aku tadi pulang jam 1 " jelas Fay .
" Apa yang dia katakan padamu ?" curiga Geo melihat wajah Fay yang malah semakin cuek .
" Dia hamil anak buaya " ucap Fay dengan wajah serius dan Geo tau walaupun Fay menyebut buaya tapi secara tidak langsung itu merujuk pada Geo .
" Fay itu bukan anakku " bantah Geo dengan tegas .
" Aku tidak pernah melakukan apapun dengan wanita sialan itu jadi jangan pernah percaya dengan apapun yang dia katakan" ucap Geo .
" Aku tau dia datang hanya untuk menghancurkan rumah tangga kita lantaran isu yang kini mulai beredar soal pernikahan kita dan aku ingin segera melakukan klarifikasi pada publik " tegas Geo mengambil keputusan.
" Klarifikasi kalau kita nggak pernah menikah itu memang harus Pi biar semua orang tau kalau kita nggak ada hubungan apa-apa " ucap Fay dengan semangat .
" Aku akan klarifikasi kalau kamu adalah istriku yang sah secara agama dan hukum serta bukti buku pernikahan agar semua orang tau kamu adalah milikku" tegas Geo.
" Ihhh, Papi benar-benar egois ya pengen miliki semuanya sampai tidak mau melepaskan aku " ucap Fay dengan wajah kesal .
" kamu itu memang milikku " pernyataan valid Geo yang membuat Fay langsung mendelik .
" sejak kapan bahkan aku tidak pernah merasa" ucap Fay yang setelah berpikir matang ingin bercerai saja dengan Geo karena rasanya tidak sanggup menjadi istri dari seorang Casanova.
" Sejak aku mengucapkan janji suci pernikahan dihadapan Tuhan dan keluarga kita " ucap Geo .
" Papi lupa pernikahan kita terjadi karena apa?" tanya Fay dengan wajah dinginnya.
" Pernikahan kita terjadi hanya untuk memperkuat bisnis dan pernikahan kita pun rahasia " tegas Fay menatap mata Geo.
" Dengar , kamu adalah istriku dan saat aku mengucapkan janji suci pernikahan maka secara langsung Daddy sudah menyerahkan seluruh tanggung jawab terhadap kamu pada ku, jadi jika aku tidak ingin melepaskan mu maka tidak ada orang yang bisa menentang keputusan mutlak ku sekalipun itu keluarga kita " Geo mengucapkan kata-kata yang membuat batin Fay menjerit mendengarnya.
" kamu adalah istriku dan selamanya akan tetap begitu walau apapun yang terjadi kita tidak akan bercerai " sambung Geo.
Plakkk
" Papi memang egois tidak pernah memikirkan perasaan orang lain bahkan memaksa seseorang untuk bersama Papi dan tidak sadar diri " marah Fay menampar wajah Geo.
" Selama ini Papi meniduri puluhan wanita dan sekarang dengan lantangnya Papi mengatakan aku adalah milik Papi ?" tanya Fay dengan tubuh bergetar menahan emosi .
" Apa Papi benar-benar ingin menghancurkan semua harapan dan impianku" tangis Fay pecah dengan begitu pilu.
" Aku tidak akan pernah merusak harapan dan impian kamu dimasa depan , kamu tetap boleh melanjutkan pendidikan " Geo pun tidak akan merenggut hak itu dari Fay.
" Aku tau kalau kesalahanku dimasa lalu memang fatal namun bukan berarti aku tidak bisa berubah demi masa depan kita " ucap Geo yang memang sudah berkomitmen untuk itu .
" Aku akan menebus semua kesalahan ku dengan mencintaimu Fay " ucap Geo sepenuh hati .
" Kenapa harus aku? , banyak wanita diluar sana yang bisa Papi cintai secara ugal-ugalan untuk menebus kesalahan Papi dimasa lalu " ucap Fay .
" Karena Kamu istriku , jadi sekarang menurutlah " ucap Geo mengangkat tubuh Fay dan membawanya ke kamar .
" Enggak " Fay meronta-ronta tidak mau dan juga takut .
" Papi lepaskan aku " tangis Fay ketakutan saat Geo sudah meletakkan nya di atas ranjang.
" Enggak " Fay menggelengkan kepalanya menatap Geo yang duduk diatasnya tengah melepas baju .
Muachh.
Geo menautkan jari-jari nya dengan Fay lalu dengan perlahan mencium Fay yang akhirnya diam setelah beberapa saat merasakan cium Geo yang membuai .
" Berikan aku kesempatan kedua Sayang " ucap Geo dengan suara berat mengecup pipi Fay bergantian dengan begitu lembut .
" Aku berjanji tidak akan menyia-nyiakan dan menjadikan kamu ratu dalam hatiku " Geo terus mengucapkan kata-kata cinta ke telinga Fay yang hanya berbaring pasrah karena Geo mengunci tubuhnya.
" Hiks , jangan lakukan itu aku masih kecil Pi" tangis Fay memohon setelah sekian lama Geo terus mengecup nya dan mengucapkan kata-kata yang membuat seluruh tubuh Fay lemas sehingga menerima semua perlakuan Geo tanpa perlawanan.
Geo meremas kedua tangan Fay masih di pegangnya mendengar ucapan Fay .
" Fay udah dewasa " pernyataan Geo berbisik kedekat telinga Fay.
" Enggak Pi, Aku masih kecil jangan lakukan itu " ucap Fay menggeleng mencoba membujuk Geo.
" Itu hak Papi " ucap Geo berbisik lagi .
" hiks tapi aku belum siap " ucap Fay menatap Geo dengan mata berkaca-kaca.
" Aku belum ikhlas memberikannya untuk Papi " sambung Fay dengan suara kecil takut Geo akan marah dan menggila .
" Papi tau itu " ucap Geo yang memang sadar akan hal itu lagipun Geo tau kalau kesalahan nya dimasa lalu memang fatal jadi tidak mudah bagi Fay untuk menerima hal itu.
" Kita akan melakukan nya saat kamu siap nanti " ucap Geo mengelus kepala Fay dan mengecupnya dalam waktu cukup lama .
........ ...
Malam harinya.
" Fay ayo tidur " ucap Geo yang baru keluar dari ruang kerjanya menatap Fay yang masih duduk disofa dan terlihat sibuk dengan ponselnya.
Begitu Geo menghampiri Fay langsung menyimpan ponselnya ke saku .
" Ayo tidur " ucap Geo dengan hangat menggenggam tangan Fay dan mengajaknya kekamar .
" Mengapa belum tidur ini sudah larut malam besok kan sekolah " ucap Geo menutup kembali pintu kamar setelah mereka masuk .
" Besok libur " jawab Fay masih mengikuti langkah kaki Geo yang berjalan menggenggam tangan nya .
" kenapa?" tanya Geo menyingkap selimut dan menyuruh Fay naik duluan keatas ranjang.
" Memang libur seminggu jelang ujian akhir sekolah" jelas Fay berbaring telentang diatas ranjang memainkan ujung selimut .
" Lepas dulu ikat rambut" ucap Geo melepaskan ikat rambut agar Fay tidur dengan nyaman .
Setelah nya Geo pun berbaring disamping Fay dan mematikan lampu utama kamar meninggalkan lampu kecil di atas nakas .
" Fay tidurnya hadap Papi " pinta Geo yang sudah berbaring miring menghadap Fay .