NovelToon NovelToon
Menikahi Tuan Impoten

Menikahi Tuan Impoten

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.3k
Nilai: 5
Nama Author: author Yura

Arrabella terbangun dan statusnya sudah menjadi istri seorang pria. Yang Ella tahu, dia menghadiri acara pernikahan sahabatnya, tapi dia tidak mengingat kejadian selanjutnya sama sekali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author Yura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13

Ella duduk di meja kerjanya, memandang kotak bekal dari Jason dengan rasa campur aduk. Meskipun masih bingung dengan perubahan sikap tiba-tiba Jason, nafsu makannya akhirnya mengalahkan keraguannya. Dengan lahap, Ella memakan makanan yang diberikan, sesekali melirik pintu kantor Jason yang terbuka.

Setelah sarapan, Ella kembali fokus pada pekerjaannya sebagai sekretaris Jason. Namun, pekerjaan itu tidak sesederhana yang dia bayangkan. Permintaan Jason yang terus berdatangan membuat Ella harus berlari kesana-kemari.

"El, segera cari data proyek terbaru untuk presentasi besok," perintah Jason sambil terus sibuk dengan laptopnya.

Ella mengangguk tanpa sepatah kata. Meskipun kesal, dia tetap menjalankan tugasnya dengan cekatan. Setelah menyiapkan data, Ella memberikan file tersebut kepada Jason.

"Tolong hubungi klien ini, atur jadwal meeting," tambah Jason, membuat Ella semakin merasa kesal.

"Sudah kubilang, jangan ganggu lagi pekerjaanku!" gumam Ella dalam hati, tapi tetap menjalankan perintah Jason.

Ketika Ella sedang sibuk mengatur jadwal rapat, Jason tiba-tiba kembali memanggilnya dengan suara keras, "Ella, datang ke ruanganku sekarang juga!"

Dengan hati berdegup kencang, Ella menghampiri meja Jason. "Apa lagi yang kau butuhkan?" tanya Ella dengan suara yang agak tertekan.

Jason menatapnya serius. "Kau lupa membayar tagihan kopi kita di kantin. Selesaikan sekarang juga," ucapnya dingin.

Ella merasa kepala akan meledak mendengar permintaan yang begitu sepele itu. Tanpa sepatah kata, dia meninggalkan kantor Jason dengan langkah cepat menuju kantin. Kesal dan frustrasi menciptakan beban emosional yang sulit dijelaskan.

Setelah membayar tagihan kopi, Ella kembali ke kantor dengan wajah yang sulit disembunyikan kekesalannya. Jason hanya memandangnya dengan senyuman penuh kemenangan.

Tiba jam makan siang, Ella merasa lega. Dia ingin bertemu dengan Harry dan menceritakan betapa lelahnya menjadi sekretaris di kantor Jason.

"Harry!" seru Ella ketika melihat Harry duduk di meja kantin. Ella segera berlari dan duduk di samping Harry. Menyerobot minuman Harry hingga tandas.

"Ella, kau ini selalu saja membuatku rugi," ucap Harry.

Ella hanya menampilkan senyum tak bersalahnya. "Kau tenang saja, saat mendapat gaji nanti, aku akan menggantinya," ucap Ella. Harry hanya mendengus pelan.

"Harry, aku sangat lelah. Bisakah kau menggantikan ku menjadi sekretaris Tuan Jason?" Ella berkata dengan lesu.

"Benarkah? Tentu saja aku sangat mau, Ella. Tapi apa Tuan Jason tidak akan marah nanti?"

Ella hanya mengedikkan bahunya. "Harry, aku lapar. Kau pesan makanan untukku ya? Aku ingin makan nasi goreng," rengek Ella.

Harry menggerutu, namun tetap memesankan makanan untuk Ella. Ella langsung memeluk Harry. "Kau memang sahabat terbaikku, Harry."

Tak lama, pesanan Ella datang. Ella langsung melahap nasi gorengnya dengan lahap. Karena rasa pedasnya, Ella menyibakkan rambutnya ke belakang. Namun tiba-tiba Ella terkejut saat Harry berteriak kecil di sampingnya

Harry melihat tanda merah di leher Ella dengan mata yang melebar. "Ella, ini apa? Ada apa dengan lehermu?" ujarnya sambil menunjuk tanda merah tersebut.

Ella, yang tadinya ingin menikmati makan siangnya, terkejut melihat reaksi Harry. "Ah, ini cuma gigitan nyamuk atau apa, Harry. Santai saja," jawab Ella sambil mencoba merapikan rambutnya untuk menutupi tanda tersebut, karena dia sendiri pun tidak tahu dari mana datangnya tanda merah itu. Ella masih berpikir jika dia mungkin sedang mengalami masalah tentang kulitnya.

Namun, Harry tetap penasaran. "Gigitan nyamuk? Sepertinya ini bukan gigitan nyamuk biasa. Jangan-jangan, ada kejadian seru di kantor?" ucapnya dengan wajah penuh kegirangan.

Ella mencoba menepis kecurigaan Harry. "Bukan apa-apa, Harry. Yang ada aku sedang ada masalah dengan Tuan Jason. Pekerjaan sekretaris tidak semudah yang kau bayangkan," jelas Ella dengan mencoba menenangkan temannya.

Tapi Harry tetap tak terima. "Ella, kau pikir aku tidak bisa membaca tanda-tanda? Ini jelas tanda ciuman! Siapa yang berani menciummu, eh?" serunya penuh semangat.

Ella malah terkejut. Seketika dia teringat akan ciumannya dengan Jason semalam. 'Mungkinkah tanda kemerahan itu....' Ella menutup mulutnya sendiri.

Ella merasa kebingungan dan berusaha menjelaskan. "Ini bukan seperti yang kau bayangkan, Harry."

Harry semakin penasaran. "Apa yang terjadi? Jangan-jangan kau dan Tuan Jason punya hubungan spesial?" godanya dengan wajah penuh selidik.

Ella langsung membantah. "Tentu tidak! Sungguh ini semua tidak seperti yang kau bayangkan. Aku dan Tuan Jason tidak memiliki hubungan apa-apa selain atasan dan bawahan. Tuan Jason terlalu... terlalu..." Ella kesulitan menemukan kata-kata yang tepat.

"Tertarik denganmu?" goda Harry dengan senyum genit.

Ella menggeleng cepat. "Bukan begitu, Harry. Aku benar-benar ingin fokus pada pekerjaan, tapi situasi ku menjadi sulit jika kau terus menggodaku."

"Kalau begitu, darimana kau mendapatkan tanda merah itu, Ella? Apa jangan-jangan kau memiliki kekasih? Cepat katakan siapa kekasihmu!" Harry lalu melotot dan menatap tajam Ella.

"Jangan katakan jika Louis kekasihmu!"

Ella menggeleng cepat. "Tentu saja bukan. Sudah ku katakan jika ini hanya gigitan nyamuk, Harry." Ella terus mengelak.

Harry mengangguk paham, walaupun sebenarnya dia tak percaya. "Baiklah, tapi jangan sembunyikan hal-hal dari sahabatmu ini. Kita bisa cari solusinya bersama-sama. Dan siapa tahu, mungkin ini adalah awal dari kisah cinta yang romantis antara kau dan Tuan Jason," ujarnya sambil tertawa.

Ella hanya menggelengkan kepala. "Tidak ada romantis-romantis, Harry. Berhenti mengingatkanku dengan Tuan Jason! Lagipula Tuan Jason itu tidak seperti yang kau pikirkan."Ella terus membantah. Namun Harry semakin menggodanya.

'seandainya saja kau tahu, Harry. Jason itu adalah pria gila. Dan sayangnya dia juga suamiku. Huhuhu....' batin Ella menangis. Jika ada toko tukar tambah suami, maka Ella akan menjadi orang pertama yang melakukannya.

Tanpa di sadari Ella, dari kejauhan Jason melihat kedekatan Ella dan Harry. Dia segera meraih ponselnya dan mengirimkan pesan pada Ella.

'ke ruanganku sekarang!' tulis Jason. Pria itu segera menuju ke ruangannya.

Sementara itu, Ella yang menerima pesan dari Jason pun mendengus kesal. Baru saja separuh memakan makanannya, sekarang sudah di suruh ke ruangannya lagi.

"Ada apa?" tanya Harry yang melihat Ella terlihat kesal.

"Singa itu menyuruhku ke ruangannya," ucap Ella kesal. Dia langsung berdiri dan pergi dari sana.

Harry hanya menggaruk tengkuknya mendengar ucapan Ella, bingung siapa yang Ella sebut singa.

Ella berusaha meredam kekesalannya ketika hendak memasuki ruangan Jason. Dia menampilkan senyumnya dan segera memasuki ruangan Jason.

"Ada apa Tuan--"

Jason menarik Ella dan menghimpitnya ke tembok, memberikan ciuman sehingga membuat Ella benar-benar terkejut.

"Emmmt... Pria gila, lepaskan Aku!" Ella berusaha melepaskan diri.

Jason melepaskan ciumannya dan menatap Ella tajam. "Kau menyebut ku apa? Pria gila?!"

Ella menelan ludahnya susah. 'kenapa sekarang dia terlihat begitu menakutkan?'

"I–itu karena kau menciumku tiba-tiba. Dan lagipula ini di kantor, jika ada yang tahu gimana?!" Ella mencari pembenaran.

"Ini hukuman karena kau terlalu dekat dengan pria lain," ucap Jason.

Ella mengerutkan keningnya. "Pria lain? Siapa?" Ella bingung siapa yang Jason maksud.

"Pria yang bersamamu di kantin tadi. Kau harus ingat jika kau itu sudah menikah!" Jason melepaskan Ella dan kembali duduk di mejanya.

'hah, apa dia cemburu? Ah, tapi tidak mungkin. Lagipula Harry tidak bisa di sebut sebagai seorang pria. Bahkan Harry begitu menyukai pria gila ini.'

"Memangnya kenapa jika Aku dekat dengan pria lain? Tidak ada larangannya, bukan. Lagipula kau juga sering bersama wanita lain dan melakukan hal yang menjijikan.

Ella bergidik ketika teringat beberapa kali Jason mencium beberapa wanita, bahkan Jason membiarkan para wanita menggerayangi tubuhnya.

1
🏵 ( SI USIL )🏵
semoga aja besok yg nikah mereka Aamiin...lnjut mak othoor😁
Eka Kaban
lumayan
🏵 ( SI USIL )🏵
lanjuuuut othoooor makin seruuuu😍😍😍
yusi Devara
kenapa harus diulang lg ceritanya
Aurora
kenapa di ulang
Enci Caca Andika
Semangat terus kak, ditunggu updatenya ❤️
Dian Novita
adohhh... 🤣
Yura: bab 39 di tolak karena terlalu aduh 😆✌🏻
total 1 replies
Dian Novita
tuh.. kan br sadar kalau saling cinta.... panik bener neng Ella😂
🏵 ( SI USIL )🏵
seruuu mak othoooir ayoook semangat lanjutkan sampai end yaa thoor😍
Dian Novita
astaga.. makin seru aja.. Jason pasti terheran heran🤣
Dian Novita
astaga..... bikin geregetan aja.... wih harus minggu lagi 😅😍😍😍😍.. tapi seru nie
Eka Kaban
terkadang kita buat cerita tidak gampang disini cerita nya Elia cewek kaya tapi tidak pintar kalau cerita nyata pasti laporan sama Daddy jadi tidak salah paham daripada membeli penderitaan yang sangat mahal
Dian Novita
wiihh seru bgt jadi pengen bc episode selanjutnya nya. kayaak nya udah mulai cinta nie
Aurora
Luar biasa
Coke Bunny🎀
Seru banget, aku sampai lupa waktu baca cerita ini
Yessica Gutierrez Mamani
Penuh emosi deh!
Amelia
salam kenal 🙏❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!