NovelToon NovelToon
Zenata

Zenata

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: ahza rumaissa

zenata gadis super nakal yang memiliki macam kelakuan yang membuat gurunya geleng geleng kepala, mereka tidak bisa menegur muridnya itu.
karena percuma... setiap mereka tegur zenata akan melakukan kenakalan lainnya... ck..ck... ck.. ayo ikuti kisah zenata yang nantinya akan menemukan pawangnya.... he....he...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ahza rumaissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 13

Yura membuka pintu kamar kakaknya dan di belakang ada ze yang mengekor sejak yura pulang kerumahnya.

Ze masuk ke kamar yudha," Mas yudha minum obatnya, kata yura.

 "Yura apa dia sudah makan tadi.?" tanya ze

"Sudah kak, mas yudha sudah makan tadi." kata yura

Ze, menaruh termometer di mulut yudha untuk melihat seberapa panas suhu badan yudha.

"40, tinggi sekali." kata ze dalam hati

Ze meminumkan obat yang dia bawa tadi dari rumah, pantas saja Yura ketakutan karena kakaknya demam tinggi.

"Yura ada handuk kecil buat mengompres mas yudha." kata ze melihat gadis kecil itu.

"Yura akan cari, di lemari yura sepertinya ada." kata yura lalu beranjak dari kamar yudha.

Ze sendiri mencari tempat untuk menaruh air hangat untuk mengompres yudha.

"Ini kak." yura memberikan handuk kecil dan yura mulai mengompres yudha.

Ze melihat yura mengantuk, "yura sudah mengantuk.?" tanya zenata

"Hmmm... Yura mengantuk tapi mama belum pulang, katanya sebentar lagi pulang tapi kok belum sampai sudah setengah jam." kata yura

"Mungkin dalam perjalanan, yura bisa tidur di kamar dan mas yudha kakak yang jaga." kata ze tersenyum

"Terimaksih kak ze." kata yura

Yura keluar kamar kakaknya dan sebelum nya dia mengambil foto saat ze menaruh kompres di kening yudha.

Gadis kecil itu tersenyum dan berjalan ke kamarnya dan memberikan pesan ke mamanya beserta foto yang tadi dia ambil dari kamar mas nya itu.

Yunita tersenyum melihat apa yang di kirimkan putri kecilnya itu.

"Gadis nakal." kata yunita tersenyum

Di kamar yudha, ze melihat sekeliling kamar yudha.

"Lebih rapi dari kamarku." kata ze dan dia beranjak dari duduknya dan melihat jendela.

Dia kini tahu ternyata kamarnya berhadapan dengan kamar yudha.

Ze kembali melihat kompresnya yang sudah dingin, air hangat di baskom pun sudah dingin dan dia kembali mengambil air hangat di dapur.

Samar samar yudha melihat gadis yang dia kenal berjalan keluar kamarnya.

"Apakah itu ze." katanya dalam hati

Badannya sudah sedikit lebih baik saat minum obat, yudha masih menatap pintu kamarnya dan saat pintu terbuka.

"Ceklek.... "Ternyata mama nya yang masuk.

"Mungkin aku berhalusi melihat ze," kata yudha dalam hati.

"Bagaimana keadaanmu mas.?" tanya yunita lalu memegang kening putranya.

Demam yudha memang sudah tidak tinggi, tapi masih panas, saat yunita cek lagi pakai termometer suhunya 38 berarti sudah turun.

"Mama ganti pakaian dulu, beruntung tadi ze membantu adikmu." kata yunita.

Yudha diam, di dalam pikirannya berkata, " " berarti tadi benar ze."

Beberapa menit lalu...

Saat mengambil air untuk yudha, ze mendengar suara mobil dan melihat tante yunita sudah pulang.

"Ze, mana yura, bagaimana keadaan yudha.?" tanya yunita yang melihat ze membawa air hangat di baskom.

"Yura baru saja ke kamarnya dan kak yudha tadi suhu panasnya sampai 40 'c, dan ze mengompresnya" kata zenata.

"Terimakasih ze." kata yunita lega

"Kalau begitu ze pulang tante." kata zenata

"Sekali lagi terimakasih sudah merepotkan." kata yunita

Zenata hanya tersenyum saat yunita memegang tangannya ungkapan terimakasih dan dia memberikan baskom di tangannya dan pergi meninggalkan rumah yudha.

Saat mamanya sudah meninggalkan kamarnya yudha melihat ponselnya, dia tersenyum melihat foto yang di kirimkan adiknya.

Esok hari ze ingin kerumah yudha, semalam panasnya sangat tinggi, ze ingin tahu keadaan yudha.

Ze masih di halaman rumahnya, antara ingin tahu dan khawatir keadaan yudha.

"Kak ze mau berangkat sekolah.?" tanya yura

"Eh.. yura juga mau berangkat sekolah.?" tanya ze

Melihat yura sepertinya menunggu jemputan, ze mendekati yura.

"Bareng siapa?" tanya ze

"Bareng mama teman yura kak, biasanya kalau mama ngk bisa antar yura bareng tante tyas." kata yura

Ze sengaja menunggu sampai yura di jemput dengan tante tyas seperti kata yura tadi sambil mengajak yura berbicara.

"Bagaimana keadaan mas yudha.?" tanya ze melihat yura.

"Udah mendingan tapi kata mama mas yudha istirahat dulu." kata yura

"Tin..tin..." Suara klakson mobil.

"Kak ze, itu tante tyas." kata yura yang menghampiri mobil merah.

Setelah melihat yura masuk dan yura melambaikan tangan kepadanya ze menaiki motornya.

Lagipula sekarang dia tahu keadaan kakak kelasnya itu setidaknya sudah membaik seperti kata yura kepadanya.

Sampai di sekolah ara yang baru datang langsung duduk di depan zia dan juga ze.

"Zia bagaimana kemarin di antar gebetan?" tanya ara tersenyum usil

"Apanya yang bagaimana ra, cuma di antar doang." kata zia malu malu

"Haish.... Zia masak ngk ngapa ngapa ngak makan bakso atau minum teh poci gitu." kata ara masih penasaran.

"Ara, kamu itu suka... Bener... Zi..a..." kini ze juga ikut penasaran.

Zia mengingat semalam saat dia berboncengan dengan andre.

Dalam perjalanan memang andre tidak banyak bicara, bahkan bisa di bilang tidak ada perbincangan.

Hingga di taman dekat rumah zia, motor andre berhenti dan andre turun dari motornya yang mana zia masih duduk di boncengan motor itu.

"Zia... Ada yang ingin aku katakan padamu,tapi aku harap kamu jangan marah." kata andre

Zia turun dari motor andre lalu mereka berhadapan.

"Ada.. apa.?" tanya zia deg.. deg.. an

"Zia... Hmmm... Aku.... Suka..sama kamu," kata andre dengan wajah yang sudah memerah malu, karena ini pertamanya dia menembak seorang cewek.

Zia melihat wajah andre tidak percaya, dia terkejut jika perasaannya terbalaskan, andre juga menyukainya.

Padahal selama ini dirinya sudah mendekatinya dan menyukai andre selama dua tahun.

"Hmmm... Dre..aku ...aku juga suka sama kamu." kata zia

"Benarkah... Zia ...sekarang kita pacaran kan.?" tanya andre tersenyum senang.

"Hmmm...kita pacaran." kata zia

Andre memeluk zia karena tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

Zia tersenyum senang, bagaimana perasaannya tersambut dan malam ini mereka resmi pacaran.

"Ze, ara..." kata zia tersipu malu

"Wah... Ada .. Apa, apa semalam andre menembakmu.?" tebak ara langsung

Zia tersenyum dan tersipu.

"Aaaahhhhhhhh..... Benarkah,kalian sekarang pacaran." kata ara loncat loncat kesenangan.

Pas saat itu andre lewat dan mendekat ke zia, "Benar kami pacaran." kata andre

Blus..pipi zia benar benar memerah, tidak secara langsung andre mengumumkan status pacaran mereka kepada semua teman di kelasnya.

Ara dan ze mereka berpelukkan ikut merasa senang, setidaknya salah satu teman mereka sekarang tidak menjomblo.

"Ze sekarang hanya kita berdua yang menjomblo, kamu temani aku menjomblo." kata ara memeluk pundak bestie nya itu.

Ze juga ikut tersenyum, benar dia dan ara memang sama, sama sama nakal dan tidak ada manis manisnya.

" Jomblo happy." kata ze

Zia melihat kedua temannya, dia merasa tidak enak hati karena sekarang hanya dia yang memiliki pacar.

🌺 Bersambung....🌺

1
Los Dol TV
keren Thor, kutunghu kunjungan baliknya di karyaku ya
Los Dol TV
aku mampir Thor
Anonymous
Next dong
Talita Maheswari
sama aku juga makan mie mas yudha...
Sari: 🤭🤭 lomba makan mie kak
total 1 replies
Talita Maheswari
haus ze.. aku jadi ikutan haus..
Talita Maheswari
papa nya seorang pilot
Talita Maheswari
semangat thor up ..up setia hari
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰🥰


aku mampir Thor
Sari: terimakasih kak.. semoga suka.🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!