NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Adik Ipar

Menikahi Calon Adik Ipar

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Vey Vii

Bianca, adalah wanita berusia dua puluh empat tahun yang terpaksa menerima calon adik iparnya sebagai mempelai pria di pernikahannya demi menyelamatkan harga diri dan bayi dalam kandungannya.

Meski berasal dari keluarga kaya dan terpandang, rupanya tidak membuat Bianca beruntung dalam hal percintaan. Ia dihianati oleh kekasih dan sahabatnya.

Menikah dengan bocah laki-laki yang masih berusia sembilan belas tahun adalah hal yang cukup membuat hati Bianca ketar-ketir. Akankah pernikahan mereka berjalan dengan mulus? Atau Bianca memilih untuk melepas suami bocahnya demi masa depan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vey Vii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejutan Mantan Sahabat

Dengan cepat Daniel menghindar, ia berlari ke sana dan kemari, melompat hingga ke atas tempat tidur demi menghindari kejaran Bianca.

Bianca tidak pantang menyerah, ia mengejar Daniel hingga mereka terjatuh bersama di atas sofa.

"Kena kau!" seru Bianca. Ia dengan cepat melihat galery foto di ponsel suaminya.

"Jangan dihapus," pinta Daniel.

"Ini tidak sopan, kau mengambil fotoku diam-diam. Bagaimana jika ada yang melihat foto ini?" tanya Bianca kesal.

"Hanya aku yang akan melihatnya."

"Aku tidak yakin. Bagaimana jika ada teman yang meminjam ponselmu, ini memalukan," keluh Bianca. Ia menghapus lebih dari sepuluh foto dirinya saat hanya memakai handuk berwarna merah muda.

Bianca merasa malu sekaligus gemas, bagaimana bisa Daniel sejahil itu untuk menggodanya.

"Baiklah, jadi kau tidak mengizinkan suamimu untuk menyimpan fotomu?" tanya Daniel.

"Tidak, bukan foto yang seperti ini."

"Oke, jadi lebih baik aku melihatnya secara langsung saja," ujar Daniel sambil tersenyum senang.

Bianca melotot, apakah ini salah satu jurus andalan Daniel? jahil, memojokkannya, lalu mengutarakan tujuan yang sebenarnya?

"Jangan di ulangi!" seru Bianca. Ia mencubit paha Daniel gemas. Namun wajahnya memerah karena malu.

Bianca bangkit dari sofa dan bergegas duduk di depan meja rias. Ia merias wajahnya dengan sedikit polesan make up serta menata rambut panjangnya, sementara Daniel asik memandang diam-diam istrinya.

"Aku selesai," ucap Bianca sambil menjinjing tas berwarna cream miliknya.

"Sudah? Kenapa cepat sekali?" tanya Daniel. Ia hampir tertidur setelah sekian lama menunggu Bianca di depan cermin.

"Benarkah?" Bianca manyun. Ia sadar Daniel sedang menyindirnya.

Daniel tertawa kecil, ia mengikuti langkah Bianca keluar dari kamar.

"Ada sesuatu untukmu," ucap Bianca saat mereka tiba di garasi mobil. Ia menyerahkan sebuah kartu ATM ke tangan Daniel.

"Untuk apa?"

"Kau bisa memakainya sesuka hatimu."

"Tidak, aku tidak memerlukan ini," tolak Daniel.

"Tapi ...."

Bianca tidak bisa melanjutkan kata-katanya, karena Daniel dengan sigap mengecup sebelah pipi wanita itu.

"Sudahlah, ayo pergi," ajak Daniel. Sementara Bianca masih mematung di samping body mobil sambil memegang dadanya. Wanita itu hampir terkena serangan jantung.

Sepanjang perjalanan, Bianca terdiam. Wanita itu duduk dengan gelisah sambil meremas ujung gaun putih yang ia kenakan.

"Kau tidak pernah tahu, kan? Aku sudah punya penghasilan sejak SMA. Meski tidak banyak, tapi cukup untuk kebutuhanku sendiri," ungkap Daniel menjelaskan.

Bianca menoleh, tanpa berkata, ia memberi isyarat agar Daniel melanjutkan penjelasannya.

"Aku bekerja sebagai fotografer. Ah, memang pekerjaan remeh, tapi aku senang bisa menyalurkan hobiku," lanjutnya.

"Kau tahu aku tidak seperti kakak. Sejak kecil, Mama dan Papa memperlakukanku dengan berbeda. Mereka memberikan segalanya yang diminta oleh Kakak secara cuma-cuma. Sementara aku, harus berusaha sebelum apa yang aku inginkan dipenuhi."

"Mereka bilang, Kakak terlalu menderita saat masih kecil. Kaka dilahirkan saat kami masih tidak punya apa-apa, dia sakit-sakitan, hampir sekarat. Jadi, kedua orang tuaku memperlakukannya seperti anak emas untuk menebusnya."

Bianca mengalihkan pandangan ke jalanan. Ini adalah rahasia besar yang tidak pernah ia ketahui.

Berdasarkan pandangannya, Sintia dan Bramantyo memperlakukan kedua anaknya sama rata. Sama-sama penuh kasih sayang dan kelembutan. Namun ada sisi lain yang tidak pernah diceritakan oleh siapapun.

"Mereka terlalu memanjakannya," lirih Bianca.

"Benar." Daniel mengangguk setuju.

"Aku harus ke kantor hari ini. Jangan khawatir, hanya melihat-lihat pekerjaan," ucap Bianca mengalihkan pembicaraan.

"Bukankah Papa bilang jika kau bisa beristirahat selama tiga bulan?"

"Aku sudah lebih baik. Jangan khawatir."

"Kau yakin? Bagaimana jika ku temani?" tawar Daniel. Namun Bianca menolak, ia tidak mau mengganggu kegiatan awal Daniel di kampusnya.

Saat keduanya sampai di depan gerbang kampus, Daniel dan Bianca sama-sama turun dari mobil. Keduanya terkejut mendapati sesorang yang sangat mereka kenali dan cukup lama tidak mereka temui berjalan mendekat.

Daniel berdiri di samping Bianca sambil menggandeng tangan wanita itu.

"Jangan pernah menampakkan diri di hadapan kami!" sentak Daniel.

"Aku hanya mengirim undangan," ucap wanita bergaun ketat dengan perut sedikit menonjol.

Daniel menerima sebuah kertas undangan dengan kasar, lalu membuangnya tanpa ingin membaca isi yang tertera. Sementara Bianca, hanya berdiri diam di samping suaminya. Matanya tertuju pada perut buncit mantan sahabat baiknya.

***

1
Izza Nabila
Luar biasa
Siti Nurbaidah
mantap👍👍👍👌💖💕
Siti Nurbaidah
Luar biasa.alur cerita ny bagus n mantap💕💕💖👍👌
Siti Nurbaidah
Lumayan
anie Yustiani
Jalan ceritanya bagus banyak hikmah yg kita ambil dari cerita ini tentang peran oran tua dalam mendidik anak2nya dan ketegasan orang tua dalam memberi hukuman kepada sang anak utk mendidiknya lebih baik, dan alur ceritanya suka tidak ber tele2 tidak muter2 stap by stepnya apik lugas dapat dipahami setiap episodenya, sukses selalu buat Kak Authornya semoga dimudahkan dilancarkan dalam proses persalinannya ibu dan Debay nya sehat..ditunggu karya berikutnya
anie Yustiani
miris banget waktu Bianca Hamil Darren malah menuduh itu bkn anaknya krn hasutan dari Vania, skrg malah terbukti justru Vania lah yg bejad moral, karma itu emang nyata
anie Yustiani
aku kok sdh menduga ya klo Heera bukan anaknya Darren kasihan penyesalan emang selalu dtgnya terlambat
ana cahaya
Luar biasa
anie Yustiani
bagus Darren setuju banget kamu ceraikan Vania wanita yg gak tau diri matre juga bebel juga gak ada baik2nya
anie Yustiani
baguslah aku kok jadi seneng ya terutama Vania tuh biar kapok dia wwkwkwk
anie Yustiani
suatu saat nani Tania akan mengecewakan Darren jika ia saja mampu berkhianat utk sahabatnya bkn tdk mungkin nanti dia juga akan berkhianat utk Darren
Jaya Purba
Luar biasa
Ainus S Karimah
wanita mana yg tidak bersemu merah wajah bila dipujian yg romantis
Ainus S Karimah
semoga bahagia untuk Daniel dan Bianca bahagia dlm membina rmh tangganya
Ainus S Karimah
sahabat tidak punya hati dan perasaan buang jauh jauh dan calon suami Surjana pantas Meraka bersama karena sama sama penghianat
Fhina
baguss
antha mom
dasar kamu ya Vania iblis
antha mom
Luar biasa
Budi Paryanti
🤣🤣🤣🤣🤣 laki" yg outhor bilang bicah itu telah membuktikan diri xa bukan lahi seorang bocah,tapi sudah menjelma jadi pejantan tangguh terbukti dia bakal punya 2 bayi sekaligus 🤣🤣🤣🤣
Budi Paryanti
🤣🤣🤣 makasih tip jitu xa ea thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!