NovelToon NovelToon
Dangerous Woman

Dangerous Woman

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / Balas Dendam / Pembunuhan / Konflik etika / Selingkuh / Percintaan Konglomerat
Popularitas:15.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mei-Yin

“Jangan meremehkan seorang wanita, karena marahnya seorang wanita akan membawa kehancuran untukmu!”

~Alatha Senora Dominic~



🍁


Wanita yang kehadirannya tak diinginkan. Ia diabaikan, dikhianati bahkan hidupnya seolah tengah dipermainkan.
Satu persatu kenyataan terbuka seiring berjalanya waktu.

“Aku diam bukan berarti lemah! Berpuas dirilah kalian sebelum giliran aku yang membuat kalian diam.”


Kisah rumit keluarga dengan banyak konflik dan intrik yang mewarnai.
Simak kisah hidup seorang Alatha Senora Dominic di sini 💚


*


Mature Content.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei-Yin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 7 Tak sadarkan diri

Bruk!

Atha jatuh pingsan dengan wajah yang pucat pasi. Tubuhnya menggigil kedinginan setelah ia mendapat hukuman dari suaminya.

“Dasar menyusahkan!”

Jeremy berdecak malas melihat keadaan Atha. Bukannya prihatin atau kasihan, lelaki itu hanya menatap Atha datar. Tak sama sekali ia mau menolong Atha yang sudah tak berdaya, ia malah keluar dari kamar mencari seseorang.

“Arsy!”

“Ya Tuan.”

“Atha pingsan di kamar mandi. Bantulah dia,” ucapnya singkat dan melangkah pergi meninggalkan Arsy yang diam-diam menatapnya.

Arsy sudah seperti saudara bagi Atha, kebaikan Atha dan Opa Axton membuat Arsy berjanji akan melindungi Atha, namun kenyataannya ia gagal. Ia tak bisa berbuat apapun untuk membuat sang Nona keluar dari neraka dunia ini.

Dengan cepat Arsy melangkah menuju kamar utama. Ia langsung masuk ke kamar mandi mencari Nona mudanya.

“Nona Atha!”

Menepuk pipinya perlahan, air mata Arsy jatuh bersamaan dengan ia mengangkat kepala Atha.

Sekuat tenaga Arsy membawa tubuh Atha ke kamar, ia merebahkan tubuh sang Nona yang masih basah ke atas ranjang dan segera mengganti pakaiannya.

Tak lupa ia menyalakan pemanas ruangan agar tubuh Atha tak lagi kedinginan.

“Nona!”

Tangan Arsy menggosok punggung tangan Atha. Berharap agar sang Nona segera bangun. Ia ingin menghubungi dokter, tapi ia tak berani.

Tanpa perintah Jeremy, tak ada yang bisa melakukan apapun jika itu menyangkut Atha.

Arsy keluar dari kamar menuju ruangan obat-obatan, ia butuh kompres untuk menurunkan suhu tubuh Atha yang panas. Ia juga mengambil obat penurun panas, flu dan juga beberapa salep memar.

Saat kembali ke kamar ia terkejut dengan kehadiran sang Tuan yang duduk di sofa yang ada di tengah-tengah ruangan.

“Maaf Tuan, saya tidak tahu jika anda berada di kamar.”

Arsy sedikit menunduk menyadari kesalahannya. Tak melihat respon apapun ia segera mendekati ranjang dan memasangkannya di kening Atha. Tangannya perlahan mengoleskan salep di sekitar pipi Atha yang sudah bengkak.

Dapat dilihat bahwa Atha tak tenang dalam tidurnya.

Tangannya bergetar dengan nafas yang tak teratur.

“Nona ..., cepatlah sehat!” bisik Arsy lirih.

Ia takut terjadi sesuatu hal yang buruk pada Nona mudanya. “Jangan tinggalkan saya.”

*

Dalam ketidaksadaran, Atha bermimpi bertemu dengan dua orang pria dan wanita di sebuah taman bunga yang sangat indah.

Lelaki itu memiliki mata yang sama dengannya sedangkan wanita itu memiliki wajah yang hampir sama dengan sosoknya.

Atha menatap kedua orang tersebut dalam diam.

Tangan wanita itu terulur menyentuh bahunya.

“Alatha Senora Dominic.”

Atha membeku mendengar suara tegas wanita tersebut.

“Darimana anda tahu nama saya Nyonya?” bertanya dengan pelan.

“Kenapa kau memanggilku Nyonya, aku adalah Ibumu.”

Atha menatap wanita itu dengan mata berkaca-kaca. “Benarkah?”

“Ya aku Ibumu dan ini Ayahmu.”

“Putriku sudah tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik,” ucap lelaki tersebut sambil maju di hadapan Atha. “Bolehkah Ayah memelukmu?” sambungnya lagi membuat Atha mengangguk dengan kaku.

Pelukan kasih sayang dari seorang Ayah dan Ibu yang tak pernah ia dapatkan dari Hana dan Ben, kedua orang yang ia anggap sebagai orang tuanya.

Hangat, nyaman dan menenangkan. Matanya kembali memanas, jika ia tahu bahwa Ayah dan Ibu kandungnya sangat menyayanginya, Atha mungkin akan memilih hidup bersama dengan mereka walau dalam kematian.

Tapi takdir seolah tak memihak padanya, ia masih di berikan umur panjang namun dengan ujian yang juga panjang.

“Kenapa kalian meninggalkanku, kenapa kalian tak mengajakku bersama kalian.”

Lelaki itu melepaskan pelukannya dari Atha. “Jangan katakan itu, Nak. Kami memang tidak berada di sampingmu tapi kami selalu ada di sini.” Tunjuknya tepat di dada. “Kami hidup di hatimu.”

Tangis Atha akhirnya pecah. Ia terisak di pelukan Ibunya.

Tangan lembut itu membelai kepalanya.

“Jangan bersedih. Kami di sini selalu berdoa untuk yang terbaik untukmu.”

“Aku ingin di sini bersama dengan kalian.” Atha menggelengkan kepalanya lemah.

“Tidak boleh! Kau harus kembali.”

"Ibu, Ayah, aku tidak mampu lagi untuk bertahan.”

Wanita itu melepaskan pelukannya. Ia membelai rambutnya dan memberikan kecupan di keningnya.

“Kembalilah anakku. Hidupmu masih panjang, kau harus bertahan. Kami menyayangimu.”

Bayangan Ibu dan Ayahnya semakin menjauh. Atha jatuh bersimpuh sambil terisak menyaksikan dua orang tersebut menjauh hingga hilang dari pandangannya.

“Ayah ..., Ibu ....” teriak Atha membuat Jeremy yang duduk di sofa terkejut.

Lelaki itu mendekati ranjang. Atha masih memejamkan mata dengan lelehan bening yang mengalir dari matanya yang tertutup.

Jeremy hanya menatapnya aneh. “Wanita gila.”

*

Arsy bolak-balik keluar masuk kamar utama melihat keadaan Atha yang masih tak kunjung sadar.

Ini sudah dua hari sejak dirinya pingsan. Tak ada tanda-tanda Atha akan bangun, ingin sekali menghubungi dokter tapi ia tak berani sebelum mendapat persetujuan dari Jeremy.

Lelaki itu juga tak ada di mansion ini, sudah dua hari juga ia tak pulang. Mungkin ia tengah menghabiskan waktunya bersama istri pertamanya.

Para pelayan yang mendengar kabar merasa tak berdaya, mereka tak bisa melakukan apapun.

“Nona!”

Arsy menggenggam tangan Atha yang dingin.

“Bangun Nona! Jangan tinggalkan saya seorang diri. Saya tidak memiliki siapapun lagi kecuali anda.”

Ceklek!

Pintu kamar terbuka membuat Arsy langsung bangun. Ia tertidur di lantai dengan kepala yang menyandar di ranjang.

Ia merapikan pakaiannya dan menunduk. “Selamat malam Tuan.”

“Bangunkan dia, dia harus melayani suaminya,” ucap Jeremy dengan suara yang berat.

Arsy meradang mendengar ucapan Jeremy yang tak ada belas kasihnya sama sekali. Andai saja ia memiliki kekuasaan yang tinggi, mungkin ia akan membawa Nona mudanya pergi dari tempat terkutuk ini.

“Nona Atha belum bangun sama sekali Tuan.”

“Dasar pemalas!” desis Jeremy. Ia menarik tangan Atha dengan kasar. “Atha bangun. Jangan manja.”

Tubuh Atha terkulai lemas ketika Jeremy melepaskan tangannya. Kini tangan besar itu mencengkram rahangnya dengan kasar.

“Alatha Senora Dominic!”

Tak ada respon apapun, tubuh Atha masih tak merespon.

“Maaf Tuan, Nona belum sadar semenjak dua hari yang lalu,” ungkap Arsy dengan bibir bergetar menahan tangis.

Tangan Jeremy yang ingin menarik tubuh lemah Atha menggantung di udara. Ia menatap tubuh Atha yang lemas, saat memegang tubuhnya ia juga merasakan suhu tubuh wanita itu yang dingin.

“Panggil dokter kemari.”

“Baik Tuan.”

Jeremy menatap Atha dengan tatapan datar.

“Dasar menyusahkan!”

🍁

Bersambung...

1
Naufal Azka
datang lg ke sini demi mlihat alan
Marina George
Novel yg hebat
Haryati Atik Atik
keren Thor makasih ceritannya sgt bagus
Haryati Atik Atik
salut sama Kim jg edwar
Haryati Atik Atik
🤣🤣🤣🤣🤣
Mamah iang
bener kata si Jeremy,, si atha wanita bodoh diperlakukan kaya binatang diem bae dasar lemah
paty
atha dlm cerita kan hebat tp mana
paty
lagi2 atha dan alan menganggap remeh dlm bertindak
paty
atha lo bego arsy dilepaskan tp arabela tdk lo kasi tau arsy pengkhianat
Haryati Atik Atik
atha pintar tebakannya bnr
Haryati Atik Atik
bagus adik kakak saling berebut kepemimpinan dgn senang kalian akan hancur itu didikan org tua yg penuh ambisi
paty
knp hanya dibuat pingsan
paty
kim n altha terlalu lambat bertindak
Haryati Atik Atik
🤣🤣🤣🤣 aneh" namanya ada masako ada susumu astaga btl" buat kaku perut
paty
atha terlalu lambat
paty
blng sama kake siapa itu ryu
paty
alan2 bukan ayah lo tp istrinya yg tentu sj mau harta ayah lo
paty
alan knp tdk lo terima n blng sama papa lo hrs tegas dg istri bhw dia sdh tau anak mrk bkn anak kandungnya
paty
bisa sj jeremy sebenarnya msh hidup n anak buah kim ada yg berkhianat
Haryati Atik Atik
nnt Ryu dgn azlan pasti berseteru krna harta n tahta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!