NovelToon NovelToon
PEMBURU HITAM

PEMBURU HITAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintapertama / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Perperangan / Romansa
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: chandra ng

Huang Long seorang anak warga desa biasa harus merasakan kekejaman dunia persilatan. Berada di lokasi dan waktu yang salah membuat Huang Long kehilangan orang tua dan kehidupan di desanya. Setelah selamat dari musibah dan merasa telah menemukan kehidupan yang baik untuk Huang Long dan adiknya, Huang Long dihadapkan pada kenyataan pahit telah keracunan sangat dalam hingga tidak ada yang sanggup menolongnya. Bagaimanakah Huang Long menghadapi semua masalah yang menderanya? Dapatkah Huang Long bertahan hidup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chandra ng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keanehan Pulau Ular

Dua hari kemudian di saat subuh, Hong shi beserta empat teman seperguruannya keluar dari pintu gerbang Perguruan Pedang Kilat. Jalanan di kota Ming masih sangat sepi dengan toko-toko di jalanan yang masih belum buka.

“Semua sudah siap?” Hong shi sebagai kakak seperguruan bertanggung jawab akan perjalanan kali ini. “Pedagang yang menyewa kita seharusnya telah menunggu di pintu gerbang timur”.

“Kakak, mengapa Guru mengambil pekerjaan ini?” Murid yang lain bertanya dengan kesalnya. “Apakah perguruan kita benar-benar sangat terpuruk sampai harus mengambil pekerjaan kecil ini?”

“Hei.. jangan berbicara seperti itu. Setiap tugas yang kita lakukan adalah demi membesarkan perguruan kita”. Murid yang lain menimpali dengan mengikuti gaya bicara Hong Shi.

Beberapa murid Perguruan Pedang Kilat mulai menunjukkan rasa tidak hormat terhadap perguruan. Dengan begitu banyak murid yang meninggalkan perguruan, perpecahan di dalam perguruan semakin membesar.

“Tetapi pekerjaan ke pulau ular adalah pekerjaan yang akan selalu dihindari perguruan-perguruan besar. Bayaran yang kecil dan bahaya yang mengintai sangatlah tidak sebanding”. Sang murid masih sangat kesal telah dipilih mengikuti perjalanan ini.

“Wah..wah..wah.. lihat siapa yang kita temukan kali ini. Pecundang terbesar dunia persilatan telah keluar dari persembunyiannya”. Seorang pria dengan pakaian mewahnya dengan jelas-jelas mengejek kelompok Hong Shi terutama Huang Long.

Hanya dengan mendengar suaranya, Hong Shi telah menebak siapakah dia. “Sebaiknya kamu menjaga mulutmu, Zui Jin”.

“Saya sedang tidak berbicara denganmu Hong Shi. Kami sedang berbicara dengan Huang Long ha ha ha”. Perkataan Zui Jin sungguh sangat langsung dan menusuk. “Huang Long, sayang sekali Perguruan Pedang Bayangan telah memiliki begitu banyak murid hingga posisi sebagai tukang sapu juga telah terisi. Kami tidak dapat membantumu disaat Perguruan Pedang Kilat akan membiarkanmu mati di pulau ular”.

Dengan mengepalkan tangannya, Huang Long hanya dapat memendam amarahnya dan memandang tajam Zui Jin. Murid perguruan Pedang Kilat yang berkurang dengan drastis semuanya adalah karena Zui Jin dan Mo Sha yang sedang berjalan dengan senyuman sinisnya.

“Kamu tidak boleh bicara begitu Zui Jin“. Mo Sha tidak memperdulikan Huang Long dan hanya fokus kepada Hong Shi. ”Kita berjumpa lagi Hong Shi. Saya akan bertanya untuk terakhir kalinya. Tidak akan ada lagi kesempatan berikutnya setelah hari ini. Apakah kamu tidak ingin merubah pendirianmu?”

“Ketika kita memasuki Perguruan Pedang Kilat, kita telah bersumpah akan hidup demi perguruan dan mati demi perguruan. Kamu memilih tidak memegang janji itu, saya tidak menyalahkanmu. Budi kakek guru kepadaku sangatlah besar, saya tidak akan pernah mengingkari janjiku“. Hong Shi tidak goyah terhadap ajakan yang dilontarkan oleh Mo Sha.

Mo Sha dan Hong Shi adalah sahabat dari kecil. Mereka adalah sesama anak yatim yang kemudian diangkat ayah Chen Qiu menjadi murid Perguruan Pedang Kilat.

Mo Sha sangat memahami sifat keras temannya tetapi masih menaruh harapan agar mereka tetap berada di perguruan yang sama. “Hmm..saya menghormati keputusanmu, saya tidak akan lagi mengusik ataupun mengajakmu lagi”.

Mengikuti kepergian Mo Sha, Zui Jin menyempatkan dirinya untuk melontarkan beberapa patah kata. “Disaat kalian harus ke pulau ular melindungi pedagang kecil, kami memiliki tugas melindungi Pangeran Shang dalam perjalanannya ke kota Ming HA HA HA”.

Teman seperguruan Hong Shi mengepalkan tangannya mendengar ejekan dari Zui Jin. Pekerjaan ke pulau ular adalah pekerjaan melindungi beberapa pedagang obat memetik tanaman obat yang hanya dapat tumbuh di pulau ular.

Semua pedagang obat di beberapa kota yang berdekatan dengan pulau ular akan sering ke sana. Pekerjaan melindungi mereka sangatlah sering dijumpai sehingga memiliki bayaran yang telah tetap dan rendah bagi beberapa perguruan ternama. Perguruan ilmu bela diri ternama tidak akan mengambil pekerjaan tersebut daripada membuat nama perguruan menjadi buruk.

“Ayo kita lanjutkan perjalanan kita” Hong Shi mengetahui kekesalan dari teman seperjuangannya tetapi tidak menghiraukan mereka. Setelah keluar dari pintu gerbang timur, Hong Shi bertemu dengan dua orang pedagang yang menyewa mereka.

Perjalanan ke pulau ular tidak jauh dari kota Ming. Kelompok Hong Shi melakukan perjalanan selama tiga jam hingga tiba di pinggir pantai. Dengan menaiki perahu kecil dari nelayan setempat, mereka tiba di pulau ular tanpa hambatan.

“Ada ribuan ataupun puluhan ribu ular di pulau ini. Dalam setiap langkah, kita akan berhadapan dengan lima hingga delapan ekor ular. Kita semua harus berhati-hati, terutama ular emas yang dapat memuntahkan racunnya dari jauh”. Setelah menuruni perahu, Hong Shi memberikan instruksinya kepada teman seperguruan dan kepada pedagang obat. “Kami akan melindungi kalian selama setengah jam saja. Melewati waktu setengah jam walau anda tidak menemukan tanaman yang anda cari, kita tetap harus kembali”.

Setelah persiapan matang, Hong Shi meminta yang lain untuk bersiap memasuki hutan di pulau ular. Melihat ke setiap anggota yang akan mengikutinya memasuki hutan, Hong Shi memberikan instruksinya yang terakhir dalam bisikan kecil “Huang Long tetaplah berada didekatku”.

Walau merasa sangat tidak enak hati, Huang Long tetap memberikan anggukan kepada kakak seperguruannya. Huang Long berjalan mengikuti Hong Shi memasuki hutan.

Satu langkah akan bertemu dengan lima hingga delapan ekor ular. Dua langkah akan menghadapi puluhan ekor ular. Tiga langkah dan seterusnya akan menghadapi lebih banyak lagi. Huang Long memegang erat pedangnya dan bersiap untuk melakukan setiap serangan kepada ular yang akan menyerang.

“Kakak dimanakah ular yang kakak maksud, satu langkah akan menghadapi sekitar lima hingga delapan ekor ular?” Setelah melakukan perjalanan hingga dua puluhan langkah dan merasa ada yang aneh, Huang Long tidak tahan untuk bertanya kepada Hong Shi.

Hong Shi juga merasa sangat heran dengan kondisi yang ditemuinya. Melihat ke kiri dan ke kanan dia tidak dapat melihat seekor ular pun. Tanpa dapat memberikan jawaban yang pasti, Hong Shi hanya dapat bertanya kepada pedagang obat “Apakah kita melakukan perjalanan yang salah sehingga bukan memasuki pulau ular?”

“Tidak salah lagi ini adalah pulau ular. Memang sangat aneh, seharusnya kita sudah di serang oleh ribuan ular”. Memanfaatkan peluang yang sangat jarang dijumpai, kedua pedagang segera mencari tanaman yang diinginkan. “Ayo cepat kita cari tanaman obat”.

Perjalanan memasuki pulau ular yang seharusnya hanya dilakukan setengah jam menjadi berjam-jam dan kedua keranjang pedagang obat penuh dengan tanaman yang diinginkan.

Malam tiba, kelompok Hong Shi kembali ke kota Ming dengan perjalanan yang sangat berhasil. Setelah berpisah dengan pedagang obat, Hong Shi membawa teman seperguruannya kembali ke Perguruan Pedang Kilat.

Kisah kedua pedagang yang sukses membawa pulang begitu banyak tanaman tanpa menemui seekor ular segera menyebar dengan cepat di dalam kota Ming. Keesokan harinya, banyak penduduk kota Ming yang melakukan perjalanan ke pulau ular.

Dengan begitu banyak warga kota yang melakukan perjalanan dan mengharapkan perjalanan yang dapat menghasilkan uang. Semuanya kembali dengan sangat kecewa karena banyak yang terluka dan beberapa korban berjatuhan karena serangan dari ribuan bahkan puluhan ribu ular yang berada di pulau ular.

1
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
apa cmn nonton doank huang long😅
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
akhirnya bisa juga mulut cewe itu bicara yang baik²
Arif Alfian Aariz
akhirnya ketemu orang baik
Arif Alfian Aariz
semangat ming mei
Arif Alfian Aariz
Huang hai jgn putus asa
Arif Alfian Aariz
cerdas nih Zhao yun
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
kesel banget tuh cewek
chandra zhang: Di awal ngeselin tapi ntar akan menjadi sangat baik walau…
total 1 replies
Kaede Arjuna
nnti biarin aja.. gausah dibantu biar mati 🤣🤣
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
perempuan biadap.. sdh di ajar malah menghina kebalik. kalau tau gausah di ajarin tadi..
Arif Alfian Aariz
wow unpredictable ceritanya
Arif Alfian Aariz
kejam banget
Arif Alfian Aariz
akhirnya ada yang bisa nyelamatin diri
Arif Alfian Aariz
sepertinya ada tujuan tersembunyi 🤔🤔
Arif Alfian Aariz
perjalanan dimulai
Yurika23
aku mampir ya Thor...
sukses terus buat othor dan pembacanya yg setia ..
oiya, support cerita aku juga ya Thor...kapan2 bolehlah mampir...
di ceritaku "Pasukan Penjagal dan puteri yang hilang"
chandra zhang: Thank you kak
total 1 replies
Arif Alfian Aariz
menarik
chandra zhang: Thank you
total 1 replies
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
dantiannya sdh diliputi racun kali😅
chandra zhang: Iya benar kak
total 1 replies
Kaede Arjuna
dlm darah huang leong mengandungi racun..
chandra zhang
Iya benar
Sam
kebaikan dbalas tuba
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!