Hi hi hayyy 👋
Selamat datang di karya pertamaku... semoga kalian suka yaaa
Marchello Arlando harus mendapat julukan pria buruk rupa setelah insiden yang membuatnya mengalami banyak luka bakar.
"Aku tak sudi bersamamu lagi Chello. Aku malu memiliki pasangan yang buruk rupa sepertimu."
Marah, benci dan juga dendam jelas sangat dirasakan Marchello. Namun keadaannya yang lemah hanya bisa membuat dirinya pasrah menerima semua ini.
Hingga 7 tahun berlalu, Marchello dipertemukan oleh fakta tentang keluarga kandungnya dan membuatnya menjadi penerus satu-satunya. Menjadi CEO sekaligus pemimpin mafia yang selalu menggunakan topeng, Marchello bukan lagi pria berhati malaikat seperti tahun-tahun sebelumnya.
Hingga pada suatu hari, ia diminta menikah untuk bisa memberikan penerus bagi keluarganya. Wanita yang dijodohkan untuknya justru mengalihkan posisinya dengan adik tirinya sendiri setelah tahu keadaan Marchello yang memiliki rupa misterius. Mungkinkah perjodohan akan tetap berlanjut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qaeiy Gemilang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehancuran Jessica
Di kediaman Lucas, Shena yang melihat putrinya pulang dengan raut wajah kesal pun terheran padanya.
“Ada apa sayang? Kenapa kau kembali lagi? Bukankah kau ada pemotretan hari ini?” tanya Mommy heran.
“Semua sudah berakhir, mommy. Pekerjaan dan reputasiku hancur. Marchello membalas dendam padaku dan ini pasti karena Vilme. Vilme pasti mempengaruhinya.” Jelas Jessica dengan berapi-api.
Masih bingung menatap putrinya, Tunggu dulu, maksudmu bagaimana?” tanya Mommy.
“Semua brand yang bekerja sama denganku telah memutuskan semua itu dan masa laluku dengan Marchello dibahas di semua media. Bahkan, aku sepertinya akan sulit mendapatkan pekerjaan lagi mommy. Mereka memiliki bukti perlakuan burukku pada Marchello. Semua orang kini membenciku karena aku pernah meninggalkan Marchello begitu saja.” Jelas Jessica dengan memijat keningnya.
“Bukankah hubungan yang berakhir adalah hal yang biasa? Kenapa harus dipublikasikan?” Shena masih penasaran sebab dulu ia tak begitu peduli pada hubungan putrinya dan Marchello.
Jessica menghela nafas panjang, “Aku memang selingkuh dari Marchello, jauh sebelum hubungan kami berakhir. Kala itu, Luky datang dengan segala kemewahannya. Aku sebagai wanita normal jelas menginginkan hal itu, tapi saat itu aku juga masih mencintai Marchello.
“Aku tak bisa melepaskan keduanya. Hingga akhirnya, aku memilih melepaskan Marchello karena aku memang jijik dengan wajahnya yang begitu mengerikan. Tapi aku tak menyangka akan bukti-bukti perselingkuhan yang ditemukan kala itu.” Penjelasan Jessica membuat Mommy menganga.
“Ini benar-benar sulit Jes. Jika Marchello Sudah turun tangan, sangat sulit mengembalikan ke hal semula. Apalagi kau telah benar-benar menyakitinya. Sekarang kuasanya begitu besar dan kau sebagai model yang sudah terkenal pun hanya punya pilihan untuk meminta maaf pada Marchello.”
Jessica tak menyangka akan ucapan dari ibunya ini. “Apa mommy? Minta maaf pada Chello? Aku tak mau melakukan itu. Dimana harga diriku jika aku melakukan itu? Aku sudah menyakitinya, bahkan menolak lamarannya. Sekarang mommy memintaku untuk meminta maaf padanya? Tidak mommy, aku tak bisa.” Balas Jessica dengan menggelengkan kepalanya.
Mommy mencengkram lengan Jessica, “Kalau kau mau semua berakhir sekarang, ya terserah. Tapi apa kau sanggup menahan malu akan semua bukti yang tersebar?” ucap Mommy dengan penuh penekanan.
Jessica masih diam dan memikirkan kembali ucapan ibunya. Akankah ia pergi dan meminta Marchello untuk memaafkannya?
Sampai beberapa saat kemudian, beberapa polisi tiba-tiba mendatangi rumah mereka. Tentu hal itu mengejutkan Shena dan Jessica.
“Ada apa ini?” ucap Shena dengan gugup.
Mata Shena seketika membulat saat melihat Vilme dan Marchello yang juga ada disini.
Vilme menunjuk tepat pada Shena, “Tangkap pembunuh itu!” ucap tegas Vilme yang membuat Shena menggelengkan kepalanya.
“Apa maksudmu Vilme? Aku bukan pembunuh.” Elak Shena tak kalah tegas.
Jessica yang begitu geram langsung menghampiri Vilme. Dan kala ia akan melayangkan tamparan untuk istri Marche, tangannya langsung dicekal oleh Marchel.
“Kalau kau tak mau berakhir seperti mommymu, jaga tindakanmu!” ucap Marchel dengan tatapan matanya yang tajam.
Marchel pun mengibaskan tangan Jessica dengan kasar dan membuat Jessica terkejut padanya.
“Kau bertindak kasar padaku?” ucap Jessica tak menyangka.
Marchel menaikkan sebelah alisnya, “Memangnya siapa kau sampai-sampai aku harus memperlakukanmu dengan baik?” balas Marchel dengan begitu menohok.
Melihat Marchello yang menggandeng Vilme, Jessica sampai menganga karena cara berjalan Vilme yang tertatih-tatih.
Jessica mencekal tangan Marchello, “Kau tak pernah memperlakukanku seperti ini sebelumnya Chello.”
Jessica beralih menatap adik tirinya Vilme, “Ini... kau tak mungkin sudah melakukan hal itu bersama Vilme kan?” ucapan Jessica membuat Marchello menepis tangannya.
“Apa pun yang kulakukan pada Vilme, itu karena dia istriku dan aku akan selalu melindunginya.” Jawab Marchello dengan tajam.
Jessica menggelengkan kepalanya, “Tidak Chello, kau tak mungkin benar-benar melupakanku. Chello tolong maafkan aku dan jangan lakukan semua ini. Bebaskan mommyku dan hapus semua jejak digital tentangku. Chello, aku masih mencintaimu.” Pinta Jessica yang membuat Vilme menatapnya dengan terkejut.
Mendengar ucapan Jessica, Marchello justru terkekeh. “Memaafkan? Aku rasa ini masih menjadi hukuman ringan untukmu Jes. Kau dan ibumu itu tak pantas dimaafkan atas kejahatan yang kalian lakukan pada Ime. Apalagi, kau juga menyembunyikan fakta kejahatan yang ibumu lakukan. Kau, ibumu dan juga ayahmu akan mendapatkan hukuman yang tak mungkin mudah untuk bebas.” Balas Marchello seraya menyeringaikan Senyumannya.
Jessica kembali mencekal tangan Marchello, Jessica menatap Marchello dengan tatapan memohon. “Kau tak bisa menghukumku seberat ini Chello. Jika ibu dan ayahku dipenjara, lalu bagaimana dengan butik itu? Siapa yang akan mengurusnya?”
“Aku.” Vilme dengan tegas menjawab dan membuat Jessica menyipitkan matanya. “Itu adalah milik mendiang mommyku, bahkan rumah yang selama ini kalian tempati adalah milik mendiang mommyku. Kak Jes, apa yang selama ini sudah kalian kuasai, telah kembali menjadi milikku.” Jelas Vilme dengan tatapannya yang menyimpan amarah.
Beralih menatap Vilme Jessica mengangkat tangannya dan berniat untuk menampar Vilme, namun ia langsung dicekal oleh Marchello.
“Lepaskan aku Chello, Gara-gara hasutan darinya kan kau jadi begini? Kau berubah karena dirinya.”
Marchello menatap tajam dan melepaskan cekalan tangan Jessica dengan kasar hingga membuat Jessica hampir terjatuh.
“Sekali lagi kau mencoba menyakiti Ime, jangan harap tanganmu masih berada di tempatnya.” Ancam Marchello dengan tegas.
“Ayo sayang!” ucap Marchello yang mengejutkan Vilme, namun Vilme pun mengikutinya untuk pergi dari rumah yang selama ini bagi Vilme adalah neraka.
Jessica selalu mengira bahwa Vilme akan merasa jijik dengan Marchello yang buruk rupa dan akan membuat Marchello kembali padanya. Namun, kenyataannya berbeda. Kini, Marchello telah menjadi suami Vilme dan menjadi penerus perusahaan besar, Gem Light.
Sebelum memasuki mobil, Marchello melihat ke arah Jessica dan berkata dengan nada dingin, “Aku sudah tak punya perasaan apa-apa lagi padamu, Jessica. Kau sudah bukan bagian dari hidupku. Sekarang, Ime adalah istriku dan aku akan menjaga serta mencintainya sepenuh hati.” Ucapnya sebelum akhirnya ia meninggalkan tempat ini.
Jessica mencoba menghentikan Marchello, Jessica langsung ditahan oleh polisi yang juga akan membawanya pergi. “Lepaskan aku!” tegas Jessica dengan memberontak.
Jessica mengepalkan tangannya, “Aku harus mendapatkanmu kembali. Chello hanya boleh mencintaiku dan Vilme akan kusingkirkan secepatnya.” Geram Jessica dalam batinnya.