"wah ganteng banget coba aja dia suka sama gue pasti keturunan gue lebih bagus lagi orang daddy-nya Spek oppa-oppa Korea gini"hehe lumayan lah bisa ngedate sama cowok ganteng"Ucap Vhira dalam hati
Wajah datar dingin dan sifat cuek tapi aslinya bobrok apa lagi kalau soal nge halunya engak ada lawan..
"Manis banget sih apa lagi pipi chubby nya itu jadi tambah gemes deh pengen gigit"Ucap Arka terpesona
Akan kah Mereka mengetahui perasaan satu sama lain..?
Akan kah Mereka bersatu dari banyaknya rahasia yang mereka sembunyikan satu sama lain..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Hanapi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan siang penuh Drama
Setelah ke enam orang tersayang arka pergi.Arka pun kembali melanjutkan meeting nya karena arka berniat untuk menyusul orang-orang tersayangnya lalu mereka akan makan siang bersama.
Waktu berlalu dengan cepat setelah berkeliling ke berbagai tempat mereka memutuskan akan mencari tempat untuk makan siang bersama pilihan mereka jatuh pada pusat perbelanjaan terbesar di Negara L karena Vhira ingin berbelanja setelah makan siang nanti.Saat akan menuju ke cafe di sebuah toko,Vhira yang melihat pakaian formal pun jadi penasaran,karena rasa ingin taunya yang besar tanpa pamit dan menunggu Vhira masuk ke toko pakaian itu tapi dihentikan oleh Bastian didepan pintunya
"Vi,mau kemana..? Mau ngapain.? Bukannya kita itu mau makan dulu baru belanja.?
"Mau coba pakaian itu ."Ucap Vhira sembari menunjuk pakaian formal yang dipakaikan pada manekin disana.Dengan kompak kelima pria itu melihat arah yang ditunjuk oleh sang kakak ipar
"Kenapa mau coba pakaian formal Vi..."Tanya Varo .
"Kakak tau wanita itu..?"Di sambut wajah bingung semuanya
"Itu loh kak yang tadi ada diruangan Abang.! Kakak tidak lihat pakaiannya itu,apa..?Sangat minim dia itu sebenarnya mau kerja atau mau ke club kak..?"Tanya Vhira.Bastian,Marco,Aksa, dan Raka pun memandang pada Varo seolah bertanya"Siapa..?"
"Oh,itu sih direktur keuangan anak pak Atmaja"Jawab Varo disambut anggukan kepala dari yang lain
"Jangan Vi nanti kamu dimarah kak arka,lihatlah itu sangat seksi belum lagi roknya itu sangat pendek, bisa-bisa kita Habis dimarahi oleh kak arka nanti."Ucap raka karena tau sang kakak itu sangat posesif kepada kekasihnya,adiknya saja yang melihat dia tidak rela apa lagi pria lain,kalau kakaknya tau sang kekasih memakai pakaian kekurangan bahan itu pasti lah sang kakak akan murka karena sudah pasti akan dilebih banyak lagi pria-pria mata keranjang yang akan melihat dan terpesona akan kecantikan sang kakak ipar
"Aku hanya mencoba kak.!Itu pun hanya didalam toko ini .Tidak ada yang akan melihat"Ucap Vhira lagi dan berlalu dari sana dengan cepat Belum dilarang lagi oleh pria-pria itu.Varo,Raka,Marco,Aksa dan Bastian pun pasrah hanya bisa ikut masuk mengawasi sekitar jangan sampai ada masalah.Vhira pun keluar dari ruang ganti karena sudah selesai berganti pakaian
"Kak,lihatlah bukan kah aku sangat cantik.."Ucap Vhira dengan senyuman manisnya dan saat kelima pria itu akan melihat kebelakang
"Jangan berani kalian melihatnya."Ucap arka tertahan sembari melangkah kan kakinya mendekati sang kekasih dan langsung memakai jas pada tubuhnya.
"Ganti sekarang bee.."Ucap arka lembut dan tanpa menjawab Vhira langsung masuk untuk berganti pakaian lagi.Sedangkan diluar arka sedang menatap kelima adiknya dengan tajam.
"Aku minta kalian menjaganya tapi ini yang kalian lakukan."Ucap arka bertanya pada semua adiknya yang hanya menunduk diam tidak ada yang berani menjawab.Saat arka akan kembali berkata
"Ayank, Vhira udah laper pengen makan.!"Ucap Vhira manja arka yang mendengar suara sang kekasih pun menghela nafas sejenak lalu berbalik
"Baik lah ayok kita cari makan."Ucap arka mengandeng tangan sang kekasih diikuti kelima adiknya.Vhira menoleh kebelakang sembari mengedipkan sebelah matanya seolah berkata"maaf kak"tanpa suara dibalas anggukan dari yang lain.
"Ayank engak boleh kayak gitu tau."Ucap Vhira karena tadi Vhira melihat sang kekasih yang memarahi adik-adiknya
"Mereka itu udah Basar Ayank,jangan memarahi mereka didepan umum mereka pasti malu.Jadi jaga juga harga diri mereka Ayank.Kalau mau marah entar aja pas dirumah lagian ayank menatap mereka tajam saja mereka sudah paham mereka salah.Jadi tidak perlu di marahi lagi ."Ucap Vhira lagi panjang lebar membuat arka memandang sang kekasih dengan penuh bangga karena kekasih itu bisa berpikir dewasa.Kelima adik arka pun tersenyum karena apa yang tidak berani mereka sampaikan sudah di sampaikan oleh kakak ipar mereka.Lama berjalan membuat Vhira pun jadi bosan dan dengan tidak sabar berlari lebih dulu meninggalkan semua pria itu dibelakang
"come on guys, Vhira udah laper"Ucap Vhira berjalan mundur dan karena tidak melihat Vhira menabrak seseorang yang sedang lewat
Bruk ..
"Eh.."Ucap Vhira kaget
"Vi/Bee..!"Panggil keenam pria itu berbarengan
Saat Vhira hampir terjatuh ternyata pinggang rampingnya ditarik dengan cukup kuat oleh tangan kekar itu hingga membuat tubuhnya menabrak dada bidang itu kembali.
"Bisa lepaskan saya,Tuan..!"Ucap Vhira risih dengan wajah tanpa ekspresi tapi tidak diindahkan oleh pria tersebut
"cantik sekali"Ucap pria itu dalam hati
"Vi apa kau baik-baik saja"Ucap Varo sedang kan Raka sudah menarik paksa Vhira dari pelukan pria itu lalu memastikan tidak ada lecet pada tubuh sang kakak ipar,dibalas anggukan oleh Vhira sedangkan arka sudah naik darah tangannya sudah terkepal dengan erat tapi arka harus mengontrol emosinya ini ditempat umum.
"Ayo kita pergi."Ucap arka setelah dirasa sudah turun emosinya
"Ayank maaf."Ucap Vhira tidak enak karena Vhira bisa melihat jika sang kekasih sedang cemburu dan marah.Saat mereka akan pergi
"Arkanza apa itu kamu..?"Ucap pria itu,arka pun menoleh kesamping untuk melihat siapa yang memanggilnya
"Iya max ini aku.!"Ucap arka tenyata yang ditabrak oleh Vhira tadi adalah teman satu kampus arka dulu
"Long time no see ."Ucap Maxim dibalas anggukan oleh arka karena arka rasa tidak ada pembicaraan lagi dia pun memutuskan untuk kembali menyusul sang kekasih
"Kalian ingin makan siang.? Bisakah kami bergabung."Ucap Maxim setelah sang teman wanitanya datang
"Mungkin lain kali kekasih ku tidak terlalu suka banyak orang."Ucap arka setelah tau ada yang tidak beres dengan teman wanita dari Maxim itu.
"Oh come on arka sejak kapan kamu peduli dengan orang lain.Sudah lah biar aku yang traktir,kita sudah lama tidak bertemu."Ucap Maxim lagi sedikit memaksa.Vhira menoleh tapi tidak melihat sang kekasih.
"Kak dimana dia..?"Tanya Vhira
"Loh kak arka mana.?"Tanya yang lain setelah sadar ada yang kurang.Mereka mengedarkan pandangannya untuk mencari arka
"Itu kak arka ."Ucap Marco sembari menunjuk ketempat yang tadi mereka lewati
"Itu mereka sudah berjalan Vi,tenang aja kak arka engak akan ilang kok."Canda Bastian diiringi dengan kekehan semuanya.Vhira menyusul sang kekasih
"Ayank,Ayok lama deh.Vhira udah laper ini."Rengek Vhira manja dengan senyum manisnya.
"Iya bee,Ayok."jawab arka sembari tangannya menggenggam tangan sang kekasih
Sekarang mereka sudah sampai di cafe dan saat akan duduk wanita itu dengan tidak tau malunya duduk di samping arka membuat Vhira geram tapi arka yang sudah hapal betul sifat sang kekasih pun kembali berdiri dan duduk diantara adik-adiknya dan dapat Vhira lihat air muka wanita itu sudah masam tapi dia tetap mencoba tersenyum sedangan Vhira dan kelima adek arka hanya terkekeh
"Vhira dilawan."Ucap Vhira disambut tawa kecil adik-adik arka yang seolah tau ada pengganggu disini setelah cukup lama menunggu pesanan mereka pun datang.
"Vi tunggu itu bukan pesanan kita."Ucap Varo mengingatkan.Arka yang sadar pun melarang
"Bee,jangan sembarangan,Ok.Tunggu lah sebentar lagi.."ucap arka juga
"Tapi ayank,Vhira tuh udah laper tau..!"Jawab Vhira memelas
"Coba deh bee lihat."Ucap arka lagi sembari menunjuk makanan itu , Vhira melihat setelah itu Vhira pun sadar.Iya kali baru keluar rumah sakit mau masuk lagi kan engak lucu hehe.Baru saja Vhira ingin menjawab
"Biarkan saja arkanza,aku tidak masalah.."Ucap wanita itu setelah sedari tadi sibuk curi-curi pandang pada arka.Membuat mata semua orang menatap pada arka sedangkan arka acuh sibuk dengan tangan sang kekasih
"Kak emang Abang kenal tuh orang.? "Tanya Vhira pada varo
"Iya,Pernah satu kampus."Ucap Varo,Setelah menunggu makanan pesan mereka datang Vhira makan dengan lahap tanpa jaim,dan ditatap sinis wanita itu.vhira hanya angkat bahu acuh.
"Ayank Vhira udah selesai..! Dessert nya mana..? Vhira pengen es krim.."Ucap Vhira pada arka
"No.."Ucap mereka serentak membuat Maxim dan teman wanitanya bingung
"Why .? Vhira udah sembuh ayank..!"Ucap Vhira lagi merengek pada arka .
"Bee no.!"Ucap arka lagi
"What ever.!"Jawab Vhira kesal
"Aku sudah pesan es krim nanti kamu makan pesanan ku saja.."Ucap Maxim sok akrab pada Vhira membuat Vhira kembali dengan wajah datarnya
"No thank you."Ucap Vhira singkat.Dia harus menghormati dan menghargai sang kekasih apa lagi didepan orang asing.
"Tak apa aku tidak masalah."ucap Maxim lagi
"Tapi aku yang masalah."ucap Vhira kembali kesal
"Urus saja wanitamu sendiri jangan mengurusi wanita pria lain."Ucap Vhira pedas
"apa masalahmu..? kekasih ku kan hanya berniat baik,kenapa kau sok sekali.."Ucap wanita itu
"Waw hebat,mencari alasan sendiri untuk masuk ke mulut singa betina."Ucap Raka dibalas anggukan dari yang lain
"Apa yang baru saja anda katakan nona.Dia kekasih anda.? Anda sadar hal itu lalu kenapa mata anda sedari kita duduk di cafe ini selalu memandang kekasih saya ,Hah..!"Ucap Vhira marah
"Mau saya keluar itu mata dari tempatnya."Ucap Vhira lagi.
"Dasar gila,"Upat wanita itu.
Brak
Arka mengebrak meja membuat atensi semua pengunjung cafe melihat ke arah mereka
"Max bawa lah pergi wanita mu itu"Ucap arka penuh peringatan
"Kenapa aku harus pergi dari sini,arka apa kamu masih normal,apa kamu dipaksa..?Bagaimana kamu bisa menyukai gadis gadis seperti ini."Ucap wanita itu lagi yang membuat darah Vhira mendidih
plak
"Bawa pergi kekasihmu dari sini tuan,."Ucap Vhira setelah menampar wajah wanita itu. Membuat wanita itu murka hendak melayangkan tanganNya ke arah Vhira tapi dengan cepat Vhira mengeluarkan belatinya dan melukai tangan wanita itu..
"Ahk apa yang kau lakukan.Arka lihatlah,bagaimana bisa kamu menyukai gadis tidak tau adab begini..?!"Pekik wanita itu histeris tapi arka tetap diam ditempat tidak ingin membuat mood sang kekasih bertambah jelek nanti setelah dia rasa sang kekasih sudah mulai tenang baru lah arka bersuara.Maxim diam mencerna keadaan dan melihat tidak ada yang berusaha untuk menghentikan gadis itu pun aneh sendiri
"Masih ingin disini..? "Tanya Vhira lagi. sebelum wanita itu kembali menjawab,Maxim sudah membawanya pergi lebih dulu.
"Hu ada-ada saja,Apa tidak bisa aku tenang sebentar saja."Keluh Vhira