Zenata

Zenata

part 1

"Pagi ze..." kata zahra.

"Pagi, ra.." kata zenata melihat gigi pepsodent nya.

Pagi ini zenata dan zahra berlari karena lima menit lagi upacara yang biasa di lakukan di hari senin akan segera di mulai dan mereka masih di pakiran sekolah.

"Bahkan ara juga kesiangan." batin zenata.

Semalam mereka melakukan obrolan bersama, bersama zahira yang sudah di alam mimpi dulu sebelum obrolan mereka selesai.

"Kalian bangun kesiangan.?" tanya zahira.

"Hmmm ... Kita di temani suara aneh semalam." kata zahra.

"Suara aneh." kata zahira sok polos.

"ngorok....mu, " kata zenata dan zahra memukul pundak zahira kesal.

"Och... Sakit." kata zahira.

"Ssstttt..." teguran riana menghentikan obrolan mereka dengan tersenyum.

Di baris belakang, seorang siswa dengan wajah dingin nya melihat kearah tiga gadis yang sedari tadi tidak bisa diam.

Yudha permana si ketua osis dan di kenal sebagai pangeran es di SMA Graha merdeka, tapi banyak siswi yang mengidolakannya.

Walaupun sudah terbiasa melihat trio Z selalu membuat kegaduhan di manapun mereka berada, tapi yudha sangat kesal jika mereka bertiga gaduh saat upacara.

Karena nantinya dia akan di panggil oleh guru BP dan meminta nya menghukum TZ alias tiga gadis rusuh dan yang lainnya.

Kerena melihat wajah pak bayu yang sedari tadi melihat keributan di barisan pada saat upacara di lakukan.

"Mereka lagi, apa mereka selalu makan sambal hingga selalu nyerocos seperti orang kepedasan." batin yudha.

Zahra yang tidak sengaja melihat ke belakang tersenyum melihat yudha, saat tahu jika pemuda itu melihat kearah mereka.

"Ze... Si kulkas melihat kita dan kayaknya dia marah." kata zahra.

"Alamat kita akan jadi tukang kebun lagi, semua ini gara gara gadis ini." kata zenata yang lagi lagi memukul tangan zahira.

"Auch... Ze kenapa sih." kata zahira kesal karena zenata memukulnya lagi.

"Di kira samsak kali tanganku ini," dongkol zahira mengusap tangannya.

Ze melihat ke belakang dan matanya bersitatap dengan yudha lalu.. Mereka sama sama mengalihkan tatapan fokus kedepan.

Setelah selesai dari upacara TZ ke kelas mereka dan sepuluh menit kemudian, yudha dan beberapa pengurus osis lainnya ada di depan pintu kelasnya.

Ardi memanggil zenata dan teman temannya, sadar diri mereka menghampiri ardi dan ikut berbaris seperti tahanan yang akan masuk ke sel penjara, mengikuti yudha dkk ke lapangan sekolah.

"Kak tadi aku ngk ramai lho saat upacara." kata sinta melihat arah yudha.

"Kalian sudah di blacklist ama pak bayu, semua ini bukan kami yang menginginkan." ucap ardi, dia adalah wakil osis.

Setelah membacakan hukuman yang mereka dapatkan, yudha dan kawan kawannya kembali ke kelasnya masing masing.

Di sekolah graha merdeka, mereka mendisiplinkan muridnya dngan memberikan hukuman kepada siswa yang melanggar tata tertib sekolah pada jam pulang sekolah.

Karena tidak ingin menganggu para murid lain yang sedang belajar di jam belajar mereka.

"Ra, Nanti kita kabur saja." kata zenata.

zahra menganggukkan kepalanya dan setuju dengan ide zenata.

"Tapi kalau ketahuan kita ngk menjalankan hukuman... Tahu sendiri kan bisa bisa bertambah lagi hukuman kita." kata zahira tidak setuju.

"Haish.... Diem aja, kalau ngk ikut ya sudah." kata zahra dan ze mengangguk setuju.

Seperti biasa mereka akan kabur lewat jalan rahasia yang mana hanya anak anak tertentu yang mengetahui jika di belakang gudang sekolah ada celah untuk kabur.

Saat jam istirahat zenata berjalan melewati ruang osis sendiri karena dua temannya sudah ke kantin lebih dulu.

Zenata berhenti saat melihat seorang siswi sedang berdiri dengan mengulurkan tangan dan yudha berjalan melewati siswi itu.

Siswi itu mengatakan rasa suka nya kepada ketua osis itu, bahkan yudha mengabaikan tidak menerima surat yang di yakini zenata adalah surat cinta.

Saat zenata berjalan kembali dan berselisih jalan dengan yudha mereka hanya diam dan zenata pura pura tidak melihat.

"Aneh..." kata yudha dalam hati.

"Jahat.." kata zenata.

Melewati maria yang masih tertegun dengan wajah sedihnya, zenata pun tidak menegur adik kelasnya itu.

Zenata berjalan ke arah kantin dan berkumpul dengan teman temannya, tertawa riang melupakan apa yang tadi dia lihat.

"Ze lama banget ke toiletnya." kata zahra.

"Hmm... Aku pup tadi." kata zenata memberi alasan kenapa dia lama dari toilet.

"Zia, nanti malam kita kumpul di rumah ara.!" kata zenata.

Zahira menganggukkan kepala setuju, karena malam ini mereka akan membahas untuk rencana camping mereka saat liburan sekolah nanti.

Saat mereka keluar dari gedung sekolah dengan melewati lobang tembok di belakang gedung sekolah dengan perasaan lega.

Zenata dan zahra berlari untuk memberhentikan bis mereka untuk pulang ke rumah.

Hari ini zenata tidak membawa motornya karena kemarin dia menabrak tiang listrik dan lagi lagi karena mereka bercanda saat mengendarai motor.

Beruntung zenata dan zahira tidak kenapa napa, hanya mendapatkan lecet ringan pada kaki dan tangan mereka.

Di dalam bis zahra menepuk lengan temannya dan berbisik.

"Ze... Ada kak yudha, di belakang... Belakang." kata zahra yang menutupi wajahnya dengan tas nya.

Zenata melihat belakang dengan pelan pelan dan wajahnya sedikit tersenyum dan jarinya membentuk V.

Zenata berharap besok kakak kelasnya itu tidak mengadu pada guru BP.

Yudha kembali melihat buku nya dan tersenyum kecil, dirinya sangat paham kepada adik kelasnya yang sangat super nakal itu.

Hukuman sekolah tidak akan membuatnya jera dan dia tidak ingin terlalu banyak berinteraksi dengan gadis nakal seperti zenata dan kawan kawannya.

" Ze... Aku turun duluan ya.. Jangan ketiduran di bis lagi." pesan zahra.

Karena zahra tahu zenata kadang suka ketiduran di bis, padahal sepuluh menit lagi dia turun di perhentian selanjutnya setelah zahra.

"Bang, nanti temanku itu bangunin kalau ketiduran.!" kata zahra pada kernet bis yang memang zahra juga zenata kenal.

"Tenang non zahra, nanti abang bangunin non ze nya." kata toni.

Yudha juga turun sama di perhentian seperti zenata hanya melihat sekilas saat bang toni membangunkan zenata.

"Benar benar gadis aneh." kata yudha setelah melihat zenata juga turun dari bis

Zenata berjalan cepat dan tidak menyadari jika yudha juga berjalan di belakangnya.

Sebenarnya zenata dan yudha tinggal berdekatan hanya saja yudha baru seminggu pindah dan menjadi tetangga sebelah rumah zenata dan zenata belum menyadarinya.

"Mama... aku pulang." kata zenata dengan suara nyaringnya dan mengambil kue yang ada di meja dapurnya.

"Ze... Cuci tangan dulu." kata miranda melihat putrinya.

"Upps..." kata zenata yang tertawa karena kue itu sudah terlanjur masuk ke mulutnya.

"Dasar." kata miranda.

"Ma, kue nya enak, mama yang buat.?" tanya zenata.

"Tetangga baru yang memberi kapada kita." kata miranda.

🌺 bersambung🌺

Terimakasih sudah membaca, tunggu keseruan zenata selanjutnya ya... dan jangan lupa tinggalkan jejaknya dan tap tap... Like like.🙏

Terpopuler

Comments

Los Dol TV

Los Dol TV

aku mampir Thor

2024-09-18

2

kaylla salsabella

kaylla salsabella

lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰🥰


aku mampir Thor

2024-08-31

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!