Bagaimana rasanya jatuh cinta?
Pastinya indah bukan? Namun bagaimana jika jatuh cintanya kepada istri orang? Sakit banget pastinya ya?
Mau pergi terlanjur cinta, tidak pergi tak bisa memiliki.
Itulah yang dirasakan oleh seorang pria bernama Lukas Abraham yang berprofesi sebagai seorang Jaksa Penuntut Umun. Saat dirinya terlanjur menjatuhkan hatinya kepada wanita cantik dan pendiam bernama Nadhya Almira, yang merupakan kliennya sendiri.
Lukas baru menyadari jika cintanya harus bertepuk sebelah tangan sebab Nadhya adalah istri orang.
"Aku akan melupakanmu, Nadh... " Ucap Lukas.
Namun tiba-tiba dia mendengar jeritan suara seorang wanita dari arah luar rumahnya.
"Lukas.... tolongin aku.. " - Nadhya Almira
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERLUKA LAGI
"Pria ini sudah memukul istrinya yang mulia." Ucap Lukas di ruang sidang.
"Bahkan dia sudah melakukannya sebanyak lima kali yang Mulia. Saya mau dia di tuntut dengan pasal 44 UU PKDRT. Penjara lima tahun... "
"Dia juga terbukti melakukan perzinaan di sebuah hotel. Saya punya bukti-bukti foto rekaman CCTV yang ada di sekitaran hotel." Ucap Lukas lagi.
"Sa... saya tidak berzina ya mulia. Dia bohong." Teriak pria yang tengah duduk di kursi pesakitan tersebut.
"Anda sudah tidak bisa lagi mengelak Pak Ridwan. Akui saja jika anda memang melakukan semua itu. Bukti visum beberapa tindakan kekerasan Pak Ridwan kepada ibu Melati sudah saya lampirkan pada bagian lampiran yang Mulia." Lukas terlihat tegas.
Dan setelah melakukan sidang selama kurang lebih dua jam lamanya, Lukas pun keluar dari ruangan. Dia yang masih memakai baju Jaksa terus berjalan menyusuri gedung pengadilan dan langsung menuju ke parkiran mobil. Namun saat akan masuk ke dalam mobilnya, tiba-tiba saja Lukas melihat ke belakang.
Lukas tertegun sejenak. Matanya tidak percaya saat melihat siapa yang ada di belakangnya saat ini. Seseorang yang kemarin sempat menolak bantuan dan permintaan maaf dirinya.
"Nadhya..." Ucap Lukas.
Saking terpananya ia melihat Nadhya, Lukas sampai memanggil Nadhya dengan nama saja tidak lagi pakai kata 'mba'. Panggilan yang menggambarkan jika Nadhya kini adalah seseorang yang tak lagi ia beri jarak pada dirinya.
"Hai.... " Ucap Nadhya seraya tersenyum manis. Lukas sampai tidak berkedip menatap istri orang tersebut.
"E...kamu... ngapain di sini?" Tanya Lukas sedikit gugup.
Sikap Lukas menyambut Nadhya sama sekali tidak menunjukkan jika ia dendam dengan perilaku Nadhya kemarin malam. Yang tidak menghargai usahanya untuk melindungi sang istri orang tersebut.
"Mau ketemu kamu.... E... tadi... aku ke kantor kamu. Tapi kata cewek yang ada di ruangan kamu, kamunya lagi ada sidang di kantor pengadilan negeri. Jadi aku kemari. Tapi kalau kamunya sibuk aku bisa pergi kok..." Ucap Nadhya yang langsung berbalik hendak pergi. Namun dengan cepat Lukas menghentikan langkah Nadhya.
"Tunggu Nadh..." Ucap Lukas. Nadhya pun kembali menoleh ke arah Lukas.
"Aku free kok sekarang." Lukas tersenyum simpul yang dibalas dengan hal yang sama oleh Nadhya.
"Hmm... kamu mau kita ngobrol dimana?" Tanya Lukas.
Status baterai mood sang Jaksa tiba-tiba saja berubah. Dari yang tadinya Lowbat, menjadi full battery.
Ciee pak Jaksa....
"Dimana aja..." Jawab Nadhya dengan ciri khas suara lembutnya.
"Ya udah....kita cari cafe dekat-dekat sini aja ya? Sebentar..." Lukas lalu bergegas berjalan ke arah pintu mobil jok di bagian sebelah supir. Dia langsung membuka kan pintu mobil untuk Nadhya.
"Ladies first..." Ucap Lukas kepada Nadhya. Yang membuat senyum manis mekar di bibir wanita mungil tersebut.
Setelah Nadhya masuk, Lukas pun menutup pintu mobil. Sikap penuh perhatian yang bahkan tidak pernah Nadhya dapatkan dari David, suaminya sendiri.
"Kamu... suka makan apa?" Tanya Lukas tiba-tiba lari dari topik pembahasan mereka yang kemarin.
"Aku suka es krim..." Jawab Nadhya sambil tertawa pelan.
"Es krim?" Lukas lalu mengangguk-anggukkan kepalanya.
Dan tak lama, mobil Lukas sudah berhenti di depan sebuah toko dua pintu yang bagian depannya full glass. Mereka pun langsung turun.
"Kok ke sini?" Tanya Nadhya. Ternyata Lukas membawa Nadhya ke sebuah outlet es krim.
"Kan katanya suka es krim..." Ucap Lukas seraya membuka baju ruang sidangnya. Dia lalu melipat baju tersebut dan menyimpannya ke dalam mobil. Tinggal lah Lukas hanya memakai kemeja putih lengan panjang dan dasi berwarna hitam.
Setelah memilih pesanan, Nadhya dan Lukas lalu duduk berhadapan di sebuah meja yang dekat dengan pintu keluar. Spot yang sangat cocok untuk ngobrol seraya melihat ke arah luar.
"Maaf ya... udah ngerepotin." Ucap Nadhya.
"Engga!... E, maksud aku...ini biasa kok. Aku juga sering ngobrol sama klien yang lain di luar kantor. Jadi santai aja.." Lukas lalu mengaduk es krim nya.
Kenapa jadi salting gini sih.. - Lukas Abraham
"Aku cuma mau tau, jawaban kamu atas pertanyaan aku kemarin." Ucap Nadhya langsung ke topik pembicaraan dan tujuan dia menemui Lukas.
"Jadi, kamu menemui ku mau bertanya soal itu?" Lukas tampan kecewa.
"Sebenarnya ada yang lain juga..."
"Apa?" Tanya Lukas.
"Aku mau minta maaf soal kemarin malam. Aku cuma panik aja." Nadhya menundukkan kepalanya.
"Minta maaf soal apa?" Pancing Lukas.
"Soal mas David menemui kamu dan mukul kamu. Juga... soal aku menolak bantuan mu.." Ucap Nadhya dengan nada menyesal.
"Kenapa harus kamu yang meminta maaf Nadhya. Yang salah itu suami kamu. Bukan kamu..."
"Tapi dia suami ku..." Ucap Nadhya.
Senyum di bibir Lukas langsung meredup seketika. Perasaan nya kembali terjun bebas untuk yang kesekian kalinya. Lukas salah mengartikan tentang Nadhya menemui dirinya. Ternyata bukan untuk sekedar meminta maaf atas sikapnya kepada Lukas malam itu. Tapi juga meminta maaf atas nama suaminya. Lukas pun menundukkan kepalanya. Lalu tak lama dia kembali melihat kepada Nadhya.
"Kenapa kamu mau bertahan Nadh?" Tanya Lukas.
"Karena aku sangat mencintai mas David." Jawab Nadhya.
...🍁🍁🍁...
Sebuah mobil berhenti di depan sebuah rumah yang di tanami banyak bunga dan tanaman lainnya. Seorang pria lalu turun dari dalam mobil. Dia kemudian berdiri di depan pintu pagar rumah tersebut.
Selang beberapa menit, seorang wanita keluar dari dalam rumah dengan memakai T-Shirt hitam ketak dan rok jeans selutut. Rambut coklatnya ia gerai begitu saja. Sepatu sneakers putih menutupi kedua kakinya. Dengan bag samping berwarna senada dengan bajunya, dia berjalan menghampiri sang pria.
"Maaf ya aku lama..." Ucap wanita itu.
"It's oke..." Ucap sang pria.
"Jalan yuk?" Ucap wanita itu lagi.
Mereka pun kemudian masuk ke dalam mobil dan langsung meninggalkan rumah tersebut. Melaju membelah jalanan kota yang masih padat merayap meski pun jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.
Hingga mereka berhenti di sebuah klub dan langsung memesan dua gelas Vodka.
"Kamu cantik banget malam ini...." Ucap sang pria.
"Baru mas yang bilang aku cantik..." Ucap wanita muda berambut panjang tersebut.
"Masa sih? Emang pacar kamu nggak pernah gitu bilang kamu cantik?" Tanya pria itu lagi. Wanita itu pun menggelengkan kepalanya.
"Berarti dia buta..."
Sang wanita hanya tertawa pelan. Dia pun kembali meneguk mirasnya. Pikirannya kalut sekali. Teringat akan hubungannya dengan seseorang yang begitu terasa hampa.
"Kalau mau curhat... curhat aja lagi. Aku siap dengar semua keluh kesah mu..." Ucap pria itu lagi.
"Aku cuma bingung aja mas... Cowok aku tuh sebenarnya laki-laki seperti apa sih? Aku bingung. Kadang juga suka bertanya-tanya. Apakah dia sebenarnya nggak cinta ya sama aku. Sampai... kayak jijik gitu kalau aku mau sentuh dia. Heran.."
"Bisa jadi.... Udah, cowok di dunia ini banyak. Ngapain mikirin dia yang satu orang. Masih banyak yang mau sama kamu."
Wanita itu langsung mengalihkan atensinya kepada sang pria. Dia sangat mengerti maksud sang pria dewasa tersebut.
"Maksud mas....?"
"Ya... cari lain aja. Move on gitu..." Pria itu lalu melihat ke arah sang wanita. Mereka lalu lama saling menatap.
"Aku suka sama kamu Amanda... " Ucap pria bernama David itu...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
JANGAN LUPA TETAP LIKE YA... MASA UDAH BACA NGGAK LIKE SIH... SEDIH AUTHOR... 🥺
suka cari perkara katanya cinta tapi masih peluk peluk cewek lain siapa yang mau percaya
mending mundur ada nad