Balas dendam seorang perempuan muda bernama Andini kepada mantan suaminya yang pergi karena selingkuh dengan janda muda kaya raya.
Tapi balas dendam itu tidak hanya kepada mantan suaminya, melainkan ke semua lelaki yang hanya memanfaatkan kecantikannya.
Dendam itu pun akhirnya terbalaskan setelah Andini membunuh dan memutilasi semua pria yang coba memanfaatkannya termasuk mantan suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tresna Agung Gumelar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Setelah jam makan siang selesai, warung mulai sepi dan Andini bisa sedikit santai.
Andini mengecek handphonenya dan mencoba menelpon Jaka karena sudah tidak sabar apa yang sebenarnya dilakukan Sandy di hotel dan bertemu dengan siapa.
Tuuut Tuuut Tuut.
Jaka pun mengangkatnya
"Hallo Jaka, kamu di mana sekarang?"
"Aku masih di hotel Mbak, sorry aku belum kasih kabar soalnya takut kehilangan jejak. Aku dapat beberapa foto tadi tetapi dari jarak jauh, aku kirim nih fotonya. Orang yang mbak maksud yang ini kan?"
Andini pun melihat gambar yang dikirim oleh Jaka. Dan ternyata benar itu Sandy, dia sedang mengobrol di depan lobi hotel bersama perempuan dan seorang laki-laki. Perempuannya sih yang waktu itu Andini pergoki bersama Sandy..
"Iya, iya bener itu Jek, terus kamu dapat info apalagi?"
"Hmm. Tadi saya lihat sih mereka habis dari dalam, terus sempat keluar dan bertemu seseorang yang laki-laki itu, nggak tau keperluannya apa soalnya saya gabisa denger pembicaraan mereka. Habis itu mereka berdua masuk lagi setelah laki-laki itu pergi, makanya saya hanya bisa foto dari jarak jauh mbak. Saya saja ini Berpura-pura mau antar makanan soalnya takut dicurigai sama security hotel."
"Hmmm gitu ya, yaudah kalau bisa kamu pantau terus ya! kamu tunggu di pintu keluar saja biar gak dicurigai."
"Sebentar-sebentar mbak. Kayanya mereka mau pulang nih arah ke sini. Nanti saya telepon lagi ya, saya mau deketin dan cari info obrolan mereka"
Tuut Tuut Tuut.
telepon pun mati....
Andini bingung apa yang mau dilakukan oleh Jaka, tetapi Andini di sini yakin kalau Jaka bakal mendapatkan info penting apa pun itu caranya.
Suasana di hotel.
Sandy dan perempuan tersebut menuju ke arah lobi. Mereka menunggu jemputan untuk perempuan tersebut.
Sedangkan Jaka mendekati mereka, berdiri tepat di belakang mereka dan berpura-pura mencari orang yang mau diantar makanan olehnya.
Sandy dan perempuan itu pun mengobrol dan Jaka mulai memvideokan walaupun nggak full muka mereka, sekaligus merekam obrolan mereka secara diam-diam.
Mereka sama sekali tidak curiga dengan Jaka, karena mereka anggap dia hanya ojek online yang sedang mengantar makanan.
"Sayang. Makasih ya aku puas banget hari ini walaupun waktunya singkat. Kamu memang terbaik dan jagonya bikin aku puas"
Ucap Sandy sambil memegang kedua tangan perempuan itu.
"Ahh mas ini. Memangnya istri kamu nggak pernah bikin puas kamu apa? Bego banget kamu punya istri."
Jawab wanita itu dengan muka sinis.
"Istriku selalu sibuk, jarang sekali aku berhubungan apalagi akhir-akhir ini. Bila malam tiba pasti sudah tidur duluan, makanya aku sudah nggak betah sama dia, buat apa cantik kalau nggak pernah puasin aku."
"Aduh kasian sekali kamu. Makanya cepat nikahi aku mas, nanti kan kita bisa kapan saja gak sembunyi-sembunyi terus seperti sekarang."
"Sabar ya sayang, Aku kan lagi berusaha, memangnya kamu mau sehabis nikah kita gak punya apa-apa."
"Ah kamu ini. Pokoknya rencana kamu harus sukses ya, aku nggak mau tau."
"Iya sayangg aku janji, setelah rencanaku selesai aku pasti langsung menikahimu dan kita bakal pergi jauh dari sini."
"Hmmm. Baiklah mas, aku akan selalu menunggumu."
"Secepatnya kita bertemu lagi ya Fika sayang, aku pasti bakalan kangen banget sama kamu."
"Iya mas, kapan pun kamu mau, aku pasti samperin kamu ko, aku cinta sekali mas sama kamu."
"Iya sayang. mas juga sangat cinta sama kamu."
"Hmmm sepertinya mobil jemputan ku sudah datang tuh mas. Aku duluan ya."
"Oke deh, hati-hati ya sayang."
"Kamu juga nanti hati-hati."
"Iya sayang.. Emmuahh."
Sandy pun mencium kening perempuan tersebut.
Dari sini Jaka langsung mematikan rekamannya dan pergi ke parkiran karena sudah cukup bukti untuk dikirimkan kepada Andini. Sandy sedikit curiga sih kepada Jaka tetapi dia tidak memperdulikannya sama sekali.
Setelah sampai di parkiran, Jaka pun langsung mengirim video tersebut kepada Andini.
Jaka degdegan sekali di sini soalnya baru pertama kali dia harus mengikuti orang seperti itu. Tangannya pun gemetar sambil memegang handphone.
Sementara di warung makan, Andini melihat video yang dikirim oleh Jaka dan mendengarkan percakapan mereka.
Andini menjadi mengerti sekarang. Sandy itu memang pria bajingan, ternyata Lita ini hanya dijadikan alat untuk dikuras hartanya. Padahal Lita juga kurang cantik apa coba.
"Bener-bener lelaki setan, aku harus hentikan semua kelakuanmu mas, jangan sampai ada banyak korbanmu lagi setelah ini, bila perlu aku potong kemaluanmu biar kamu tahu rasa."
Ucap Andini sembari bergerutu melihat video yang dikirim oleh Jaka.
Andini pun mengirimkan video tersebut kepada Lita. Dan Lita pun langsung merespon dengan mengucapkan terima kasih karena sudah tahu maksud Sandy sekarang. Ternyata Sandy tidak benar-benar tulus mencintai Lita.
Tetapi di sini Lita masih butuh bantuan Andini, hingga mereka berhubungan lewat Chat.
"Hmmm. Tetapi sekarang aku masih butuh bantuanmu Kak."
"Saya harus bantu apalagi?, memang itu belum cukup bukti?"
"Aku ingin mas Sandy hancur, aku nggak bisa terima, aku kira dia tulus mencintaiku. Aku ingin dia hancur tetapi secara perlahan."
"Mengapa tak langsung kamu tinggalkan saja manusia seperti itu, memang nggak tau diri ternyata."
"Belum waktunya Kak, dia juga pasti tidak akan pernah mau menceraikan aku saat ini, akhir-akhir ini aku memang sempat curiga atas kelakuannya, tetapi aku belum cukup bukti, dengan bukti yang kakak kasih, ini akan jadi senjataku nanti jikalau dia tidak mau mengakuinya, aku ingin dia hancur ka setelah aku berpisah dengannya nanti."
"Apa perlu saya membunuhnya?"
"Jangan Kak, itu beresiko sekali. Sebenernya kakak ini siapa sih, sepertinya punya dendam juga kepada mas Sandy?"
"Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya tidak suka saja dengan orang yang nggak pernah bersyukur seperti dia. Lantas apa yang harus saya lakukan?"
"Kakak ikuti perempuan yang dekat dengannya. Buat dia kesal dan kecewa sampai akhirnya meninggalkan mas Sandy. Agar setelah berpisah denganku mas Sandy tidak punya siapa-siapa lagi. Apa kakak bersedia?"
"Hmmm. Terus apa yang akan saya dapatkan?"
"Semua pasti bakal ada imbalannya Kak, berapapun yang kakak mau pasti akan aku usahakan, asal misi ini berhasil."
"Baiklah akan saya lakukan dengan senang hati"
Dengan yakin Andini bisa melakukan semua itu.
"Terima kasih Kak, kalau begitu nanti kabarin saya lagi ya soal perkembangannya. Dan untuk bayarannya akan saya transfer secepatnya."
"Baik saya tunggu."
Setelah selesai chat Andini pun menerima uang yang lumayan besar jumlahnya. Dia juga langsung memberikan bonus kepada Jaka karena hasil kerjanya yang cukup memuaskan.
Tetapi Andini juga ingin mengajak Jaka bekerjasama lagi melanjutkan misi berikutnya. Jaka pun bersedia dan sangat senang sekali.
Singkat cerita, Andini pulang lebih cepat dari kerjanya sekitar jam 7 malam.
Malam ini Andini akan memasak untuk Indra dan makan malam bersama dirumahnya.
Andini pun belanja di minimarket dan kios sayuran yang gak jauh dari tempat kerjanya.
Sambil belanja, Andini pun menelfon Indra.
Tuuut Tuuut Tuuut
Indra pun mengangkatnya..
"Iya Din, kamu sudah pulang?"
"Aku lagi belanja sayang, sebentar lagi aku pulang. Kita jadi kan malam ini?"
"Iya jadi sayang, kamu mau aku jemput ke sana?"
"Nggak usah, kamu tunggu di depan rumahku saja sekarang, biar aku naik taksi, soalnya lumayan banyak bawaannya."
"Hmm oke deh. Sekarang aku menuju rumahmu kalau begitu."
"Yaudah, sampai bertemu di sana ya sayangku."
"Iya sampai bertemu sayang."
Indra langsung bergegas pergi ke rumah Andini dia sudah sangat rapi, tampan dan wangi sekali malam ini. Sedangkan sekarang Andini sudah di dalam taksi dan akan beranjak juga kerumahnya.
Sampai akhirnya, merekapun berbarengan sampai dirumahnya Andini. Indra langsung membantu Andini yang membawa belanjaan yang sangat banyak.
Indra langsung di persilahkan masuk sambil membantu membawa belanjaan Andini kemudian menaruhnya di ruang tengah.
"Din, kamu habis gajian?. Banyak sekali belanjaannya?"
"Aku lagi ada rezeki saja Dra."
"Hmm, oke deh."
"Kamu ganteng banget Dra, mau ke mana sih?"
"Ya mau bertemu kamu lah."
"Cieee, maaf ya aku masih kucel, jadi nggak enak sama kamu."
"Kata siapa? masih cantik ko. Apalagi kalau senyum manis banget."
"Dih gombal ah, kamu bantuin beres-beres belanjaannya sayang ya aku mau langsung masak soalnya, takut kemalaman nanti, kamu juga udah laper kan pasti?"
"Santai saja Din. Kamu capek dong pulang kerja langsung masak begini?"
"Hmm enggak ko, lagian kan aku sudah janji, tapi kamu temenin ya di sini jangan jauh-jauh biar aku semangat."
bisa saja. semangat./CoolGuy/
padahal di simpan disitu terus.
selama saya di perantauan, sakit di paksain sehat, lapar di paksain kenyang, ngantuk di paksain semangat,ada masalah di pendam, uang yang gak cukup di cukupin, dan berbagai hal lain./Frown/
tapi walaupun begitu saya mendukung Andini bijak, dan jujur tapi tidak terkejut juga karena alasan nya sama dengan saya.