Qin Xin, yatim piatu yang diadopsi oleh Zhu Yanxi dan menjadi pelayan di Istana Tuan Kota Naga Biru. Karena kedekatannya dengan anak Tuan Kota Naga Biru, Putri Su Rong. Membuatnya menjadi sasaran Bully dan diintimidasi oleh banyak pihak.
Setelah Kedatangan Pangeran Zhao Chen, Qin Xin semakin mendapat perlakukan yang tidak adil, dari pemukulan hingga percobaan pembunuhan oleh para pelayan dan anak buah Pangeran Zhao Chen.
Hingga akhirnya dia terjatuh kedalam Jurang Maut di Pegunungan Naga Melonjak akibat dikejar oleh pembunuh yang dikirim oleh Pangeran Zhao Chen. Setelah terjatuh Qin Xin memakan Jamur berwarna emas dan entah bagaimana tubuhnya secara misterius berubah menjadi tubuh surgawi (Divine Body) yang terlangka dan tertinggi yaitu Golden Celestial Body. Mengandalkan Tekadnya yang kuat, dia mulai berkultivasi untuk menjadi seniman beladiri dan kultivator yang kuat dan membalas semua ketidakadilan yang dia dapati. serta memuncaki dunia kultivasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azky Zugbio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9 Shi Guan (1)
Sebuah suara lembut dan merdu datang ketelinga Qin Xin, tak lama seorang wanita Cantik Jelita yang glamor dan anggun, dengan gaun berwarna merah muncul dihadapannya.
Kecantikan wanita ini, sungguh memukau, dan itu langsung menembus kelubuk hati dan jiwa yang terdalam.
Wanita Cantik, halus dan lembut dengan rambut berwarna perak panjang, dan mata berwarna biru safir yang menawan, postur yang cukup tinggi dan tubuh dengan lekukan-lekukan seksi, ditambah dengan pesona dewasa, Benar-benar sangat menggoda. Apalagi dikombinasikan dengan suaranya yang lembut dan merdu, tipe wanita yang seperti ini adalah yang sulit untuk ditolak oleh siapapun.
"Salam Yang Mulia" sapa Shi Guan dengan suara merdu.
"Penatua Shi Guan, silahkan" Qin Xin melambaikaikan tangannya tanda sopan.
"Terimakasih Yang Mulia, hamba tidak akan sopan kalau begitu" Shi Guan mulai duduk berhadapan dengan Qin Xin.
Seorang pelayan dengan cepat, menuangkan secangkir teh untuk penatua Shi Guan.
"Silahkan penatua Shi Guan" berkata Qin Xin dengan ramah.
"Terima kasih yang mulia" Shi Guan mulai menyesap tehnya.
"Kalau boleh tahu, ada apa gerangan penatua Shi Guan datang kemari ?" Qin Xin masih sopan.
"Yang Mulia, tidak bisakah Guan kecil ini datang kemari ? apa itu mengganggumu ?" kata Shi Guan dengan nada manja, seolah dia adalah gadis kecil yang masih polos.
Qin Xin hanya tersenyum sebelum menanggapi. "Tentu saja aku tidak akan menolak kunjungan wanita cantik sepertimu, hanya... itu terasa tidak biasa bagiku"
"Eh.. Yang Mulia, Guan benar-benar minta maaf sebelumnya, ini salah hamba, seharusnya hamba melayanimu setiap saat, sebagai salah satu wanitamu aku benar-benar telah membuat kesalahan besar. Hanya saja... Beberapa waktu lalu hamba terlalu terpesona dengan keindahan teknik pedang dari Yang Mulia, dan hamba sangat terinspirasi hingga mendapat pencerahan, dan setelah latihan tertutup, hamba akhirnya dapat menguasai Sword intent. Hal yang sudah bertahun-tahun hamba tidak dapat capai, meski apa yang hamba capai tidak sebanding dengan Yang Mulia Qin Xin, tapi hamba sangat puas dengan pencapaian ini, hamba bermaksud ingin terus dekat dengan Yang Mulia dan memohon bimbingannya" Ungkap Shi Guan dengan senyum menawannya, yang mampu membius siapa saja yang melihatnya akan terpesona.
"Anda terlalu memujiku, itu masih jauh dari pencapaian Sword Master lainnya, aku masih kurang pengalaman" jawab Qin Xin merendah.
"Tidak, tidak, tidak Yang Mulia, itu benar-benar pencapaian yang luar biasa, apalagi dengan usia Yang Mulia yang masih sangat muda, itu adalah prestasi yang menakjubkan, tolong jangan meremehkannya" Shi Guan berkata dengan kagum.
Shi Guan tersenyum dan beberapa kali mengerlingkan matanya, mencoba menggoda Qin Xin, sekarang bagi Shi Guan, Qin Xin adalah pasangan ideal untuknya, jadi dia telah memutuskan untuk menjadi salah satu Wanita Qin Xin.
Dia Cukup percaya diri dengan penampilannya. Para Kultivator wanita adalah tipe wanita yang tidak dapat anda tebak usianya, karena para Kultivator wanita umumnya mengorbankan sebagian kultivasinya agar terus terlihat lebih muda untuk waktu yang lama dibanding dengan wanita fana yang tidak berkultivasi.
Mereka juga berlomba-lomba mencari Obat-obatan atau harta tertentu, agar dapat terus menjaga penampilan mudanya. Dan Shi Guan termasuk dalam kategori itu, dia dikenal dengan sebutan kecantikan nomer satu diseluruh klan Shi, dia juga seorang wanita jenius, hanya sedikit orang yang mampu bersaing dengannya dalam pertarungan beladiri.
"Yang Mulia" kembali Shi Guan memanggil dengan suara merdunya "Bisakah Gadis kecil ini menjadi milik Yang Mulia" Shi Guan langsung berterus terang mengungkapkan maksud hatinya.
Qin Xin melongo mendengar ini, tidak tahu harus membalas apa. Dia sangat sadar akan kecantikan Shi Guan, dan Pria normal mana yang tidak menginginkan wanita secantik dan semenarik Shi Guan.
Bukan hanya Qin Xin, rupanya para pelayan cantik itu pun merasa tidak percaya dengan pernyataan Shi Guan barusan. Shi Guan langsung berterus terang tanpa menyembunyikan apapun, dia memang sudah memutuskan untuk menjadi pasangan Qin Xin.
Dia sebenarnya sudah mulai menyukai Qin Xin, selama ini tidak ada laki-laki yang menarik perhatiaanya itu karena dia menganggap mereka sangat lemah dan tidak sebanding dengan pencapaiannya dalam kultivasi maupun teknik beladiri.
Tidak ada yang benar-benar menyentuh perhatiaannya, apalagi hatinya, namun itu berbeda untuk Qin Xin kekagumannya akan kedalaman seni beladiri dan tingkat kultivasinya yang sangat tinggi diusia yang sangat muda, membuat Shi Guan Jatuh Cinta terhadap Qin Xin. Baginya Qin Xin adalah sosok yang telah lama dia dambakan.
Shi Guan tiba-tiba teringat saat pertama kali dia melihat Qin Xin. Saat itu Qin Xin sedang tidak sadarkan diri dan dibawa keistana oleh kelompok Shi Yanyan, dia melihat Qin Xin hanyalah sosok bocah laki-laki dengan wajah tampan dan dengan fenomena aneh yaitu tubuhnya bercahaya dan diselimuti kabut keemasan.
Tak disangka bocah itu kini menjadi jenius dengan potensi tak terbatas. Saat ini Shi Guan ingin menghabiskan lebih banyak waktu untuk bersama dengan Qin Xin, dia ingin mengenal lebih jauh sosok misteriusnya dan segala hal tentangnya.
Shi Guan bahkan lebih berani dalam mengekspresikan rasa cintanya, dia mulai mendekat kearah Qin Xin. Aroma harum nan manis dari tubuh seksi Shi Guan dapat dirasakan oleh Qin Xin, rasanya seperti mimpi bagi Qin Xin, namun itu kenyataan.
Qin Xin menatap wajah cantik Shi Guan, dia juga menatap wajah itu, detak jantung keduanya semakin cepat. Semakin lama Qin Xin menatap wajahnya, semakin jantungnya berdetak lebih cepat, semakin lama semakin kencang, itu genderang perang.
"Deg !!!" "Deg !!!" "Deg !!!" "Deg !!!"
Ketika Qin Xin melihat wajah Cantik dan bibir Cherry yang menggairahkan itu, tiba-tiba dia ingin sekali merasakanya, ingin sekali dia menciumnya.
Qin Xin lalu menyelipkan tangan kirinya kebelakang leher Shi Guan, terasa lembut dan nyaman saat kedua kulit itu saling bersentuhan, dan perlahan kedua wajah itu kian mendekat.
Meski sadar dengan apa yang akan dilakukan Qin Xin padanya, Shi Guan tampak acuh dan tidak melakukan penolakan apapun, seolah-olah dia menunggu Qin Xin untuk menciumnya.
Saat bibir itu kian mendekati bibirnya, Shi Guan perlahan menutup matanya, dan keduanya mulai berciuman, saling menghisap satu sama lain dan mulai memainkan lidah masing-masing.
Kedua lidah itu saling menjerat dan menghisap, seolah itu telah lama saling merindukan satu sama lain.
Keduanya terus berciuman dengan penuh gairah untuk waktu yang lama.
Jantung keduanya berdetak lebih kencang setiap detiknya, dan nafas keduanya menjadi lebih berat.
Itu adalah Ciuman pertama bagi keduanya, namun entah mengapa keduanya enggan melepas momen itu dengan cepat.
Mereka berdua menikmati Ciuman pertama mereka untuk waktu yang lama, keduanya saling menghisap air liur harum mereka, seolah-olah itu adalah obat surgawi dan tiba-tiba Ciuman itu menjadi lebih agresif daripada sebelumnya.
Bahkan mereka berdua seolah lupa bahwa diruangan itu masih ada sosok lain, yaitu para pelayan cantik yang melongo melihat adegan ciuman itu.
Setelah berciuman untuk waktu yang lama, keduanya akhirnya melepaskannya, keduanya terengah-engah karena kesulitan bernafas.
Wajah Shi Guan semerah apel, karena tersipu malu, sebelum akhirnya tersenyum bahagia. Melihat ini, Qin Xin memberinya kecupan dikeningnya sebelum akhirnya memberinya pelukan hangat.
