***^^ Cerita ini adalah kisah nyata.
Nama tempat dan tokoh dalam cerita hanya samaran semata, serta ada tambahan-tambahan bumbu di dalamnya. Selamat membaca 🤗🤗 ***^^
Yulia Kinanti, wanita cantik asal desa yang menikah dengan seorang laki-laki dewasa asal kota yang bernama Rama Bagaskara 45 tahun. setelah mereka menikah, Yulia di boyong ke rumah suaminya yang ada di kota.
Namun siapa sangka, sang suami ternyata mempunyai anak laki-laki yang sudah dewasa, dia bernama Dewangga Arya Bagaskara 23 tahun yang seorang mahasiswa.
Dewangga Jatuh hati terhadap ibu tirinya sejak pertama kali melihatnya. namun, Angga berusaha untuk menahannya dan melupakannya, akan tetapi rasa itu tidak bisa di hilangkankan dan justru semakin besar. membuat Angga gila dan melakukan banyak cara untuk mendapatkan hati ibu tirinya. bagaimana kah kisah mereka selanjutnya. ? yuk terus ikuti ceritanya ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~ Dewi KEGELAPAN ~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Yulia terpeleset dan jatuh ke dalam kolam, yang dalamnya mencapai kurang lebih 2meter persegi. sedangkan dia sama sekali tidak bisa berenang. Dia berusaha menggapai permukaan kolam, namun ternyata tidak bisa lantaran kolam itu terlalu dalam menurutnya. Hingga pada akhirnya tenaganya habis dan ia pun mulai menyerah dengan usahanya.
" Tuhan...apakah ini akhir dari kisah hidupku ? " Ucapnya sembari menutup mata.
Sedangkan Angga yang sedang mengemudikan mobilnya, tiba-tiba berputar arah lantaran merasa barangnya ada yang tertinggal.
" Sial !! Ponselku ketinggalan. " Ucapnya, dia memutar arah mobil, lalu kembali melajukan mobilnya dengan kencang.
Setelah sampai di pekarangan rumah, ia pun berhenti dan bermaksud keluar dari mobilnya. Namun, ia mengurungkan niatnya setelah melihat seorang wanita yang ternyata adalah ibu tirinya yang sedang berjalan ke arah kolam ikan yang tak jauh dari rumahnya.
" Heh !!Dia terlihat bahagia sekali hanya dengan melihat kolam ikan, apakah dia tak pernah melihat kolam ikan sebelumnya ? " Ucapnya dalam hati.
Angga menatap sinis ke arah sang ibu tiri yang berada lumayan cukup jauh darinya, tanpa ia sadari ia mulai meletakkan nama sang ibu tiri di relung hatinya.
Angga terus memandangi ibu tirinya dengan tatapan rindu yang sengaja ia sembunyikan,
Hingga Tiba-tiba...
" Shit !!! Dasar ceroboh !! " Dia mengumpat sembari keluar dari mobilnya dan berlari ke arah sang ibu tiri yang tengah tercebur masuk ke dalam kolam ikan.
" Mamah !! " Teriaknya setelah sampai di tepi kolam. Ia panik bukan main setelah melihat Yulia sudah tenggelam di dalam air.
" Sial !! Rupanya dia tidak bisa berenang." Ucap Angga seraya buru-buru melepas baju atasannya dan melompat masuk ke dalam kolam.
ia menarik Yulia ke dalam pelukannya dan membawanya menuju tepi kolam. Angga membaringkan tubuh Yulia di atas rerumputan kecil lalu menekan dadanya menggunakan kedua telapak tangannya.
" Mah,,kumohon..bangunlah. jangan menakutiku. " Ujarnya dengan panik sembari terus menekan dada ibu tirinya, namun tidak ada tanda-tanda sang ibu tiri akan bangun.
Angga menundukkan kepalanya sebelum melangkah ke cara yang terakhir, " Mah..maafkan Aku ,," Ucapnya dalam hati kemudian ia mulai menundukkan wajahnya dan menempelkan bibirnya tepat di bibir pucat milik Yulia.
Angga terus memberikan Nafas buatan namun Ibu tirinya tak kunjung membuka mata.
" Mah...bangun mah,, jangan seperti ini. " Ucapnya dengan mata yang sudah mulai memerah.
melihat sang ibu tiri yang tak kunjung bangun membuat Angga takut bukan main, ia benar-benar takut jika masa lalu tentang ia yang kehilangan seseorang yang teramat ia sayangi akan kembali terulang lagi.
Angga mengangkat kepala Yulia kemudian ia letakkan di pangkuannya. ia kembali memberikan nafas buatan berkali-kali namun tak ada hasilnya. Meski begitu ia tidak menyerah..ia tetap melakukannya hingga mata sang ibu tiri kembali terbuka.
Yulia terkejut di saat ia membuka matanya, Angga sudah berada tepat di depan wajahnya dan menempelkan bibirnya pada bibir pucat miliknya.
" A.angga.." Panggil Yulia dengan terbatuk-batuk sekaligus mengeluarkan air dari dalam mulutnya.
" Kamu sudah bangun ? Sukur lah...,, " Ujar Angga yang langsung membawa ibu tirinya masuk ke dalam dekapan nya.
Sedangkan Yulia masih terdiam dengan menyenderkan kepalanya pada dada bidang milik Angga. dia bingung apa yang sudah terjadi pada dirinya, mengapa tubuh mereka berdua bisa basah kuyup di tambah lagi badannya lemas seakan tidak memiliki tenaga.
Angga menangkup wajah cantik Yulia yang terlihat pucat . kemudian melumat bibirnya dengan lembut, bibir wanita yang baru saja memporak porandakan hatinya. setelah itu, ia kembali membawa tubuh Yulia masuk ke dalam pelukannya.
Yulia sock melihat kelakuan Angga yang menurutnya begitu berani, namun..entah mengapa ia tidak bisa marah dengan apa yang telah Pria itu lakukan terhadap dirinya.Justru saat ini dadanya tengah berdebar sangat kencang, mungkin saja Angga juga mendengar debarannya.
" Maaf,, Aku hanya refleks saja. Aku terlalu khawatir padamu. " Ucap Angga seakan tau dengan pikiran ibu tirinya.
Seketika Yulia menengok ke sebelah kirinya yang terdapat kolam ikan, dan akhirnya dia ingat betul apa yang sudah terjadi dengan dirinya beberapa saat yang lalu.
" Ternyata aku tidak jadi mati." Ucapnya sembari menghela nafas
" Angga...terimakasih sudah menyelamatkan Mamah. jika tidak ada kamu,, mungkin mamah sudah selesai di dalam kolam itu " Ucap Yulia sembari tersenyum tepat di depan wajah Angga, karna saat ini Yulia masih berada dalam pangkuan Angga ia belum beranjak dari sana.
" Shutt,,!! Aku pastikan itu tidak akan terjadi. " Ucap Angga sembari mengelus bibir pucat milik Yulia,
sedangkan Yulia merasakan jantungnya yang justru semakin berdebar kencang seakan ingin melompat keluar dari tempatnya.
" Pemuda ini,, selain tampan ia juga memiliki pesona yang sangat kuat. Aku tidak bisa terlalu dekat dengan dia. Atau...rumah tanggaku menjadi taruhannya. " Ucapnya dalam hati.
" Mengapa melamun hem.,, ? " tanya Angga sembari membelai lembut rambut Yulia yang panjang dan basah.
Mendengar pertanyaan dari Angga, seketika Yulia tersadar dari lamunannya dan segera beranjak dari pangkuan Angga.
" Angga..sekali lagi Mamah mengucapkan terimakasih padamu, terimaksih kamu sudah menyelamatkan mamah. " Ucap Yulia sembari bangun lalu berdiri dari duduknya.
" Tidak masalah,, itu sudah tugas seorang anak kepada ibunya. " Jawab Angga dengan mengangkat kedua bahunya, kemudian ia pun mulai berdiri tepat di depan sang ibu tiri.
" Oh ya,, tadi kelihatan kamu sudah berangkat, kenapa balik lagi. ? " Tanya Yulia dengan lembut sembari tersenyum ke arah Angga.
" Ponselku ketinggalan " Jawab Angga kembali dengan nada dinginnya .
" Ni anak udah kembali ke setelan pabrik kayanya " Ucap Yulia dalam hatinya
" Baiklah...kalau gitu mamah masuk duluan ya, kamu juga cepatlah masuk ke kamarmu dan bersihkan tubuhmu." Ujar Yulia sembari berlalu pergi meninggalkan Angga.
" Seharusnya aku bisa menahan diri, ada apa denganku sebenarnya.!!! Akh..!!!" Teriak Angga frustasi, setelah itu ia berjalan masuk ke dalam rumahnya untuk membersihkan badannya. ia akan berangkat kembali kekampus setelah ini. " Semoga belum telat " Ucapnya dalam hati.
Di lain tempat.
" Wah...Pak Pimpro,, bagaimana kabarnya ? " Ucap seorang wanita yang berjalan menuju ke arah Rama yang tengah fokus ke arah para karyawannya.
Rama yang mendengar suara seorang wanita dari belakangnya, seketika membalikkan badannya.
" Siksa,,!! Ini.. kamu ? " Tanya Rama sembari melangkah ke arah mantan pacarnya sewaktu mereka masih SMA.
" Tentu saja,, siapa lagi " Jawab Siska sembari mengulurkan tangannya ke arah Rama, dan Rama dngan senang hati menyambut tangan Siksa.
" Dia tetap cantik walau pun umurnya tidak muda lagi. Dan tatapan matanya tetap lembut dan teduh seperti dulu" Ucap Rama dalam hati sembari menatap ke arah mantan pacarnya.