NovelToon NovelToon
Emily:Ketika Cinta Harus Memilih

Emily:Ketika Cinta Harus Memilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:54k
Nilai: 5
Nama Author: Novi Zoviza

Sekuel (Mommy untuk baby Arsha)

Pricillia Myliarno Ricardo gadis cantik berusia 24 tahun.Dibuang ibu kandung saat kecil dan di rawat oleh wanita yang ia anggap adalah ibu kandungnya.

Dan jatuh cinta pada seorang pria tampan namun semua yang ia rasakan harus sirna setelah kejadian satu malam yang merubah hidupnya.

Yuk simak ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13.Pertemuan Yovan dan Diego

Yovan menatap wajah cantik Emily yang tertidur pulas. Wanita yang telah ia lukai perasaannya enam tahun yang lalu sehingga melarikan diri ke Negara ini. Wanita yang sudah mengalami penderitaan dengan mengandung anaknya dan membesarkannya tanpa bantuan darinya. Ia sudah menghancurkan masa depan wanita ini dalam satu malam lalu memberikannya penderitaan yang tidak akan pernah di maafkan sampai kapanpun.Tuhan seharusnya menghukum dirinya bukan Emily yang lemah dan tidak berdaya ini.

Lamunan Yovan buyar saat ponsel Emily berdering dan disana terlihat panggilan masuk dari Diego. Yovan menatap layar ponsel Emily yang terus berdering. Pria itu tengah berpikir siapa Diego? kenapa pria ini menghubungi Emily malam-malam begini.

Yovan menonaktifkan ponsel Emily lalu meletakkan kembali diatas meja. Pria itu kembali menatap pada Emily yang tidur dengan lelapnya tanpa terganggu oleh dering ponselnya tadi. Sepertinya Emily benar dan kelelahan sehingga tidur sepulas ini.

Yovan mengirim pesan pada Radit jika ia sudah menemukan keberadaan Emily dan besok pagi Radit akan kesini untuk menyusulnya. Dan Yovan berpesan agar Radit tidak memberitahu ayah kandung Emily tentang keberadaan Emily. Ia punya alasan untuk tidak mengizinkan Radit memberitahu Bastian tentang keberadaan Emily.

Yovan juga belum memberitahu keluarganya jika ia sudah bertemu dengan Emily. Ia akan memberitahu mereka jika nanti Emily bersedia kembali ke Indonesia bersamanya. Sebelum ia belum berhasil membujuk Emily selama itu ia tidak akan memberitahu keluarganya.

"Daddy..."

Yovan menoleh pada tempat tidur Kafka dan langsung menghampirinya. Ternyata Kafka tengah mengigau memanggilnya. Bocah itu tampak tidur gelisah dan juga terlihat ketakutan.

"Daddy...jangan pergi!, Daddy..."

"Kafka... bangun sayang!,"ujar Yovan mengguncang tubuh Kafka hingga bocah itu terbangun.

"Daddy..."

"Kamu mimpi buruk?,"tanya Yovan mengusap peluh yang membasahi tubuh Kafka.

"Daddy aku takut,"jawab Kafka langsung memeluk Yovan dengan begitu erat.

Yovan membalas pelukan Kafka. Entah mimpi buruk apa yang menganggu tidur Kafka sehingga mengalami ketakutan seperti ini. Yovan mengusap punggung Kafka hingga bocah itu kembali tenang.

"Ayo kembali tidur!. Ini masih sangat malam,"ucap Yovan.

Kafka menggeleng pelan."Tidak Daddy...aku takut mimpi buruk lagi,"jawab Kafka.

"Memangnya Kafka mimpi apa?,"tanya Yovan mengurai pelukannya.

Kafka tampak menarik nafasnya perlahan."Aku bermimpi Daddy dibawa pergi sama Nenek sihir yang tidak suka sama Mommy,"jawab Kafka dengan wajah polosnya.

Yovan tersenyum mendengar cerita Kafka."Itu hanya mimpi dan mimpi itu adalah bunga tidur. Daddy tidak akan meninggalkan Kafka. Daddy janji,"ucap Yovan. Ia begitu senang bisa sedekat ini dengan Kafka tanpa harus melakukan pendekatan terlebih dahulu.

Akhirnya Kafka kembali tertidur di dalam pelukan Yovan. Ayah dan anak itu sama sama tertidur diatas ranjang rumah sakit saling berpelukan.

***

Emily menatap pemandangan yang ada di depan matanya melihat Kafka tertidur lelap di dalam dekapan Yovan.Ini adalah hal yang diinginkan Kafka sejak lama tidur bersama Daddy-nya.

Emily mengusap air mata yang tiba tiba saja jatuh. Ia benar-benar terbaru melihat pemandangan itu. Selama ini Kafka selalu menanyakan keberadaan Daddynya dan ingin tidur bersama Daddy-nya.

Emily membiarkan keduanya tertidur, wanita itu memilih pergi membeli sarapan untuknya dan Yovan. Ia tidak mau menganggu momen indah itu dan membiarkan kedua tertidur lelap.

"Emily... bagaimana keadaan Kafka?,"tanya Jesika yang datang bersama Diego pagi pagi sekali menghadang Emily yang akan membeli sarapan.

"Kafka baik baik saja Cika, tapi ia harus dirawat untuk beberapa hari karena luka robekan dikepalanya untuk memudahkan Dokter melakukan pemeriksaan secara intensif,"jawab Emily.

"Oh syukurlah. Maaf kami baru datang semalam aku mengalami kram dan Diego sudah menghubungimu tapi kamu tidak menjawabnya mungkin kamu sudah tertidur,"ucap Jesika di angguki oleh Diego.

"Mungkin. Aku belum melihat ponselku,"jawab Emily.

"Oh ya kamu mau kemana?. Kenapa kamu meninggalkan Kafka sendirian?,"tanya Diego.

"Aku rencananya mau membeli sarapan tapi kalian datang. Aku akan memesan secara online saja nantinya,"jawab Emily lalu kembali berbalik menuju ruang rawat Kafka.

Diego dan Jesika saling pandang melihat Kafka tidur dipelukan seorang pria. Keduanya menatap Emily dengan penuh tanda tanya.

"Silahkan duduk!. Maaf Kafka belum bangun,"ucap Emily mempersilahkan Diego dan Jesika duduk.

"Iya tidak apa apa. Kami saja yang datang terlalu pagi,"jawab Jesika.

"Emily siapa pria itu?,"tanya Diego menunjuk Yovan yang tidur membelakangi mereka.

Emily menoleh pada Yovan yang masih tertidur bersama Kafka."Dia--Dad-dynya Kafka,"lirih Emily membuat Diego terkejut bukan main.

"Dia Daddy Kafka?. Kemana dia selama ini membiarkan kamu mengandung Kafka dan melahirkan Kafka sendirian?. Kenapa baru datang sekarang,"jawab Diego setengah berteriak.

"Ssstt...Diego pelankan suaramu nanti Kafka terbangun,"ucap Emily setengah berlari berbisik.

"Dia pria pecundang yang mencampakkan kamu kan?,"teriak Diego membuat Yovan terbangun dari tidurnya mendengar keributan yang terjadi.

Yovan melepaskan pelukan Kafka di tubuhnya secara perlahan agar bocah itu tidak terbangun. Yovan turun dari ranjang dengan begitu hati hati lalu menoleh pada arah suara. Pria itu menatap dengan tatapan dinginnya pada Diego yang menatapnya penuh permusuhan.

"Apakah kamu tidak bisa berbicara pelan?,"tanya Yovan lada Diego.

"Heh... untuk apa berbicara pelan pada pria pecundang sepertimu,"jawab Diego.

"Emily siapa dia?,"tanya Yovan langsung duduk di sebelah Emily.

"Dia... Diego yang selama ini susah banyak membantuku dan Kafka dan itu Jesika istrinya,"jawab Emily.

Yovan teringat akan nama pria yang menghubungi Emily semalam yang tidak lain adalah Diego. Yovan yakin sekali jika pria ini yang menghubungi Emily semalam.

"Diego... kenalkan ini Mas Yovan... Daddy-nya Kafka,"sambung Emily memperkenalkan Yovan pada Diego.

Baik Yovan maupun Diego terlihat diam saja dan menatap dengan tatapan penuh permusuhan. Yovan yakin sekali pria ini menyukai Emily meski sudah menikah. Jelas sekali tatapan tidak suka pria itu padanya.

"Ehem...", Yovan berdehem pelan memecahkan kesunyian yang tercipta. Pria itu memutuskan tatapannya pada Diego dengan berdehem pelan.

"Jadi kau Daddynya Kafka?.Kemana saja selama ini?,"tanya Diego dengan tatapan menusuk. Diego tidak meragukan jika pria yang duduk disebelah Emily ini adalah Daddy Kafka karena pria itu begitu sangat mirip dengan Kafka hanya bola mata Kafka saja yang mirip dengan Emily.

Yovan menyunggingkan senyumannya, ia tidak terpengaruh sama sekali dengan tatapan menusuk yang Diego berikan padanya.

"Daddy..."

Semua orang menoleh pada Kafka yang sudah terbangun dari tidurnya mencari keberadaan Bocah itu tampak sudah duduk diatas tempat tidur.

"Hai jagoan sudah bangun,hum?,"tanya Diego berdiri dari duduknya menghampiri Kafka.

"Daddy...,"bukannya menjawab pertanyaan Diego, Kafka malah kembali memanggil Yovan yang masih duduk di sebelah Mommynya. Bocah itu merentangkan kedua tangannya pada Yovan.

Yovan menarik bibirnya keatas lalu berdiri dari duduknya menghampiri Kafka dan memeluk sang putra.

"Aku pikir Daddy pergi,"ucap Kafka dengan nada manjanya. Yovan tersenyum penuh kemenangan pada Diego yang tampak menahan kekesalannya.

...****************...

1
Amina Rengil
lanjut thor
Kak Yuniah
hahaha...kasian nenek Maya cucunya ketakutan wkwkwk
Arifin
lanjut thor
Ana
next
Serongga Oktober
lanjutannya thor
Maya Lara Faderik
Aneh
ayli
sepupu jauh? tapi kenapa mamanya Yovan nggak kenal Maura??
Lusi Hariyani
mbok yao cptan d halalkan yovan&emily kakak author...
Ana
next
Sriandayani
Chan cio kok enggak terpikir u Mecari dalang dari kejadian yg membuat mereka berdua berbuat zina n peristiwa kecelakaan mereka
Sriandayani
nenarik
Nur Azizah
cocokkk bangtt pokoknaa kak author the best
Ana
yovan tuh kurang tegas ke Maura
Elsa Yunita
jangan2 tu cewe yg bikin kecelakaan
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Ana
next
Husein
wah Yovan...tega kamu ngerjain mama😂
Jessica Xie
semoga emily hamil lagi anak kembar sepasang ya thor
biar bisa lihat seposesif apa si yovan ke anak ceweknya
LISA
Pasti Arsha seneng bgt klo ketemu Emily lg..
Lusi Hariyani
beri kejutan buat mama km yovan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!