NovelToon NovelToon
Sebatas Penghangat Ranjang

Sebatas Penghangat Ranjang

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Lari Saat Hamil / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:17.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: santi.santi

NOTES!!!!
Cerita ini hanya di peruntukan untuk orang-orang dengan pikiran terbuka!!
Cerita dalam novel ini juga tidak berlatar tempat di negara kita tercinta ini, dan juga tidak bersangkutan dengan agama atau budaya mana pun.
Jadi mohon bijak dalam membaca!!!

Novel ku kali ini bercerita tentang seorang wanita yang rela menjadi pemuas nafsu seorang pria yang sangat sulit digapainya dengan cinta.

Dia rela di pandang sebagai wanita yang menjual tubuhnya demi uang agar bisa selalu dekat dengan pria yang dicintainya.

Hingga tiba saatnya dimana pria itu akan menikah dengan wanita yang telah di siapkan sebagai calon istrinya dan harus mengakhiri hubungan mereka sesuai perjanjian di awal mereka memulai hubungan itu.

Lalu bagaimana nasib wanita penghangat ranjang itu??
Akankah pria itu menyadari perasaan si wanita sebelum wanita itu pergi meninggalkannya??
Atau justru wanita itu akan pergi menghilang selamanya membawa sebagian dari pria itu yang telah tumbuh di rahimnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bersikap aneh

"Ada apa dengan mu El??" Adrian menegur Elena yang sejak beberapa hari ini terlihat sangat aneh di matanya.

Elena lebih banyak terdiam, akhir-akhir ini. Terkadang Adrian juga melihat beberapa kali Elena tampak melamun.

Seperti tadi saat meeting sedang berlangsung. Elena tidak fokus di dalam sana, bahkan untuk pertama kalinya Elena salah memberikan materi meeting kepada Adrian. Jelas itu semakin membuat Adrian curiga jika Elena sedang tidak baik-baik saja.

"Aku hanya sedang tidak enak badan saja Pak Adrian" Elena mencari alasan. Tak mungkin jika dia berterus terang tentang kedatangan Mamanya Adrian beberapa hari lalu yang membuat Elena terus kepikiran sampai sekarang.

Kenyataan bahwa hubungannya dengan Adrian telah di ketahui Nyonya besar membuat Elena ketakutan. Dia takut jika sewaktu-waktu dia akan di usir pergi dadi sisi Adrian sebelum perjanjian mereka selesai. Belum lagi Elena yang terus teringat perkataan menyakitkan itu. Hatinya terus saja terasa perih.

Elena sempat berpikir, apa salah jika terlahir dari keluarga yang tak sederajat dengan Adrian. Apa orang rendahan seperti Selena tak pantas mencintai pria seperti Adrian. Padahal cinta yang Elena miliki begitu besar dan tulus untuk putra konglomerat itu.

Elena juga sebelumnya wanita baik-baik sebelum akhirnya menyerahkan harga dirinya untuk Adrian. Dia tidak pernah terlibat pergaulan bebas apapun. Dia selalu menjaga dirinya sendiri karena dia sadar jika tak ada satu keluarga pun yang ia miliki di dunia ini.

Jika memang harkat dan martabat seseorang hanya di ukur dengan uang. Maka orang seburuk apapun akan tetap berada di atas sedangkan orang seperti Elena hanya akan menjadi alasnya saja.

Contohnya Adrian, Elena sudah tau bagaimana sifat Adrian yang seorang pecandu s*x. Berkencan dengan banyak wanita meski sudah mempunyai tunangan. Namun semua itu di anggap hal biasa karena Adrian adalah orang besar.

"Kenapa kau tidak bilang?? Kalau kau sakit istirahat saja"

Adrian ingin menempelkan telapak tangannya pada kening Elena, tapi dengan cepat Elena segera menepisnya.

"Apa perlu ke dokter??" Adrian masih mengamati wajah Elena yang tampak tak bersemangat sama sekali.

"Tidak perlu, aku hanya butuh istirahat sebentar saja. Nanti juga lebih baik" Elena merapikan barang-barangnya ke dalam tas mahalnya. Tas yang baru bisa ia beli setelah menabung hampir satu tahun lamanya.

"Aku antar pulang ya??"

"Tidak usah, lagi pula setelah ini masih ada meeting lagi. Aku bisa pulang sendiri" Tolak Elena. Bagaimana bisa Adrian akan mengantarkannya sedangkan pikiran Elena saja sudah keruh karena masalahnya dengan Adrian.

"Tapi kau sedang tidak enak badan El. Mana mungkin kau bisa mengendarai mobil sendiri"

"Biar aku saja yang antar, setelah itu aku akan langsung kembali ke sini" Tiba-tiba Hary sudah ada di belakang Adrian.

"Baiklah kalau begitu" Pasrah Adrian. Lagipula dia juga masih harus mempelajari materi meeting yang akan di adakan sebentar lagi.

Elena berlalu pergi dari hadapan Adrian begitu saja. Berjalan di depan Hary tanpa menghiraukan tatapan dari Adrian dan Hary.

*

*

*

"Apa?? Bagaimana bisa??"

Hary menginjak rem mobilnya secara mendadak karena terkejut dengan apa yang di sampaikan Elena.

"Aku juga tidak tau Har. Aku kira hanya kita bertiga yang tau masalah perjanjian itu"

Elena bersandar dan memejamkan matanya, akhirnya ia bisa meluapkan apa yang ada dalam pikirannya selama beberapa hari ini.

"Aku rasa Nyonya besar mengutus seseorang untuk mengawasi kalian berdua"

"Heemm, apalagi Adrian sering mengirimkan uang dalam jumlah yang besar ke rekeningku. Itu termasuk mencurigakan jika hubungan kami hanya sebatas Bos dan sekretaris"

Lagipula dengan kekuasaannya itu akan dengan sangat mudah bagi Mamanya Adrian mengetahui semua rahasia yang paling tersembunyi sekalipun.

"Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang El?? Apa kau akan segera mengakhiri perjanjian kalian??" Hary kembali menjalankan mobilnya.

"Aku tidak tau Har. Biarkan aku berpikir sejenak" Jawab Elena beralih menatap jalanan di sampingnya.

"Maafkan aku Har. Aku tetap akan memainkan peranku sampai akhir. Tinggal sebentar lagi"

"Apa kau begitu mencintainya sampai kau tidak bisa menyerah walau sudah berulang kali tersakiti??"

"Sangat Har, aku sangat mencintainya. Aku mencintai pria br*ngsek itu. Aku mencintai semua yang ada lada dirinya. Aku tidak mungkin menjadi seperti ini kalau aku tidak mencintainya" Elena hanya mampu menjawab pertanyaan Hary di dalam hatinya.

"Apa kau tidak lelah??" Tanya Hary sekali lagi.

"Lelah, aku lelah" Lirih Elena.

Dia lelah dengan semua kepura-puraannya selama ini. Dia lelah terus terlihat baik-baik saja meski hatinya hancur. Dia juga lelah dalam penantian cintanya yang tak berujung.

Tapi mau bagaimana lagi, mau melupakan juga sudah terlanjur dalam. Elena hanya mau menuntaskan permainan yang telah ia buat sendiri. Hanya tinggal sebentar lagi, dia akan benar-benar pergi menjauh dari Adrian.

Mungkin jika melihat Adrian bahagia dengan wanita pilihannya, itu akan membuat Elena bisa melupakan Adrian.

Elena berjanji, dia akan ikut bahagia selama Adrian bahagia. Elena yakin jika Kamila adalah wanita terbaik yang dipilihkan keluarganya untuk Adrian. Elena juga yakin jika dia bisa mengurus mengurus Adrian dengan baik seperti dirinya. Mengingat bagaimana dia selama ini melayani dan menjaga Adrian dengan baik.

"Terimakasih Har, kau kembalilah ke kantor. Temani Bos mu itu untuk meeting selanjutnya" Pesan Elena sebelum keluar dari mobil Hary.

"Kau masih saja memikirkannya di saat seperti ini"

Elena hanya mengedikan bahunya dengan acuh untuk menjawab Hary. Kemudian, wanita seksi berambut sebahu itu memilih melangkah masuk ke dalam gedung apartemen yang berisi unit-unit mewah.

Elena melemparkan tasnya ke ranjang dengan asal sampai isi dalam tanya terlempar keluar. Dia langsung membuka laci nakas yang berada di samping tempat tidurnya.

Beberapa tablet obat pencegah kehamilan telah berada di tangannya. Elena menatap nanar obat yang telah ia konsumsi selama kurang lebih enam bulam itu.

"Adrian, kalau kau memang tak bisa ku miliki. Maka biarkan aku memiliki satu saja bagian dari dirimu yang akan ku bawa pergi. Aku janji, setelah itu aku tidak akan muncul lagi di hadapanmu untuk selama-lamanya"

Elena menuju ke toilet, membuka closet duduknya dengan kasar. Dia membuka semua obat yang ia bawa, hingga sebagian telah jatuh ke dalam genangan air di dalam closet itu.

Elena menatap air yang menggulung semua obatnya hingga habis tak bersisa. Lalu melempar bungkus obat yang masih berada di tangannya ke dalam sampah.

"Semoga saja pencegah kehamilan ini tidak berpengaruh sama sekali dengan kesuburan ku. Aku rasa waktu dua bulan ini cukup untukku"

1
Atoen Bumz Bums
baca LG krna seru
Ipehmom Rianrafa
mksih Thor 💪💪💪
Noul
Luar biasa
Kazugata
sedih bgt😭
Kazugata
😥😥
Kazugata
sedihhh bgt Thor 😢
Ibelmizzel
jagan2 Kamila selingkuhan papanya adrian
Ibelmizzel
klu diposisi kita liat laki2 suka main dgn perempuan biar cinta pun tetap mundur jijik aja.
Ristieriswanharti
seruuuu pura² lupa Ian
Ristieriswanharti
jangan jangannnnn
Ristieriswanharti
mulai awal cerita aq nangis terus
...sungguh cerita author bnyk yg bikin nangis
Ristieriswanharti
aq yakin sebenarnya Adrian tau perasaan elena
dia hanya emosi krn elena tidak bisa jujur
Ristieriswanharti
wanita antagonis udah muncul
Ristieriswanharti
aq mikir kalau sarmilah udah ga perawan aq yakin dia udah punya pasangan pacar atau simpanan
dia hanya pura ² lugu saja biar kelihatan baik
vita: emng kk si karmila simpanan papa nya adrian 🤣
total 1 replies
Khun Tee
aku kalau jadi temennya elena capee 😫
Nurul Mu'tia Utami
Luar biasa
Diana Puji Astuti
bagus ceritanya
Dina Fajar Pramesti Wulan
tgl lahirqw inih😘😘
Valeria Niapasa
Luar biasa
Darmawangsya Darmawangsya
sama sama Author.ma'af gak prnh komentar.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!