NovelToon NovelToon
BUMI DAN LUKANYA

BUMI DAN LUKANYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:93.3k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Cahayaku

Kalo nanti kita gak bisa ketemu lagi dan aku nggak bisa tahu gimana keadaan kamu aku cuma berharap semoga hari-hari kamu baik ya semoga kebahagiaan selalu menyertai mu dan semoga kamu gak Pernah ngerasain sakit apa yang aku rasain, " Bumi langit Baskara

Kata orang cinta itu harus diperjuangkan Tapi apa mungkin gue harus Perjuangkan cewek yang gak Pernah menghargai gue

Bumi langit Baskara

" Luna gue cinta sama lo " Bumi langit Baskara

" Apa lo bilang lo cinta sama gue " Luna Calista

" iya "

" Maaf Bumi gue itu gak Cinta sama lo gue gak mungkin Pacaran sama Cowok miskin kayak lo Nanti apa kata orang nanti seorang Luna Calista berpacaran sama Cowok miskin, " Luna Calista

" Luna Bersamamu adalah impian ku Namun apakah Takdir masih bisa berpihak kepadaku aku Takut jika aku gak bisa bikin kamu bahagia,"

Ini kisah yang sangat sederhana Tentang anak laki-laki yang bernama Bumi, Bumi yang selalu memberi Cinta kepada Luna namun sebaliknya Luna yang selalu membuat dia hancur

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Cahayaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. BERBOHONG

" KANAN BUMI YANG LEBIH GEDE !" Pekik Jio

" ITU YANG KIRI BUMI LEBIH GEDE DAN BULET LAGI CEPETAN !" Pekik Leo

" GAK KANAN DULU BUMI JANGAN KIRI,"

" KIRI AJA BUMI KANAN DEKET SARANG TAWON ITU,"

" BERISIK LO BERDUA ! DIEM ATAU GUE LEMPAR SARANG TAWON," Pekik Bumi menghentikan keduanya.

Keributan tersebut berasal dari Bumi, Jio dan Leo yang kini sedang berada di dekat Pohon mangga didekat lapangan sekolah.

Yap saat ini waktunya sekolah mereka untuk istirahat Pertama. Bumi kini tengah berusaha mengambil sebuah mangga dengan Leo Jio dan Yuda yang siap menunggu dibawah.

" INI TERAKHIR ! TANGKEP " Ujar Bumi melempar sebiji mangga kepada Leo

" WOY BANYAK SEMUT ANJING " Pekik Bumi saat merasakan tubuhnya digigii oleh semut Penghuni Pohon mangga itu.

Dengan buru-buru Bumi Pun langsung turun dari Pohon mangga itu hingga tanpa sengaja membuat celana Bagain lututnya robek tercangkol ranting.

Prett

" SIP BUMI " Ujar Leo dengan senyum sumringah setelah berhasil menangkap mangga tersebut.

" Cakep dapet banyak nih kita mangga nya, " ujar Jio

" Wah akan kenyang mangga kita hari ini, " sambung Dirga yang membungkus mangga tersebut menggunakan jaketnya.

" Lo bertiga enak, gue ga enak Digigitin semut diatas Mana celana gue robek lagi," Pekik Bumi seraya membuang semut-semut tersebut dari tubuhnya.

" Sini gue bantuin " ujar Jio yang ikut membantu Bumi membuang semut-semut di seragam baju lelaki itu.

" Hitung Dirga dapet berapa " Pinta Leo

" Oke sebentar Dua mangga empat, tiga mangga bulet, tiga mangga mangga lonjong, " sahut Dirga menghitung buah mangga yang dibalut jaket miliknya.

" itung yang bener ! Gue tendang juga Lo sampe Pluto," Umpat Bumi

" iya iya. Satu, dua, tiga, empat, lima enam, tujuh, delap-----"

" HEH GENG SOMPRET "

Dirga yang tengah menghitung buah Pun terhenti saat Pak Yanto tiba-tiba menghampiri mereka dengan wajah galaknya. Guru dengan rambut klimis dan kaca mata tebal yang terpasang di rambut nya itu menatap tajam ke arah keempat muridnya

" Eh Pak Yanto, ada apa Pak, " Ujar Leo cengengesan.

" Ada apa ada apa. Kalian yang sedang apa. HAH," Pekik Pak Yanto membuat mereka berempat terkejut takut.

" Gak Pak kita tidak sedang apa-apa " sahut Dirga gugup sembari menyembunyikan mangga nya dibalik Punggung.

Pak Yanto menatap mereka dengan tatapan memicing. Ia Pun berjalan mendekati Dirga dan menatap Cowok Polos itu dengan Penuh intimidasi membuat Dirga gemetaran dan berakhir

Glundung

Dirga yang takut Pun tidak sengaja membuat mangga yang disembunyikan rapih dibalik Punggungnya itu jatuh menggelinding dihadapan Pak Yanto.

" Bego " gumam Bumi, Jio, dan Leo bersamaan menatap kesal ke arah Dirga yang malas memasang wajah tidak berdosanya.

" Mangga ? Kalian berempat habis mencuri mangga tanpa ijin? Iya," Tanya Pak Dirga

" Pasti kamu kan dalangnya, " Tunjuk Pak Yanto kepada Bumi

" Astaghfirullah alazim. Bapak, itu kenapa selalu menuduh saya yang tidak tidak Pak. Kan memang saya Pelakunya, "

Bumi membungkam mulutnya setelah mengatakan kalimat itu.

" Mulut gue kaga bisa diajakin kompromi amat sih," batinya.

" Tapi saya tidak sendirian Pak. Saya ditemani ketiga babu, eh maksud saya ketiga teman saya Pak, " sahut Bumi cengengesan.

" Kalian berempat baru saja mencuri mangga tanpa ijin. Itu melanggar Peraturan Perundang-undangan negara nomer Nomer... Nomer berapa yak ? Ah Pokoknya kalian telah mencuri," Pekik Pak Yanto.

" Jangan hukum kami Pak Kami hanya membantu Pohon ini untuk menjatuhkan buahnya saja Pak," ujar Jio memohon.

" KALIAN LARI SEP ----- "

" Permisi "

Pak Yanto menghentikan ucapannya saat Guru cantik bahasa Indonesia dengan name tag Bu Lita menyapa mereka.

" Eh Bu Lita. Ada apa yah Bu," Tanya Pak Yanto Nada berbicara nya berubah menjadi lembut selembut sutra.

" Pak Yanto ada yang mau saya bicarakan dengan bapak, " sahut Bu Lita.

" Boleh Bu Tapi jangan bicara di sini Bu Lita di sini banyak setan yang mengganggu, " ujar Pak Yanto mengajak Bu Lita Pergi menjauhi Bumi dan kawan-kawan

Mereka berempat Pun menghela nafas lega saat melihat Pak Yanto Pergi bersama Bu Lita.

" Hampir aja gue jadi ikan gosong, " gumam Bumi

......................

Setelah aksi keributan tadinya, kini Bumi melewati koridor dengan kedua telapak tangan menggenggam buah mangga hasil mencurinya dengan Jio, Leo dan Dirga tadi.

" Hai Bumi " sapa salah satu siswi yang merupakan fansnya

Bumi membalasnya dengan senyuman singkat membuat mereka semua berteriak histeris melihat senyuman singkat namun berarti milik Bumi itu.

" Orang ganteng gitu loh " gumam Bumi

Bumi menajamkan Pandangan saat melihat seorang gadis yang ia kenal di ujung koridor.

" MIKA CEWEKNYA REVAN " Panggil Bumi

Mika pun menghentikan langkahnya saat suara seseorang memanggil namanya.

" Ada apa " Tanya Mika mengangkat sebelah alisnya kepada Bumi yang baru saja berdiri di depannya.

" Lo kok sendirian aja Luna mana ? Gue gak liat dia dari tadi Pagi, "

" Sakit " sahut Mika singkat.

" Hah sakit Oke thanks infonya, " sahut Bumi berbalik kembali berjalan dan meninggalkan Mika.

Bumi berjalan dengan Pikiran yang di Penuhi oleh Mika. Apakah gadis itu sakit karena semalam Sungguh Bumi sangat mengkhawatirkan gadis itu.

" ini semua salah gue, coba aja gue gak ajak dia Pulang saat ujan semalam Nanti malam gue bakal kerumahnya buat jengukin, " final Bumi

" BUMI "

Suara seseorang yang memanggil namanya membuat Bumi menghentikan atensinya dan menatap sang Pelaku yang berada diujung koridor berlari menghampirinya.

Alya Gadis dengan almater OSIS yang membaluti tubuhnya itu berlari menghampiri Bumi.

" Ngapain lari-lari sih ? Entar kalo Lo jatoh gimana nanti, " Ujar Bumi Pada Alya yang sudah berada di depannya.

" Iya iya. Ih Lo bawa mangga dari mana tuh," Tanya Alya saat melihat mengga yang digenggam Bumi

" Tuh dari Pohon deket lapangan " sahut Bumi menunjuk Pohon yang di naiki nya tadi.

" Nyuri yah ? Gak jadi deh, tadinya mau minta tapi kalo hasil nyuri ogah banget, " gadis itu mengangkat kedua bahunya.

" Yaudah terserah. Btw ada apa,"

" Oh iya. Gue nyamperin Lo itu buat ingetin, kalo nanti malem itu jadwal Lo buat check up ke rumah sakit. Lo gak lupa kan," Sahut Alya mengingat bahwa nanti malam adalah jadwal Bumi untuk check up jantungnya.

Bumi mendesah Pelan dengan raut wajah berubah murung.

" Harus banget yah gue tiap bulan kesana,"

" Harus lah. Awas kalo gak mau," Ancam Alya.

" Gue cuma capek aja Al. Tapi demi Luna, demi elo dan demi anak-anak Helios gue mau check up ke sana deh, " sahut Bumi

" Nah gitu dong "

" Check up apaan " Tanya Revan yang tiba-tiba datang bersama dengan Jio, Leo dan Dirga

Bumi yang ditanya seperti itu pun cukup gugup dan gelagapan. Namun otak cemerlang nya saat ini cukup bekerja.

" ini si Alya gak enak badan. Jadi niatnya gue mau temenin dia buat check up ke rumah sakit nanti malam, " sahut Bumi merangkul Pundak Alya.

" iya kan Al "

" Hehehe i-iya Bumi mau nemenin gue cake up" sahut Alya gugup, Pasalnya ia jarang sekali berbohong seperti ini.

" Ohhh kirain apaan " sahut Revan.

......................

1
Anonymous
hmmm 😍😍😍😍
Anonymous
next Thor
Anonymous
cieeee akhirnya jadian😍😍😍
Anonymous
akhirnya jadian 😍😍😍😍
Anonymous
cieee akhirnya jadian juga
Anonymous
semangat Thor
Anonymous
cieee akhirnya jadian
Anonymous
next Thor aku tunggu
Tiara
next Thor
Tiara
jangan lama-lama Thor
Tiara
cieee akhirnya jadian juga 😀😀😀
Tiara
next Thor aku tunggu
Anonymous
next Thor
Anonymous
Cieee akhirnya jadian
Anonymous
next Thor
Anonymous
jangan lama-lama Thor aku tunggu
Anonymous
next Thor
Anonymous
semangat ya👍👍👍
aku
next Thor
aku
jangan lama-lama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!