NovelToon NovelToon
Jeratan Ikatan Pernikahan

Jeratan Ikatan Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Harem / Romansa
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Kecelakaan yang menimpa Nasya bersama dengan calon suaminya yang menghancurkan sekejap kebahagiaanya.
Kehilangan pria yang akan menikah dengan dirinya setelah 90% pernikahan telah disiapkan. Bukan hanya kehilangan pria yang dia cintai. Nasya juga kehilangan suaranya dan tidak bisa berjalan.
Dokter mengatakan memang hanya lumpuh sementara, tetapi kejadian naas itu mampu merenggut semua kebahagiaannya.
Merasa benci dengan pria yang telah membuat dia dan kekasihnya kecelakaan. Nathan sebagai tersangka karena bertabrakan dengan Nasya dan Radit.
Nathan harus bertanggung jawab dengan menikahi Nasya.
Nasya menyetujui pernikahan itu karena ingin membalas Nathan. Hidup Nasya yang sudah sepenuhnya hancur dan juga tidak menginginkan Nathan bisa bahagia begitu saja yang harus benar-benar mengabdikan dirinya untuk Nasya.
Bagaimana Nathan dan Nasya menjalani pernikahan mereka tanpa cinta?
Lalu apakah setelah Nasya sembuh dari kelumpuhan. Masih akan melanjutkan pernikahan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 Semakin Dekat.

Pagi ini Nasya yang sudah terlihat begitu rapi menggunakan dress berwarna biru yang duduk di atas kursi roda dengan Bibi yang menyisir rambutnya.

Pintu kamar yang terbuka membuat Nasya dan Bibi sama-sama menoleh ke arah pintu yang ternyata Nathan.

"Apa Nasya sudah selesai?" tanya Nathan.

"Sebentar lagi. Mas Nathan," jawab Bibi. Nasya sangat bingung dengan pertanyaan Nathan dan sepertinya dia ingin dibawa pergi. Tetapi tidak ada pembicaraan sebelumnya dengan dia.

"Baiklah! kalau begitu saya tunggu di mobil. Kalau sudah selesai langsung bawa Nasya keluar," ucap Nathan yang berlalu dari kamar tersebut.

"Apa aku hari ini pergi?" tanya Nasya yang menulis di ponselnya.

"Iya. Nona. Mas Nathan ingin membawa Nona kerumah sakit untuk melakukan pemeriksaan secara medis," jawab Bibi.

"Apa-apaan dia. Dia sama sekali tidak membicarakan apapun kepadaku dan sudah membawaku pergi begitu saja. Kenapa sekarang jadi suka-suka hati dia melakukan apapun yang semaunya. Tidak berdasarkan izin dariku," batin Nasya dengan kesal.

"Nona, Nasya sudah selesai," ucap Bibi yang akhirnya menyelesaikan menyisir rambut tersebut.

"Apa ada yang ingin Nona lakukan lagi?" tanya Bibi. Nasya menggelengkan kepala.

"Kalau begitu kita langsung menyusul, Mas Nathan saja," ucap Bibi yang memutarkan kursi roda Nasya yang tidak menunggu persetujuan Nasya dan langsung membawa Nasya keluar dari kamar.

Nathan yang menunggu di dalam mobil dan begitu melihat istrinya keluar dari rumah membuat Nathan kembali keluar dari mobil.

"Sudah selesai, Mas!" ucap Bibi.

"Baiklah! kalau begitu saya dan Nasya pergi dulu. Kamu jaga rumah," ucap Nathan berpamitan dan ingin mengangkat tubuh nasional dan nasihat terlihat menolak.

Nathan mengerutkan dahi dan menunggu istrinya mengetik di ponselnya.

"Kita mau kemana? Kenapa membawaku pergi begitu saja tanpa ada izin?" tanya Nasya.

"Kerumah sakit," jawab Nathan.

"Untuk apa dan kenapa tidak mengatakan apapun kepadaku sebelumnya?" protes Nasya.

"Aku ingin membicarakannya tadi malam dengan kamu dan kamu sudah tidur terlebih dahulu. Hari ini jadwal pemeriksaan medis kamu untuk melihat perkembangan kamu," jawab Nathan.

"Apapun itu seharusnya mengatakan dulu terlebih dahulu kepadaku dan bukan malah memerintah Bibi begitu saja apa aku tahu apa-apa. Jangan orang tuaku tidak ada di sini dan kamu punya kuasa sepenuhnya atas diriku," tulis Nasya yang sepertinya sengaja mencari gara-gara dengan Nathan.

Nathan menghela nafas dan membungkukkan tubuh dengan mendekatkan wajahnya pada Nasya yang membuat Nasya refleks memundurkan wajahnya.

"Aku tahu kamu sudah terlalu lama sekali tidak ribut dengan ku dan mungkin kamu merindukan suasana ribut dan berdebat denganku. Nasya aku rasa mengajakmu hari ini pergi bukan untuk hal yang lain dan ini untuk kepentingan kesehatan kamu. Jadi jangan mendebatku dan menurut saja," ucap Nathan.

"Jadi sekarang jangan protes lagi. Kita harus pergi dan jangan sampai terlambat. Dokter juga masih memiliki pasien lain," ucap Nathan dengan tegas.

Nasya yang tidak mengatakan apa-apa dan hanya menunjukkan kekesalannya. Nathan juga tidak berbicara lagi yang langsung mengangkat Nasya memasukkan ke dalam mobil dan Bibi membantu melipat kursi roda tersebut membuat ke bagasi mobil.

"Kami pergi dulu!" ucap Nathan yang kembali berpamitan yang membuat Bibi menganggukkan kepala dan Nathan kembali memasuki mobil.

Wajah Nasya yang terlihat begitu kesal yang terus saja cemberut. Nathan tiba-tiba saja kembali mendekatinya yang membuat Nasya kaget yang ternyata Nathan memakaikan sabuk pengaman.

Wajah Nasya benar-benar sangat tegang dengan posisi jarak yang sangat dekat itu dan apalagi ketika Nathan menoleh ke arahnya yang membuat mata Nasya mendelik dengan refleks memundurkan kepalanya. Lalu Nathan kembali ke posisi duduknya yang membuat Nasya menghela nafas yang sepertinya sejak tadi dia menahan nafas.

"Apa yang dia lakukan," batin Nasya yang berusaha untuk tenang dengan jantungnya yang berdebar tidak menentu dan Nathan langsung melajukan mobil tersebut dengan kecepatan santai.

Mereka berdua melakukan perjalanan ke rumah sakit, di dalam mobil terlihat begitu hening tidak ada suara dari siapapun dan bahkan Nathan juga tidak mengajak Nasya berbicara. Nasya menurunkan kaca mobil yang melihat suasana keindahan di Swis.

Dengan rerumputan yang berwarna hijau, jarak rumah dari yang satu ke rumah yang lain cukup jauh dan rumah-rumah di sana memiliki bangunan yang sangat mirip dan terlihat estetik sama seperti rumah mereka.

Suasananya begitu sangat asri, terlihat privasi dan yang pasti begitu indah dan apalagi Nasya juga melihat ada hewan yang sedang di gembala pemiliknya. Tidak ingin menyia-nyiakan pemandangan yang indah itu membuat Nasya mengambil ponselnya dan merekam suasana tersebut.

Dia mengabadikan apa yang dia lihat, dengan keindahan Swiss yang memang terlihat sepi yang sejak tadi hanya melihat orang satu-satu saja.

Nathan menoleh ke arah Nasya yang melihat terukir senyum di wajah cantik itu, Nathan cukup kaget dengan dahi mengkerut yang pertama kali melihat Nasya tersenyum yang selama ini dia tahu wanita itu sangat culas dan wajahnya selalu saja terlihat ingin marah-marah.

Tetapi melihat istrinya yang sekarang tersenyum seperti itu membuat Nathan juga tampak senang yang juga terlihat senyum tipis di ujung bibirnya.

Nasya yang melihat ke sebelahnya dan Nathan yang kembali mengalihkan pandangannya melihat lurus ke depan.

"Apa dia sedang melihatku?" batin Nasya bertanya-tanya. Nasya yang tidak peduli dan melanjutkan mengambil photo tersebut.

"Aku pikir dia tidak bisa tersenyum dan ternyata dia bisa melakukan hal itu," batin Nathan dengan geleng-geleng kepala.

Akhirnya Nathan dan Nasya yang sampai juga di rumah sakit. Nasya yang langsung melakukan pemeriksaan terhadap kaki dan juga pita suaranya. Nathan hanya melihat dari luar saja. Karena memang itu urusan Dokter yang melakukan pemeriksaan dan kehadiran Nathan bisa-bisa hanya mengganggu Nasya dan Dokter tersebut.

Tidak lama mereka melakukan pemeriksaan yang akhirnya selesai juga. Nathan yang mendorong kursi roda Nasya menuju mobil. Seperti biasa Nathan yang langsung menggendong Nasya yang memindahkan ke kursi mobil.

Saat Nathan ingin memakaikan sabuk pengaman untuk Nasya, tetapi tidak jadi. Karena Nasya melakukan hal itu terlebih dahulu bahkan sangat buru-buru.

Mungkin Nasya ingin aman dan tidak menahan nafas saat Nathan melakukan semua itu dan lebih baik bertindak sendiri. Nathan tidak mengatakan apa-apa yang kemudian menutup pintu mobil. Nathan menghela nafas yang merasa lega. Nasya berpura-pura tenang ketika Nathan sudah duduk di sampingnya.

"Kamu sudah mendengar sendiri dari Dokter. Bahwa kondisi kamu benar-benar mengalami kemajuan yang sangat tinggi. Adanya permasalahan tulang pada kaki kamu sudah mulai membaik dan sangat banyak kemungkinan kamu akan bisa kembali berjalan. Kamu hanya terus berlatih dan terus mencoba, maka kamu akan sembuh total," ucap Nathan yang memberikan semangat.

Nasya menganggukkan kepala yang juga merasa lega dengan respon baik Dokter yang memberikan kabar atas peningkatan pada kondisinya. Apa yang di lakukan Nasya. Jadi tidak sia-sia.

"Aku sangat berharap bisa sembuh secepatnya. Aku sudah ingin berteriak dan juga berlari," batin Nasya dengan penuh harapan.

"Kita kembali saja," ucap Nathan yang membuat Nasya menganggukkan kepala.

Nathan yang langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan santai. Urusan rumah sakit sangat cepat selesai dan Nasya saja yang membuat masalah pakai protes segala.

Bersambung.

1
aca
hamil lagi. malah ribet
Nor Janah
Nathan hrus diberi pelajaran supaya bisa tegas. takutnya nanti Nathan semakin mengabaikan Nasya dan berakibat pada kehamilan Nasya.
mbok Darmi
beneran hamil kan nasya tambah ribet jelas2 nathan plin plan dan ortunya ngga suka nasya knp malah hamil yg ada pasti suruh gugurin krn nathan hanya blh menikah dgn fiony dan pastinya diminta menceraikan nasya, dan disini pasti nasya yg akan dirugikan krn pasti nathan ttp ngga akan mencerminkan nasya tapi juga ttp berhubungan dgn fiony sekali lagi yg goblok dan oon yg msh mau bertahan dgn kondisi rumah tangga toxic
aca
nasya tolol pergi ke rmh ortu urus cerai jangan bodoh donk.. Thor bkin kuat gk menye2
Nor Janah
jgn bertahan Nasya...lebih baik pergi dripada menderita. buat apa punya suami tapi suamimu tidak sedikitpun tegas dgn mama dan kekasihnya.
mbok Darmi
ternyata disini ygbpaling bodohbdan oon nasya knp masih mau bertahan di rumah tersebut jelas2 semua ngga ada yg memihak dan peduli pada dia, kak author boleh request segera bisa part Nasya dan nathan bercerai biarkan mereka berpisah dan berpikir dgn jernih apakah memang nathan masih mengharapkan dan peduli sama fiony cinta sejatinya dan nasya hanya dijadikan pelampiasan napsu nya saja dan sedikit balas dendam atas perbuatan nasya selama ini, bukannya kamu sdh dpt perawan nasya anggap saja itu upah atau hadiah dari nasya, jgn plin plan jadi cowo ngga tegas ngga suka sifat cowo kayak nathan ngga bisa ngebantah ucapan ibunya semua dituruti kaya kerbau aja, selamat nasya kamu hamil anak nathan tolong jgn kasih tau siapapun dan segeralah bercerai sebelum kamu gila dirumah tersebut
Ira Tri puspita
fix pergi nasya
Bivendra
fix nasya hamil
aca
ada ya laki tolol ke Ibrahim mertua tolol diem aja mantu di hina suami jg goblok bkin cerai Thor awas aja g cerai
aca
pergi jauh aja suami goblok
Nor Janah
pergi saja Nasya, biar Nathan mncrimu smpai gila. supaya si Shanti tau seberapa berharganya kamu untuk Nathan.
mbok Darmi
ada 2 orang cecunguk laki2 dirumah ini tapi dua2 nya letoy ngga tegas, ibrahim yg hanya diam saat santi mulutnya selalu nyinyir sama nasya dan ma Han sang suami lucknut yg belum bisa move on dari masa lalunya, disini yg paling lelah nasya sudahi semuanya nasya berpisahlah dari nathan keluarga mu lebih berharga dari pada pernikahan mu yg penuh drama, mertua tdk suka suami tidak peka apa yg mau kamu harapkan?
Milla
kak kok manggil mertua Tante sih
mbok Darmi
menurut ku lebih baik nasya mengalah menyingkir lebih dulu kasih kesempatan nathan untuk menyakinkan hatinya siapa yg dia pilih percuma saja kalian ingin melanjutkan pernikahan ini bila nathan tdk bisa melepas rasa pada fiony, apalagi dukungan bu santi ke fiony begitu kentara, ikhlas kan nasya kamu pasti bisa bahagia kalau memang jodoh kamu nathan dia pasti kembali
mbok Darmi
nah gitu dong nathan hd suami hrs tegas lindungi istrimu jgn perdulikan ocehan Bu Santi yg jelas2 tdk menyukai nasya mau jujur sekarang atau nanti ttp sama akibatnya jd jgn ditunda untung pak Ibrahim orang nya bijaksana kok punya istri modelan bu santi julid bgt
mbok Darmi
fix nasyaelebih baik kamu menyerah dan akhiri pernikahan kalian ternyata nathan tdk tegasdan masih mengharapkan fiony dimana bu santi juga tdk menyukai kamu dari pada kamu berjuang sendiri lebih baik kamu bercerai, keluarga mu pasti bisa mengerti keputusan mu kali ini, lanjutkan hidupmu dan berjuang untuk bisa sukses kedepannya, kamu masih muda semoga kamu bisa melupakan nathanedan bisa mendapatkan jodoh yg lebih baik dan semoga kamu tidak hamil, semangatttt
mbok Darmi: aku juga mau 😂
ainuncepenis: Udah 3 Bab Kak. Heeee mau nambah lagi ya kak
total 3 replies
mbok Darmi
gimana ya rasanya punya mertua julid amat makan hati tiap hari, bukannya menerima nasya malah ungkit2 masa lalu kalaupun mereka tetap bersama itu lebih baik Krn saling menyembuhkan luka dan trauma
mbok Darmi
udah ya ngga usah saling dendam sekarang semua dimulai dari awal pernikahan kalian takdir yg menentukan
mbok Darmi
akhirnya nasya sembuh total tinggal nunggu pernikahan mereka mau lanjut atau off semua perlu dirundingkan dulu
mbok Darmi
penasaran sama nathan apakah dia juga merasakan hal yg sama dgn nasya, semoga kalian beneran berjodoh kalaupun tdk dan berpisah semoga secara baik2 dan bisa berteman
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!