NovelToon NovelToon
Kebebasan Berahasia

Kebebasan Berahasia

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Suami ideal / Office Romance
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Jojo ans

Kanesa Alfira, yang baru saja mengambil keputusan berani untuk mengundurkan diri dari Tano Group setelah enam tahun dedikasi dan kerja keras, merencanakan liburan sebagai penutup perjalanan kariernya. Dia memilih pulau Komodo sebagai destinasi selama dua minggu untuk mereguk kebebasan dan ketenangan. Namun, nasib seolah bermain-main dengannya ketika liburan tersebut justru mempertemukannya dengan mantan suami dan mantan bosnya, Refaldi Tano. Kejadian tak terduga mulai mewarnai masa liburannya, termasuk kabar mengejutkan tentang kehamilan yang mulai berkembang di rahimnya. Situasi semakin rumit dan kacau ketika Kanesa menyadari kenyataan pahit bahwa dia ternyata belum pernah bercerai secara resmi dengan Refaldi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jojo ans, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

Adi menyugar rambutnya. Kenapa juga si Friska harus melamar pekerjaan di perusahaannya? Apakah tidak ada tempat lain yang dapat dia kunjungi, ayolah Jakarta kan tidak sesempit daun kelor. Friska bisa mencari tempat kerja di perusahaan lain.

Beberapa menit yang lalu Tatiana

keluar dari ruangan tanpa memberi masukan yang berarti. Sekretarisnya itu hanya mengatakan, "Kalau kamu rasa dia nggak akan bawa masalah untuk hubungan kamu sama Nesa yang silakan terima"

Adi ragu, dia juga kasihan. Karena berdasarkan cerita Tatiana, si Friska ini tidak bahagia dengan pernikahannya meskipun mereka sudah memiliki anak.

Tapi semisal dia menerima, nanti kedepannya mungkin akan jadi masalah. Astaga kenapa rumit sekali. "Permisi Pak."

Ketukan di pintu membuat Adi tersadar.

"Masuk."

Lelaki itu berteriak.

Pintu terbuka dan menampilkan Gibran dengan wajah gugup.

"Kenapa kamu?" tanya Adi dengan

wajah sinis.

Dia seperti ingin memakan Gibran yang berdiri di ujung sana. "Mau ngantar berkas Pak," jawab Gibran sopan. Ya, meskipun si atasan sudah

salah paham dengannya beberapa waktu lalu, dia tetap tidak berani menyalahkan.

Nasib ya, jadi bawahan..

"Taruh sini," balas Adi agak kurang sopan. Sejujurnya laki-laki itu masih kesal dengan Gibran, seseorang yang dekat dengan istrinya. Gibran mengikuti aba-aba Adi untuk meletakan dokumen yang dibawanya dengan cukup hati-hati di atas meja sang bos. Gibran mengantisipasi saja kalau misalnya Pak Adi meraihnya dan

memukul. Hanya pemisalan karena

sepertinya Gibran tahu bahwa Adi

tidak mungkin memukulnya sekarang. Setelah meletakkan dokumen itu Gibran hendak pamit keluar dari ruangan mencekam itu.

"Saya permisi pak," ucapnya lalu mulai melangkah mundur. "Eh tunggu-tunggu," sahut Adi sembari

mengarahkan tangannya agar Gibran kembali mendekat. Gibran mendekat namun tetap memperhatikan jarak aman untuk

dirinya. "Kenapa pak?" tanyanya. "Pokoknya saya nggak mau lihat lagi

kamu atau teman-teman lelaki kamu yang lain menyentuh istri saya. Tolong setelah ini kamu ingatkan mereka karena kalau sampai terjadi lagi, gaji kamu yang saya potong."

Gibran melotot. "Eh kok saya pak?" Tanyanya dengan nada tidak terima.

"Ya karena kamu yang memulai, ya sudah sana kembali ke ruangan kamul Ruangan saya jadi sumpek karena ada

kamu di sini."

Gibran memaki dalam hati. Astaga bosnya ini memang ingin sekali

dikuliti

Adi kembali fokus dengan beberapa berkasnya setelah kepergian Gibran hingga deringan ponselnya terdengar.

Adi melirik sebentar dan langsung mengulas senyum saat melihat nama istrinya yang tertera di sana. "Halo sayang," sapanya ketika telpon

tersambung.

"Mas, kamu lagi banyak kerjaan?" tanya Nesa di ujung sambungan telpon.

Adi melirik sebentar dokumen yang

menumpuk di atas mejanya.

"Enggak banyak, kenapa hm?"

tanyanya.

"Aku rencana mau bawain kamu

makan siang, sekalian ketemuan.

Rindu."

Adi melotot sebentar dan setelahnya

dia terkekeh. Pagi tadi mereka masih bersama saat pergi di dokter kandungan, sekarang istrinya bahkan sudah merindu. Terdengar tidak masuk akal namun Adi senang dengan itu "Boleh dong, aku juga lapar banget Fir," sahut Adi. "Oh ya udah Mas, aku siap-siap ya."

Setelah itu sambungan terputus.

Sekitar 20 menit setelah aku menelpon

Mas Adi untuk mengatakan perihal

aku akan membawakannya makan

siang, sekarang aku sudah siap.

Dengan diantar Mas Frangki aku

kemudian pergi menunju kantor.

Tidak lama, karena jalanan juga

tidak macet. Kami akhirnya sampai di

kantor Mas Adi.

"Entar Mas Frangki nggak usah jemput

saya ya, saya pulangnya bareng Mas

Adi saja," ucapku sebelum akhirnya

turun dari mobil

"Selamat siang," sapaku pada Intan

yang sedang duduk mengutak-atik

ponselnya.

"Selamat Sia.... Mbak Nesaa?!"

Intan nampak Kaget melihat

keberadaan ku di sana.

"Hai, udah lama ya," sahutku.

Perempuan itu memutari mejanya dan

langsung datang memelukku.

"Iya lama banget, nget, nget. Aku sama

Lilis sampai kena malarindu lho,"

akunya di depanku.

Sementara aku hanya tersenyum.

"Terus mbak mau ke mana? Pasti

nemuin pak Adi ya? Aku dengar dari

Mas Gibran udah rujuk. Untung ya

rujuk Mbak, kalau enggak aku embat

juga, candanya..

Aku langsung terkekeh.

"Nggak mau rujuk gimana, udah

bunting gini."

Intan melotot dan langsung

menurunkan pandangan di perutku.

Memang aku memakai dress longgar

yang tidak terlalu memerlihatkan

kalau aku ini wanita hamil.

"Beneran? Ihh akhirnya bakal punya

ponakan," seru Intan dengan nada

begitu senang.

"Ya udah mbak ke ruangan pak Adi aja,

entar dis nungguin lho."

Aku langsung menganggukkan kepala.

Tiba-tiba aku menjadi sangat rindu

dengan laki-laki itu. Ya, lagi-lagi

hormon kehamilan membuatku selalu

ingin berada di samping Mas Adi

Aku melangkah meninggalkan Intan

dan melambaikan tangan padanya,

Setelah itu aku menuju ke arah lift dan

masuk ke dalamnya setelah menekan

angka 11.

"Halo Tatiana," sapaku.

Kali ini aku tidak merasa canggung

lagi, tidak seperti beberapa waktu lalu.

"Eh Halo Bu Nes," balas Tatiana agak

panik entah karena apa.

"Kenapa kok gitu?" tanyaku curiga.

Tatiana nampak gugup, perempuan itu

meremas jari-jari tangannya. Seperti

ada sesuatu yang dia sembunyikan.

Apakah ini berhubungan dengan Mas

Adi?

"Eh, enggak," balasnya cepat namun

masih dengan nada yang begitu panik.

Aku seperti mencium-cium bau

kebohongan di sini.

"Mas Adi ada kan?" tanyaku.

"Eh iya ada di dalam pak Adinya Bu

ehm tapi-"

Kan, langsung panik gitu.

"Tapi kenapa?"

Aku mencoba untuk tidak langsung

beriari untuk mendobrak pintu

ruangan Mas Adi saking penasaran

dengan apa yang terjadi di sini.

Tiba-tiba terlintas pikiran aneh.

"Apa Mas Adi lagi solo itu?" tanyaku

tiba-tiba,

Kali ini Tatiana lebih melototkan.

matanya, mungkin tidak percaya

dengan pertanyaanku. Astaga, selesai

berucap

aku malah merasa malu

dengan perkataanku.

"Enggak kok Bu."

"Pak Adi lagi interview calon karyawan.

baru," jawabnya..

"Terus apa masalahnya kamu kok

panik gitu?" tanyaku super heran.

Ya, kalau cuman karyawan baru

kenapa sampai panik gitu kan? Ah

atau jangan-jangan.

"Karyawan perempuan ya?" tanyaku

dengan nada datar.

Tatiana menunduk lalu

menganggukkan kepalanya.

Ah ternyata itu.

Tatiana panik karena mungkin takut

aku akan mengamuk atau melakukan

hal-hal mengerikan semacam itu.

Tapi tunggu, karyawan baru kenapa

malah Mas Adi yang interview? Aneh.

"Oh ya udah saya masuk dulu," ucapku

dengan nada begitu tenang.

Aku tidak akan marah kalau misalnya

di dalam tidak terjadi hal-hal

mengerikan. Aku masuk tanpa

mengetuk pintu.

Mas Adi ada di sana sedang berbicara

serius dengan seorang wanita yang

sedang membelakangi ku.

"Permisi, maaf menganggu ya," ucapku

pelan.

Mas Adi menoleh dan melototkan

matanya seperti orang panik sama

seperti yang ditunjukkan Tatiana tadi.

Kenapa dengan orang-orang ini?

Hingga perempuan yang ada di depan.

Mas Adi itu berbalik dan kali ini aku

yang melotot mata.

"Friska?!"

1
Kakashi Hatake
Seru banget, thor harus cepat update lagi dong!
Jojo ans: baik, besok aku update ya😇❤️
total 1 replies
Yami CB
Ada apa thor, kok masih lama update? Aku berharap cerita ini tidak berhenti sampai di tengah jalan.
Jojo ans: besok update kok😇
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!