NovelToon NovelToon
TEMAN GHAIBKU

TEMAN GHAIBKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: anggara putra

Putra adalah salah satu anak yang mempunyai kelebihan bisa melihat bangsa jin. Dan kelebihan itu dia dapatkan di usianya yang masih 12 tahun.

"Yen dudu kowe, mbok menawe anakmu bakal oleh warisan ilmune mbah buyut"

"kau memiliki aura yang sangat positif, energi mu juga sangat besar. Itulah yang membuat bangsa seperti kami tertarik padamu"

"Aku yakin bahwa suatu saat nanti kau akan menjadi orang yang hebat kelak nanti. Jadi jika kau sudah berada di titik itu, aku minta kunjungi lah aku lagi nantinya" pinta lele truno pada putra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggara putra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 makhluk rendahan

"Aku mau anak itu" ucap makhluk tinggi besar itu sambil menunjuk kearah putra.

Tiba-tiba saja kantata dan mahasura muncul disamping putra.

"Apa katamu makhluk rendahan!?" tanya mahasura.

"Aku tidak punya urusan dengan kalian dasar jin bodoh" balas makhluk tinggi besar itu.

"Heh jelas-jelas kau punya urusan dengan kami, jika kau berani menyentuh raden putra" ucap kantata ikut mengomentari.

"Apa pedulimu dengan anak itu" balas makhluk tinggi besar itu lagi.

Sementara mereka sibuk bernegosiasi dengan makhluk itu, pak khasan hanya terdiam memandangi putra dan ibunya cecep yang seperti berbicara sendiri.

Wajar saja beliau tidak bisa melihat mereka dengan kasat mata.

"Itu bukan urusanmu. yang jelas jika kau, atau salah satu bawahan mu itu ada yang berani menyentuh atau bahkan mencelakai raden putra. ku pastikan kalian tidak akan ada yang selamat" tegas mahasura yang seperti nya mulai emosi dengan mereka.

"Baiklah kalau begitu kita buktikan saja siapa yang pantas memiliki anak itu" tantang makhluk itu lagi meremehkan kantata dan mahasura.

"Cih kau pikir kami takut" balas mahasura yang kini sudah siap dengan mode tempur nya.

Dan makhluk itu pun seperti merapalkan sesuatu dari mulut nya.

"Tunggu tuan" ucap ibunya cecep menghentikan pertarungan itu.

"Ada apa nyi?" tanya mahasura.

"Begini tuan, mereka kan kesini karena ulahku, jadi izinkan aku saja yang menghadapi mereka. dan biarkan aku yang bertanggung jawab atas keslamatan nak putra, karena aku yang sudah membawanya kesini" ucap ibunya cecep.

"Tidak apa nyi, ini bukan salahmu. dan ini juga kewajiban kami untuk menjaganya. jadi lebih baik nyai awasi saja raden, sementara kita bertarung dengan mereka" balas mahasura lagi.

"Tapi tuan....

"Sudah turuti saja kemauan mahasura" ucap kantata yang menyela ucapan ibunya cecep.

"Baiklah kalau begitu ki" balas ibunya cecep.

"Ayo kita mulai kanta, apa kau takut dengan meraka!" ucap mahasura meledek kantata.

"Bodoh siapa juga yang takut dengan makhluk seperti itu" jawab kantata.

Nampak makhluk tinggi besar itu kembali merapalkan sesuatu dari mulutnya. dan munculah ratusan makhluk sepertinya yaitu genderuwo.

"Hormat kami tuan" ucap ratusan genderuwo itu bersamaan.

"Ada apa tuan gondolo, sampai-sampai tuan memanggil kami semua untuk datang kesini? apakah ada perang besar seperti dulu" tanya salah satu dari pasukan genderuwo itu.

"Benar kita akan menghadapi raja kera putih, dan juga macan putih itu" ucap makhluk tinggi besar itu yang ternyata bernama gondolo, sambil menunjuk ke arah mahasura dan kantata.

"Bawa terus, bawa semua anak buahmu kesini untuk makanan kami berdua" ucap mahasura menakut-nakuti pasukan genderuwo itu.

"Cuih jangan sombong dulu kau raja bodoh, kau pikir aku selemah itu, sampai-sampai kau meremehkan ku" ucap gondolo yang mulai terbawa suasana.

"Hahahah dasar makhluk rendahan, memang kau itu lemah. mengapa kau memanggil semua anak buahmu hanya untuk mengalahkan kami berdua, jika bukan karena kau tidak mampu dasar bodoh" balas mahasura.

"Bedebah kau raja sialan, awas saja kau akan ku buat kau menyesal karena telah merendahkan ku di hadapan anak buahku" ucap gondolo yang sudah menggebu-gebu.

"Silahkan saja kalau kau bisa, balas mahasura.

Kanta apa kau sudah siap? sambung mahasura.

"Tentu saja aku sudah siap sura, malahan aku tidak sabar ingin melahap mereka semua untuk makan siang" jawab kantata yang juga kini sudah dengan mode tempur nya.

"Baiklah kita bagi dua mereka" ucap mahasura lagi.

"Nyai buatlah pagar ghaib untuk melingkari kalian" perintah kantata.

"Baik ki" balas ibunya cecep.

Setelah bernegosiasi akhirnya perang itu pun di mulai.

Ledakan demi ledakan terjadi di sekitar tempat putra berada, sampai-sampai hawa nya terasa campur aduk saat itu.

Pohon-pohon bergoyang daun-daun kering pun berterbangan. beberapa menit berlalu, pasukan gondolo berhasil membuat kantata dan mahasura kewalahan.

"Cih ku akui pasukanmu hebat juga" ucap mahasura dengan nafas ter engah-engah.

"Hahahaha bagaimana, apa kau masih menganggapku lemah dasar kera bodoh" ucap gondolo meremehkan mahasura.

"Hahahaha ini baru permulaan dasar makhluk lemah" balas mahasura yang kini sudah menjadi lebih besar dari sebelumnya.

Gondolo dan pasukan nya pun terkejut dengan mahasura. bahkan putra, cecep, dan ibunya pun sama.

"Shut!!"

"Shut!!"

"Duar!!"

Serangan demi-serangan tepat mengenai tubuh mahasura, tapi tidak membuat nya terluka sedikit pun.

"Cih apa hanya segitu kemampuan kalian makhluk bodoh" ucap mahasura.

"Jangan senang dulu kau kera liar, aku juga baru ma.....

"Duart!!"

Belum sempat gondolo menyelesaikan bicaranya. mahasura sudah menyerangnya sampai membuat gondolo terpental beberapa meter kebelakang, dan membuatnya mengeluarkan darah hitam segar dari mulutnya.

"Jangan memanggilku dengan sebutan itu lagi. atau kau akan ku habisi sekarang juga" ucap mahasura dengan mata merahnya melotot ke arah gondolo.

"Uhuk"

"Uhuk"

"Bedebah kau kera lia..."

"Shut!!"

"e.. e.. e.." rintihan gondolo yang kini berada di genggaman mahasura.

Sudah ku bilang jangan memanggilku dengan sebutan itu lagi, kalau tidak kau akan habis di tanganku" ucap mahasura.

"a... a... awas kau.

"Aaaaaaa!!....."

"Sekarang tuan kalian sudah lenyap di tanganku, dengan begitu akan ku beri kalian dua pilihan. yang pertama, akan ku biarkan kalian tetap hidup tetapi ikutlah kalian bersama ku ke istanaku. dan yang kedua, kalian tetap bebas tetapi kalian akan menjadi makanan kita berdua bagaimana" ucap mahasura memberi pilihan kepada pasukan gondolo yang masih tersisa.

"Bagaimana, kalian mau pilihan nomor dua?," tanya kantata ikut berbicara.

"Ja.. jangan tuan kita masih ingin hidup tuan" jawab salah satu dari anak buah gondolo yang tersisa dengan seluruh tubuh bergetar karena ketakutan.

"Kenapa jangan, padahal perutku sudah lapar ini" ucap kantata lagi.

"Jangan tuan kami masih ingin hidup tuan" balas anak buah gondolo lagi.

"Baiklah kalau begitu cepat tentukan pilihan kalian" ucap mahasura membentak mereka.

"Ka.. Kami pilih nomor satu tuan" balas salah satu dari mereka.

"Nah gitu dong kalo kaya gitu kan enak" ucap mahasura.

"Gentala" ucap mahasura memanggil seseorang.

"Hormat hamba tuan"

"Hormat hamba raden" ucap seekor kera putih memberi penghormatan padaku dan mahasura.

"Perkenalkan raden ini gentala panglima dari kerajaan ku. ucap mahasura memperkenalkan putra dengan kera putih itu yang bernama gentala.

"Salam kenal gentala" ucap putra memperkenalkan diri kepada gentala.

"Salam kenal raden, senang bisa bertemu denganmu, jawab gentala.

"Ada apa tuan. mengapa tuan memanggil ku kesini?" tanya gentala.

"Gentala aku punya tugas untuk mu" ucap mahasura.

"Tugas apa itu tuan?" tanya gentala lagi.

"Kau bawa mereka ke istana, dan bimbing mereka ke jalan yang benar" jawab mahasura sambil menunjuk ke arah pasukan gondolo.

"Baik tuan, kalau begitu saya pamit dulu" ucap gentala berpamitan.

"Silakan, kalau ada yang tidak mau menuruti perintah mu. kurung saja di penjara dan jangan di lepaskan sampai dia mau menuruti perintah mu" perintah mahasura lagi.

"Siap tuan" jawab gentala.

Setelah itu, gentala menghilang dengan seluruh pasukan gondolo yang tersisa.

"Baiklah nyai, urusan ku sudah selesai silahkan lanjutkan tujuan mu" ucap mahasura ke ibunya cecep.

"Terima kasih tuan, karena sudah membantu ku. setelah ini aku akan segera membawa pedang pusaka itu, dan pergi dari tempat ini supaya tidak terjadi masalah yang tidak di inginkan lagi" balas ibunya cecep.

1
Any
lanjut
anggara: okh kak di usahakan lebih cepat up nya
total 1 replies
Arya Saputra
ttep semangat... rejeki dari allah tdak akan tertukar.... mgkin 5-6 blan.. banyak yg baca..
anggara: mksh, saya usahakan ceritanya semakin menarik
total 1 replies
Ardi Provision
bagaimana caranya latihan pisik sedangkan yang latihan roh, apa bisa??
Titha S
Luar biasa
Pajar
Saya sangat menikmati ceritamu, jangan berhenti menulis ya author!
anggara: terima kasih
total 1 replies
juan carlos vasquez paredes
Aku sempet nggak percaya sama akhir ceritanya, tapi bener-bener bikin terkagum-kagum.💪
anggara: hehe makasih kak
total 1 replies
Xyn Anala
Makin penasaran dengan twist ceritanya.
anggara: tunggu kelanjutan nya ya kaka, masih banyak yang lebih menegangkan lho
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!