NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Perjodohan

Cinta Dalam Perjodohan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: fana01

Di usianya yang sudah sangat matang ini, Khalif Elyas Hermawan belum juga menemukan pasangan yang cocok untuk dijadikan pendamping hidup. Orang tuanya sudah lelah menjodohkan Khalif dengan anak rekan bisnis mereka, tapi tetap saja Khalif menolak dengan alasan tidak ada yang cocok.

Mahreen Shafana Almahyra gadis cantik berumur 25 tahun, tidak dapat menolak permintaan sang bibi untuk menikah dengan seorang laki-laki yang tidak ia kenal sama sekali.

Ya, gadis yang akrab di sapa Alma itu tinggal bersama paman dan bibinya, karena sejak umur 15 tahun, kedua orang tuanya sudah meninggal.

Bagaimana kisah Khalif dan Salma? Ikuti terus kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

..."Perjalanan akan menjadi jauh lebih mudah, apabila kamu tidak membawa masa lalumu"...

...🌹🌹🌹...

"Ayo kalian pesan aja makanan yang Kalian suka, kalibini mas Bayu yang traktir" ucap Sherly dengan bangganya.

"Yakin calon suami kamu mau bayarin semuanya?" Rani merasa ragu, soalnya dia tau harga makanan di restoran ini.

"Yakinlah, kan mas Bayu itu orang kaya" dengan tidak ada rasa malu sedikitpun Sherly masih saja menyombongkan calon suaminya itu.

"Sudah-sudah, kalau memang Bayu mau bayar kita nggak segan-segan Lo ya" ucap teman-teman yang lain.

"Nggak usah, aku bayar makananku sendiri aja" Rani malah nggak suka makanan nya dibayarin. Lagian Rani memang terlahir dari keluarga yang mampu.

"Atau nggak biar Alma aja yang bayarin setengahnya, kan suaminya pegawai kantoran pasti bisa lah bayarin setengahnya" Sherly masih mencari cara biar bisa menjatuhkan Alma.

"Nggak papa begitu juga boleh" ucap Alma. Kartu yang di berikan Khalif padanya saldonya nggak tanggung-tanggung. Dan kemaren Khalif baru mentransfer lagi ke rekeningnya.

Mereka makan sambil sesekali bercerita tentang masa-masa kuliah dulu.

"Hei Lif bukannya itu istri Lo, mereka reunian disini juga ternyata" tunjuk Rey kearah ruangan di tempati Alma dan teman-temannya. Khalif dan Alex melihat ke arah yang di tunjuk oleh Rey

"hmm" jawab Khalif yang masih memerhatikan Alma dari tempatnya. Dari raut wajahnya dia bisa melihat kalau Alma istrinya terlihat tidak nyaman.

"Benarkah? Apa perlu kita kesana sekalian kenalan dengan istrimu?" tanya Alex dengan antusias, dia ingin tau wanita seperti apa yang bisa menggantikan posisi adiknya itu.

"Lo bakal ngerusak suasana kalau kesan" ucap Rey.

" Nggak ada salahnya kan?"

"Mending Lo jawab aja telfon Lo yang dari bunyi, telinga gua risih dengarnya" Rey menyerahkan ponsel Alex, tapi bukannya di angkat malah dimatikan oleh Alex.

"Dia masih gangguin kamu sampe sekarang?" tanya Khalif pada Alex. tidak heran Khalif langsung tau siapa yang terus menelfonnya dari tadi. Karena yang paling dekat dengannya adalah Khalif.

"Lo tau siapa yang menelfon Alex?" tanya Rey heran.

"Siapa lagi kalau bukan Zalfa" jawab Khalif dengan senyum yang mengejek.

"Oh my God, Zalfa yang sepupu Lo? Yang ngejar-ngejar Lo dari tu bocah masih SMA?" tawa Rey seketika pecah. Dia tidak menyangka kalau gadis itu masih saja mengejar Alex sampai sekarang.

"Dia pasti sudah tau kalau gua balek ke indo" tutur Alex. Dia sudah seperti merasa di teror sejak sampai di Indonesia Zalfa sepupunya itu tidak berhenti menelfonnya.

"kenapa Lo nggak terima aja sih, secara sepupu Lo kan cantik" seketika Alex memukul lengan Rey.

"Dia sepupu gue, Lo tau kan?, dan gue nggak ada perasaan sama sekali ke dia" tegas Alex.

"Sepupu kan boleh-boleh aja kalau Lo mau nikah sama dia, nggak ada salahnya" balas Khalif.

"No, dia sudah seperti adik kandung bagi gue" Alex sama sekali tidak pernah merespon sepupunya itu.

Sedang asik ngobrol ponsel Khalif berbunyi, tidak perlu waktu lama Khalif langsung mengangkat telfon tersebut.

"Halo, Wa'alaikumussalam" jawab Khalif

"Mas, Kartu Alma ada sama mas nggak soalnya di tas Alma nggak ada" tanya Alma dari seberang telfon.

"Tunggu sebentar mas cek dulu" Khalif kemudian membuka dompetnya dan ternyata memang ada kartu ATM Alma disitu. Mungkin terbawa olehnya karena tadi pagi kartu itu ada di atas dompetnya.

"Ada sama mas" helaan napas lega terdengar di telinga Khalif. "Kenapa kamu butuh kartunya mau mas anterin?"

"Ah tidak usah mas, masih ada simpanan Alma disini, Alma kira kartunya hilang makanya Alma tanya mas" jawab Alma.

"Gimana Al, jadi nggak kamu yang bayarin. Kalau nggak punya duit bilang aja biar mas Bayu aja yang bayar semuanya" suara Sherly begitu keras, sehingga Alma tersentak.

"Udah dulu ya mas Assalamu' Alaikum" Alma mematikan sambungan telfon.

*****

Baru kali ini Khalif mendengar ada orang yang sesombong itu, wajahnya seketika berubah datar. Perubahan wajahnya terlihat oleh kedua orang yang di depannya. Kemudian dia berdiri.

"Mau kemana Lo?" tanya Rey. Khalif pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Rey.

"Khalif, woy?"

"Udah biarin aja, paling nyusul istrinya bentar" ucap Alex, dia memang peka terhadap orang-orang di sekitarnya.

Khalif terus berjalan ke arah tempat Alma dan teman-temannya berada.

"Mahreen" panggil Khalif.

Mendengar namanya dipanggil Alma langsung melihat ke arah suara yang memanggilnya. Tanpa diberitau dia sudah tau siapa yang memanggilnya. Tapi dia heran kenapa suaminya ada disini.

"Mas" jawab Alma yang langsung menghampiri Khalif. Kini semua mata teman-temannya tertuju pada sosok laki-laki yang ada di depan mereka. Mereka semua saling berbisik-bisik, siapa yang tidak suka melihat lelaki tampan seperti Khalif. Kemeja Hawai polos lengan pendek dengan model v-neck warna slate grey dipadukan dengan celana dasar warna hitam. tapi itu dari merek brand terkenal.

"Ini siapa Alma?" tanya teman-temannya. kalau sudah melihat lelaki tampan saja meraka langsung pada bersikap baik semua.

"Apa kamu tidak mau mengenalkan teman-temanmu pada mas?" Alma mengibaskan tangannya di depan Khalif.

"Bukan nggak mau mas" ucap Alma salah tingkah. Lalu menarik lengan Khalif agar mendekat ke arah teman-temannya.

"Kenalin ini mas Khalif suami aku" ucap Alma.

"Salam kenal semua" sapa Khalif, lalu duduk di kursi yang sengaja di kosongkan untuk Khalif.

Sherly yang dari tadi ngoceh tiba-tiba diam, pasti dia merasa kalah saing. soalnya Khalif lebih jauh tampan daripada Bayu.

"Ini kartunya tadi kebawa sama mas" Khalif menyerah kartu itu kepada Alma di depan teman-temannya. Dengan cepat Alma mengambilnya karena sungkan terus di perhatikan sejak tadi.

"Oh jadi ini suami kamu, lumayanlah" jawab Sherly dia tidak mau terlihat kalah di depan Alma sedikitpun.

Bayu dari tadi sudah menyuruh diam, jangan memperkeruh suasana. Tapi dasarnya Sherly tidak mau mendengarkan itu.

"Halo pak Khalif, saya Bayu beberapa hari yang lalu kita baru bertemu di RS Bhayangkara, kalau bapak masih ingat" sapa Bayu dengan mengulurkan tangannya kepada Bayu, yang diterima oleh Khalif.

"Oh ya, maaf saya tidak perhatikan tadi" ucap Khalif mencoba bersikap ramah.

"Mas kamu kenal?" tanya Sherly yang sudah penasaran.

Alma sudah tidak tau mau bersikap bagaimana lagi, dari tadi Khalif terus menggenggam tangannya. Dan Rani sudah senyum-senyum melihat kelakuan Khalif.

"Siapa yang tidak kenal dengan pak Khalif, beliau merupakan donatur tetap di RS Bhayangkara" ucap Bayu, semua orang terkejut dengan pengakuan Bayu terutama Sherly.

"Ah dan beliau ini adalah pemilik perusahaan furniture terbesar disini" tambah Bayu. Sedangkan Khalif sibuk membalas pesan dari Alex.

"Mas" Alma menyenggol lengan Khalif.

"Ah maaf saya sedang balas pesan teman" jawab Khalif dengan wajah datarnya. Ponsel Khalif terus berbunyi, pasti Rey menyuhnya kembali.

"Maaf saya tidak bisa lama-lama" ucap Khalif.

"Mau pulang bareng?" tanya Khalif pada Alma.

"Alma pulang bareng Rani aja nanti mas" dia segan kalau pulang duluan.

"Senang berkenalan dengan kalian" Khalif berdiri dari tempatnya.

"Kali ini biar saya yang traktir silahkan dilanjut acaranya, Mahreen mas pulang duluan" Khalif mengecup puncak kepala Alma. Setelahnya Khalif menyusul Rey dan Alex yang sudah menunggunya untuk pulang. suasana menjadi hening setelah kepergian Khalif, begitu juga Sherly yang sudah tidak berani membully Alma lagi.

*****

1
Ainunnissa
semangat trus Kaka author 💪👍 karya mu di nanti
Apollogurl_01
Memikat
Stefhany Anhai Rivera Maco
Update secepatnya thor! Kami sudah tidak sabar ingin tahu kelanjutannya!
fana01: bab baru sudah update KK, silahkan mampir yaa,😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!