Hanya hayalan author semata.
Di ciptakan hanya untuk kekuatan dan setelah lahir di buang oleh Ibu kandung nya sendiri, menjadi sosok yang begitu kuat namun juga jahat.
karena kemarahan nua kepada sang Ibu membuat siluman cantik selalu menebar kejahatan, namun dia juga sangat perhatian kepada sang adik yang bertekad menjadi manusia sepenuh nya dan bertapa di alas roban.
tapi kejahatan siluman cantik ini pudar setelah di asuh oleh wanita yang mantan istri Ayah nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Berhasil
Seratus tahun hampir berlalu dan esok adalah hari terakhir Arya bertapa sebagai siluman ular, dia akan jadi manusia sepenuh nya dan hidup bahagia bersama dua orang wanita yangg ia panggil sebagai Ibu, pasti nya Sekar akan di tinggal sendirian oleh adik nya karena tidak mungkin bila mereka hidup bersama sama lagi. Sekar masih jadi siluman ular jadi tidak bisa bila tinggal dengan manusia walau dia juga berubah jadi manusia, namun bila emosi nya meledak maka dia secara tiba tiba menjadi manusia separuh ular, sangat beresiko bila akan tinggal dengan manusia, lagi pula Ibu nya belum tentu mau menerima dia untuk hadir di sana.
Sedangkan Arya sudah jadi manusia seutuh nya dan tidak bisa lagi mencampuri hal ghaib dan yang paling penting kekuatan nya hilang, Arya murni jadi manusia karena memang itu tujuan nya. Sekar juga berperan besar dalam tekad Arya yang akan jadi manusia karena selama seratus tahun dia menunggui dan menghalau bila ada iblis yang akan menggagal kan rencana buruk mereka terhadap Arya, sekarang pikiran buruk mulai menghantui Sekar bahwa bisa saja Arya nanti lupa pada dia karena sudah punya keluarga yang menerima, pahit sekali memang bila harus menerima kenyataan ini, hari hari Sekar pasti akan kesepian karena Adik nya sudah tidak ada lagi.
Biasa mereka bercanda bersama karena hubungan mereka memang sangat erat, kini terima saja bahwa Arya akan hidup dengan Ibu nya dan Sekar akan di alam ghaib. satu hal yang pasti bahwa dia akan jadi siluman yang sangat jahat, sekarang saja dia mulai bimbang harus mengambil keputusan apa karena besok Arya pasti akan pulang dan menemui Ibu nya di desa. tidak, Sekar merasa tidak akan sanggup bila sampai Arya pergi meninggalkan nya untuk hidup bersama Ibu dan dia tinggal di istana nya sendirian, membayangkan saja sudah membuat hati Sekar sangat hampa dan merasa tidak akan sanggup.
"Maafkan aku, Arya! sungguh aku tidak bisa kehilangan kamu, Kakak tidak sanggup melihat mu bahagia bersama Ibu." Sekar menangis karena dia debat dengan batin nya.
Sungguh sekarang sangat di lema dia harus mengambil keputusan apa, ini bukan hal yang mudah atau gampang di putuskan karena taruhan nya adalah hidup sang Adik yang sudah mati matian untuk bertapa, namun bila untuk merelakan nya saja maka dia tak sanggup juga sekarang ini.
"Kakak! apa yang kau lakukan pada tubuh?" kaget Arya yang masih bertapa.
"Maafkan aku, sungguh aku tidak bisa bila melihat mu bahagia dengan Ibu! aku bagai mana bila kau tinggal kan?" isak Sekar.
"Ku mohon jangan begini, Kakak!" batin Arya menjerit karena tubuh nya mulai di kerubungi dengan asap putih membentuk kaca.
"Tolong maafkan kesalahan ku ini, aku tidak bisa membiarkan mu dengan Ibu! aku bagai mana bila kau tiada, Arya!" Sekar memeluk tubuh adik nya yang dalam kotak kaca.
Arya menangis di dalam sana karena dia juga mulai di lema, akibat terlalu semangat untuk hidup dengan Ibu dia tak memikirkan Kakak nya, bahkan Arya juga tidak berpikir saat akan bertapa maka siapa yang akan menjaga nya. kini dia tak bisa pergi walau besok sudah sepenuh nya akan jadi manusia, bahkan kulit ular milik Arya sudah terkelupas dari tubuh tersebut.
Sekar memeluk erat tanpa mau melepaskan kotak yang seperti kaca itu, iblis biasa tak akan mampu memecahkan nya karena kekuatan Sekar jarang ada yang bisa menembus. apa lagi hanya sekelas iblis rendahan, yang ada mereka akan terpental jauh karena kotak kaca tersebut.
"Aku tidak ingin kau tinggal, Aryaaaa." Sekar menggerung pilu.
"Hiks, Hiks."
Wewe gombel yang ada di sana juga menangis karena dia menyaksikan semua yang Sekar lakukan, Genderuwo juga menangis karena kasihan melihat Sekar, pengorbanan Kakak selama adik nya bertapa pun mereka juga tahu. lalu sekarang dia bertingkah karena tidak sanggup bila pisah dengan adik nya, kasih sayang Sekar yang begitu besar membuat mereka semua paham.
"Kok kau menangis sampai begitu?" heran siluman babi.
"Tidak kasihan kau melihat Sekar itu? lihat lah dia sangat erat memeluk kota kaca, pasti batin nya sedang bertempur hebat." sahut Wewe gombel.
"Pasti lah, biasa hidup berdua lalu sekarang Arya sudah jadi manusia dan akan tinggal bersam Ibu mereka." sahut Genderuwo mengusap air mata nya.
"Kalau saja tidak takut di belah perut ku, pasti sudah ku datangi dia dan ku peluk." Wewe gombel mengusap ingus nya.
"Kita hanya bisa kasihan saja, mau datang kesana itu sama saja cari mati." ujar siluman babi.
Dengan berhasil nya Arya menjadi manusia yang sempurna membuat warga yang ada di alas roban dengan berbagai macam bentuk ini bergosip hangat, mereka ada yang mendukung atas apa yang sudah Sekar lakukan, namun ada juga yang mengatakan bahwa Sekar egois karena tidak merasakan sedih nya hati Arya yang sudah bertapa seratus tahun lama nya, lalu setelah jadi manusia malah di kurung oleh Kakak nya dalam kotak kaca yang sangat kuat, pasti nya Arya sangat sedih atas apa ynag sudah Sekar lakukan, mereka semua terbagi menjadi dua kubu karena membela dua saudara ular ini.
"Kasihan lah Arya nya, capek loh dia bertapa selama seratus tahun lama nya, masa sudah jadi manusia kok di kurung begitu." rutuk kuntilanak cantik.
"Seratus tahun bila tidak ada Sekar maka ya tak akan berhasil dia, tidak kau lihat Sekar setiap hari menghalau pengganggu dan yang paling membuat hati sedih saat dia membersihkan lumut di tubuh adik nya." Wewe gombel buka suara dengan air mata berderai.
"Iya! aku setuju sama Wewe, rasa nya hati ku hancur sekali ketika dia begitu tulus mengurus adik nya." sahut siluman babi.
"Kau membela Arya karena dia tampan saja, tidak kau lihat rasa sayang Sekar yang sangat luar biasa." cibir Wewe.
Kuntilanak cantik merengut kesal karena dia pasti membela Arya dan menyalahkan Sekar sebab sudah mengurung adik nya dalam kotak kaca, padahal adik nya sudah bertapa selama seratus tahun lama nya, dia tak bisa terima karena kuntilanak agak tertarik melihat Arya yang angat tampan.
"Tidak kau lihat itu dia sekarang yang menangis memeluk adik nya." rutuk Wewe gombel.
"Untuk apa dia menangis begitu, kan dia juga yang sudah mengurung Arya." sahut kuntilanak.
"Payah bicara dengan dia, pokok nya aku membela Sekar." siluman babi kesal juga.
Sudah sah mereka jadi dua kubu yang saling mempertahan kan satu sama lain, pokok nya membela dan merasakan kesedihan nya masing masing.