NovelToon NovelToon
Dendam Terpendam Sang Pemimpin

Dendam Terpendam Sang Pemimpin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Meindah88

Kirana Putri, seorang gadis cantik dan baik hati, tanpa disadari jatuh cinta pada seorang pria misterius bernama Dirga Praditama. Namun, Kirana tidak tahu bahwa Dirga sebenarnya menyimpan dendam mendalam terhadap masa lalu keluarga Kirana yang telah merenggut kebahagiaan keluarganya. Dalam perjalanan kisah cinta mereka, Kirana dan Dirga dihadapkan pada berbagai rintangan dan konflik hingga pada suatu hari Kirana pergi meninggalkan Dirga tanpa jejak.
Akankah cinta mereka mampu menyatukan keduanya, ataukah mereka harus rela berpisah demi kebahagiaan masing-masing? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meindah88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.13

"Kinara, selesaikan berkas ini secepatnya !" Perintah Merry datang di ruangan Kinara.

Kinan dibuat kaget olehnya karena sejak tadi, Kinan memikirkan terus ucapan Dirga atasannya.

" Aku tidak boleh menikah dengannya. Aku takut Dirga memiliki niat buruk terhadap ku."gumamnya.

" Kenapa diam saja ? Siapa yang kamu tunggu menyelesaikan pekerjaanmu ? Ketus Merry pada Kinara, semakin ke sini ia tambah kesal melihat wanita itu.

" Maaf Bu, saya kurang enak badan, tapi akan ku selesaikan secepat mungkin.

" Alasan, " ujar Merry tidak terima alasan apapun.

Kinan menurut saja menyelesaikan tugasnya, membantah Merry hanya akan menimbulkan masalah.

" Kinan, bagaimana bisa kamu menyelesaikan berkas ini sendirian ? Ini terlalu banyak Kinara, pak Dirga tidak punya otak ya," kesal Nisa kasih melihat Kinara diberi tugas sangat banyak.

" Tidak apa-apa mbak, aku akan usahakan agar berkas ini bisa terselesaikan secepatnya.

" Ujarnya, memperlihatkan senyum manisnya seolah dia baik-baik saja.

"Baiklah, kalau begitu mbak keluar ya, "ujar Nisa, dia harus keluar secepat mungkin sebelum pak Dirga datang dan menegurnya.

***

Beberapa hari berlalu setelah perjanjian antara Dirgaa dan Kinara, tibalah saatnya Dirga menagih  janji pada gadis cantik itu.

Dirga sibuk dengan laptopnya sedangkan pria  tampan itu sibuk dengan memandang Kinan seraya menyesap penuh nikmat rokok yang ada di tangan nya.

Kinan yang melihat itu salah tingkah dibuatnya, walaupun ruangan Kinan dengan atasannya ada sekat yang membatasi, tetap saja bisa terlihat satu sama lain.

" Bayar hutang mu !" ucap Kinan dalam telepon.

Mata Kinan membolah dan langsung menatap atasannya di ruangannya sendiri.

" Ma-maksud bapak ? Kinan gugup ketika diingatkan persoalan hutang.

"Kamu lupa atau pura-pura lupa ? "ketus Dirga lalu mematikan telepon.

" Bos yang tidak berperasaan," gerutunya.

Dirga lalu masuk ke ruangan Kinan karena merasa diabaikan.

"Ada yang bisa kubantu pak ? Basa-basi Kinara, karena ia tahu bahwa atasannya itu pasti ingin membahas persoalan Minggu lalu.

" Kamu ingin menikah denganku atau membayar hutangmu," ujar Dirga tanpa basa-basi.

"Glek."

Kinan menelan ludah tidak tahu harus menjawab apa.

" Kenapa diam ? Aku butuh jawaban kamu sekarang. " Ujarnya semakin mendesak Kinan.

" Saya belum punya uang pak, tapi kalau bapak mau potong gaji saya, tidak apa-apa, sedikit demi sedikit akan terlunasi pak. "Tawar Kinan dan mendapati tatapan sinis dari pemuda tampan itu.

" Jangan harap! Aku tidak ingin dicicil.

" Ta-tapi pak, di mana aku mengambil uang sebesar itu ? Untuk sesuap nasi pun susah apalagi uang seratus juta. Keluh Kinan.

"Aku tidak ingin tahu persoalanmu, aku ingin kamu segera memberiku uang saat ini juga.

Kinara menatap atasannya dengan kesal.

"Dan kamu harus tahu, saya memberi kamu keringanan dengan membayar kerugian tidak seberapa, tapi apa yang kamu lakukan, selalu banyak alasan.

Kinan memohon meminta keringanan pada Dirga, namun diabaikan.

" Ceklik."

" Bos, panggil Reihan temannya sekaligus pengawalnya. Reihan tampak biasa saja ketika berinteraksi dengan bos nya Dirga, berbeda dengan Rahes pengawal kepercayaan Mahendra. Mungkin karena Reihan adalah temannya akrabnya sejak dulu.

" Kenapa bos ada di ruangan gadis itu ?" Heran Reihan ketika melihat bosnya berada di ruangan lain.

" Kalau Bianca melihatnya, pasti dia sangat marah. Bianca tidak suka jika ada perempuan lain mendekati Dirga," gumam Reihan, melihat tatapan bos nya pada gadis itu seolah menginginkannya.

" Lebih baik aku keluar dari pada Dirga memarahiku," ujarnya sendiri.

***

"Ikut denganku! " Ujar Dirga dan tidak ingin dibantah.

" Ke mana pak ? " perasaan Kinan kini tak karuan menahan ketakutan yang tidak diinginkan.

" Saya bilang ikut dengan ku dan tidak ada penolakan ! " tekan Dirga.

" Tapi pak, Kinan menolak tapi tatapan tajam Dirga membuat dirinya takut menolak.

Dirga tidak punya pilihan lain selain menuruti keinginan atasannya.

Dia pun mengekor di belakang Dirga dan orang-orang menatapnya penuh tanya.

Beberapa karyawan lain menatapnya tidak suka, banyak yang mencebirnya.

" Kinan ternyata tidak sepolos yang kita lihat ya, " sahut Heni menatap tidak suka sama Kinara.

" Gadis itu ternyata penggoda, tampilannya saja yang sok alim ternyata hatinya buruk," teman Heni menambahkan.

" Kalian jangan asal nuduh ya! " Kinan tidak seperti yang kalian kira." Bantah Nisa mendekati mereka.

" Oalah, jangan membelahnya Nis ! Ntar kamu juga ditikung. Tampangnya aja yang sok polos." Tukas Heni merasa benar.

Kinara yang melewati mereka menunduk seketika, dia merasa malu dan tak enak dilihat seperti itu.

" Bos, ada Bianca menunggu bos di depan. Dia ingin masuk tapi saya melarangnya.

Reihan yang sedari tadi menunggu bos nya keluar, seketika langsung mendekatinya dan melaporkan mengenai Bianca.

" Katakan padanya kalau saya sedang sibuk, awasi dia jangan sampai mengikutiku," tegasnya.

" Baik bos, perintah dilaksanakan.

"Masuk, " perintah Dirgaa pada Kinan yang sejak tadi hanya diam saja.

"Kita mau kemana pak ?" Protes Kinan, tidak langsung menuruti ucapan atasannya tanpa tahu ke mana arah tujuannya.

" Cepat masuk ke mobil sekarang juga." Tekan Dirga, lalu memegang lengan Dirga namun ditepis kasar oleh gadis cantik itu.

" Jangan menyentuh tanganku ! " ucapnya dan Dirga tersenyum sinis mendengar itu.

Dengan berat hati Kinan masuk ke dalam mobil tersebut dengan perasaan was-was. Dia tidak tahu apa tujuan atasannya membawanya keluar dan dirinya pun tak tahu kemana mereka pergi.

Hening, tak ada suara. Keduanya hanya diam menikmati lagu melo yang diputar Dirga.

Sekali-kali Bima melirik ke arah gadis di sampingnya. Sedangkan Kinan sibuk dengan pikiran sendiri.

" Kita sebenarnya mau ke mana pak ?" Kinan memberanikan diri bertanya, karena sejak tadi atasannya itu tidak ingin mengatakan sesuatu padanya.

Dirga hanya membungkam seolah tidak mendengar ocehan gadis itu.

" Turunka saya di sini pak ! Kalau tidak, saya akan l0nc4t. " Ancaman Kinan tidak ngaruh pada sosok Dirga.

Dirga mencoba membuka pintu mobil tersebut tapi tidak bisa, Dirga sudah menguncinya.

" Diam! Berisik tahu! "geram Dirga, karena Kinara tidak berhenti berteriak dalam mobil minta diturunkan.

" Saya tidak ingin diam kalau bapak tidak menurunkan saya sekarang." Tantang Kinan dan Dirga Makin geram melihat keberanian gadis itu melawannya.

" Ciiittt."

Mobil berhenti seketika dan...!

"Advuuh, kelvh Suci memegang keningnya yang terasa sakit akibat terb3ntur.

" Bayar hutang mu sekarang atau ikut denganku!" Pilih yang mana ? " Ketus Dirga menatap tajam Kinara.

Kinan seketika takut menatap wajah tampan Dirga melihat tatapan dinginnya.

" Baik pak, saya ikut saja. " Ucapnya pasrah dan Dirga merasa menang dalam hal ini.

" Boleh saya tahu pak ke jmana kita pergi ? " Bujuk Kinan namun tidak berhasil membuat Dirga buka mulut.

" Lihat saja nanti, kita mau ke mana dan melakukan apa ? "

Dirga mengerutkan kening mendengar ucapan tidak jelas atasannya.

" Bagaimana jika Dirga melakukan hal yang burvk padaku ? Bagaimana aku melarikan diri darinya ? Ya Allah tolong aku ! " Batin Kinan makin ketakutan.

Hampir satu jam perjalanan, mobil Dirga berhenti di sebuah tempat.

Kinan dan Dirga turun dari mobil dan keduanya masuk ke dalam rumah tersebut.

Sebuah rumah minimalis modern dan sebuah pekarangan nampak indah dipenuhi bunga-bunga sejuk dipandang mata.

Kinan memandang tempat tersebut dengan hati damai, sangat nyaman.

Dirga masuk dan menemui orang tua tersebut.

Setelah berhasil menyampaikan tujuannya, pemuda itu keluar lalu mendekati Dirga.

" Kita akan menikah hari ini !"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!