Kegagalan dalam membina rumah tangga dengan Alven, membuat Tamara memilih untuk hidup menjadi seorang single mom, membesarkan buah hatinya.
Sebuah Pengkhianatan sang suami membuat Tamara harus menelan pil pahit hidup dalam kesusahan. Karna dirinya hanya seorang ibu rumah tangga. Tapi, saat perpisahannya dengan Alven membuat Tamara mau tidak mau, harus banting tulang, untuk menafkahi putrinya seorang diri.
Hingga pertemuan tak terduga dengan seorang pria bernama Regen Aditama. Yang kondisinya, sangat mengenaskan akibat kecelakaan tunggal yang ia alami.
Tamara berusaha mengeluarkan tubuh Regen dari mobilnya yang sudah mau terbakar.
Bagaimana kisah hidup Tamara setelah pertemuannya dengan Regen?
Dan bagaimana Perjuangan Tamara menafkahi sang putri pasca ditinggal nikah oleh sang suami? yuk simak ceritanya di "Jodoh kedu."
original by Morata
dilarang keras plagiarisme.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8. KEPO
"Ma, apa Mama tidak capek? Mama istirahat aja dulu."ujar Cia saat melihat keringat membasahi wajah Tamara. Baru saja Tamara membersihkan rumah, mencuci piring dan kain, kini Tamara membuka warung es Boba miliknya.
Tamara mengembangkan senyumnya. "Mama tidak capek kok Sayang, Mama baik-baik saja. Sekarang Cia main dulu ya, Mama mau beres-beres dulu. Berdoa ya nak, supaya usaha dagangan kita berjalan dengan lancar."ucap Tamara kepada putrinya.
"Iya Ma, Cia pasti terus mendoakan usaha dagangan Mama, agar berjalan dengan lancar dan bisa membeli makanan untuk Cia." sahut Cia sambil mengembangkan senyumnya.
Tamara berjongkok menyamakan tubuhnya dengan bocah kecil itu, Cia memeluk Tamara dan memberikan kecupan di wajah cantik Tamara.
Kini Tamara sudah mulai terbiasa dengan kesendiriannya sebagai seorang single Mom. Walaupun penghasilan pas-pasan, Tamara menjalani hari-harinya penuh dengan kebahagiaan, Apalagi setelah melihat senyum manis dari putrinya.
"Mbak warung es Bobanya sudah buka? tanya seorang wanita berparas cantik menghampiri Tamara yang saat ini beres-beres membuka warung es Boba miliknya.
"Iya mbak, Ada yang bisa saya bantu?" tanya Tamara dengan ramah.
"Di rumah saya, ada beberapa teman-teman kampus saya. Boleh Mbak membuatkan es Boba dua puluh cup? Tapi tolong antar ke rumah saya, yang ada di sebelah sana, ya mbak."ucap wanita itu kepada Tamara.
Mata Tamara berbinar, ketika seorang wanita itu memesan dua puluh cup es Boba sekaligus. Bahkan langsung membayarnya dengan tunai.
"Alhamdulillah rezeki baru buka warung ini."gumam Tamara dalam hati.
"Bisa mbak, Tenang saja saya akan antar langsung ke sana."ucapnya sambil tersenyum semanis mungkin. Setelah wanita itu membayar dua puluh cup es Boba kepada Tamara, wanita itu pun berlalu masuk ke rumahnya yang lokasinya hanya selang tiga rumah dari rumah Tamara yang ia tempati.
Dengan penuh semangat, Tamara membuat es Boba pesanan wanita cantik itu. "Alhamdulillah, siang ini kita mendapatkan pesanan es Boba dua puluh cup. Doakan saja lancar terus ya, nak." ucap Tamara kepada putrinya.
Cia tersenyum sambil duduk melihat Tamara yang lincah membuat es Baba pesanan wanita itu. Setelah tiga puluh menit kemudian, es Boba pesanan wanita itu pun telah usai.
"Sayang, kamu di sini dulu sama Tante Rida ya, Mama antar pesanan es Boba ini dulu ke rumah tante sebelah."ucap Tamara kepada putrinya yang saat ini Rida memang sedang duduk sambil menikmati es Boba buatan Tamara disana
"Iya, nggak apa-apa Tam, biar dia bersamaku dulu. Lebih baik kamu antarkan saja es Bobanya. Mungkin mereka sudah menunggu. "ucap Rida sambil menyedot es Boba miliknya.
Tamara pun berlalu meninggalkan Cia dan Rida di sana, menghantarkan es Boba pesanan tetangganya. Setelah mengantarkan es Boba itu, Tamara kembali menghampiri Rida dan juga Cia yang duduk di warung es Boba miliknya.
Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memperhatikan mereka. Seseorang yang selalu kepo dengan urusan Tamara. yang tak lain dan tak bukan adalah Soraya istri kedua Alven saat ini.
Soraya ingin menyelidiki, Apakah Alven masih sering datang menghampiri Tamara dan Cia ke sana. Entah mengapa mata Rida menakup sosok Soraya yang sedang berada tidak jauh dari rumah yang ditempati Tamara.
"Loh ngapain wanita durjana itu ada di sini?"ucap Rida yang mengalihkan atensi Tamara.
"Siapa Mbak?
"Wanita durjana yang tak tidak tahu diri itu, Sepertinya dia memata-matai kamu deh."ucap Rida dengan matanya memicing ke arah wanita yang ada di seberang sana.
Tamara mencoba mencari tahu siapa sosok wanita durjana yang dikatakan oleh Rida kepadanya. Ia tidak melihat siapapun karena Soraya sudah bersembunyi di balik mobilnya.
"Siapa sih yang Mbak maksud?"tanya Tamara penasaran.
"Siapa lagi kalau bukan istri dari mantan suami kamu."ucap Rida yang mampu membuat Tamara terkejut.
"Maksud Mbak?
"Maksud aku si wanita durjana itu Soraya, dia sepertinya belum puas melihatmu dan Cia menderita. Sehingga dia memata-matai dirimu. Apa aktivitasmu? dan apa Alven datang ke sini, paling itu yang ada di pikiran wanita murahan itu."ucap Rida mengeram kesal membayangkan Bagaimana perlakuan Alven terhadap Tamara.
"Sudahlah Mbak, nggak perlu emosi seperti itu, Biarkan saja dia melakukan apa. Yang penting kita lakukan saja pekerjaan kita, tanpa merugikan orang lain." ucap Tamara
"Ya ampun Tamara, terbuat apa sih hatimu? jujur Jika aku di posisimu, Aku tidak akan terima atas perlakuan Alven terhadapmu. Entah Tuhan memberimu hati semacam, tapi yang pasti jika aku di posisimu, mungkin aku sudah menjambak-jambak wanita yang menjadi pemicu keretakan Rumah tanggaku."ucap Rida sambil menatap Tamara dengan tatapan iba.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA TEMAN EMAK.
amatiran bener, belum 12 jam sdh ketahuan 😂