NovelToon NovelToon
Aku Wanita Pendukung Di Era 70

Aku Wanita Pendukung Di Era 70

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:21.5k
Nilai: 5
Nama Author: samsuryati

menurutmu apa yang akan terjadi jika aku tau, dirimu hanya seorang wanita pendukung dalam sebuah kisah cinta yang fenomenal.

mungkin seseorang akan memiliki beberapa pendapat berbeda tapi bagi wanwan dia akan menjauhkan diri dari pahlawan dan pergi sejauh mungkin.
Hanya saja semakin dia jauh maka pahlawan pria semakin dekat dan..

Pahlawan pria baru akan mendekat.

Ada jari emas tapi hampir tidak berguna.

ini karena dia hanya lah sosok peran pendukung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33

Semua orang sedang mendengarkan alur dan nada yang ditampilkan oleh gadis desa di depan mereka dengan pandangan syahdu dan terkagum-kagum.

Wanwan begitu menghayati lagu yang sebenarnya baru diputar ulang di perkotaan. Dia bahkan melupakan kondisi di sekitar sangking hanyutnya rasa syair-syair di dalam lagu ini.

Sebuah lagu tentang mimpi indah seperti pengantin baru.

Yang lain masih terhangat dan lupa menyebutkan puji-pujian bahkan tidak ada yang bertepuk tangan hanya untuk meresapi lagu-lagu tersebut.Tapi lagu belum tiba pada klimaks nya ketika beberapa orang datang tergesa gesa bersama seorang pria setengah baya.

Wajah pria ini membiru dan semakin buruk ketika dia tiba di lokasi dengan kondisi terburu-buru.

"Gawat...gawat... semuanya dengarkan Ini masalah gawat"kata salah satu pengunjung yang membubarkan suasana syahdu tadi.Wanwan sebaliknya dia tidak terkejut tapi bahagia menyambut hal yang akan tiba.

Inilah momen yang paling ditunggu-tunggu.

Untuk mendukung keberhasilan tentu saja dia harus memasang wajah khawatir dan pura-pura ikut terkejut seperti yang lainnya.

"ada apa? Tuan tua ada apa?"tanya seorang warga desa kepada orang yang baru saja berteriak.

Pria yang ditanya masih ngos-ngosan namun dia masih bersemangat untuk menyebutkan alasan kenapa dia berteriak.

"Aku baru saja pulang dari desa honggi,dan tebak apa yang aku dengar?"

"Ah tuan tua Kenapa kau main tebak-tebakan seperti itu, langsung saja "

"Ya katakan saja terus terang jangan main tebak-tebakan seperti ini"

Tuan tua dengan sabar menunjuk pria setengah baya yang di bawahnya. Pria ini bahkan tidak ingin berbicara namun menundukkan kepala seolah-olah merasa bersalah.

Paman pertama yang buru-buru datang langsung mengenali pria tua itu dan dia juga terkejut seperti yang lain.

"Kakak so,kau... apa yang terjadi?"

Pria yang disebutkan namanya mengangkatkan kepala dan melihat Paman pertama dari wanwan ini.Dia adalah Paman jauh dari mempelai laki-laki.

Meskipun merasa tidak tega namun pria ini membuka mulutnya," per... pernikahan di batal kan"

Bukan saja keluarga han tapi seluruh penduduk desa yang ada di lokasi juga.

"Apa? kenapa batal??"

Ayah Han yang mendengar itu langsung maju dan menarik kerah pria yang berbicara. pernikahan bukanlah hal yang bisa dibuat main-main. Selain menyangkut urusan keluarga tapi ini juga reputasi putrinya.

"Kenapa batal?apa yang terjadi??" tanya ayah Han dengan kasar dan mata melotot tidak percaya.

Pria itu sudah siap dengan konsekuensi atas apa yang terjadi hari ini. Mereka adalah pihak yang bersalah dan ini sudah jelas sekali.

"Go'er menikah semalam ,dia...

Suaranya belum selesai namun ayah Han sudah marah besar.

"Apa? siapa yang menikah?"

Karena terlalu emosi ayah han menggigil dan melepaskan pria itu sampai dia itu terduduk di tanah dengan malu.

Sekarang Paman pertama dan paman ketiga langsung maju. Ini adalah masalah keluarga Han dan mereka bersatu di depan orang luar.

Pria yang baru saja merasa lega karena dilepaskan ,sekarang kembali sekarang di tangan Paman pertama dan Paman ketiga.

Mata Paman pertama sampai memerah sangking marahnya dia.

Segera bogem mentah dilayangkan yang membuat pria itu kesakitan sampai kepalanya berubah menjadi kepala babi dalam sekejap. Tidak satupun warga desa yang mencoba menghalangi tindakan ini.

Sementara kakek dan nenek baru saja keluar dari kamarnya ketika mendengar suara berisik.

Baru saja mereka mendengar pernikahan dibatalkan jadi nenek khawatir kakek menjadi drop lagi. Untung saja Kakek bisa berpikir jernih dan mulai menstabilkan emosinya.

Sementara pria utusan sudah babak belur di tangan Paman pertama dan Paman ketiga, kakek Han tampil dan menghentikan pergerakan mereka berdua.

"Henti kan!"

Segera ayah Han pucat lesi,dia memandangi ayahnya yang sudah tua.Tapi teriakan ini efektif membuat semuanya terdiam.

Hanya ada suara Meimei yang menangis terisak-isak.Wanwan sendiri karena ini memang termasuk dalam skema yang dia rancang.

Mari lihat sedikit lagi.

Di sini Li Jun, song an dan saudara Fang, berdiri di sudut dengan ragu,mau maju atau mundur kan.

Li Jun tidak bisa maju tapi dia bersikap untuk menyaksikan kemariahan.Jika keluarga ini butuh bantuan, dia pasti maju.

Hanya saja tidak sekarang.

Ngomong-ngomong Li Jun sendiri tidak mengetahui jika rencana pernikahannya tidak diketahui oleh pihak wanwan.

Dia di bohongi.

Setelah semuanya diam kakek Han maju dan berkata,"Tuan so maaf jika kami berbuat lancang tapi bisakah Tuan menyebutkan apa yang terjadi dan kenapa pernikahannya batal?"

"Dan barusan kau juga menyebutkan jika calon menantu kami menikah dengan wanita lain, apa maksudnya ini?"

Pria yang ditanya sedikit gagap dan dia kembali menundukkan kepalanya dengan wajah yang sangat memalukan .Jika saja dia tidak dipaksa datang untuk menjelaskan situasi, mungkin dia lebih baik melarikan diri saat ini.

Beberapa orang tidak sabar karena pertanyaan ini dijawab dengan terlambat. Jadi pria yang datang pertama kali langsung buka mulut karena merasa dia lebih mengetahui kejadian yang sebenarnya."Han tua, kebetulan sekali aku baru saja tiba dari desa honggi,aku mendengar ,calon menantu kalian ditangkap basah dengan wanita lain dan wanita ini sudah hamil.Kabar nya mereka di tangkap di rumah sewa dan ini masih istri orang "

Hah, segera ada suara berisik dan penghinaan yang terang-terangan kepada keluarga Han di sini.

Wanwan mencibir.

Pada era ini ketika ada sesuatu yang terjadi pada wanita seperti ditinggal nikah ataupun pemerkosaan dan juga pelecehan. Para wanita akan selalu disalahkan padahal mereka sebenarnya adalah korban dari tindak kejahatan itu.

Sama seperti sekarang.

Bibi tua yang tadinya untuk hias memberikan segenggam beras sebagai doa pada pengantin tiba-tiba berkata,"pengantin wanitanya pembawa sial, belum masuk ke dalam rumah suami dia sudah membawa berita buruk"

"sayang , Meimei cantik hari ini,kupikir dia selain cantik dia pasti menjadi wanita yang beruntung"

Bibi Wang tidak lagi memiliki wajah cantik seperti ketika mereka datang. mereka adalah keluarga miskin dan segenggam gula merah juga adalah harta baginya.

tidak peduli Apakah Memey sedang menangis ataupun bersedih dia maju dan mengambil paksa segenggam gula merah yang tadi dia berikan.

"barang yang merugi tidak perlu mendapat hadiah," katanya dengan marah.

Ibu Han saat ini sedang bercengkrama dengan ibu kandungnya. ini adalah salah satu hari yang membahagiakan dia Di mana dia mampu mengelola lebih dari 20 meja pada pernikahan putrinya.

jadi bisa dibayangkan bagaimana dia bisa memamerkan hal ini kepada keluarga kelahiran dan itu juga yang menyebabkan wajah nenek Wang menjadi berseri-seri.

Tapi melihat pergerakan dari Bibi wang, nenek wang langsung melepaskan lengannya yang dipegang oleh Ibu Han,"kupikir keberuntunganmu sudah pun berubah tapi sebenarnya masih sial seperti dulu"

"Ibu aku...

"Apa? kesialanmu tidak bisa dicuci dengan di Sungai kuning sekalipun"kata nenek Wang dengan keji.

Dia memandang Ibu Han dengan jijik seolah-olah adalah sebuah tidak bergerak menyaksikan kegembiraan ini. Tapi dia langsung menyadari darimana pola pikir ibunya berasal.

Ibu Han terpana dan dia tidak bisa mencegah keluarga kelahirannya yang langsung meninggalkan lokasi tanpa memandang ke belakang.

Sedih banget.

Bukannya intropeksi diri tapi Ibu Han langsung memandang dengan kasar dan menuduhnya dengan satu kali pandang.

Barang yang merugikan.

Sementara itu kakek Han masih berbicara panjang lebar dengan orang yang membawa berita.Rupanya laki-laki di katakan ingin menikah dengan wanita itu tapi pernikahan tidak bisa dilaksanakan Karena Wanita itu justru adalah istri seseorang.

Hal ini sangat memalukan sekali.

Awalnya masalah ini bisa saja disembunyikan dan pernikahan masih tetap terjadi sebagaimana yang seharusnya.Tapi Wang Yihan sudah bertindak Dengan menyebarkan desas-desus begitu cepat. entah bagaimana dia juga mendapatkan foto lengkap peristiwa tersebut.

tentu saja foto ini adalah aib di mata keluarga suami wanita itu.

Wang Yihan benar-benar bekerja dengan cara cepat dan akurat. dengan foto itu mereka akan mengirimkannya ke kantor polisi berikut ke tempat di mana pria itu bekerja dan suami istri wanita.

Pada tahun 70an,ini hubungan pria dan wanita dianggap sebagai serius.

Tidak ada seorangpun yang ingin dibawa ke kantor polisi. Jika ini adalah wanita yang belum menikah mereka masih bisa saja mengatakan itu adalah masalah suka sama suka. Namun masalahnya wanita ini sudah memiliki pasangan dan itu bisa dikatakan sebagai kesalahan dalam gaya.

Ini akan membuat reputasi buruk dan keluargamu juga akan ditarik untuk diberi hukuman karena keterlibatan.

Jika kabar ini disebarkan bukan saja akan ditangkap polisi mereka juga pasti akan dipecat dari tempat bekerja.

Suami si wanita juga akan terkena imbasnya dan seperti strategi domino, beberapa orang yang akan jatuh gara-gara ini.

Setali tiga uang, suami wanita itu ketakutan. Meskipun akan menceraikan istrinya namun dia masih harus menjaga reputasinya terlebih dahulu.

Jadi Wang Yihan sebagai pemenang di sini.

Korban tidak mengetahui siapa pelaku aslinya tapi mereka harus membayar sejumlah uang hanya untuk tutup mulut.

Dan sekarang mereka harus memutuskan hubungan dengan keluarga Han secara pribadi di depan umum.

Dengan kata terputus , utusan ini berkata," Kami tidak akan mengambil kembali maha dan memberikan rp500 lagi sebagai kompensasi "

Jika sebelum perpisahan Bibi pertama mungkin adalah orang yang paling bahagia mendengar mahar tidak diambil kembali dan rp500 diberikan sebagai kompensasi namun mereka sudah berpisah sekarang dan dia tidak akan diuntungkan dengan ini.

Ayin yang tidak tahu apa-apa menarik dengan baju ibunya berharap giginya akan tampil untuk mengambil alih rp500 tersebut. Siapa sangka ibunya tidak merespon dan malah membuang wajahnya ke samping.

"Sial apa yang terjadi,kok Ibu tidak suka uang kali ini?" gumam nya.

Dia tidak peduli tapi segera maju dan berkata,"Paman so rp500 untuk kompensasi reputasi kami sebagai seorang perempuan Apakah menurut Paman itu masih layak?"

"Gadis Apa kau sedang ingin meminta tambahan?"

Ayin pikir dia adalah gadis paling cerdas di desa dan merendahkan para warga yang menurutnya sangat bodoh. Dengan senyum yang dibuat-buat dia berkata dengan angkuh," kenapa tidak,bibi bibi dan Paman Paman. tidakkah kalian berpikir jika kita melepaskan kejadian Ini bukan saja reputasi keluarga kami tapi reputasi Desa bendera merah juga akan terkena imbasnya"

"keluarga mana yang ingin mengambil gadis-gadis di desa kami dengan reportasi ini.Dan begitu juga sebaliknya tidak ada keluarga wanita yang akan bersedia menikah dengan pria lajang di desa bendera merah ini. jadi Apakah menurut paman dan bibi rp500 ini sudah cukup?"

Pertanyaan ini berhasil membakar emosi para penduduk desa yang memang mudah disulut.

Beberapa bibi tua yang memiliki gadis-gadis di rumah, mulai unjuk gigi dan menuding pria tersebut yang sayangnya datang seorang diri.

Bahkan pemuda-pemuda desa yang masih lajang juga ketakutan. Bagaimana jika yang dikatakan oleh Ayin adalah benar dan mereka akan kesulitan untuk menemukan pasangan di masa depan hanya karena kejadian hari ini.

memiliki keyakinan seperti itu beberapa dari mereka mulai menyingsingkan lengan baju.

"Ya gadis-gadis di desa kami sangatlah berharga dan mereka dilecehkan dengan cara seperti ini jika sudah seperti itu bagaimana Mei Mei akan menikah di masa depan.Hah apa keluarga kalian berpikir 500 akan cukup dan membuat kami tutup mulut?"

Utusan tadi tercengang dia tidak menyangka jika para penduduk ini benar-benar bisa bersikap di luar kebiasaan.

Memang keluarga sudah memberinya 800 dan dia merasa 500 sudah cukup untuk keluarga Han. sudah sudah dia pikir dia akan mendapat keuntungan dari kejadian hari ini.

Tapi siapa tahu jika sebenarnya dia sudah mengalami kerugian. Bukan saja mengalami penghinaan dan pelecehan dia juga sudah babak belur.

"Oke bagaimana jika aku menambahkan rp 50 lagi Oh tidak 100 Hem?" katanya gugup

"Lima ratus untuk keluarga Han,tapi sisa nya akan masuk kas desa.Jadi seratus tidak cukup "

mendengar kelebihannya akan masuk ke dana kas dan kemudian pasti akan dibagi-bagikan semua warga jadi bersemangat.

"ya rp100 itu tidak cukup untuk celah gigiku"

"Hah rp100 untuk reputasi Desa bendera kami ,hah Jangan harap kau bisa pergi hari ini dengan selamat "

Kepala Desa dan kapten juga hadir di situ tapi mereka sama liciknya dengan warga desa.Jika bisa meraih keuntungan dari kejadian ,lalu kenapa tidak.

Segera pria utusan ini melirik ketakutan dia lantas merogoh kantongnya dengan lebih dalam lagi.

"ti.. tiga ratus, tidak lebih,aku tidak punya uang lagi"

Kapten dengan tegas mengambil uang itu dan menyerahkannya kepada kepala desa. Dia lantas memerintahkan utusan ini untuk pergi jika tidak ingin terluka lebih banyak.

Semua orang mulai bergembira dan bertanya-tanya berapa kiranya uang yang bisa mampir di kantong mereka secara pribadi. Tapi keluarga han tidak bisa berbicara banyak karena hal ini sangat memalukan .Nenek Han tidak sempat menangis hanya saja Bibi pertama langsung menepuk dada dan berkata ,"sial pengantin wanitanya memang sial dan sekarang dia mulai menularkan kesialannya kepada warga desa kita"

"Ya bayangkan saja,kamar berpisah tadi malam dan sekarang,hah jika ini tidak kesialan lalu Apa sebutan apa namanya yang pantas?" Bibi ketiga langsung menyambutnya dengan kata-kata yang tidak kalah kasarnya.

masalah perpisahan tadi malam sudah membuat dirinya kesal. selain dari pembagian rumah yang sama rata mereka tidak mendapatkan hal yang berharga. di rumah hanya ada satu panci dan mereka terpaksa memakainya saja secara bergiliran.

bagaimana mereka bisa nyaman dengan kehidupan semacam ini.

Jadi bibi ketiga memuntahkan kemarahannya kepada Meimei.

Meimei sangat sedih, dia seperti sosok yang terbuat dari air yang terus-terus mengeluarkan air mata tanpa henti.

Wanwan sudah jenuh tapi dia masih harus menekan nya.

Maaf Kakak, yang terbaik belum datang.

1
Lala Kusumah
semoga bahagia selalu ya Meimei... lanjuuuuuuuuuuutttt... double up dong atau crazy up
Salsabila Arman
lanjut
Dewiendahsetiowati
up lagi donk thor
🍄NOFA🍄
Semoga bahagia wang yihan dan meimei
Salsabila Arman
lanjut
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt... sabar ya Mei Mei...
palupi
jeng jeng jeng... wang Yihan yg untung nikahin meimei... jangan lupa gosok gigi ya mas wang yihan 😂😂💕
Salsabila Arman
lanjut
Lala Kusumah
double up atau crazy up dong... kereeeeeeeennnn kan Wan Wan..... lanjuuuuuuuuuuutttt
Dewiendahsetiowati
crazy up thor
Naffa Laita
othor kok up selanjutnya belum ada ya thor?? /Bye-Bye/
Aisyah Suyuti
menarik
🍄NOFA🍄
han wan pasti terkejut
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt
Salsabila Arman
lanjut
Lala Kusumah
crazy up dong, atau double up 🤭✌️😂
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt
Salsabila Arman
lanjut
palupi
wanwan... habis nyanyi ntar tau tau jadi juragan beras 😂😂😂
Lala Kusumah
wah wanwan ada yg lamar duh... lanjuuuuuuuuuuutttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!