bagaimana jika pembunuh bayaran tingkat S harus mengalami kehidupan kembali, itulah yang di rasakan oleh Bianca Dealova Christabel. seorang pembunuh bayaran tingkat S saat sedang menjalankan misi dirinya tidak sengaja tertembak oleh sahabatnya sendiri. bukannya pergi ke alam baka Bianca malah masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah yang punya penyakit jantung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-he, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
"Abang bisa buat pesta seperti ini bahkan bisa lebih mewah lagi " ucap Aksa sombong
Mendengar itu Gebi langsung tertawa, apa Aksa melihat wajahnya yang bersedih jadi dia mengatakan kata kata seperti itu, sungguh lucu mungkin Aksa mengira Gebi sedih karena tak pernah merayakan ulang tahun namun kenyataannya salah karena di tubuh ini bukanlah Gebi melainkan bianca.
" bagaimana jika mereka tahu bahwa Gebi yang asli sudah pergi, apa mereka tidak akan membenci ku " batin Gebi kembali larut dalam pikirannya
Tidak lama semua orang bertepuk tangan karena acar potong kue sudah selesai, Gebi hanya bisa tersenyum memandang ke arah depan namun seketika pandangan itu menjadi was was karena ia merasa seseorang sedang memperhatikan dirinya, ia melihat ke sekeliling namun tidak ada seorang pun yang melihat ke arahnya. Mungkin itu hanya perasaan nya saja karena tak pernah berada di area seperti ini, namun tiba tiba saja lampu mati membuat orang orang seketika panik, merasa ada yang tak beres Gebi segera mengajak keluarganya keluar.
" ada apa sayang? Kenapa kamu mengajak kami keluar secara tiba tiba " tanya Caludia
" Gebi merasa seperti ada yang tak beres dengan pesta ini Karena Gebi merasa kita sedang di awasi " ucap Gebi
" sepertinya kamu sedang kelelahan sayang mungkin itu hanya kesalahan daya listrik, sekarang sudah kembali menyalah sekarang kita ikut ke kapal saja bersama yang lain " ucap tuan brian
" iya dek, mungkin kamu terlalu kelelahan jadi mulai berhalusinasi " ucap Aksa mencoba menenangkan
" sepertinya begitu " jawab Gebi
Gebi kembali bersama keluarganya, namun perasan Gebi masih merasa cemas mungkin ini adalah instingnya karena dirinya adalah pembunuh bayaran, kini mereka sudah berada di dalam kapal pesiar. semua tamu nampak gembira, namun tidak dengan Gebi ia merasakan seperti ada sesuatu yang akan terjadi kepadanya dan juga keluarganya.
Tap tap tap
" jangan memikirkan hal yang akan membuat mu tersiksa mungkin itu hanya firasat mu saja " ucap Aksa
berjalan menghampiri Gebi
" sepertinya begitu, mungkin aku terlalu takut karena masa lalu " ucap Gebi
Aksa menyesap wine di tangannya, ia sesekali memandang wajah Gebi memang ada raut wajah khawatir namun Aksa hanya bisa menenangkan Gebi mungkin karena Gebi tak pernah berada di area ramai seperti ini.
" aku akan kembali ke sana jika kamu membutuhkan sesuatu katakan saja pada ku " ucap Aksa
" hm " jawab Gebi singkat
Aksa segera pergi meninggalkan Gebi, namun tiba tiba saja terjadi ledakan di kapal itu membuat semua tamu menjadi panik, Gebi berusaha tenang ia berjalan menelusuri kapal untuk mencari keluarganya. para tamu mulai berlarian ke sana kemari karena ledakan itu, Gebi mulai merasakan pusing di kepalanya namun ia terus berjalan mungkin ini efek karena tak pernah naik kapal mungkin, tidak lama kemudian terdengar lagi ledakan namun kali ini lebih besar membuat asap mengepul karena kapal itu mulai terbakar.
" di mana mereka? aku harus segera mencarinya " Gebi mulai menelusuri area kapal
" Gebi!!" panggil nyonya caludia ia segera menghampiri Gebi
" uhuk,uhuk... cepat pergi ke dari kapal mami akan mencari ayah mu " ucap caludia
" tidak biar aku saja " ucap Gebi
Ia segera berlari masuk ke dalam, matanya langsung melihat ke sekeliling sudah banyak tubuh yang tak bernyawa tergeletak di lantai karena ledakan itu, keadaan kapal benar benar kacau apa lagi sekarang para tamu mulai menyelamatkan diri dengan menaiki sekoci, Gebi sudah menyuruh ibunya untuk pergi duluan ia akan mencari ayahnya, tidak lama kemudian Aksa bersama tuan brian datang mereka nampak terluka Aksa memapa tuan brian.
" cepat bi kita harus pergi, keadaan benar benar tidak setabil sepertinya ada yang menyabotase kapal ini " ucap Aksa
" entahlah aku tidak yakin lebih baik kita segera pergi dari sini " ucap Gebi membantu Aksa membawa ayah mereka
sesampainya di luar Gebi dan Aksa langsung meletakkan tuan brian ke dalam sekoci di sana sudah ada nyonya Claudia, Gebi segera menyuruh Aksa untuk menaiki sekoci terlebih dahulu.
Saat Gebi akan akan masuk ke dalam sekoci, tiba tiba saja ia mendengar seseorang meminta tolong ia segera pergi kembali, membuat Aksa langsung panik karena adiknya kembali masuk ke dalam kapal yang hampir tenggelam
" Gebi!! Apa yang kamu lakukan" teriak aksa namun sepertinya sudah terlambat, Aksa mencoba mengejar Gebi namun di hentikan oleh keamanan
" tidak aku harus menyelamatkan adik ku lepaskan aku " ucap Aksa
" tidak bisa tuan sekoci akan segera berangkat " ucap pria itu
tidak lama sekoci pun turun ke laut, Aksa hanya bisa memohon agar menunggu adiknya namun petugas keamanan Langsung menolak, Aksa hanya bisa menangis karena adiknya masih berada di dalam kapal, karena skoci mereka berbeda dengan ibu dan ayahnya.jadi mereka tidak tahu apa yang terjadi, Aksa mencoba menghubungi Gebi namun handphone milik Gebi tidak bisa di hubungi, membuat Aksa langsung frustasi.
" dasar Gebi bodoh!! Kenapa kamu tidak mengangkat telponmu.. aku akan benar benar marah kepada mu jika kamu tidak berhasil selamat " ucap Aksa meremas rambutnya
.....
" uhuk ...uhuk..apa masih ada seseorang di sini?" tanya Gebi
Namun tidak ada suara yang menyahut, Gebi mencoba berjalan lebih dalam lagi namun tidak ada seorang pun di sana, ia berjalan keluar namun yang ia lihat hanya kekosongan karena semua orang sudah pergi, ia mendengar suara seperti sebuah jam namun jam itu akan meledakan dirinya yang lebih parahnya hitung bom itu sudah di angka terakhir.
" ckck ..apa aku akan mati ke dua kalinya " gumamnya dan kapal itu langsung meledak membuat Gebi langsung terlempar
Duarr
" Gebi!!..tidak ...tidak ....Gebiii " ucap Aksa teriak membuat semua orang yang di dalam skoci menunduk sedih, Aksa hanya bisa menangis dalam diam sekarang dirinya merasa sudah tidak ada gunanya lagi hidup
Sesampainya di daratan sudah ada polisi yang Menunggu dan beberapa mobil Ambulance, saat tiba di daratan Aksa langsung berjalan lunglai ia tak bisa menahan tangis, nyonya Caludia yang melihat itu hanya bisa menghampiri Aksa.
" Aksa!! Ada apa sayang apa terjadi sesuatu? Di mana adik mu " tanya Caludia
Aksa hanya bisa diam membisu ia tak sanggup untuk berbicara, Mulutnya tersa berat hatinya begitu sakit karena adiknya itu sudah tidak ada
"MI, GEBI ...Mi..GEBI SUDAH TIDK ADA ..GEBI SUDAH PERGI MENINGGALKAN KITA.. GEBI DIA SUDAH PERGI GEBI SUDAH TIDAK ADA" ucap Aksa
" APA!! TIDAK MUNGKIN ..KAMU PASTI BOHONGKAN AKS ADIK MU PASTI MASIH HIDUP..KAMU PASTI INGIN BERACANDA DENGAN IBU...KAMU PASTI BOHONG ...TIDAK MUNGKIN GEBI PERGI MENINGGAL KITA" ucap nyonya caludia
Air matanya tak bisa lagi ia bendung, Isak tangis langsung keluar dari mulutnya, Aksa langsung memeluk sang ibu dengan erat. tuan brian yang baru saja sadar langsung pergi menuju mereka, melihat kedua yang menangis tuan brian langsung memeluk mereka kini mereka harus kehilangan salah satu anggota keluarga mereka yang sangat mereka cintai adik yang begitu Aksa sayangi sekarang sudah pergi meninggalkan mereka.
" tidak pi, Gebi pasti masih hidup cepat cari Gebi pi pasti Gebi masih hidup " ucap nyonya Caludia
" mami tenang dulu papi akan minta kepada tim sar untuk mencari putri kita sekarang kita kembali dulu " ucap tuan brian menenangkan sang istri
" bagaimana apa kau senang" tanya Abraham yang sedang melihat dari kejauhan
" tentu saja, sekarang mereka harus kehilangan putri mereka sama seperti kita, Brian harus merasakan penderitaan seperti kita kehilangan putri yang begitu berharga " ucap Elisa dengan seringai diwajahnya
" untung saja kakak mu itu setuju untuk membantu kita " ucap Abraham
" ayolah, kak Rapelia itu sangat sayang kepada ku mana mungkin ia tega melihat adiknya bersedih " ucap Elisa
Mereka segera pergi dari tempat itu, nampak mereka sangat bahagia karena sekarang dendam mereka terbalaskan karena sudah berhasil membuat putri Brian pergi dari dunia ini, sekarang mereka akan menikmati kehidupan yang menyenangkan.
( jangan terlalu percaya diri, ingat perbuatan buruk itu tidak baik be a wise person because in this world there are no good deeds considered evil )